33.6 C
Bogor
Thursday, May 15, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 112

Tembok Pembatas di Pagelaran Roboh, Jalan Penghubung Sementara Ditutup

Jurnal Bogor – Tembok pembatas perumahan di RT 12 RW 14, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas Alam Tirta Lestari roboh tergerus aliran sungai Ciapus, mengakibatkan jalan penghubung lingkungan RT 12 ditutup untuk kendaraan roda dua dan empat.

Intensitas curah hujan cukup tinggi pada Jumat malam (24/5/2024), sehingga meluapnya aliran sungai akibatkan tembok pembatas sepanjang lima meter roboh.

“Jalan perhubung RT 12/14 di tutup sementara ditakutkan ada longsor susulan,” ujar Kades Pagelaran Yusuf.

Sementara Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudin, mengatakan, atas kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya mengalami kerugian materil.

“Menghimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah ancaman bahaya longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama selama musim hujan,” ungkapnya.

Yudi

Jelang HJB, Pemkab Bogor Hadiahi Masyarakat Kurang Mampu Jaminan Kesehatan Melalui Jamkesda

CIBINONG- Guna memenuhi kebutuhan jaminan kesehatan kepada masyarakat, jelang peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor hadiahi masyarakat kurang mampu jaminan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Bupati Bogor Nomor : 400.7/254/Kpts/Per UU/2024 tentang optimalisasi program Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bogor tahun anggaran 2024, yang diterbitkan pada 22 Mei 2024 kemarin.

Sebagai informasi diterbitkannya SK UHC agar pada masa transisi UHC masyarakat miskin yang tidak memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dirawat di Rumah Sakit dapat dibiayai oleh Jamkesda meskipun masih dalam proses pendaftaran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Artinya dengan diterbitkannya SK UHC maka kini masyarakat tidak mampu yang belum terdaftar dalam DTKS dapat memperoleh Jamkesda.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengungkapkan, berdasarkan pembahasan bersama tim percepatan UHC, diupayakan Juni 2024 mendatang UHC persentase kepesertaan JKN bisa mencapai diatas 95 persen dan tingkat keaktifan di atas 75 persen.

“Sehingga bisa ditingkatkan dari SK UHC menjadi Peraturan Bupati (Perbup) tentang UHC yang ditargetkan terbit pada akhir 2024 nanti,” terang Agus Fauzi.

Dirinya juga berharap dengan adanya SK UHC ini dapat mengakomodir masyarakat tidak mampu yang sedang dalam proses pendaftaran DTKS untuk pengajuan bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan pada masa transisi UHC.

“Semoga bantuan ini dapat diberikan secara tepat sasaran kepada masyarakat miskin dan tidak mampu yang membutuhkan. Sehingga mereka dapat pelayanan kesehatan yang paripurna,” imbuh Agus Fauzi.

Perlu diketahui, berkaitan dengan proses Pendaftaran Kepesertaan JKN sebelum dan setelah UHC yakni, pada masa sebelum UHC, pendaftaran JKN segmen PBPU BP yang didaftarkan oleh Pemda menggunakan Perbup Nomor 60 Tahun 2023

Sementara, pada masa setelah UHC, Pendaftaran JKN PBPU dan BP Pemda adalah Satu hari aktif. Tatacara dan alur pendaftaran selanjutnya akan dituangkan dalam petunjuk teknis. Alur dan pendaftaran JKN diluar segmen PBPU dan BP Pemda tidak berubah, mengikuti ketentuan yang berlaku.

Mumpung Masih Ada Waktu: Bertaubatlah !

JURNAL Inspirasi – “…Mumpung masih Ada Waktu..” Begitu bunyi sepenggal bait terakhir syair-lagu Ebit G Ade..sungguh menyentuh kalbun-salim kita. Jujur saya berkata, mendengar dendangan alunan lagu tersebut, air mataku pun menetes dan aromah bulu kudukku merinding.

Kita sungguh diajak banyak merenung oleh seniman legendaris ini, atas berbagai musibah bencana alam yang menimpa umat manusia sejagat raya. Kita diajak juga merenung, berpikir (yatafakkarun, yakkilun) akan ciptaan alam dan manusia oleh Maha Pencipta, Khalik, Allah Subhanahuwa taala (SWT).

