27.1 C
Bogor
Monday, July 7, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1544

Aset Kampoeng Kurma Dilacak, Sebagian Konsumen Ajukan Tarik Dana

Bogor | Jurnal Bogor

Sebagian konsumen Kampoeng Kurma mengajukan penarikan dana kepada manajemen. Langkah itu diambil, lantaran para konsumen tersebut tak kunjung mendapatkan kavling tanah yang dijanjikan  Manajemen Kampoeng Kurma (MKK).

“Penarikan dana langkah terakhir yang kami lakukan, karena selain kavling yang dijanjikan tak kunjung diberikan, dari sisi akad  pun tidak lagi berprinsip pada syariah, tapi sudah mengacu pada akad bhatil,” kata Alfian Sucipto, kepada wartawan usia bertemu dengan tim legal Kampoeng Kurma, Sabtu (07/03).

Alfian mengaku, dirinya sudah beberapa kali memberikan kesempatan kepada MKK untuk menunaikan kewajibannya menyediakan dan menyerahkan tanah kavling yang menjadi obyek jual beli.

Namun, kata konsumen yang tinggal di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu, MKK tidak kunjung menepati dengan berbagai alasan.  Saat ini, kata Alfian, dari 4.283 konsumen 2.657 diantaranya  belum mendapatkan haknya ataupun kepastian kavling. “Langkah menarik dana yang sudah disetorkan kepada MKK banyak dilakukan konsumen lainnya,” ujar konsumen yang membeli kavling di Blok Jonggol itu..

Alasan penarikan dana itu, kata Fahri, konsumen asal Citayam, Kota Depok, lantaran dari sisi agama sudah menyimpang. “Saya mau membeli kavling, karena tertarik dengan konsep syariah yang ditawarkan, selain memang saya dan keluarga menginginkan di sisa hidup nanti tinggal di kawasan yang berpedoman pada ajaran Islam yang saya anut,” katanya. 

Fahri pun mengaku kecewa, karena MKK tak menepati janjinya. “MKK, saya anggap sudah membohongi. Jujur saja ini menjadi pelajaran buat saya pribadi, kedepannya untuk berhati-hati,” ujarnya.

Fahri pun meminta, kepada siapa saja baik perseorangan atau korporasi yang ingin berbisnis sejalan dengan prinsip ajaran agama Islam jangan sampai mengecewakan umat lagi. “Kalau memang mau berbisnis secara syariah, saya minta untuk lebih dalam lagi belajar agama, agar kejadian seperti saya ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Tim Legal MKK, Lilis Dalimunthe menghargai, sikap yang diambil sebagian konsumen yang mengajukan penarikan dana.  Namun, demikian, Lilis mengatakan, tim saat ini sedang melacak lahan yang sudah dibebaskan MKK di sejumlah lokasi.“Konsumen yang sudah mendapatkan lahan kavlingnya akan kita bantu untuk menyelesaikan legalitasnya sampai Akta Jual Beli (AJB),” katanya.

Lilis mengatakan, tim yang bekerja sejak dua bulan lalu sudah mengambil alih beberapa lahan yang selama tiga tahun ini dikuasi pihak ketiga. Lahan-lahan milik MKK itu tersebar di beberapa wilayah diantaranya, Jasinga, Cipanas, Jonggol dan Cirebon.  “Jadi sebetulnya ini bukan bodong, tapi pihak ketiga yang dipercaya manajmen belum memberikan lahannya ke kami. Sekarang beberapa sudah,” tegasnya.

Lilis menjelaskan, lahan yang belum diserahkan pihak ketiga berdasarkan data, diantaranya di Jonggol seluas 54,1 hektar, Tanjungsari 13,3 hektar, Jasinga 13,2 hektar, Koleang 10,2 hektar, Cirebon 7,8 hektar dan Cipanas  seluas 7,2 hektar. “Jadi total yang masih kita kejar ada sekitar 106 hektaran lagi,” katanya.

