28.7 C
Bogor
Tuesday, July 15, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1426

Kelanjutan Penelitian Gunung Sodong Dipertanyakan

Lewiliang l Jurnal Inspirasi
Kelompok pencinta sejarah dan cagar budaya Bogor Barat mempertanyakan kelanjutan penelitian Gunung Sodong di Kampung Parung Singa, Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang yang beberapa tahun silam  digadang-gadang sebagai area yang menyimpan banyak bukti peninggalan bersejarah.

Area Gunung Sodong menurut warga Leuwiliang dan sekitarnya punya cerita masa lalu mengenai sejarah Sunda di Bogor. Namun kini mulai rusak akibat adanya aktivitas galian C. Mereka meminta jika Gunung Sodong ternyata tidak masuk dalam catatan kepurbakalaan, Pemerintah Kabupaten Bogor, harus menginformasikannya agar masyarakat Bogor Barat tidak menerka nerka dan resah menantikan keterangan apakah bukit yang berada di belakang Terminal Leuwiliang tersebut, merupakan salah satu gunung keramat yang menyimpan banyak petilasan para leluhur Sunda.

Demikian yang disampaikan Dadang Sunandar dari Gerakan Garuda Siliwangi kepada Jurnal Bogor, kemarin. Menurut dia, melihat kondisi kelestarian Gunung Sodong yang saat ini mulai memperihatinkan lantaran adanya Galian C , warga kesal karena sudah merusak ke asrian sekitar Gunung Sodong.

“Kami dari Kelompok Garuda Siliwangi selaku pencinta dan penggerak sejarah budaya dan kepurbakalaan, berharap Pemerintah Kabupaten Bogor khususnya Disbudpar secepatnya memberi keyakinan kepada masyarakat apakah Gunung Sodong di Karehkel ini memiliki nilai kepurbakalaan atau tidak, karena selama ini kami selalu menunggu dan menunggu kepastiannya dari pemerintah Kabupaten,” kata Dadang.

Sementara ditemui di kantornya , Camat Leuwiliang Daswara Sulanjana berjanji akan mentertibkan dan melakukan penyelamatan Gunung Sodong dari kerusakan jika memang menurut masyarakat Bogor Barat, gunung tersebut menyimpan kisah bersejarah asalkan ada penetapan secara hukum dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten maupun dari Disbudpar Kabupaten Bogor apabila Gunung Sodong adalah area situs.

“Sayangnya kami Pemerintah Kecamatan Leuwiliang hingga kini belum memperoleh informasi dan keterangan dari Disbudpar Kabupaten Bogor maupun dari pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten apakah Gunung Sodong adalah area yang menyimpan banyak bukti situs bersejarah atau tidak,” papar Daswara.

Masalahnya sambung Camat, jika  pihaknya mengambil langkah tegas melakukan penertiban kepada warga yang selama ini diduga sebagai pelaku Galian C Liar sehingga berdampak pada kerusakan situs, dan ternyata lahan yang dimaksud itu terbukti malah lahan milik pribadi warga, pihaknya yakin warga akan mempertanyakan bukti-bukti otentik yang menyatakan Gunung Sodong sebagai lokasi situs kepurbakalaan.

“Nantinya malah berbalik menimbulkan salah paham, karena warga akan mempertanyakan mana bukti bukti otentiknya termasuk ketetapan payung hukum yang menyatakan Gunung Sodong adalah situs, sekalipun benar, masalah lainnya juga yang muncul,” tegas Camat.

Untuk soal galian C yang diduga liar yang beroperasi di lokasi gunung tersebut lanjut Camat, pihaknya akan menyelidiki apakah warga penggali sudah mengantungi izin galian apa belum. “Jika tak berizin, kami akan memanggil warga dan memberikan sosialisasi agar mereka mau mengurus izinnya resminya,” katanya.

Terkait benar atau tidaknya Gunung Sodong menyimpan sejarah yang terpendam dan belum tergali, sebaiknya pihak berwenang dalam hal ini BPCB Banten dan Disbudpar Kabupaten Bogor melakukan penelitian seperti melakukan eskavasi atau penggalian bukti.

“Sebab meskipun di Bogor Barat banyak terdapat situs sejarah seperti masa Tarumanegara, masa Sunda dan Pajajaran, kan belum tentu tinggalannya berada di semua tempat seperti diantaranya Gunung Sodong. Apalagi jika situs itu berada di lahan milik warga, dimana untuk menetapkan perlindungannya ya tidak bisa begitu saja, sebab lahan warga tersebut harus dibebaskan terlebih oleh pemerintah, barulah setelah itu dilakukan penetapan aturan pelestarian serta perlindungannya,”pungkasnya.