Dimana Tuhan Allah SWT, tak henti-hentinya memberikan berbagai kenikmatan hidup, juga musibah berupa bencana alam kepada kita manusia yang hidup di dunia, di bumi Allah ini, antara lain seperti kejadian:  pandemi Covid 19, gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, tsunami, gunung meletus dengan muntahan lahar panasnya, angin taufan, dan lain-lainnya. 

Berbagai kejadian bencana alam tersebut telah membuat umat manusia penghuni bumi ciptaan Allah SWT, menjadi hidupnya susah dan sengsara, menderita. Sehingga begitu banyak memakan korban harta dan nyawa dengan jasad yang bergelimpangan tanpa nyawa, yang menimpa penduduk di berbagai pemukiman di desa-desa maupun juga di daerah perkotaan.

Dari bencana alam itu, faktanya belum ada kemampuan dan keahlian manusia, para ilmuwan dan pakar yang bisa menangkal atau menghalau terjadinya bencana alam antara lain seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan angin taufan, termasuk pandemi Covid 19 itu sendiri. Artinya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang canggih, dikuasai manusia abad modern hingga saat ini, sepengetahuan kita, belum ada yang mampu mencegah atau mengusir terjadinya bencana alam buatan Sang Maha Pencipta, Al Khalik, Allah SWT.

Sepengetahuan kita hingga saat ini, zaman Now, walaupun perkembangan iptek sudah begitu sangat maju “canggih” supermodern, hasil dari berbagai usaha, pengembangan kreatifitas dan inovasi dari kemampuan riset dan pengembangan (R and D) di institusi negara dan korporasi swasta.

Hal itu menyebabkan kehidupan umat manusia, kita semakin mudah dan murah dalam menikmati kekayaan sumberdaya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan (jasling) ciptaan Allah SWT tsb, baik SDA yg hayati berupa flora dan fauna yang hidup di lingkungan ekosistem hutan, terumbu karang, dsb, maupun SDA nonhayati berupa hasil tambang, lanscap alam pegunungan dan daerah pesisir (coastal zone) yang begitu indah dan nyaman untuk berekowisata, mencari nafkah dan kenikmatan hidup, dsb.

Segala anugerah Tuhan Allah SWT yang bertebaran di dunia tersebut, telah membuat sebagian manusia hidupnya berkecukupan dan bahkan mereka yang nasib beruntung diberi rezeki oleh Allah SWT disertai usaha bekerja keras dan cerdas, hidup mereka sejahtera dan berkemakmuran.

Akan tetapi, sebaliknya, ada juga sebagian penduduk atau warga masyarakat pada suatu negeri, yang bernasib sial dan malang, hidup mereka mengalami kondisi kemiskinan, kebodohan dan terbelakang, yang disebut penyakit sosial 3-K .

Penyakit 3-K ini, dalam perspektif sainteks secara garis besar, terjadi akibat 3 faktor, yakni.(1) natural: kelangkaan sumberdaya alam  (scarcity natural resource), (2) kultural” rendahnya kualitas sumberdaya manusianya , bodoh karena kurang pendidikan dan buruknya kesehatan karena kurang makan yang baik dan begizi (tidak halalan toyiban, gemar mengkonsumsi makanan dan pakaian dari rezeki yang haram-haram, yang melanggar syariah Islamiyah spt korupsi, merampas, mencuri, menipu, dan perbuatan jahat lainnya), dan (3) struktural:  akibat public policy dan regulasi yang menciptakan ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat, dimana peraturan dan perundangan yang dibuat the ruling party (Pemerintah/Presiden RI bersama DPR RI) pro kepentingan oligarky antara lain.

Seperti UU Minerba yg merupakan SDA tambang sebagai sumber kemakmuran bersama rakyat sebesar-besarnya, sekarang dgn pola kontrak karya dan izin usaha tambang pihak swasta serta ketentuan kelembagaannya yang merugikan negara, akhirnya memperkaya segelintir orang yang disebut oliogarki dan konglomerat, sehingga membuat sebagian besar rakyat menjadi melarat. Seperti yang terjadi saat ini, kondisi rakyat dan warga bangsa yang banyak menganggur, hidup miskin rentan politik sembako pada Pemilu Pilpres 2024 yang lalu, angka stunting balita masih sangat tinggi akibat kurang gizi sehingga berdampak “lose generation” dll.

