28.1 C
Bogor
Wednesday, July 9, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1451

Achmad Fathoni Dorong Pemda Buka Peluang Pengusaha Beras

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Menyikapi persoalan buru nya beras Bansos yang dikirim oleh Bulog masih menjadi bahan pembicaraan dan menjadikan  beberapa pihak mengajukan usul pada Bupati dan Disperindag Kabupaten Bogor. Seperti yang disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi III Fraksi PKS Achmad Fathoni yang mengusulkan agar pemda Kabupaten Bogor turut membuka peluang untuk para pengusaha beras dalam mencukupi kebutuhan bantuan untuk masyarakat.

“Terkait pengadaan beras Bansos saya mendorong agar beras dari Bulog yang terlanjur dibagikan dan tidak sesuai kualitasnya agar ada perhitungan selisih harga hingga akumulasi selisih harga ini bisa digunakan untuk penambahan biaya bansos berikutnya, dan diharapkan Pemda juga bisa membuka kesempatan untuk masyarakat (Pedagang Beras) untun ikut serta menyiapkan beras Bansos hingga Bulog bukanlah satu-satunya pihak yang ditunjuk,” kata Achmad Fathoni, Kamis (04/6).

Sebelumnya, Ahmad Fathoni beserta PKS turut melaporkan perihal kualitas buruknya beras Bansos Bupati yang dikirim oleh Bulog pada Koordinator Covid-19 Kabupaten Bogor dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam pertemuan dengan Kadisperindag, dirinya menyampaikan sambil membawa sampel beras Bulog dengan kualitas buruk tersebut.

“Hasil pertemuan tersebut Kadisperindag siap untuk melakukan penggantian beras yang kualitas buruk dan memberikan kesempatan kepada desa untuk mengirimkan stafnya sebelum jadwal dikirimnya beras ke desa tersebut,hingga dipastikan beras terbaiklah yang akan dikirim oleh Bulog ke desa tersebut,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Pengendara Sepeda Motor Terkapar Tabrak Toronton

Kemang | Jurnal Inspirasi

Seorang pengendara sepeda motor tampak terkapar dengan darah berceceran di sekitar tubuhnya dan tergeletak di bawah sebuah truk tronton. Menurut keterangan warga, korban berjenis kelamin laki – laki ini mengalami kecelakaan lalu lintas karena menabrak sebuah truk tronton di pertigaan Jampang, Jalan Raya Kemang, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

“Kecelakaan lalu lintas terjadi sekitar jam 00.45 WIB, Kamis dini hari (4/6). Korban menggunakan sepeda motor dari arah Ciseeng,” ungkap Brian (38), seorang warga sekitar lokasi kejadian, Kamis (4/6).

Dia mengatakan, korban informasinya warga Kecamatan Pamulang, Kota Tanggerang Selatan dan mengalami luka parah di bagian kepala. Menurutnya, sepeda motor korban melaju dari arah jalur Ciseeng dan hendak menyebrang jalan. “Mobil tronton datang dari Bogor dalam keadaan lambat. Sedangkan sepeda motor korban melaju kencang dan langsung menabrak bagian tengah truk tronton,” katanya.

Sementara Gunawan (24) warga lainnya, menuturkan, pasca kejadian kecelakaan tersebut, tampak petugas dengan kendaraan laka lantas tiba di lokasi dan tidak lama berselang datang pula sebuah mobil ambulans.

“Saya nggak berani mendekat, nggak kuat lihat banyaknya darah. Korban langsung dibawa oleh ambulans. Sementara motor dan truk tronton masih di lokasi kejadian.” pungkasnya. Hingga berita dibuat, awak media ini belum dapat keterangan dari pihak kepolisian.

** Cepi Kurniawan

Pemcam Cigombong Monev Penggunaan DD Desa Srogol

Cigombong | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Cigombong, Kabupaten Bogor melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) penyaluran dan penggunaan Dana Desa (DD) tahap I tahun anggaran 2020. Untuk pelaksanaan monev ketiga itu, dilakukan di Desa Srogol sesuai jadwal dan agenda yang sudah ditentukan.