** Arip Ekon

BBPP Batu Ikuti Hari Krida Pertanian Melalui Virtual

Malang | Jurnal Inspirasi
Hari Krida Pertanian (HKP) ke-48 jatuh pada Selasa,  21 Juni 2020 menjadi momentum bergesernya pola pertanian tradisional menuju pertanian modern. Pangan menjadi prioritas bagi negara, 267 juta rakyat masih akan terus butuh makan. Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga sosial ekonomi. Dimensi sosial dan ekonomi masyarakat pun turut bersinggungan dengan ketahanan pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mengajak para petani dan masyarakat untuk membangun optimisme sektor pertanian. Hal ini penting agar masyarakat sadar bahwa pangan tidak boleh berhenti berproduksi.

Mentan pun mengajak para petani dan masyarakat untuk terus membangun optimisme pada pertanian, di mana sektor ini tidak boleh berhenti berproduksi, terutama untuk memenuhi gizi dan pangan di masa pandemi. Menurut SYL, roda pertanian harus terus bergerak demi terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat. Untuk pemenuhan itu, peningkatan produksi menjadi sebuah kewajiban dalam menghadapi tatanan kehidupan baru.

Dalam kaitannya dengan peringatan Hari Krida Pertanian Kepala Badan PPSDMP, Prof Dedi Nursamsi yang dihubungan melalui sambungan telpon mengatakan Hari Krida Pertanian ke 48 harus menjadi momentum bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern, dimana inovasi dan teknologi akan menjadi panglimanya. Pertanian tidak boleh lagi dilakukan dengan cara-cara lama dan berpola tradisional, namun harus berubah menjadi lebih modern.

Kapasitas Sumber Daya manusia terus digenjot agar menjadi insan yang profesional, mandiri dan berdayasaing sehingga terwujud kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Sementara Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Dr. Wasis Sarjono, S.Tp, M.Si mengatakan, Hari Krida Pertanian menjadi momen bagi kita sebagai insan pertanian untuk bersyukur atas hasil yang diperoleh, mengevaluasi, dan menyusun rencana kerja selanjutnya  agar dapat meraih hasil yang lebih baik ke depan.

Sekalipun Hari Krida Pertanian tahun ini menjadi sangat istimewa  karena berkaitan dengan duka yang dialami dunia sebagai akibat pandemi covid-19. Akhirnya kita berharap semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk melawan pandemi covid 19 agar ketersediaan pangan masyarakat terpenuhi dengan baik.

** T2S/WH

Musdes Desa Sanja Prioritaskan Pembangunan Fisik

Citeureup | Jurnal Inspirasi
Desa Sanja mengadakan musyawarah desa (musdes) lebih awal demi pematangan skala prioritas di bidang pembangunan fisik. Ketua BPD Desa Sanja Unang sebagai penyelenggara kegiatan mengatakan, Musdes Desa Sanja dilakukan lebih awal dari jadwal yang seharusnya mengingat situasi pandemi Covid-19 maka tidak semua RT/RW diundang untuk mengadakan Musdes tersebut.

“Pelaksaan Musdes ini lebih awal sesuai dengan skema untuk melaksanakan Forum Agenda Tahunan yang bertujuan untuk menyusun rencana kerja Pemerintah Desa Sanja tahun 2021, karena situasi sedang [andemi Covid-19 maka yang kami undang dalam Musdes kali ini hanya perwakilan saja, baik dari RT/RW, kader Posyandu, untuk mengusulkan program-program dan kegiatan di wilayah masing-masing,” jelas Unang.

Dalam kegiatan Musdes tersebut dihadiri Kasie Pemerintahan Kecamatan Citeureup, PJS Kepala Desa Sanja, tokoh masyarakat, PKK, Ketua Katar, Babinmas dan Babinsa. “Dalam Musdes kali ini menyusun skala prioritas di bidang pembangunan fisik dari masing-masing wilayah dan dari lembaga-lembaga yang ada di Desa Sanja, kemudian menyusun skala prioritas untuk diusulkan ke tingkat kecamatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten/APBD Provinsi Jabar, “pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Mudahkan Pelayanan, PT Trakindo Utama Luncurkan Aplikasi

Jakarta | Jurnal Inspirasi

PT Trakindo Utama (Trakindo), penyedia solusi alat berat CAT, meluncurkan aplikasi Trakindo Customer App (TCA) yang memberikan kemudahan akses informasi terhadap produk dan layanan untuk pelanggannya.