Lilis pun menegaskan, tim sudah melaporkan ulah oknum pihak ketiga yang melakukan penipuan kepada MKK  ke Polda Jawa Barat. “Laporan kami juga berlaku bagi oknum internal , termasuk kepada oknum internal MKK yang menggelapkan dana investasi konsumen,” tutupnya.

Mochamad Yusuf

Demokrat Penjajakan 2024 Temui Anies

Jakarta | Jurnal Bogor

Ada beragam hal yang bisa dimaknai dalam pertemuan antara Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Panjaitan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balaikota Jakarta, Kamis (5/3) lalu.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menduga, pertemuan yang digelar secara tertutup itu bisa saja membicarakan seputar Pemilihan Wakil Gubernur yang saat ini sedang diproses DPRD. “Namun tak menutup kemungkinan bisa juga Demokrat sedang menjajakkan Anies untuk 2024,” ungkapnya, Minggu (8/3).

Hal itu lantaran Anies sempat menjadi peserta konvensi Demokrat pada tahun 2014 lalu. “Bisa jadi saat AHY terhadang kekuatan lawan politiknya, maka Demokrat menjajaki tokoh lain. Salah satunya Anies,” tandasnya.

Menurut Ujang, Demokrat melihat Anies berpotensi menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. Langkah Demokrat menjaring tokoh, kata dia, perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hadangan terhadap karir politik Agus Harimurti Yudhoyono pada Pemilu 2024. “Bisa jadi saat AHY terhadang kekuatan lawan politiknya. Maka Demokrag menjajaki tokoh lain, yang salah satunya Anies.”

Selain itu, pertemuan Demokrat dengan Anies pun bisa jadi membahas soal pemilihan Wakil Gubernur DKI. Sebab, dalam waktu dekat pemilihan wagub DKI bakal segera dilakukan. Dua calon wagub yang akan didaftarkan adalah Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra. “Pertemuan tersebut pasti punya tujuan.”

Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Desie Christyana mengatakan pertemuan pimpinan partainya dengan Anies hanya membahas soal penanggulangan virus Corona dan penyelenggaran kongres Demokrat yang bakal digelar di DKI. “Kami mengapresiasi langkah DKI yang tanggap dalam menanggulangi virus Corona,” ujarnya.

Menurut dia, Anies Baswedan telah bertindak cepat membentuk tim dan layanan dalam menindaklanjuti penyebaran virus sebelum Presiden Joko Widodo mengumunkan ada 2 warga Indonesia yang positif terjangkit virus tersebut. “DKI cepat dalam membentuk tim sebelum ada kabar warga yang positif diumumkan,” kata dia.

Asep Saepudin Sayyev |*

Awal Puasa Ramadan 24 April

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan awal puasa 1 Ramadhan 1441 hijriah jatuh pada tanggal 24 April 2020. Keputusan ini disampaikan melalui Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020 yang diunggah di situs resmi PP Muhammadiyah, Minggu (8/3).

Dalam maklumat tersebut yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danato mengungkapkan keputusan ini penetapan 1 Ramadhan 1441 H/2020 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada Kamis Wage, 23 April 2020 pukul 09.29.01 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +03°53¢09² (hilal sudah wujud). Dan di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Dengan demikian, Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih pada Kamis, 23 April 2020 malam hari dan memulai puasa Ramadan 1441 pada Jumat Kliwon, 24 April 2020. Selanjutnya PP Muhammadiyah, menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020. Hal tersebut berdasarkan Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada Sabtu Wage, 23 Mei 2020 pukul 00.41.57 WIB.

Hasil Ijtimak pada saat itu tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +06°43¢31²(hilal sudah wujud). Sedangkan di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir di Ramadhan 144 H, pada Sabtu, 23 Mei 2020 malam. Dan  pada Minggu, 24 Mei 2020 pagi hari, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Id. 