Kepala Desa Srogol, Asep Irwan Kuswara mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan monev yang dilakukan tim monev kecamatan. Dimana, dengan adanya kegiatan tersebut efektivitas pemanfaatan DD untuk pembangunan infrastuktur bisa terpantau dengan baik.  “Alhamdulillah, monitoring yang dilakukan berjalan lancar,” ungkapnya kepada wartawan.

Menurutnya, pelaksanaan monev ini untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi DD. Sehingga secara keseluruhan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. “Pada intinya, kegiatan ini guna mengevaluasi perencanaan pembangunan desa. Dalam pelaksanaannya juga tidak ada masalah,” ungkap Asep.

Asep mengklaim, jika penyaluran dan pengunaan DD tahap I tahun anggaran 2020 ini telah direalisasikan sebagaimana rencana program prioritasnya. Antara lain, dipergunakan untuk biaya pembelian mobil siaga desa (Ambulance), pembangunan infrastruktur dan penanganan Covid-19.

 “Semua berjalan aman dan lancar, tidak ditemukan kendala selama ipelaksanaan, baik itu dari hasil monitoring serta evaluasi. Karena, kegiatan monev ini kan dibuat untuk pencegahan dari adanya dugaan penyelewengan. Karenanya, kami berharap melalui monev kinerja para perangkat desa mampu menguasai bidangnya masing-masing agar dapat menunjang semua kinerja pemerintahan,” jelasnya.

Sementara, Tim Monev Kecamatan Cigombong, Yedi mengatakan tujuan dilaksakananya monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan desa untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi. Sekaligus memaksimalkan terkait pelaksanaan laporan realisasi anggaran dan penyelesaian Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang  tepat waktu.

 “Pada dasarnya untuk lebih meningkatkan serta menguatkan kembali asas pengelolaan keuangan desa yang lebih epektif, efisien, partisipatif dan akuntabel,” paparnya.

Jika memang dalam administrasi pelaporan LPJ maupun pertangggungjawabannya ditemukan ada kekurangan, lanjut Yedi, pihaknya bakal memberi tahukan kepada desa tersebut.

 “Kami akan kasih arahan sesuai aturan jika ada kekurangan supaya mereka juga nantinya lebih memahami. Adapun untuk desa yang sudah di lakukan monev baru tiga desa, yakni Wates Jaya, Cigombong dan Srogol ini. Termasuk enam desa lainnya yang belum sudah dijadwalkan,” tukas Kasipem Kecamatan Cigombong ini.

** Dede Suhendar

Menuju New Normal, Forkopimcam Cigombong Awasi Buruh Pabrik dan Pasar

Cigombong | Jurnal Inspirasi
Komando Rayon Militer (Koramil) 2123 bersama Polsek Cijeruk-Cigombong sudah mulai melakukan sosialisasi fase New Normal atau kenormalan baru di tengah pandemi virus Corona yang rencananya akan diberlakukan pasca berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Danramil 2123 Cijeruk-Cigombong, Mayor Inf. Suparno mengatakan, PSBB di Kabupaten Bogor yang sudah masuk jilid 4 akan berakhir pada 4 Juni. Sesuai instruksi unsur pimpinan, pihaknya masih melaksanakan pengawasan.

 “Dalam rangka menuju New Normal, kami dari unsur Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimcam) Cigombong sudah mulai melakukan sosialisasi di tempat keramaian seperti pasar, stasiun kereta api dan titik-titik yang terindikasi banyak masyarakat berkerumun,” ucapnya.

Suparno menjelaskan, Kecamatan Cigombong merupakan wilayah perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Sukabumi. Tentunya pengawasan ketat dilakukan untuk mencegah akses keluar masuk manusia demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Perihal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi untuk pelaksanaan dan pengawasan PSBB. “Kami (Forkopimcam Cigombong, red) beberapa waktu lalu bertemu dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat melaksanakan giat inspeksi mendadak di wilayah perbatasan. Intinya kita sepakat untuk saling mengawasi,” paparnya yang saat itu didampingi Kapolsek Cijeruk-Cigombong, Kompol Nurahim.