Aplikasi Trakindo Customer App dilengkapi beragam fitur unggul mulai dari status transaksi, permintaan servis, status pengiriman suku cadang, hingga pemantauan operasional alat berat pelanggan. Trakindo Customer App menjadi salah satu perwujudan komitmen Trakindo untuk senantiasa mendukung kemajuan pelanggan.

David Freddynanto, Chief Marketing Officer Trakindo, menjelaskan, “Kami di Trakindo memiliki semangat Advancing You Forward; kami melakukan pengembangan berkelanjutan dengan tujuan berusaha memajukan dan meningkatkan kepuasan pelanggan di berbagai situasi, termasuk di masa transisi menuju kenormalan baru (new normal) seperti saat ini. Setelah melalui berbagai proses riset dan pengembangan, kami berinovasi dan meluncurkan Trakindo Customer App untuk memberikan solusi interaksi bagi pelanggan terhadap layanan unggulan kami. Harapan kami, kemudahan-kemudahan yang dihadirkan Trakindo Customer App dapat terus berkontribusi kepada kesuksesan pelanggan, mulai dari saat ini, ke depan, dan seterusnya.”

Memasuki masa transisi menuju new normal berbagai sektor industri pun kembali menggeliat, tanpa terkecuali pada sektor yang kerap memerlukan alat berat dalam kegiatan operasional. Meskipun begitu, risiko akan penularan virus masih tetap menjadi perhatian sehingga berbagai pembatasan tetap diberlakukan. Trakindo Customer App dapat menjadi solusi karena pelanggan dapat mengakses layanan unggul Trakindo dengan mudah, di mana saja.

Selain itu, Rozy Andrianto, Division Head Construction Industry Marketing Trakindo juga menjelaskan, “Berbagai fitur yang dimiliki Trakindo Customer App didesain untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam bertransaksi dengan Trakindo. Aplikasi ini mampu merangkum layanan solusi alat berat Trakindo menjadi terintegrasi dalam satu sistem, sehingga pelanggan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, jelas dan mudah. Sekarang, beragam kemudahan layanan dapat didapatkan pelanggan hanya dengan sentuhan jari,” paparnya.

Aplikasi Trakindo Customer App ini bisa diunduh secara langsung di smartphone pelanggan Trakindo melalui App Store dan Play Store. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang didasari oleh kebutuhan pelanggan, mulai dari Profil Pelanggan, Lacak Parts, Permintaan dan Lacak Servis, Fasilitas Open Account & Tagihan, dan terintegrasi juga dengan platform digital Caterpillar.

Ditambahkan David, menu Profil Pelanggan adalah fitur yang digunakan untuk melihat informasi dari alat berat Cat yang dimiliki oleh pelanggan, dengan detil operasional seperti; SMU meter, lokasi alat berat, juga melihat status garansi yang terdaftar dengan mudah, kemudian pada Lacak Parts: fitur yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan suku cadang dengan mudah, serta mengetahui status pengirimannya.

Dilengkapi dengan menu Permintaan & Lacak Servis: fitur yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan permintaan pelayanan teknisi Trakindo, serta mengethaui status lokasi perjalanan teknisi menuju tempat yang dituju. Terakhir, Fasilitas Open Account & Tagihan: fitur yang menampilkan status transaksi dari pelanggan, tempo pembayaran, juga sisa saldo yang dimiliki oleh pelanggan.

Lebih jauh, platform digital Caterpillar yang terintegrasi dengan Trakindo Customer App adalah Cat App: Fleet Management berfungsi melacak lokasi, aktivitas, penggunaan bahan bakar dan informasi lainnya dari alat berat yang dimiliki pelanggan. Cat Inspect berfungsi mengunduh, menyelesaikan inspeksi yang dilengkapi dengan opsi foto, video, dan komentar. Parts.Cat.Com memberikan informasi harga suku cadang, dan melakukan pembelian secara online.

“Fitur yang dimiliki Trakindo Customer App bertujuan memudahkan pelanggan dalam melakukan perencanaan bisnis dan kegiatan operasional. Trakindo Customer App yang dapat mempercepat proses transaksi, meningkatkan respons komunikasi, dan mempermudah akses informasi, merupakan cerminan dari salah satu nilai inti Trakindo, yaitu Continuous Development, dimana Trakindo senantiasa mengembangkan diri dalam memberikan layanan unggul untuk mendukung kemajuan bisnis pelanggan,” tutup David.