Asep Saepudin Sayyev |*

Elly Rachmat Yasin Tunggu Pemkab Bogor

Elly Rachmat Yasin

Cibinong | Jurnal Bogor

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Elly Rachmat Yasin siap turun tangan untuk percepatan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana alam di barat Kabupaten Bogor (Bobar-red). Berencana akan bangun Huntap di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PN) VIII Cikasunka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih menunggu persetujuan formal pengelola perkembunan kelapa sawit di wilayah Cigudeg itu.

Elly Rachmat Yasin mengatakan, pihaknya duduk di komisi yang salah satu wilayah kerjanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“BUMN itu anatara lain PTPN. Di Kabupaten Bogor itu PTPN delapan tapi belum ada komunikasi dengan saya,” ujar Elly kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Ia menegaskan, dirinya akan mendorong pengelola perkebunan sawit tersebut untuk mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk penebangan pohon pada area yang akan dibangun Huntap.

“Pada saat pertemuan dengan BUMN tersebut pasti saya akan sampaikan, tapi sempat sekarang belun ada komunikasi yang dilakukan Pemkab Bogor dengan saya,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, komunikasi Pemkab Bogor itu akan menjadi dasar dirinya mendorong PTPN tersebut. “Saya bicara dengan BUMN tersebut harus ada dasarnya. Saya masih nunggu komunikasi Pemkab Bogor terkait ini,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkab Bogor masih menunggu persetujuan PT Perkebunan Nusantara VIII Cikasunka untuk melakukan penebangan 501 pohon sawit yang lahannya akan dibangun hunian tetap (huntap) di Desa Sukaraksa, Cigudeg.

“Pemkab Bogor harus punya etika administrasi hingga kami menunggu persetujuan tertulis dahulu dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Cikasungka,” kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah Dwikorawati.

Noverando H

Polisi Kembangkan OTT ASN DPKPP

Cibinong | Jurnal Bogor

Polisi Resort (Polres) Bogor masih terus melakukan pengembangan atas tindak pidana korupsi (Tipikor) yang telah menetapkan tersangka terhadap dua Aparatur Sipil Negara (ASN). Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) pekan kemarin di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor.

“Pengembangan. Untuk sementara ini proses penyidikan kami yaitu dua tersangka ASN di DPKPP yang OTT dengan uang Rp 120 juta,” ujar AKBP Roland kepada Wartawan, kemarin.

Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah ASN termasuk dua tersangka itu.

“Biarkan penyidik melakukan pemeriksaan. Terkait perkara ini, perkembangan nanti akan kami sampaikan,” katanya.

Mantan Penyidik KPK ini menegaskan, pihak pemberi uang tunai kepada ASN DPKPP tersebut menjadi target Polisi. “Pemberinya harus kena. Kalau ada yang menerima, pasti ada yang memberi,” tegasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, langkah penindakan hukum yang dilakukan pihaknya terhadap ASN yang terjerat Tipikor tersebut, mendapakan dukungan pucuk pimpinan Pemtintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor.

“Ini salah satu dukungan Bupati terhdap penindakan korupsi yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Bupati mendukung kami untuk melakukan kegiatan ini,” tutupnya.

Noverando H

ASN Ogah Angsuran, BTB Syariah Merugi

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Akibat Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak membayar cicilan pinjaman, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yakni Bogor Tegar Beriman (BTB) Syariah sempat merugi. Direktur Utama (Dirut) BTB Syariah, Dedin Nuryadi mengatakan, pihaknya mengalami kerugian keuangan pada beberapa tahun kemarin. 

“Kami merugi pada tahun 2018 itu karena banyak kreditur macet. Kreditur macet itu merupakan ASN yang tugasnya di kecamatan,” ujar Dedin kepada Jurnal Bogor, kemarin. Ia menerangkan, puluhan ASN yang menjadi kreditur macet itu menjadikan uang perusahaan perbankan cukup banyak yang berada diluar.

“Jumlah ASN yang menjadi kreditur macet itu ada 98 yang pinjamannya bervariasi yakni ada yang pinjamannya antara 25 dan paling maksimal 50 juta rupiah,” terangnya.