Kendati demikian, lanjut Mayor Inf. Suparno, yang menjadi riskan ialah manakala perusahaan atau industri mulai beraktivitas. Saat ini beberapa di antaranya libur tidak beroperasi. “Pabrik-pabrik ini yang akan menjadi prioritas kami. Apalagi nanti setelah PSBB menuju New Normal, tentunya aktivitas akan bergerak,” ucapnya.

Memang, masih kata Suparno, tidak ada industri atau pabrik berdiri di Kecamatan Cigombong. Namun demikian banyak warga Kecamatan Cigombong, Cijeruk dan Caringin yang bekerja di pabrik garmen di wilayah Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Sehingga pihaknya tetap mewaspadai adanya penularan virus Corona.

 “Itu yang kita antisipasi, sehingga manakala terjadi di perusahaan, kami sudah punya antisipasi. Tapi saya juga yakin perusahaan punya standarisasi untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ketika operasional berjalan,” imbuhnya.

Sementara menyikapi aktivitas pasar tradisional, Danramil Cijeruk-Cigombong, menyatakan terus melakukan pengawasan. Terlebih Pasar tradisional, belakangan menjadi klaster virus corona, contohnya di Pasar Cileungsi. Namun, begitu ada perintah dari pimpinan seperti Bupati, Dandim dan Kapolres, kami semakin menggencarkan pengawasan, sosialisasi agar pedagang maupun pengunjung Pasar Cigombong menaati protokol kesehatan Covid-19.

 “Termasuk berkoordinasi dengan satuan pengaman pasar agar melakukan pengawasan. Walau begitu, sebelum kejadian di Pasar Cileungsi, kami jajaran Forkopimcam Cigombong sudah melaksanakan protokol Covid-19 yakni dengan memberlakukan jam operasi pasar yang hanya sampai pada pukul 13.00 WIB,” jelas Kapolsek Cijeruk-Cigombong Kompol Nurahim.

Sementara Plt Camat Cigombong, Asep A. Sudrajat kembali mengimbau, agar masyarakat tetap menegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19.  “Pola hidup bersih dan sehat tetap dilakukan, memakai masker, rajin mencuci tangan dan selalu sedia hand sanitizer,” tukasnya.

** Dede Suhendar

Sadeng Kolot Geger Adanya Warga yang Gandir

Leuwisadeng | Jurnal Inspirasi
Warga Kampung Cimanirasa III, Desa Sadeng Kolot, Kecamatan Leuwisadeng, digegerkan dengan penemuan mayat yang diduga gantung diri (gandir) di dalam rumah, Kamis, (04/06). Kepala Desa Sadeng Kolot Mamat Rachmat mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh istrinya. “Ya betul, ditemukan sama istrinya sekitar jam 05.00 pagi di rumahnya,”kata Kades.

Mamat menjelaskan, tewasnya seorang warga tersebut belum diketahui motifnya. Namun informasi diduga adanya konflik rumah tangga. “Yang tahu hanya itu, tapi untuk detailnya bisa ditanyakan ke Polsek Leuwiliang,”beber Rahmat.

Hal itu pun dibenarkan Kapolsek Leuiwiliang AKP Ismet Inono bahwa ada warga di Kecamatan Leuwisadeng  meninggal karena gantung diri. “Kami yang menangani pertama kali dari pagi jam 6 setelah ada laporan warga, sudah dibawa ke rumah sakit dan sekarang jenazah sudah dibawa ke Sukabumi untuk dimakamkan,”kata Ismet. “Masalah pribadi saja diperkirakan di rumah tangganya,” tandasnya.

** Cepi Kurniawan

Indocement Berikan Bantuan CSR ke Desa Gunung Sari

Citeureup | Jurnal Inspirasi
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk kembali menyalurkan bantuan kepada desa binaannya untuk warga yang terdampak Covid-19. Kali ini Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup yang mendapatkan bantuan untuk dibagikan pada warga yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah manapun pihak lain atau jumlah bantuan yang diberikan pemerintah tidak bisa mengcover semua warga Desa Gunungsari sehingga masih membutuhkan bantuan CSR.