Handy Mehonk | **

Bersihkan Sampah Sepanjang Rel, Dinas Lingkungan Hidup Turunkan 70 Armada

Gunung Putri | Jurnal Inspirasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor yang bersinergi dengan Pemerintahan Desa Gunung Putri, dan PT. Indocement membersihkan sampah yang menggunung di jalur rel kereta api yang merupakan perbatasan antara Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri dan Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Selasa (23/07).

Kades Gunung Putri Damanhuri mengatakan, kegiatan pembersihan sampah di sepanjang jalur rel kereta api yang terletak di RW 03 Desa Gunung Putri tersebut menjadi persoalan serius karena sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Saya apresiasi setelah Bupati Bogor Ade Yasin menyambangi Desa Gunung Putri saat Launching Kampung Tangguh Lodaya mendengarkan keluhan dan langsung menurunkan Dinas Lingkungan Hidup beserta armada untuk membersihkan sampah tersebut, mengingat persoalan sampah ini sudah cukup lama,” katanya.

Ia melanjutkan setelah pembersihan ini jalur sepanjang rel kereta ini akan saya jadikan jalur terbuka hijau dan akan saya bentuk tim satgas lingkungan hidup supaya tidak terjadi hal serupa. “Desa Gunung Putri ini harus maju untuk perubahan yang lebih baik, oleh karena itu melihat kesadaran masyarakat yang masih minim maka saya akan buat Perdes untuk lingkungan di Desa Gunung Putri bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, jadi saya himbau kepada masyarakat bahwa untuk tidak melakukan kebiasaan membuang sampah sembarangan, kita jaga alam alam jaga kita,” ucap Damanhuri.

Senada PLT Kadis DLH Anwar Anggana mengatakan bahwa kegiatan ini akan dilakukan selama 2 hari kedepan, total armada yang akan kami turunkan sebanyak 70 armada untuk mengangkut sampah-sampah disepanjang rel ini.

“Melihat kondisi sampah yang sangat menumpuk seperti ini tidak akan mungkin dilakukan selama 2 hari, untuk hari ini kami turunkan 30 armada, dan besok kami akan turunkan kembali 40 armada, jika belum selesai maka pekan depan akan kami lakukan pengangkatan lagi, alhamdulilah untuk alat berat ada bantuan dari CSR Indocement, saya harapkan agar masyarakat meningkatkan kesadaran untuk membuang sampah ada tempatnya,” singkat PLT Kadis DLH Kabupaten Bogor, Anwar Anggana.

** Nay Nur’ain

Gunung Kuta Lingkung Dirusak, Achmad Fathoni Geram

Cibinong | Jurnal Inspirasi
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi III Fraksi PKS, Achmad Fathoni geram mendengar pelaporan dari masyarakat adanya pengrusakan alam yang dilakukan oleh salah satu perusahaan produsen semen di Indonesia–PT Indocement Tunggal Prakarsa di kawasan Gunung Kuta Lingkung, Klapanunggal. Kuta Lingkung memang masih berada di kawasan penambangan aktif Indocement. Di bagian barat Tebing Kuta Lingkung terlihat sudah ditambang. Area penambangan bisa terlihat jelas di dekat pintu masuk ke lembah Tebing Kuta Lingkung. Kini, area Tebing Kuta Lingkung sudah ditutup untuk kegiatan pemanjatan tebing.

Dalam tanggapannya, Achmad Fathoni menyampaikan rasa kekecewannya jika ada pihak manapun yang melakukan pengrusakan terhadap alam mengingat saat ini kondisi alam yang diganggu menimbulkan banyak bencana. “Sangat sedih jika melihat alam kita terus dirusak, saya berharap semua pihak belajar dari bencana alam yang sudah sering menimpa wilayah kita, semua karena kerusakan yang dilakukan oleh tangan -tangan jahil manusia,” keluhnya, Selasa (23/07).

Menurutnya, selain bisnis untuk ekonomi, namun harus memikirkan kondisi alam sekitar bukan hanya keuntungan semata, karena nanti yang akan menjadi korbannya adalah masyarakat di lingkungan sekitar bukan pengusaha atau orang-orang yang merusak disana. “Bukankah Allah sudah berfirman, telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar), jelas Achmad Fathoni mengutip Al Quran Surat Al-Rum Ayat 41.