Padahal SDA dan Jasling yang dimiliki Indonesia kaya raya dan melimpah. Dari segi potensi SDA hayati yang dianugerahi Allah SWT berupa flora dan fauna yg beranekaragam jenis yang sangat besar (megabiodiversity) jika dibandingkan negara-negara benua Erofah, Amerika apalagi  Afrika yang lahannya tandus dan gersang. Simpulannya, faktor natural yang menyebabkan terjadinya problem.sosial 3 K, tidak terjadi di Indonesia, dan kemungkinan ada pada faktor problem kultural dan struktural, akibat kerakusan.dan keserakahan (greedy, moral hazard) segelintir orang-orang yang dihinggapi syetan, sesat dan menyesatkan.

Singkat kata dan simpulannya, sebenarnya sumber kemakmuran Rakyat Indonesia itu, sangat besar yang ada di bumi Indonesia. Sangat tidak masuk diakal (paradoks) bagi manusia berpikir waras, dan sangat aneh (anomali) bisa terjadi penyakit sosial 3 K tsb akibat faktor struktural dimana ketimpangan sosial-ekonomi yang sangat tajam, diindikadikasikan angka Gini Ratio berkisar 0.38 sd 0.42, angka stunting dan pengangguran gen Z terus meninggi 10 tahun terakhir, dll.

Jadi ternyata ini, ada kesalahan dalam pengelolaan (mismanagement) SDA dan jasling oleh Regim yang berkuasa (the ruling party) yang buruk tatakelolanya (bad governance), prakteknya menyimpang dan bertentangan dengan.kaidah hukum konstitusi Pasal 33 UUD 1945 (Bab Kesejahteraan Rakyat).

Kita sangat paham dengan bermunculan penyakit sosial 3K di tengah masyarakat Indonesia, akan mengundang perbuatan maksiat pun muncul di dalam kehidupan masyarakat, karena menurut hadist Nabi Muhammad SAW bahwa “kemiskinan akan mendekati kekafiran”.

Maknanya manusia ingkar akan perintah Allah dan gemar berbuat mungkar, maksiat seperti korupsi, LGBT, berzinah, mencuri, merampok, menipu dan merambah hutan dgn merusak ekosistem alam seperti hutan, daerah aliran sungai, dan perairan laut serta daerah pesisir dan pulau-pulau, mengalami degradasi dan “demage” akibat keserakan dan kerakusan pengusaha besar (oligarky) berkolusi dengan penguasa yg zholim yg gemar korupsi. 

Mereka tanpa malu dan tanpa berdosa menampilkan gaya hidup (life style) dan gusture kehidupannya yang bermewah-mewahan dan megah-megahan, (hedonis) dengan menggunakan uang haram yang tak berseri Milyaran dan bahkan Triliyunan Rupiah, dari hasil suap-menyuap, sogok-menyogok, alias korupsi, seperti yang sering terjadi pada illegal mining, illegal fishing, illegal trading, etc.

Sulit memberantas perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) para oknum Penguasa/Pejabat Negara dan Pemerintahan di birokrasi negeri ini dan Pengusaha/pebisnis dan investor seperti tambang, industri dan perdagangan di negara ini. Berbagai intrumen kebijakan dan regulasi yang telah dibuat dengan basis iptek yang modern dan canggih sudah dilakukan dan dikerjakan, termasuk organisasi dan sistem kelembagaan hukum seperti KPK, MK, MA, Kepolisian, Kejaksaan dan institusi penegak hukum lainnya.

Namun hampir sebagian besar institusi resmi ditopang dana APBN dan APBD tidak berdaya (powerless), tumpul dan mandul, peran dan fungsinya sangat lemah, supremasi hukum tidak tegak. Bahkan ada yang berpendapat, menurut ilmuwan dan pakar sosial bahwa “penegakan hukum di negeri ini, tumpul keatas dan tajam kebawah”, artinya adanya diskriminasi dan perbuatan ketidakadilan sosial yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang sedang berlangsung. Mesin mapia hukum begitu kuatnya, membuat perbuatan KKN yang melanggar hukum dibiarkan dan terbiarkan tanpa kontrol dan penindakan.