Dedi, Senior CSR PT.Indocement mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh perusahaan kepada desa binaan bervariasi tergantung pada kebutuhan masyarakat desa tersebut. “Sejak adanya Pandemi Covid-19 ini PT.Indocement mengadakan beberapa program yang pertama kita keliling kampung di desa-desa binaan untuk melakukan sosialisasi soal Covid-19 dengan menggunakan bahasa Sunda, kedua kita memberikan bantuan pangan kepada desa binaan PT.Indocement dan yang ketiga kita adakan iuran atau patungan dari THR dan gaji yang dipotong untuk membantu warga yang terdampak Covid-19,” kata Dedi, Kamis(04/06).

Dia menjelaskan, untuk Desa Gunungsari ini bekerja sama dengan desa untuk menggabungkan dana CSR dan Dana Desa. “Untuk Gunungsari ini kita bantu sebesar 65 juta rupiah yang nantinya akan diberikan paket sembako oleh Pemerintah Desa Gunungsari adapun berapa banyak paket yang akan dibagikan kita serahkan kepada desa yang mengetahui jumlah warga yang belum menerima bantuan,” jelasnya.

Kepala Desa Gunungsari Ues Wijaya mengatakan bahwa untuk bantuan CSR ini diberikan kepada warga yang memang belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah hingga bisa mendapat bantuan program CSR. “Saat ini kita membuat 400 paket sembako dari sumber dana CSR dan desa, pendistribusian dilakukan oleh RT dan RW. Adapun yang akan dibagikan adalah beras sebanyak 10kg per KK,” ucap Ues.

Dirinya berharap bantuan sosial CSR ini bisa menutupi kekurangan kebutuhan masyarakat, mengingat jumlah bantuan terbatas jumlahnya. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk bersabar karena sumber bantuan dari pemerintah maupun CSR jumlahnya sangat terbatas dan kami mengutamakan memberikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan semua dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Intinya desa akan selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.

Nay Nurain

SBY: Kerusuhan di Amerika Membuatnya Merenung

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Gelombang demonstrasi di Amerika Serikat membuat dunia tercengang. Situasi rusuh yang dialami ‘Negeri Paman Sam’ itu membuat sejumlah kepala negara bersuara. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono misalnya, menuliskan opininya di Facebook.

“Ada kobaran api di Amerika. Ada kerusuhan dan penjarahan di banyak kota. Suasananya seperti “perang”. Puluhan ribu tentara yang ada di wilayah (national guard) sudah dikerahkan dan diterjunkan. Ribuan pengunjuk rasa dan perusuh ditahan. Banyak pula kota yang memberlakukan jam malam,” begitu SBY memulai tulisannya yang kutip Kamis (4/6).

Menurut SBY yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat, situasi tersebut membuat dunia tercengang. “Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa Amerika jadi begitu? Inilah pertanyaan yang muncul di banyak negara,” lanjut dia.

Ternyata, lanjut SBY, masyarakat internasional bukan hanya tercengang. Muncul pula protes-protes yang menunjukkan solidaritasnya dengan komunitas kulit hitam Amerika itu. “Kita saksikan, paling tidak terjadi di 14 kota besar di dunia, London, Paris, Berlin, Copenhagen, Milan, Dublin, Krakow, Perth, Sydney, Auckland, Christchurch, Vancouver, Toronto, dan Rio de Janeiro. Saya tidak ikut-ikutan tercengang. Cuma merenung. Dan mau bertanya sedikit “Are you ok, Amerika”? Yang bertanya begini mungkin banyak. Di seluruh dunia. Bukan hanya saya,” kata SBY.

SBY mengaku tidak termasuk orang yang anti Amerika. Atau anti Barat. Dalam pengabdian panjangnya sebagai prajurit TNI (sekitar 30 tahun), empat kali dia mengemban tugas pendidikan dan pelatihan di Amerika Serikat. Ketika menjadi menteri dan presiden, SBY juga sering melakukan kunjungan ke negara Paman Sam itu. Termasuk membangun kemitraan strategis (strategic partnership) di antara kedua negara, Indonesia-Amerika Serikat.

“Hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkan dan saling hormat menghormati dulu terus kita jalin, baik pada masa pemerintahan Presiden Bush maupun Presiden Obama,” katanya.