Sebelumnya, Kades Nambo Nanang sudah melakukan penghentian untuk proses pertambangan yang di lakukan PT. Indocemet tersebut setelah tim pencinta alam mendapati kondisi Guwa atau Gunung Kuta Lingkung terdapat alat berat yang hendak mengambil bahan baru kapur di dalamnya.

“Saya hentikan kegiatan pertambangan di Gunung Kuta Lingkung yang dilakukan  oleh PT. Indocement, sebelum persoalan ada titik temu. Saya minta pihak perusahaan agar duduk bersama dengan pemerintahan desa dan tim dari pencinta alam, dan saya pun mendukung agar lokasi tersebut tetap dipertahankan sekalipun pihak perusahaan sudah mengantongi izin untuk melakukan pengolahan dan memanfaatkan hutan di lokasi tersebut,” tandasnya.

Dikutip dari Kompas, para pencinta wisata petualangan–khususnya panjat tebing, menemukan tebing gagah yang nyaris tersembunyi di lembah perbukitan kapur. Tebing itu bernama Kuta Lingkung. Keberadaan Tebing Kuta Lingkung awalnya ditemukan oleh pemanjat tebing senior. M. Yusmaryudi (53) atau akrab disapa Yudi bersama pencinta alam Gembala Bogor pada awal Desember 2019. “Kebetulan suka jalan cari tebing dan goa. Ini nemu aja tebing unik. Lihat tebing ini potensial banget,” kata Yudi

Tebing Kuta Lingkung punya sejumlah keunikan yang berpotensi sebagai area destinasi wisata minat khusus di Jawa Barat. Tidak seperti di beberapa lokasi panjat tebing lain, di sini pemanjat tak perlu khawatir terkena panas matahari secara langsung, karena adanya pepohonan rindang di sekitarnya. Sejauh ini sudah ada 13 jalur pemanjatan yang sudah dirintis oleh Yudi bersama pemanjat tebing lainnnya. Tingkat kesulitan tebing (grade) juga bervariasi dan cocok untuk lokasi latihan untuk pemanjat pemula hingga profesional. “Umumnya gradenya 5+. Ada salah satu nama jalurnya Covid-19 itu gradenya sampai 6A,” tambah Yudi.

Keunikan lain di Tebing Kuta Lingkung yang bisa ditemui adalah sebuah jembatan penghubung antar tebing yang membentuk seperti pintu jika dilihat dari bawah. Keindahan pintu tebing itu makin terlihat saat matahari hampir berada di titik kulminasinya. Sinar matahari masuk dari balik tebing dan membentuk pancaran seperti di Goa Grubug, Gunungkidul, Yogyakarta.

Tebing Kuta Lingkung juga rumah dari flora fauna yang ada di kawasan Karst Klapa Nunggal. Cuitan burung-burung bisa terdengar saat kita sedang asyik memanjat. Di sudut lain Tebing Kuta Lingkung, ada anggrek hutan yang tumbuh. Pepohonan rindang juga membuat suasana semakin teduh. Pemanjat tebing profesional, Fandhi Ahmad yang pernah memanjat di sana mengatakan Tebing Kuta Lingkung cocok untuk tempat berlatih para atlet panjat tebing.

Baginya, Tebing Kuta Lingkung memiliki jalur pemanjatan yang variatif dan tingkat kesulitan yang berbeda. Kelebihan Tebing Kuta Lingkung didukung dari lokasi yang tak jauh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabobedabek). “Jika dikembangkan sebagai lokasi wisata panjat tebing dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar,” kata Fandhi. “Mungkin banyak tempat manjat tebing di Indonesia, tapi yang indah seperti Kuta Lingkung dan aksesnya tidak jauh dari pusat kota. Itu yang jarang,” lanjutnya.

Anggota Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Jamaluddin pun mengatakan, kawasan karst Klapanunggal memiliki potensi wisata minat khusus seperti telusur goa dan panjat tebing. “Saat ini, minat berkegiatan wisata minat khusus pada kawasan tersebut sangat tinggi, khususnya untuk masyarakat penggiat panjat tebing Jabodetabek, dan sangat berpotensi untuk mendatangkan turis dari daerah lain, maupun mancanegara yang memiliki minat terhadap wisata petualangan,” kata Jamal.

** Nay Nur’ain

Akibat Hujan Deras, 2 Rumah di Batutulis Ambruk

Ruhiyat: Kami Akan Dorong ke BPBD Segera Dibangun

Nanggung l Jurnal Inspirasi
Hujan deras disertai angin kencang pada Senin (23/6) malam, mengakibatkan dua rumah milik Lilis (25), warga Kampung Pasirgintung RT 03 RW 04, serta rumah milik Emur (60) RT 04 RW 05, Kampung Panjaungan, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung ambruk rata dengan tanah.