Solusinya memang perbuatan jahat KKN para Penyelenggara Negara, selain berpendidikan yang terbaik, juga harus dan wajib dengan upaya-upaya peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan (imtaq) kepada Allah SWT semata-mata, taat dan patuh beribadah, sehingga mereka para oknum pejabat tersebut segera melakukan taubatan-nasuha, dengan cara dan sadar meninggalkan gaya dan gusture hedonis, kembalilah bergaya hidup yang sederhana, meninggalkan korupsi dan berlatih hidup bersih dan jujur, tinggalkan perbuatan kolusi dan nepotisme yang melanggar kaidah hukum dan profesionalisme, berikan pekerjaan dan amanah itu kepada ahlinya.

Sebab kita paham sebagaimana hadist nabi dan Rasulullah Muhammad SAW bahwa “sesuatu pekerjaan yang bukan dikerjakan oleh ahlinya, tunggulah kehancuran”. Jadi nepotisme, para pejabat publik direkruit atas dasar kekerabatan segaris turunan, bukan pengalaman dan keahlian, maaf spt kasus GRR putra mas Joko menjadi Wapres RI thn 2024, akan berpotensi membawa kemunduran bahkan mungkin kehancuran bagi NKRI, kecuali Allah SWT berkehendak lain.

Kembali ke narasi, syair lagu Ebit G Ade, tentang musibah bencana alam yang menimpa umat manusia, maka kita seharus tersadar akan teguran Allah SWT, berupa azab, kesulitan dan kesengsaraan hidup yg kita alami, dan dijatuhkan Tuhan Allah karena ulah (perilaku) sebagian manusia yg bejat, jahat dan gemar berbuat maksiat.

Kata Ebit G Ade, kita tidak boleh sekali-kali sombong, angkuh dihadapan manusia, apalagi mata Tuhan, Allah SWT bahwa kita manusia, salah satu makhluk ciptaan-Nya tidak ada apa-apanya, makhluk sangat lemah dan sangat kecil, apabila berhadapan datang bencana alam buatan Allah SWT spt gempa bumi, tsunami, pandemi covid 19, angin taufan, banjir dsb.

Walaupun kita penyadari dan tahu bahwa paling-paling kemampuan iptek yang kita kuasai dan miliki hanya sekedar penanggulan (mitigasi) korban manusia dari bencana alam, untuk mengurahi penderitaan manusia dari aspek kesehatan, perumahan/pemukiman dll.

Hanya sekedar itu yang bisa manusia lakukan, bukan mencegah apalagi menghilangkan bencana alam, itu sesuatu yang tak mungkin. Oleh karenanya, ketika musibah bencana alam itu menimpa suatu kaum, marilah kita minta ampun kepada Alla SWT atas azab yang Tuhan berikan.

Hal inilah yang sangat kurang dilakukan oleh para umaroh dan para ulama di negeri ini, dakwah Islamiyah lemah, yang kuat dan kencang adalah realokasi dan rekontruksi bangun fisik yang memakan biaya besar, tapi lupa penguatan spritualnya, kualitas imtaqnya, agar meninggalkan perbuatan maksiat, murtad, LGBT, prostitusi, berzinah seperti bencana tanah longsor di daerah Cianjur Jabar, kira-kira kejadiannya setahun lalu.

Sehubungan dengan terjadi musibah bencana alam yang bertubi-tubi terjadi di masyarakat kita, terakhir di ranah Minangkabau Provinsi Sumbar, Ebit G Ade mengajak kita untuk bertafakur fiddin, dan bertaubat kepada Allah SWT dengan betul-betul menjalankan segala perintahnya (perbuatan halalan toyiban) dan menjauhi-meninggalkan segala larangan-Nya (perbuatan sesat, jahat, bejat, akal fulus dan bulus, dan perbuatan maksiat yang dimurkai Allah SWT), mumpung masih ada waktu.

Maksudnya Allah SWT masih memberi kita manusia nikmat hidup (bernyawa) dan nikmat kehidupan dengan rezeki yang banyak dengan ketersediaan SDA dan Jasling yang kaya-raya, megabiodiversity, dengan geoekonomi dan geopolitik yang seksi dan strategik, dan melimpah dimiliki negeri yang sama-sama kita cintai, bernama Indonesia Raya.