Asep Saepudin Sayyev |*

Hadits Hari Ini

04 Juni 2020
12 Syawal 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَا أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ هِلَالٍ عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِ اللَّهَ قَالَتْ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ishaq bin Ibrahim, -dan lafadh ini milik Yahya-, mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Hilal dari Farwah bin Naufal Al Asyja’i dia berkata; Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon kepada Allah Azza wa Jalla. Maka Aisyah menjawab; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa sebagai berikut:

ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA ‘AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A’MAL. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan.

HR Muslim No. 4891.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Anggaran 323 Miliar Diawasi

Bogor | Jurnal Inspirasi
Penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bogor menjadi fokus perhatian DPRD Kota Hujan. Hal itu lantaran pemerintah menganggarkan dana fantastis yakni sebesar Rp323 miliar yang bersumber dari APBD setelah memangkas sejumlah kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Sementara empat instansi terkait yang merupakan ujung tombak penanganan Covid-19 yakni Dinas Sosial (Dinsos) dan RSUD Kota Bogor, Dinas Kesehatan (Dinkes) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan pengadaan Alat Pengaman Diri (APD) secara masing-masing.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran DPRD Kota Bogor bila penanganan Covid-19 akan tumpang tindih. Lantaran di sisi lain pemkot melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menerima banyak bantuan berupa dana, sembako hingga APD dari para dermawan.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Kota Bogor, Oyok Sukardi mengatakan bahwa hingga kini hanya satu instansi yang telah membeberkan data serapan penanganan Covid-19 kepada DPRD yakni Dinkes dengan total serapan mencapai Rp8 miliar. “Sedangkan BPBD dan Dinsos yang anggarannya pencapai Rp50 miliar belum memberikan rincian penggunaan dana. Begitupun dengan RSUD,” ujarnya kepada Jurnal Bogor, Rabu (3/6).

Kendati demikian, kata Oyok, DPRD mendapat informasi bahwa serapan anggaran penanganan Covid-19 baru mencapai Rp36 hingga Rp38 miliar dari total anggaran Rp323 miliar. “Tapi rincian pastinya kami belum dapat,” ucap politisi Golkar itu.

Oyok menegaskan, pada pekan lalu pihaknya sempat menggelar rapat dengan instansi terkait penanganan Covid-19 untuk menanyakan perihal penggunaan anggaran tersebut. “Sempat rapat, tapi mereka tak bawa data jadi kami pending sampai pekan depan. Kami akan saklek nanti agar instansi terkait membawa data yang dibutuhkan,” katanya.

Pansus I, sambung Oyok, juga akan memanggil Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKA). Hal itu bertujuan untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah serapan dana dan berapa bantuan yang diterima dari luar serta bagaimana pendistribusiannya. Kami khawatir ada tumpang tindih,” jelas dia.

Lebih lanjut, Oyok mengaku pesimistis anggaran sebesar Rp323 miliar dapat terserap maksimal. Hal itu berkaca pada kondisi saat ini yang serapannya baru antara Rp36 hingga Rp38 miliar. “Perkiraan saya, maksimal anggaran terserap dua kali lipatnya dari dana yang diserap sekarang,” ucapnya.

Dengan demikian, sambung dia, seharusnya pembangunan atau kegiatan yang masuk dalam skala prioritas masih bisa dikerjakan. “Kalau melihat demikian, harusnya bisa jalan. Tapi kami ingin lihat dulu PSBB diperpanjang atau tidak,” kata Oyok.

Saat disinggung mengenai apakah rencana kerja yang dibuat oleh pemerintah tak terukur. Oyok mengatakan bahwa Pemkot Bogor berdalih hal itu terjadi karena pandemi ini mendadak terjadi. “Makanya kami ingin tahu rincian anggaran dan penggunaannya,” ungkapnya.

Terpisah, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyisiran ulang penggunaan anggaran dan memprioritaskan pengadaan yang ada pada dinas teknis.

“Pengalokasian anggaran Rp323 miliar itu sifatnya menyesuaikan kondisi kedaruratan pandemi Covid-19. Bila sudah lebih kondusif maka anggaran akan dikembalikan ke posisi semula,” jelas Dedie.