Orang tua Lilis, Omah mengaku kaget melihat kondisi rumah anaknya porakporanda rata dengan tanah. Janda 4 anak  berusia 50 tahun ini tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan. Omah menjelaskan, 5 bulan terakhir ini, rumah anaknya sudah tidak ditempatinya, karena khawatir sewaktu waktu  terjadi ambruk dan mengancam keselamatan anaknya.

“Melihat kondisi rumah yang ditempati anak, sebelumya kami sarankan untuk segera pindah ketempat yang lebih aman,” tutur Omah yang kesehariannya menjadi pedagang gorengan bercerita, mantu dari suami Lilis telah meninggal dunia sebelum lebaran  Mei 2020 dan meninggalkan kedua anaknya tanpa seorang ayah.” Sambil terbata-bata ia berharap adanya bantuan pemerintah untuk membangun rumahnya seperti sedia kala.

Pantauan di lokasi, para pengurus RT dan RW melakukan swadaya membersihkan sisa material  rumah yang ambruk, termasuk penggalangan dana untuk membantu  dan meringankan beban keluarga korban.

Ditempat yang sama, Ketua LPM Desa Batutulis Erwin Jamaludin mengatakan, ambruknya rumah itu ditengarai lantaran intensitas hujan yang lebat.

Dampak dari intensitas hujan tinggi dan konstruksi  bangunan kondisinya sudah  lapuk termakan usia, sehingga kedaannya rumah tersebut sudah tidak layak huni. ” Semakin menurunnya kuota untuk rehab rumah dari Pemkab Bogor, maka tidak sebanding dengan jumlah data base RTLH di Batutulis. Jumlah RTLH di Desa Batutulis masih diangka ratusan Kepala Keluarga (KK) yang mesti dibantu pemerintah,” papar Erwin yang akrap dipanggil Boni.

Peristiwa ini, kata Boni, akibat dari bencana alam, kedua rumah  atas nama Emur warga Panjaungan serta atas nama Lilis kondisinya ambruk dan sangat memprihatinkan. “Oleh karenanya kami meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membantu bangun kedua rumah warga yang kini sedang kesulitan,” pintanya.

Pihak BPBD Kabupaten Bogor saat di konfirmasi belum memberikan keterangan terkait kondisi kedua bangunan rumah  yang porak poranda. Sedangkan Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Demokrat Ruhiyat Sujana berjanji akan mendorong ke pihak BPBD agar kedua  bangunan rumah  yang ambruk itu bisa dibangun.

** Arip Ekon

Banyak Penolakan, Parpol Buang Badan di RUU HIP

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Setelah banyak ormas Islam menyatakan penolakan, mayoritas fraksi partai politik di DPR RI kini ramai-ramai menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Partai-partai buang badan setelah RUU HIP ini membangkitkan isu komunisme. Dikutip dari CNN, Selasa (23/6), polemik bermula saat RUU HIP dibawa ke rapat paripurna usai didukung tujuh fraksi. Pada rapat yang digelar 22 April lalu, PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP mendukung RUU HIP untuk dibahas di tahap selanjutnya.

Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat tak menandatangani dukungan. PKS akan menyetujui jika RUU disempurnakan, seperti pencantuman TAP MPRS soal larangan Marxisme/Komunisme dan penghapusan pasal soal Ekasila. Sementara Demokrat sudah menarik diri dari seluruh panja sejak pandemi melanda.

RUU HIP pun dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (12/5). Rapat itu menyetujui RUU HIP sebagai inisiatif DPR RI. Draf RUU itu diunggah situs resmi dpr.go.id hingga bisa diakses oleh publik. Saat DPR masih menunggu respons pemerintah untuk memulai pembahasan, penolakan bertubi-tubi datang dari berbagai ormas Islam. Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu ormas yang tegas menolaknya.

FPI beralasan RUU HIP tidak mencantumkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme atau Marxisme-Leninisme sebagai konsideran. Mereka khawatir RUU ini jadi pintu masuk kebangkitan komunisme. Penolakan itu dilanjutkan dengan pernyataan bersama GNPF Ulama dan PA 212.