Kunci tercapainya kesejahteraan Rakyat dengan kemakmuran bersama sebesar-besarnya sebagaimana amanah konstitusi negara UUD 1945 pasal 33, ada pada para pemimpin negara-bangsa Indonesia yang bekerja cerdas, keras dan ikhlas, yang berwatak siddiq, amanah, fathonah dan tablig. Jika para elite politik Indonesia bertaubatannasuha, mumpung masih ada kesempatan waktu. Maka kita berkeyakinan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, akan keluar dari krisis multidimensi, kemudian kita menemukan atau mendapatkan kejayaannya, berdigdaya sebagaimana yg dideklarasikan Indonesia Emas 2045, seratus tahun Indonesia Merdeka. Prasyaratnya Negara-Bangsa (nation state) harus bersih dan bebas dari kehayatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Mumpung masih ada waktu, bertaubatlah.

Ingat sebagaimana firman Allah SWT dalam kita suci AlQuran bahwa setiap makhluk yang bernyawa akan menemui kematian (wafat),dan manusia setelah mati akan menempuh kehidupan akhirats yang maha panjang waktunya dibandingkan kehidupan di dunia yang fana ini, Rohnya akan menghadap Sang Khalik Allah SWT, dan kita manusia nantinya berada 2 golongan tergantung amalan-pahala dan dosa-dosanya yg diperbuat manusia selama hidup di dunia yakni (1) golongan kanan, penghuni syurga, wajahnya bercahaya, berseri-seri dan berbahagia, (2) golongan kiri, penghuni neraka, wajahnya murung/buram, hitam-legam dan sengsara akibat berbagai azab oleh Allah SWT, mereka berbantah-bantahan dan penuh penyesalan, serta ingin kembali ke dunia untuk beribadah kepada Allah, akan tetapi Allah SWT menolaknya.

Oleh karena itu, pesan moral religius seniman besar Ebit G Ade, penggalan syair lagunya yang sahdu “mumpung masih ada waktu”, hendak merasuk ke kalbu kita.  Maka berbuat baiklah dengan menebar kebajikan di kehidupan dunia, atas landasan keimanan dan ketaqwaan kpd Alla SWT semata, agar kita selamat hidup di dunia, terhindar dari musubah bencana alam, dan selamat pula kita di kehidupan akhirats kelak, berada di Syurgajannatunnaim yang penuh rahmat dan nikmat, Aamiin-3, YRA.

Demikian narasi ringkas dibuat, setelah mendengar dan menyimak lagu Ebit G Ade, yang sahdu, sehingga saya tergerak menulis apa adanya yang dirasakan dan dipahami maknanya untuk proses pembelajaran dan perolehan hikmah. Insya Allah, harapannya, semoga bermanfaat bagi para pembaca budiman.

Akhirkata mari kita berdoa untuk keselamatan kita: “Robbana aatina fiddunnya hasanah wafil akhirotii hasanah waqiinah azabbannaar”. Syukron barakallah.

Wassalam

====✅✅✅

Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Wasek Wankar MPP ICMI merangkap Ketua Wanhat MPW ICMI Orwil Khusus Bogor, Pendiri dan Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisan di media sosial)

BPDPKS Gandeng Kementan Ajak Petani Sawit Jambi Wujudkan Perkebunan Berkelanjutan

JURNAL Inspirasi – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Kementerian Pertanian mengajak petani pekebun sawit di Jambi untuk mengelola perkebunannya dengan profesional agar dapat berkelanjutan dan mensejahterakan.

Ajakan ini disampaikan dalam Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan Angkatan I dan II diikuti petani pekebun sawit dari Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pelatihan diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi di Kota Jambi 22 Mei – 1 Juni 2024. 

Program pengembangan SDM PKS tahun 2024 BPDPKS digelar serentak di kota/kabupaten berbagai Provinsi di Indonesia oleh 15 Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang ditunjuk oleh BPDPKS. BBPMKP Ciawi adalah Lembaga Penyelenggara Pelatihan Kementan yang ditunjuk BPDPKS sebagai penyelenggara pelatihan dalam rangka pengembangan SDM PKS tahun 2024.

Kegiatan pelatihan yang merupakan program  pengembangan SDM pekebun kelapa sawit  (PKS) BPDPKS tahun 2024 ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar seluruh jajaran  Kementerian Pertanian memperkuat perkelapasawitan Indonesia.

Mentan mengapresiasi kinerja dan kerja keras para pelaku usaha perkebunan termasuk pekebun yang telah memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kelapa sawit Indonesia sehingga  saat ini Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan areal seluas 16,83 juta Hektar dengan produksi 45,1 juta ton CPO.