Ia menambahkan, pihamnya telah melakukan pelaporan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) atas sebab keungan negara merugi. “Kami sudah laporkan hal ini ke Inspektorat Kabupaten Bogor. Jadi para ASN tidak bayar angsuran itu sudah dilaporkan ke Inspektorat,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan, tidak adanya jaminan pemindam dikala itu menjadi celah bagi para ASN tersebut merasa aman tidak membayar angsuran.”Waktu peresmian oleh Bu Nurhayanti (mantan Bupati-red) bilang BTB jangan mengharap jaminan SK dengan ASN, makanya kami tidak ada jaminan apa pun waktu itu. Sekarang peminjaman perorangan itu menggunakan jaminan ijasah,” paparnya.

Noverando

PBB Nunggak, Bappenda Akan Pasang Plang

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor tidak akan segan-segan memasang plang di atas lahan yang menunggak Pajak Bumi Bangunan (PBB). Kasubid Penagihan dan Keberatan PBB pada Beppenda Kabupaten Bogor, Gandi Putra mengatakan, pihaknya memasang plang terhadap lahan yang menggak dengan nominal besar. “Kami pasang plang di atas lahan yang nunggak pajaknya minimal 100 juta rupiah,” ujar Gandi kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Ia menerangkan, ada mekanisme yang dilakukan pihaknya sebelum melakukan pemasangan plang tersebut. “Kami lakukan terlebih dahulu teguran 1, 2 dan 3. Setelah wajib pajak tidak bayar juga, kami lakukan pemanggilan dengan melibatkan Kejari Kabupaten Bogor, tetap tidK bayar juga, baru pasang plang,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan upaya mendorong wajib pajak membayar PBB pada tahun lalu dengan memasang belasn plang. “Tahun 2019 kemarin, kami lakukan pasang plang di enam belas titik lahan yang menunggak pajaknya. Nanti setelah wajib pajak melunasi tunggakan tersebut, plang kami cabut,” katanya.

Lebih lanjut ia memaparkan, pihaknya sama sekali belum mencabut plang yang telah ditancapkan pada tahun kemarin. “Memang sudah ada waji  pajak yang kemari untuk menanyakan tunggakannya, tapi sampai sekarang ini belum ada plang yang kami cabut,” paparnya. Noverando H

Kades Batutulis Minta Maaf ke Warga

Ade Supriatna

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Kepala Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung Ade Supriatna menyampaikan permintaan maaf terkait ketidakhadiran disaat warganya melakukan gotong royong melakukan betonisasi  jalan lingkungan menuju tempat pemandian di Kampung Pasirgintung di lingkungan RW 03 dan RW 04, beberapa waktu lalu.

“Saya selaku kades  meminta maaf kepada warga atas ketidakhadiran dalam kegiatan gotong royong membangun jalan termasuk kegiatan merehabilitasi majlis talim Ash- Shobiririn Pasirgintung. Tidak bermaksud tidak mendukung kegiatan tersebut, sebaliknya saya mengapresiasi selama ini apa yang sudah dilakukan warga,” kata dia, Minggu (8/3).

Ade menyatakan alasan ketidakhadiran karena di awal tahun banyak kegiatan yang berhubungan dengan agenda pemerintahan.” Saya merasa bangga kepada warga yang sudah antusias melaksanakan kegiatan tersebut,” ungkapnya.

Ia menyatakan, hal ini menjadi catatan baginya, agar kedepan dalam menjalankan kegiatan di masyarakat bisa lebih bersinergi dan saling mendukung antar semua pihak. “Alhamdulilah  para ketua RT maupun RW bisa turut hadir dalam kegiatan. Karena pengururus RT merupakan bagian dari pemerintah desa untuk membantu tugas kepala desa di tingkat bawah,” imbuhnya.