Sejauh ini, kata Dedie, proses penyerapan sudah berjalan di Dinkes dan RSUD. “Kalau soal angka silahkan ke intansi langsung. Yang pasti RSUD melakukan pengadaan APD untuk internal sedangkan Dinkes APD untuk RS lain yang menangani Covid-19, puskesmas, rapid test kit dan alat kesehatan penunjang,” jelasnya.

Dedie juga menampik bila ada anggapan rencana kerja pemkot tak terukur dalam penanganan Covid-19. “Saya pikir bukan kurang terukur, tapi alokasi masing-masjng kan punya target yang berbeda. Contoh pengadaan di RSUD tidak bisa utk membantu ke RS lain, sementara Dinkes kan bisa lebih fleksibel,” jelasnya.

Dedie juga menyinggung bahwa Pemkot Bogor akan tetap menyalurkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi warga miskin baru terdampak Covid-19 secara empat tahap. “Dan untuk BTT tentu akan sesuai dengan kondisi atau situasi pasca PSBB,” tandasnya.

n Fredy Kristianto

Tahun Ajaran Baru 13 Juli

Bandung | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan pelaksanaan sekolah tahun ajaran 2020/2021 di satuan pendidikan SMA/SMK/SLB Jawa Barat (Jabar) akan dimulai pada minggu ketiga Juli 2020 atau Senin (13/7). Hal tersebut sesuai dengan ketetapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika menyatakan, pelaksanaan sekolah tahun ajaran 2020/2021 tetap dengan mekanisme pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah hal, seperti Surat Edaran Kemendikbud, dan arahan Gugus Tugas Covid-19, baik pusat maupun provinsi.

“Ada dua yang menjadi fokus Disdik Jabar. Pertama adalah bagaimana memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik. Dan yang kedua adalah bagaimana memastikan peserta didik mendapatkan hak pendidikan. Hak pendidikan tetap dipenuhi selama pandemi Covid-19 dengan pembelajaran jarak jauh,” kata Dewi, Rabu (3/6).

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 pusat memutuskan bahwa pembukaan sekolah atau proses belajar mengajar kembali dengan sistem tatap muka hanya dimungkinkan di kawasan zona hijau atau daerah dengan catatan nol kasus Covid-19.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata Dewi, merekomendasikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan PJJ setidaknya hingga Desember 2020 sebagai mencegah sebaran Covid-19 pada anak, mengingat anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Dewi mengatakan, hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar terkait level kewaspadaan Covid-19 kabupaten/kota menjadi bahan pertimbangan Disdik Jabar dalam mengambil keputusan. Hasil kajian tersebut menunjukkan tidak ada satupun daerah di Jabar yang berada di level 1 atau zona hijau.

“Pertimbangan terakhir adalah masukan dari Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Walaupun sekolah berada di zona hijau, tetapi misalnya sarana prasarana, dan keamanan di sekolah itu belum lengkap atau memadai, tidak boleh memaksakan untuk membuka kembali sekolah atau proses belajar secara tatap muka,” ucapnya.

Guna PJJ berjalan optimal, menurut Dewi, Disdik Jabar sudah menumpuh sejumlah upaya. Pertama adalah penguatan guru. Hal itu dilakukan supaya guru mampu memberikan materi pembelajaran secara interaktif. Dengan begitu, peserta didik akan lebih mudah mencerna.

“Yang menjadi tantangan adalah adanya masalah psikologis dari anak. Ketika mereka sekarang harus berada di rumah dalam waktu yang lama,” katanya. “Guru diberikan pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan dan tidak terlalu berat,” tambahnya.

Dewi mengatakan, infrastruktur teknologi atau akses internet menjadi tantangan Disdik Jabar dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Sebab di Jabar tidak semua daerah mempunyai akses internet yang baik. Ia menegaskan, ada berbagai upaya yang diambil Disdik Jabar untuk menjawab tantangan tersebut.

“Kemendikbud memberikan pembelajaran melalui TVRI. Kemudian pembelajaran lewat radio. Atau sekolah menyiapkan modul-modul. Di daerah yang sulit akses internet, guru ada yang datang ke rumah peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Terdapat banyak upaya agar PJJ tetap berjalan baik,” katanya.

Asep Saepudin Sayyev |*