Administrator Kepala Bidang Penyuluhan, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi  Nikman H Gurning mengatakan yang menjadi kelemahan pekebun dalam mencapai peningkatan usaha berkelanjutan adalah belum menerapkan good agriculture practice (GAP), memperkerjakan tenaga panen yang tidak professional dan kurang menjaga lingkungan. Selain itu, untuk mewujudkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dibutuhkan juga  peningkatan keterampilan dan pelatihan bagi petani kecil. 

“ Untuk membuat berkelanjutan harus mempekerjakan tenaga kerja yang professional, pemupukan berimbang, hati – hati dalam menanam  jangan sampai merusak lingkungan, karena lingkungan yang terpelihara menjadi modal agar Perkebunan tetap produktif dan keberlangsungannya tetap terjaga, “ ujarnya saat menjadi narasumber dalam pelatihan, Jum’at (24/05).

Saat ini kata Nikman Perkebunan sawit sudah berhasil mensejahterakan petani, namun demikian kedepan khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dibutuhkan peremajaan. Namun karena akses lahan sulit, untuk menambah lagi  sebab untuk lahan lainnya tidak ada maka, diharapkan agar pemerintah pusat membebaskan lahan – lahan hutan produksi untuk diserahkan pada Masyarakat.  Menurutnya laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat, tetapi lahan tetap dan cenderung berkurang sehingga hal ini mengancam keberlangsungan industri sawit

“ Dalam satu rotasi tanam dalam hitung – hitungan sudah berhasil karena dapat mensejahterakan mereka,   namun kedepan seiring dengan pertambahan penduduk yang cepat kami berharap pusat  pembebasan lahan – lahan hutan produksi untuk Masyarakat, sehingga industri sawit yang dikelola masyarakat berkelanjutan,“ ucapnya.

Menurut pandangan Nikman. saat ini banyak hutan  yang secara status masih hutan produksi tapi sudah menjadi lahan perkebunan dan  tempat tinggal masyarakat.

Ia menilai, untuk berusaha  sawit agar dapat mensejahterakan petani hidup diatas garis kemiskinan lahan minimal yang harus dikelola petani sawit adalah tiga hektar. Tidak dianjurkan berusaha sawit dengan lahan hanya 1 hektar.

(REGI/BBPMKP)

Paguyuban RA Fadillah dan Komando Bogor Raya Gelar Silaturahmi Mengenang Masa Indah

Kemang | Jurnal Bogor – Mengenang masa indah saat masih menjadi prajurit Bataliyon 23 dan 14 Grup 1 Kopassus, Komando Bogor Raya gelar acara Silaturahmi Paguyuban RA. Fadillah dan Komando Bogor Raya, di Gedung Bhadrika Sena Baladika Bataliyon 14, Minggu (26/5/24).

Pangkostrad Lentan Jendral TNI Muhammad Saleh Mustafa yang juga mantan Komandan Bataliyon 23 menceritakan, banyak kenanga saat dirinya menjabat bataliyon ini, karena masa transisi karena baru pindah dari Solo. 

“Terlalu banyak kenangan indah dengan prajurit saat saya memimpin Bataliyon 23 ini, saya dengan Wadanyon selalu turun untuk mendengarkan keluh kesah prajurit, alhamdulillah kenangan indah bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita kelak,” ujarnya. 

Ketua Panitia Silaturahmi RA Fadillah dan Komando Bogor Raya Pelda Syamsudin Magenda, Kegiatan dihadiri Letnan Jenderal TNI Bambang Ismawan, beliau dalam hal ini sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia. Kemudian yang kedua dihadiri oleh Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, yang juga mantan Danyon dan saat ini menjabat Pangkostrad.

“Dan kegiatan ini juga dihadiri beberapa Perwira menengah (Pamen) dan mantan Danyon dan Wadanyon disini. Dan dihadiri 651 baik anggota, ibu-ibu dan anak-anak. Juga ibu-ibu Warakawuri,” beber Syamsudin.

Masih kata Syamsudin, kegiatan silaturahmi Paguyuban RA Fadillah dan Paguyuban komando Bogor Raya, itu terdiri dari mantan prajurit komando yang pernah berdinas di satuan ini baik di Batalion 23 maupun Batalyon 14.

