31.2 C
Bogor
Friday, July 18, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1227

Dua Nakes Gugur Terpapar Covid -19

Ade Yasin Ingatkan Prokes

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Kasus Covid -19 di Kabupaten Bogor memasuki bulan kesepuluh pandemi Covid -19 ini belum menunjukan tanda penurunan, bahkan jumlah pasien yang meninggal pun terus bertambah setelah Sabtu (16/01) dua tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Leuwiliang dan Puskesmas Megamendung,  gugur setelah berjuang melawan Covid -19.

Bupati Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya yang disebar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Minggu (17/01) menegaskan, dua Nakes merupakan pahlawan, karena keduanya berjuang digarda terdepan perang melawan Covid -19.

“Saya atas nama pribadi dan kepala daerah sekaligus ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid -19 turut berbela sungkawa,” katanya.

Ade Yasin mengatakan, kedua orang tenaga kesehatan tersebut merupakan perawat di RSUD Leuwiliang dan Tata Usaha (TU) di Puskesmas Megamendung. Keduanya menghembuskan nafas terakhirnya setelah tertular Covid-19.

Menurut Ade, gugurnya kedua pahlawan tersebut merupakan hal yang nyata yang harus diperhatikan masyarakat. Sebab, Covid-19 hingga saat ini masih menjadi momok yang mengancam kesehatan. “Mudah-mudahan keduanya khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Ade pun tak bosan mengingatkan semua warga Kabupaten Bogor patuh menerapkan protokol kesehatan (Prokes), sebagai bentuk dukungan kepada para Nakes untuk mencegah Covid-19 terus menyebar dan menular kebanyak orang lagi.“Penerapan Prokes saat ini menjadi cara yang paling ampuh, agar kita tidak tertular Covid -19,” tegasnya.

Sebagai informasi, sejak pandemi Covid -19 melanda, tercatat ada lima Nakes di Bumi Tegar Beriman yang gugur saat tugas saat penanganan Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan.

** Mochamad Yusuf

Anggaran Berasal dari Tiga Sumber, 4.000 Rutilahu Direhab

Cibinong | Jurnal Inspirasi

Program rehabilitasi rumah tak layak huni (Rutilahu) pada tahun 2021 kembali dilanjutkan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) sudah mengalokasikan 4.000 unit Rutilahu yang akan direhab.

“Jumlah 4.000 unit Rutilahu yang akan direhab sudah final. Anggarannya bukan hanya dari APBD saja, tapi ada yang bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Sekretaris DKPP Lestia Irmawati, Minggu (17/01).

Irma menjelaskan, untuk APBD uang yang dialokasikan untuk 2.000 unit sisanya masing-masing 1.000 unit anggaranya dari Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR.“Kalau untuk Kemen PUPR melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ujarnya.

Irma menjelaskan, nilai bantuan untuk masing-masing Rutilahu berbeda-beda, misalnya yang dibangun dengan uang APBD akan menerima Rp 15 juta. Sedangkan dari bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kemen PUPR nilai bantuannya sama sebesar Rp17,5 juta/unit.

“Bantuan yang diberikan pada penerima program tidak tunai atau berbentuk uang, melainkan barang material. Teknis pembangunannya melibatkan perangkat desamelalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM),” tutupnya.

Sebagai informasi, program rehabilitasi Rutilahu di Kabupaten Bogor dilaksanakan sejak tahun 2008 lalu. Saat pertama kali program dijalankan jumlah Rutilahu mencapai 80 ribuan. Selain menggunakan anggaran pemerintah, rehabilitasi Rutilahu juga memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), teknisnya pembangunan diserahkan perusahaan.

** Mochamad Yusuf

2 Warga Tenggelam di Sungai, Camat Jonggol Imbau Tetap di Rumah

Jonggol |  Jurnal Inspirasi

Camat Jonggol Andri Rahman menyampikan belasungkawa atas kejadian yang menimpa dua warganya tenggelam di sungai. Dia mengimbau agar masyarakat tidak banyak melakukan aktivitas diluar rumah yang berdekatan dengan sunggai atau kali karena cuaca yang sekarang ini masih berubah-ubah.