Tak lama berselang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan maklumat khusus RUU HIP. MUI menyoroti pasal 6 yang menyederhanakan Pancasila menjadi Ekasila gotong-royong. “Secara terselubung [seperti] ingin melumpuhkan keberadaan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, (…) serta menyingkirkan peran agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” demikian Maklumat Dewan Pimpinan MUI Pusat dan MUI Provinsi Se-Indonesia, pada Jumat (12/6).

Maklumat MUI jadi titik balik sikap fraksi-fraksi di Senayan. Fraksi PKS berkali-kali menyatakan penolakan terhadap RUU HIP dan PKS sempat adu debat dengan PDIP hingga pimpinan DPR ‘melempar’ ke baleg, PKS mendukung jika sejumlah syarat yang mereka ajukan terpenuhi. Kemudian ada Fraksi PAN. Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay terang-terangan menyatakan pihaknya mengubah sikap usai publik ramai mengkritik. PAN yang tadinya mendukung, belakangan meminta RUU HIP dicabut dari Prolegnas.

Fraksi Partai Nasdem juga ikut-ikutan menyatakan penolakan jika RUU itu tak mencantumkan TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966. Padahal dalam risalah rapat Baleg, Nasdem yang diwakili Taufik Basari menyatakan dukungan agar RUU HIP dapat dibahas di tahap berikutnya. Sikap serupa juga ditunjukkan Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PPP, dan Fraksi PKB. Sementara Fraksi Partai Golkar saat ini mendukung RUU HIP jika ada sejumlah perbaikan. Fraksi PDIP sebagai pengusul tetap mendukung. Mereka menyesalkan aksi buang badan fraksi-fraksi lain usai RUU HIP menuai polemik.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai aksi buang badan para politikus Senayan dilakukan untuk menyelamatkan partai dari isu miring RUU HIP. Terlebih lagi, isu yang menguat dalam pembahasan RUU HIP adalah soal komunisme. Masyarakat Indonesia, kata dia, punya resistensi yang sangat besar terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan komunisme ataupun PKI. “Jelas ada isu elektoral, takut mereka saat kelompok mereka diasosiasikan pendukung PKI, pendukung komunis. Takut, balik badan semua,” kata Hendri, Senin (22/6).

Polemik RUU HIP juga menunjukkan kontrol publik masih cukup kuat terhadap kebijakan elite pemerintahan. Hendri bilang kebijakan DPR dan pemerintah terbukti masih bisa diubah jika tekanan publik terus menguat.

Lebih lanjut, dia berpendapat aksi buang badan jadi salah satu strategi cerdik menyelamatkan citra partai. Strategi itu juga dilakukan secara apik oleh pemerintah dalam menekan resistensi publik. “Cukup cerdas menilai suara publik. Apalagi sebetulnya ini dicari-cari masalahnya, tidak penting juga. Saya menilainya Jokowi cerdas ikut menolak dari awal,” tuturnya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai aksi buang badan dilakukan mayoritas fraksi untuk menyelamatkan citra mereka. Ujang mengatakan fraksi-fraksi selain PDIP merasa akan lebih banyak dirugikan jika terus mendukung pembahasan. Sebab penolakan datang dari kalangan ulama yang notabene punya banyak pengikut.

“Kalau partai-partai tidak sejalan dengan ormas, dengan ulama, menjadi berbahaya. Ibaratnya mereka akan bonyok, tidak akan dapat simpati masyarakat ketika melanjutkan pembahasan,” ucap Ujang, Senin (22/6).

Ujang berpendapat jika tidak cepat-cepat buang badan, justru akan membahayakan partai secara elektoral. Apalagi isu yang diasosiasikan dengan RUU HIP adalah komunisme. Dengan menyatakan penolakan ke publik lewat media massa, partai akan menjauhkan dirinya dari isu komunisme itu. Sehingga langkah mereka pada pemilu berikutnya tak akan terganjal isu RUU HIP.

“Pertama terkait pilkada yang akan berlangsung. Kedua mereka juga politik jangka panjang, pileg dan pilpres. Ketika hari ini mereka menyetujui atau mendukung RUU HIP, itu sangat merugikan tokoh dan partai,” ujarnya.

Belakangan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mendukung langkah pemerintah untuk menunda pembahasan RUU HIP. Menurutnya, langkah itu diambil untuk menunjukkan sikap mau mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai sumber pengambilan kebijakannya. “PDIP menghormati dan mendukung sikap pemerintah yang telah menunda sementara waktu pembahasannya RUU HIP bersama DPR,” kata Basarah dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

ASS|**

Pulihkan Ekonomi atau Kendalikan Covid-19?