Ade menjelaskan  dalam hal pembangunan desa, diakuinya tidak ‘ujug-ujug’ bisa dibangun karena harus melalui perencanaan, mulai dari musyawarah Dusun dan MusrenbangDes hingga Musrembang tingkat kecamatan. “Perencanaan pembangunan di tahun 2020, itu atas dasar musyawarah Musdus Musdes berikut MusrembangDes diakhir tahun 2019. Kesimpulanya bahwa pembangunan harus sesuai dengan aturan pemerintah yang berdasarkan Undang-undang yang telah diatur oleh Kementrian Desa,” ujarnya.

“Jujur saja tidak ada niatan apa-apa  dan saya menghaturkan banyak terimaksih atas program swadaya masyarakat yang sudah dilaksanakan dengan baik. Saya mengapresiasi yang sudah dilakukan warga Pasirgintung,” tandasnya.

Kedepan kata dia, demi kemajuan desa dirinya membuka diri untuk menerima masukan agar roda pemerintahan atau program di masyarakat  terus berjalan dengan baik.

Arip Ekon

Bupati Bogor Bebersih Situ Tamansari

Tamansari|Jurnal Inspirasi

Mewujudkan potensi Kabupaten Bogor, sebagai daerah Sport and Tourism dan pengembangan konsep Situ Front City yang merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir Jabodetabek, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, menggelar acara Bebersih dan Festival Situ Tamansari, di Situ Tamansari Jalan Taman RT 01 RW 04 Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jum’at (6/3).

Bupati Bogor Ade Yasin, mengatakan kegiatan beberesih situ ini dalam rangka memeriahkan HUT Desa Tamansari. Dimana, Situ Tamansari merupakan salah satu dari 96 situ yang ada di Kabupaten Bogor.

“Situ Tamansari ini adalah hulu dari sungai Ciapus, jadi harus kita pelihara serta membenahi satu persatu situ. Apalagi, situ ini sebagai pengendali banjir, makanya kalau situ – situ terawat dan alirannya baik akan lebih mudah dalam pengendalaian banjir, tidak hanya di Bogor tapi banjir yang mengarah ke daerah Jakarta juga bisa diminimalisir,” kata bupati kepada wartawan saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, kegiatan bebersih situ ini sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir banjir juga. Karenanya, pihak Pemkab Bogor menekankan agar Pemerintah Desa Tamansari selalu bekerjasama dengan masyarakat.

“Terlaksananya kegiatan ini hasil dari pada kerjasama pemdes dan masyarakat. Jadi, masyarakat hari ini diturunkan untuk membersihkan sampah di situ, serta menjaga lingkungan sekitarnya. Adapun mengenai kerjasama dengan BBWS sedang kita proses, terlebih nantinya situ ini akan dikelola oleh BUMDes, supaya dapat menambah perekonomian desa disamping kegiatan lainnya yang bisa memberikan nilai dan kontribusi ke pemdes,” jelas Ade Yasin.

Mengenai beberapa situ yang luasnya sudah mulai berkurang, lanjut Bupati Bogor, pihaknya sedang melakukan invetalisir kembali, dengan kata lain mempertimbangkan mana situ yang bisa dikembalikan seperti semula mana yang tidak. Seperti Situ atau Telaga Saat di Cisarua yang sudah dibenahi.

“Situ itu merupakan hulu sungai dan titik nol Ciliwung. Jadi harus kita benahi, termasuk beberapa situ yang punya aliran ke sungai akan kita benahi juga, tapi semua itu perlu kerjasama dengan pihak BBWS. Mengingat, kita hanya bisa menjaga dan membersihkannya, ijin ijinnya kan tetap harus kesana. Tapi minimal ketika ada upaya kita membersihkan untuk meminimalisir banjir dan menambah pemberdayaan ekonomi desa, mudah – mudahan birokrasinya tidak rumit,” paparnya.

Terkait kondisi danau Lido Cigombong saat ini, Ade Yasin menyatakan bukan lantaran luasnya berkurang, namun hanya mengalami pedangkalan saja. Oleh karena itu, dirinya tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. Pasalnya, kalau dibiarkan khawatir nantinya akan menjadi daratan.