“Saya mendapat laporan dan saya harap hal seperti ini tidak terulang lagi, musibah bisa kita cegah dengan menghindari tempat-tempat yang memang berbahaya, alangkah lebih baiknya tetap di rumah karena situasi masih dalam kondisi Covid-19, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dalam musibah ini,” kata Andri Rahman kepada Jurnal Bogor melalui WhasApp, Minggu (17/1).

Kejadian dua warga yang tenggelam tersebut dialami Joshua (13) saat ingin menolong pamannya, Kiki (36) yang terpeleset di Sungai Cikarang, Citra Indah Jonggol, Jum’at (15/1). Kejadian berawal sekitar pukul 12.00 WIB Kiki, Joshua, Angel, dan Olive, pergi ke Sungai Cikarang Telaga Bukit Menteng, Perum Citra Indah, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol.

Saat pamannya tergelincir ke sungai, Joshua pun bergegas menolong pamannya. Naas nasib keduanya malah tenggelam. Mengetahui keduanya tenggelam, Angel dan Olive berlari ke rumahnya di Bukit Bunga D1/76  dan minta pertolongan.

Dengan sigap, Tim SAR BPBD dan Tagana bersama pihak kecamatan, Polsek, Koramil, Damkar dan pihak desa warga mendatangi lokasi tersebut. Pada pukul 15.40 WIB, Joshua ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian, pencarian dilanjutkan kurang lebih satu jam, Kiki juga ditemukan  tidak bernyawa pukul 16.30 WIB.

Kedua jenazah dibawa ke RSUD Cileungsi yang kemudian jenazah akan dibawa ke rumah keluarganya di kediaman Koh Mbong di Desa  Jonggol.

** Nay Nur’ain

Sosialisasikan PPKM, Babinkamtibmas Datangi Lokasi Nikahan

Caringin | Jurnal Inspirasi

Babinkamtibmas Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, sosialisasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal itu dilakukan kepada warga yang sedang melaksanakan acara resepsi pernikahan di Kampung Ciderum, RT 04 RW 09.

A. Saeful, Babinkamtibmas Desa Ciderum mengatakan, kedatangannya ke tempat acara nikahan warga, untuk mengecek kondisi di lokasi terkait kerumunan massa dan sekaligus mensosialisasikan PPKM. “Alhamdulillah setelah diberikan pemahaman, warga mengerti untuk mentaati aturan PSBB,” ungkapnya kepada wartawan.

Saeful mengungkapkan, saat di lokasi hajatan, sudah tersedia Protokol Kesehatan (Prokes), mulai dari tempat mencuci tangan, handsanitizer, dan alat pengecekan suhu tubuh hingga disediakan masker. “Untuk kursi juga ada jarak,” ujarnya.

Selain persoalan Prokes, lanjutnya, pembatasan jam acara juga sudah disepakati pihak keluarga yang mengadakan acara resepsi, yakni sampai pukul 19.00 WIB. Dalam melaksanakan PPKM, sambung Saeful, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengurus wilayah seperti Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).

 “Jadi para pengurus siap mengawasi agar tidak terjadi pelanggaran PSBB, baik dilakukan panitia hajat maupun warga,” imbuhnya.

Sementara, Efen Saprudin menyatakan, sebelum melaksanakan acara resepsi, terlebih dulu melakukan musyawarah dengan keluarga dan pengurus wilayah.  “Karena saya tidak tahu seperti apa Prokes yang harus dilakukan, makanya saya minta masukan ke RW,” imbuhnya.

Setelah diberikan masukan dan arahan dari Babinkamtibmas Ciderum, akhirnya disepakati untuk acara hanya sampai pukul 19.00 WIB dan tamu undangan pun dibatasi.  “Sebenarnya sebelum PPKM ada, saya sudah menyebar undangan sebanyak 250 orang. Tapi karena sedang dalam kondisi seperti ini, akhirnya saya kabarin lagi ke warga kalau tamu undangannya terbatas,” tukas Efen.