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Pertemuan tertutup dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi disebut meminta penjelasan secara rinci perkembangan terakhir usai sejumlah daerah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Kalau saya tadi memberikan pertimbangan beliau,” kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari CNBC, Selasa (23/6).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengakui bahwa pelonggaran PSBB memiliki konsekuensi yang cukup berisiko. Salah satunya, apabila terjadi lonjakan kasus mengingat kebijakan pembatasan tidak lagi dilakukan secara ketat. “Ini pilihannya harus berimbang antara bahwa kita harus memulihkan ekonomi, di satu sisi tapi kita harus tetap berupaya agar pertumbuhan Covid tidak naik, paling tidak landai. Syukur bisa turun. Tapi ini kan memang tidak bisa dua-duanya,” katanya.

Muhadjir tak memungkiri bahwa upaya mengendalikan angka Covid-19 dengan tetap menjaga pemulihan ekonomi pasca PSBB tidak semudah membalikkan telapak tangan. Faktanya, pemerintah pun harus memilih salah satu dari hal itu. “Di lapangan bisa saja dalam momen tertentu harus memilih salah satu dan kalau penilaian Gugus Tugas, untuk kondisi sekarang ini masih dalam batas terkendali untuk perkembangan penanganan Covid-19 masih terkendali,” katanya.

Sebagian besar negara di dunia saat ini juga telah mengonfirmasi kasus Covid-19. Berdasarkan data dari Worldometers, Senin (22/6), jumlah kasus virus corona di dunia telah mencapai 9.035.375 (9,03 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, ada 469.581 kasus kematian dan 4.796.077 (4,8 juta) pasien dinyatakan sembuh.

Adapun kasus terbanyak masih dicatatkan AS dengan lebih dari 2 juta kasus, disusul Brazil, Rusia, India, dan Inggris. Sementara itu, pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali. Hal itu tercermin dari masih banyaknya penambahan pasien baru. Hingga Senin (22/6) pukul 12.00 WIB kemarin, total pasien positif Covid-19 menembus 46.845 orang. Jumlah ini bertambah 954 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

ASS|**

Waspada, Lonjakan Tekanan Darah Tanda tak Sehat

Bogor | Jurnal Inspirasi
Sebuah studi baru menunjukkan, pria dan wanita paruh baya yang mengalami tekanan darah tinggi saat berolahraga ringan berisiko lebih tinggi untuk penyakit jantung. “Cara tekanan darah kita berubah selama dan setelah berolahraga memberikan informasi penting tentang apakah kita akan mengembangkan penyakit di masa depan,” kata peneliti Vanessa Xanthakis, asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Boston, seperti dilansir laman Health 24.

Dalam studi tersebut, Xanthakis dan rekan-rekannya melihat hubungan antara tingkat tekanan darah serta waktu yang dibutuhkan untuk tekanan darah tinggi untuk kembali normal pada hampir 2.000 orang yang terdaftar dalam studi kesehatan jantung utama yang sedang berlangsung di AS. Partisipan rata-rata berusia 58 tahun, sekitar seperempat di antaranya mengalami obesitas dan sekitar sepertiga mengalami hipertensi pada awal penelitian.

Semua peserta diuji untuk perubahan tekanan darah sambil berlari pada tingkat “submaksimal” pada treadmill selama tiga menit berturut-turut. Tekanan darah mereka dipantau di tengah-tengah latihan. Demikian pula saat tingkat tekanan darahnya kembali normal saat mereka berbaring telentang setelah latihan.

Tim menemukan, hasil penelitian selama 12 tahun memperlihatkan tekanan darah yang lebih tinggi selama berolahraga ada kaitannya dengan risiko lebih tinggi terkena hipertensi. Selain itu, keterlambatan pemulihan tekanan darah setelah berolahraga juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi selama masa studi.

Xanthakis meyakini, orang harus mengetahui angka tekanan darah mereka, berkonsultasi dengan dokter mereka tentang perubahan tekanan darah selama dan setelah latihan, dan mengikuti gaya hidup sehat. Aktivitas fisik teratur direkomendasikan untuk menurunkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Dokter spesialis jantung dr Guy Mintz dari Sandra Atlas Bass Heart Hospital, Northwell Health di Manhasset, New York, AS mengomentari temuan baru tersebut. Ia mengatakan, dalam tes stres jantung yang khas, “tekanan darah juga dipantau dan dilaporkan sebagai respons normal atau hipertensi saat berolahraga.”.

Asep Saepudin Sayyev |*