“Ini juga yang harus kita benahi, agar situ Lido tersebut tidak berubah fungsi. Intinya kita akan mengembalikannya supaya bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bogor,” tukasnya.

Sementara, Camat Tamansari Bayu Rahmawanto menyatakan, nantinya di sekitar lokasi Situ Tamansari ini akan banyak para pedagang binaan UMKM, baik pedagang kuliner, jajanan maupun oleh-oleh souvenir. “Intinya kita akan jaga situ ini. Dan kita juga akan tata biar menambah daya tarik pengunjung kesini,” singkatnya.

Cepi | Dede Suhendar

Pegiat Madrasah Pertanyakan Pernyataan Bupati

Abdul Azis

Leuwiliang | Jurnal Bogor

Meskipun Bupati Bogor Ade Yasin sudah memberikan penjelasan Progam bantuan pembangunan  Madrasah beserta Insentif gurunya dengan total uang 20 miliar tahun 2020 ini, namun transparansi Bupati terus dipertanyakan oleh penggiat madrasah yakni Ketua Matlahul Anwar Kabupaten Bogor.

Ketua Matlahul Anwar Kabupaten Bogor, Abdul Azis menyayangkan pernyataan Bupati Bogor  dilontarkan di media soal aksi demonstrasi lalu itu ditunggangi kepentingan pribadi.

“Padahal itu murni dari pada keluhan yang ada di masyarakat. Dan yang kami minta di tahun 2020 ini alirannya harus jelas madrasah mana saja yang mendapatkan anggaran hibah tersebut dari seratus lembaga karena banyak sekali yang membutuhkan terutama sekali tentang sarana,”kata Azis.

Jangan sampai sambung Azis, pembangunan itu hanya di monopoli faktor kepentingan politik dan faktor kedekatan. “Jangan sampai yang dapat hibah itu orang orang yang dekat dengan Bupati (kepentingan politik-red). Karena sekarang itu Ade Yasin Bupati Bogor, bukan Bupati perorangan,”kata Azis, Kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Jelas kami lanjut Azis  menuntut transparansi dari Bupati Bogor mana saja yang katanya 100 lembaga yang dapat. Musababnya setelah dikonfirmasi ke Kasda pun tidak tahu soal itu. “Orang Kasda katanya gak tahu sampai sekarang 100 Madrasah itu mana saja yang dapat,”kata Azis.

Sebelumnya Bupati Bogor Ade Yasin kepada Jurnal Bogor mengatakan aksi demo yang terjadi  belum lama ini di di depan kantornya itu dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan madrasah. “Jangan demo dong, bicara saja sama Bupati kenapa harus demo  kan Bupati sudah mengeluarkan kebijakan- kebijakan soal madradah.

Tapi, kalau keinginan seseorang mengatasnamakan sendiri jangan juga mengatasnamakan madrasah dong per aja dong siapa si yang gak setuju tampil temuin saya jangan ada orang di Belakang Madrasah. Saya tahu siapa dibelakang aksi demo kemarin,”tegas Bupati Bogor Ade Yasin, baru-baru ini.

Ade Yasin menambahkan dirinnya bahkan telah bertemu dengan orang-orang madrasah mereka tidak keberatan dan mereka tahu bawab Bupati telah merealisakikan kebijakannya itu. “Udah deh jangan  mengatasnamakan madrasah saya sudah ketemu dengan orang madrasah itu mereka gak keberatan mereka seneng ko Bupati sudah merelaisakan janjinya sudah melaksanakan janjinya kalau ada seseorang yang gak suka yang tampil saja kedepan,”sindir Ade.

Lebih lanjut  Ade Yasin soal Madrasah  Pemkab Bogor melaui kebijakanya Bupati bersama Wakil Bupati Iwan Setiawan untuk madrasah Pemkab  telah menganggarkan  Rp 20 miliar  untuk insfrastuktur dan insetif guru madrasah. “Dan tahun ini (2020) realisasinya,” kata Ade. Cepi Kurniawan