** Dede Suhendar

Pemdes Tegal Waru Gotong Royong Buka Jalan Bersama Warga

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea melakukan kegiatan gotong royong bersama masyarakat membuka akses jalan bagi warga dan para petani di wilayahnya. Kepala Desa Tegal Waru Nunung Nuriyah menyampaikan,  kegiatan gotong royong pembukaan jalan yang berada di RT 06 tersebut nantinya akan menembus hingga ke wilayah desa tetangga yakni Desa Cinangka.

“Alhamdulillah untuk antusias sekali warga disini khususnya di RW 06 yang mengangan-angankan dari zaman dulu sampai detik ini ingin punya akses jalan khususnya petani-petani disini agar saat panen jika ada jalan jadi gampang,” ujar Kepala Desa kepada wartawan disela-sela kegiatannya, Sabtu (16/1/2021).

Nunung  juga megatakan, bahwa akses jalan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga agar mempermudah warga terlebih bagi para petani yang selama ini membawa hasil panen dengan cara dipikul.

“Selama ini kan cuma dipikul jadi hasil panennya murah karena ongkosnya lebih mahal daripada hasil panennya, dengan adanya pembukaan jalan ini terealisasi kita rencana biar masuk mobil biar mempermudah petani membawa hasil karena di Tegalwaru lokasi pertanian ini hanya di daerah RW 06 itu tujuan kita mah,” katanya.

Nunung berharap jalan sepanjang 870 meter dengan lebar 4 meter tersebut dapat terealisasi dimasa pemerintahannya. “Di pemerintahan saya ini bisa terealisasi mudah mudahan kita usahakan,” pungkasnya.

Ia  berharap, pembukaan akses jalan tersebut merupakan lahan milik warga yang dihibahkan, sedikitnya milik 22 orang warga setempat yang telah mengikhlaskan karena keinginannya untuk memiliki akses jalan dan segera terealisasi di tahun 2021 ini.

“Kita kedepannya mudah-mudahan tidak ada halangan dapatkan bantuan Samisade (Satu milyar satu desa) dari Bupati yaitu untuk pengecoran, sekarang pembukaan jalan dulu, rencana mudah-mudahan bupati tidak ada perubahan di tahun sekarang,” harapnya.

Ditempat yang sama, salah satu tokoh masyarakat sekitar, Ucad (71) merasa senang atas pembukaan jalan tersebut yang tentunya sangat diharapkan warga dan para petani. “Seneng banget kalo bagi saya mah, akses warga ke Cikarawang ke Cinangka dan ke Tegal Waru juga bisa artinya ya lahan pertanian saya juga bisa terjangkau oleh kendaraan para petani selain itu jika bawa alat traktor bisa kesini nanti,” ungkapnya.

Ucad mengaku, warga sekitar sangat membutuhkan jalan tersebut. Pasalnya, selain mempermudah akses, juga mempermudah bagi para petani membawa hasil panen. “Jalan gedenya itu dulu ya tahun 78 karena jalan tidak ada yang melebarkan jadi sawah.  Syukur alhamdulillah sekarang jalan terbuka begini,” tutup Ucad.

** Cepi Kurniawan

UPT Bantah tak Biarkan Jalan Berlubang

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Kepala UPT Jalan dan Jembatan Punti Minesa membantah faktor kecelakaan yang menyebabkan  tewasnya pengendara motor tidak hanya jalan yang berlubang saja. Namun ada faktor lain. Sebelumnya disebutkan, jalanan berlubang disinyalir kerap menimbulkan terjadinya kecelakaan karena kurangnya perawatan jalan oleh pihak terkait.

“Sebetulnya tidak hanya ruas jalan itu yang menimbulkan banyak kecelakaan, kalau kita perhatikan  faktor kecelakaan tidak hanya dari jalan yang berlubang cuman memang untuk kerusakan  adanya di ruas jalan Panjaungan- Nanggung,” kata Punti kepada wartawan, kemarin.

Diberitakan sebelumnya, akibat jalan berlubang di Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung telah menewaskan pengendara motor warga asal Kampung Baru, Desa Parakanmuncang pekan lalu. Namun jalan berlubang itu, kata Punti Minesa, sudah  dilakukan tambal sulam, hanya saja di akhir tahun itu kata dia sering terjadi hujan. ” Akibatnya belakangan ini jadi  menimbulkan jalan terkikis,” kata Punti.

“Dengan kondisi sebelumnya memang jauh berbeda, sebetulnya karena  kerusakannya  kemarin cukup dalam. Bukannya tidak tidak dilakukan penanganan, karena waktu itu kondisi hujan dan berdampak terkikisnya jalan menjadi berlubang,” tukasnya.

Menurutnya kondisi jalan yang sudah berlubang memang rentan, Kalau untuk penanganan tap-tiap ruas ini berdasarkan pantauan, jadi ada semacam kondisi-kondisi jalan yang kita rekap seperti apa, nanti kita usulkan ke Dinas,” ungkapnya

Adapun adanya kecelakaan pengendara motor beberapa waktu lalu,  menurut warga setempat karena kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor oleng setelah melewati jalan berlubang, hingga terseret truk pengangkut hebel.

** Arip Ekon

Kades Cibuntu Bagikan Sertifikat PTSL

Ciampea | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Desa Cibuntu merealisasikan program Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL) terhadap 1.129 bidang tanah milik warga. Sertifikat tanah itu dibagikan di aula kantor desa setempat dengan menerapkan protokol kesehatan dan disaksikan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Cibuntu, Sabtu (16/01/2021).

“Alhamdulillah di Desa Cibuntu sudah terkaper kurang lebih 1.129 bidang yang sudah selelasi dan hari ini  penyerahan dari pemerintah desa atau panitia kepada warga masyarakat atau pada pemohon,” ujar Kepala Desa Cibuntu Ahmad Yani kepada wartawan disela-sela penyerahan sertifikat tersebut.

Ahmad Yani mengungkapkan, bahwa mulai proses pada Juni 2020 dan harus diselesaikan pada akhir tahun, meski dalam prosesnya kadang ada saja yang kurang lengkap sehingga harus menunggu. “Alhamdulilah setelah selesai secara simbolis dengan BPN waktu itu ke pemerintah desa  yang dilaksanakan di Kabupaten di Cibinong dan hari ini kita realisasikan ke warga masyarakat di tahap pertama,” ungkapnya.

Ahmad Yani mengatakan, yang diprioritaskan mendapatkan seritifikat gratis di wilayahnya adalah pemukiman. “Masih banyak yang belum, target pengajuan saya 2000 karena ada beberapa program dengan Proda kemarin itu di Desa Cibuntu 500-an ditambah sekarang PTSL,” katanya.

Menurutnya, bahwa bukti kepemilikan dengan sertifikat hak milik (SHM) bertujuan untuk menertibkan administrasi masalah pertanahan. Ia juga berharap bagi warga yang belum mendapatkan diharapkan dapat diarahkan terutama masalah pemukiman.

“Kedepan itu di tahun 2021 itu ingin lagi mengadakan program PTSL ini guna untuk menertibkan administrasi pertanahan yang diutamakan adalah pemukiman contoh lahan yang kosong tapi belum terbangun tapi masing-masing sudah merasa memiliki,” harapnya.

** Cepi Kurniawan

Kades Terpilih di Cibungbulang Jadikan Rumah Kantor Desa

CIbungbulang | Jurnal Inspirasi

Kepala Desa Sukamaju terpilih periode 2021-2027 Cucum Ratna Suminar menjadikan rumahnya menjadi kantor desa sementara. Sebelumnya disebutkan, Kantor Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, ada tulisan “Tempat ini Milik Keluarga” yang terpampang di pagar kantor desa maupun di pintu masuk.

“Pada prinsipnya saya menyerahkan kepada pihak keluarga mengenai status tanah tersebut, apakah akan diwakafkan atau dihibahkan untuk desa atau tidak, itu sepenuhnya merupakan kewenangan pihak keluarga,” ungkap Cucum Ratna Suminar kepada wartawan pada, Sabtu (16/1/2021).

Cucum menyatakan, bahwa benar di dalam visi misinya pada saat kampanye akan membangun kantor desa yang baru, mengingat kantor desa saat ini dinilai kurang memadai, pasalnya dari kapasitas ruang yang ada dimana di dalam kantor tersebut belum tersedia ruang untuk perangkat desa yang lain seperti LPM, BPD, Karang Taruna dan MUI.

“Saya sudah menyiapkan lahan seluas 500 meter persegi untuk pembangunan kantor desa ke depan. Tanahnya insya Allah akan saya hibahkan untuk negara,” kata Cucum.

Cucum juga mengatakan, bahwa apabila setelah dirinya dilantik dan kantor desa yang ada tersebut masih dipersoalkan, maka demi kenyamanan pelayanan kepada masyarakat pihaknya sudah menyiapkan tempat.

“Saya sudah menyiapkan rumah kosong milik saya sebagai kantor sementara, sehingga pelayanan kepada masyarakat akan tetap dapat berlangsung sebagaimana biasa,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Sukses dan Ketua Tim Sinkronisasi Ahmad Hartono menambahkan, bahwa penyiapan lahan kosong untuk pembangunan kantor Desa Sukamaju memang sudah jauh hari direncanakan.

“Saya menyiapkan itu semua, karena saya sudah mencium gelagat ketidak beresan status lahan Kantor Desa Sukamaju, dan ternyata dugaan saya benar adanya. Status tanah tersebut sampai dengan saat ini bukan tanah hibah,” cetusnya.

Lebih lanjut Ahmad Hartono mengungkapkan, bahwa dengan terbukanya status tanah Kantor Desa Sukamaju, ke depan akan menjadi lebih jelas. “Masalah ini harus diselesaikan, diantaranya dengan menyediakan lahan, menghibahkan dan membangun kantor baru, sehingga secara hukum status kantor desa menjadi lebih pasti,” tegasnya.

** Cepi Kurniawan

Operasi PPKM, Camat Dramaga Tegur Pemilik Kafe Nakal Langgar Prokes

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Muspika Dramaga yang dipimpin Camat Dramaga Ivan Pramudia melaksanakan operasi penertiban sekaligus sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiaatan masyarakat (PPKM) ke sejumlah tempat keramaian seperti kafe.

Dari pantauan, saat operasi penertiban yang yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP kecamatan, terlihat masih saja ada kafe yang buka di atas jam 19.00 WIB. Ivan Pramudia menyampaikan, bahwa pihaknya gencar melaksanakan penertiban dan sosialisasi PPKM, jika siang berada di Pospol Pertigaan Babakan guna mengimbau masyarakat memakai masker.

“Kalau malam seperti sekarang kami sampaikan kepada teman-teman pengusaha yang ada di peraturan Bupati bahwa tempat usaha restoran, kafe itu tutup jam 19.00 WIB,” ujarnya disela-sela kegiatan operasi pada Sabtu (16/1/2021) malam.

Ivan  juga mengatakan, bahwa dalam operasinya kali ini banyak aspirasi dari pihak pengusaha yang nantinya akan menjadi bahan masukan kepada Bupati Bogor supaya roda perekonomian tetap berjalan.

“Tadi sempat terjadi perdebatan mereka mempertanyakan soal jam operasional yang berbeda antara Kabupaten dan Kota Bogor. Tentunya kalau kita balik posisi kita di pengusaha saya anggap wajar ya kalau merasa keberatan karena memang ada jam-jam kalau kafe sendiri mulainya biasanya sore dan ramainya itu malam,” katanya.

Sampai saat ini lanjut Ivan, pihaknya mengusahakan  tindakan persuasif terlebih dahulu dan mengimbau kepada para pengusaha agar saling menjaga kondisi tanpa harus mengabaikan protokol kesehatan dan tanpa mengorbankan roda perekonomian yang sedang berjalan.

“Tetapi apabila memang membandel tentunya ada mekanisme yang akan kami sampaikan mulai dari surat teguran kemudian menyampaikan laporan kepada kewenangannya yaitu Satpol PP Kabupaten,” tegasnya.

** Cepi Kurniawan

Ikan Cupang Hias Jadi Media Edukasi Anak-anak

Bogor | Jurnal Inspirasi

Ikan cupang tak selamanya identik dengan ikan aduan yang sering dijadikan sarana perjudian. Ikan cupang hias selain bisa membawa berkah bagi peternak dan penjual, bisa juga dijadikan media untuk mengedukasi anak-anak seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Cilendek, Betta Tungku, yang merupakan salah satu petani kutu air dan ikan hias air tawar yang berdomisili di Cilendek Timur RT.01 RW. 03 Kota Bogor Barat.

Salah satu perserta edukasi

Merka menggunakan ikan cupang untuk dijadikan hadiah sebagai motivasi bagi anak-anak agar lebih semangat dalam belajar. Program ini adalah tindak lanjut dari program yang disosialisasikan oleh Bogor Agro Tech. & Lab. (BATaL) untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gadget yang sering dikeluhkan banyak orang tua saat ini.

BATaL adalah sebuah perkumpulan peternak ikan cupang hias yang didirikan oleh 6 anggota peternak yaitu Mugi Waluyo (Betta GNA), M. Zulkifli (Premium Betta Entrance), Andri Nurjaya (Jaya559Betta), Farid Munajar (ZoBetta), Alifi Malik Ibrahim (Abatasta) dan Lupi Adriansyah (Betta Tungku).

Setiap anggota diwajibkan untuk menyumbangkan beberapa ekor ikan hias hasil produksi masing-masing untuk kelancaran program tersebut. Pada awal tahun 2020 lalu, program ini sangat diapresiasi oleh para orang tua dilingkungan sekitar peternak. Hal tersebut yang membuat mereka semakin bersemangat untuk mengembangkan program tersebut.

Pada tahap ini selain memberikan hadiah bagi anak yang dapat menjawab pertanyaan soal matematika sederhana atau berani tampil menyampaikan hafalan-hafalan pelajaran agama dan umum, mereka juga sambil diajarkan cara bersikap baik kepada orang lain terutama kepada orang-tua masing-masing.

Keikutsertaan dalam kegiatan Bazzar Ikan Cupang Hias di lapangan BBF Enterprise, Ciomas, Bogor yang dimulai pada awal tahun 2021 untuk mengembangkan program tersebut ke jangkauan yang lebih luas adalah salah satu target pencapaian mereka.

“Selain untuk memperkenalkan produk kutu air premium hasil budidaya mandiri dan terpadu ke publik, kami juga ingin melanjutkan pengembangan program yang telah kami jalankan, yaitu menjadikan cupang sebagai media edukasi untuk anak-anak,” ucap Mugi, pendiri Betta GNA.

Antusiasme anak-anak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut ternyata mendapat dukungan dari para orang tua dan lingkungan sekitar Bazzar. Saat ini mereka jadwalkan rutin dilakukan setiap hari Sabtu untuk mengakomodir kegiatan tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dapat dilakukan setiap hari jika media dan sarana mencukupi.

“Kami bisa saja menjalankan program ini setiap hari jika media dan sarana memadai. Karena media dan sarana ini hanya bersumber dari internal kami. Tentu masih belum cukup untuk memenuhi program tersebut,” tutur Lupi Adriansyah, pemilik Betta Tungku.

Meski mereka mengakui masih terkendala banyak hal dalam menjalankan program tersebut, mereka sangat bersemangat untuk terus melakukan sosialisasi dengan segala keterbatasan. “Kami meyakini bahwa kepedulianlah yang dibutuhkan saat ini, bukan cibiran atau hal-hal lain yang tidak memperbaiki apapun. Dengan keterbatasan yang kami miliki saat ini, semoga tidak mengurangi keyakinan kami itu,” ujar M. Zulkifli.

Di tengah gempuran pandemi Covid-19, mereka tak patah arang dan tetap semangat menghabiskan waktunya untuk terus berkarya. Berkah untuk lingkungan dan keluarganya.

** Budi Satrio