“Komando Bogor Raya adalah bagian dari prajurit Kopassus yang berada di wilayah Bogor Raya baik kabupaten dan kota, baik yang dinas di kota baik yang dinas di wilayah Bogor maupun berdomisili di wilayah Bogor, kemudian baik yang masih aktif maupun yang sudah purna, juga ibu-ibu Warakawuri,” paparnya.

Sambung Syamsudin, kegiatan ini akan rutin setiap tahun diadakan kegiatannya, baik kegiatan silaturahmi juga ada kegiatan sosial, kita memberikan tali asih kepada para Warakawuri yang sudah tidak ada suaminya.

“Banyak sekali yang berkesan, kan kita-kita ini yang sudah sekian lama bahkan sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah ketemu, dengan ada kegiatan ini yang jauh-jauh kayak di Sumatera datang, bahkan dari NTB juga datang, dab  dari Jawa Timur datang tujuannya satu. Bagaimana di sini kita silaturahmi kangen-kangenan dengan teman lama yang sudah lama tidak ketemu,” tutup Syamsudin. Aga

Dialog Interaktif, Jaro Ade Sampaikan Visi Misi Kabupaten Bogor Harus Sejalan dengan Nasional

Ade Ruhendi (Jaro Ade)

Cibinong | Jurnal Bogor – Dialog interaktif yang diselenggarakan DPC Partai Demokrat dalam menjaring bakal calon bupati Bogor menghadirkan 6 (enam) kandidat diantar Elly Rachmat Yasin, Jaro Ade, Iwan Setiawan, Ade Wardana Adinata, Aep Saepudin dan Rike Iskandar.

Ketua DPC Partai Demokrar, Dede Chandra Sasmita mengaku telah mengantongi bakal calon bupati dan Wakil bupati Bogor untuk berkontestasi di Pilkada Kabupaten Bogor November 2024 mendatang.

“Kami telah melakukan survei internal dan nilai tertinggi itu bakal calon bupati dan nilai tertinggi kedua adalah bakal calon wakil bupati Bogor,” ujar Decan, sapaan akrabnya, Minggu (26/5).

Decan menegaskan, siapapun nanti bakal calon bupati Bogor yang diusung Partai Demokrat, seluruh kader, pengurus dan loyalis wajib dan harus total memenangkan calon bupati dan wakil bupati Bogor.

“Dan saya tegaskan lagi bahwa saya tidak maju mencalonkan bupati Bogor dalam pilkada Kabupaten Bogor 2024,” tegasnya.

Sementara itu, calon bupati Bogor dalam dialog tersebut, Ade Ruhendi alias Jaro Ade mengapresiasi kegiatan dialog yang diselenggarakan Partai Demokrat yang menghadirkan para bakal calon bupati Bogor yang lolos dalam penjaringan.

“Para bakala calon bupati Bogor hasil penjaringan Partai Demokrat ini semuanya kawan saya. Jadi, ayo kita bersama sama membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik,” tutur jaro ade saat pemaparan.

Jaro Ade mengatakan visi misi seluruh bakal calon bupati Bogor sangat bagus dan tentunya sangat berkaitam dengan visi misi presiden Indonesia. Tentunya, hal itu merupakan modal awal dalam membangun Kabupaten Bogor lebih maju.

Dalam sesi tanya jawab, Jaro Ade menyinggung soal para pelaku UMKM Kabupaten Bogor yang masih banyak yang harus diperjuangkan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Selama ini, saya sering diskusi dengan kawan kawan baik di dalam maupun luar negeri, terkait nasib para pelaku UMKM bagaimana meningkatkan produktifitas dan pendapatan mereka,”pungkasnya. Aga

Jadi Kampiun Popwilda Jabar 2024, Sepakbola jaga Marwah Kabupaten Bogor

Depok | Jurnal Bogor – Tim sepakbola Kabupaten Bogor besutan Bahar Lestaluhu dan Suganda berhasil menorehkan tinta emas dan menjadi kampiun Popwilda Jabar 2024 usai membungkam Kota Depok 2- 1 (1-1) yang dilangsungkan di Stadion Merpati, Kota Depok, Sabtu 25 Mei 2024.

Gol pertama Kabupaten Bogor dicetak Padel Muhamad pada menit ke -16 dan Lurry Glensia pada menit ke-81.

Sedangkan gol semata wayang Kota Depok dilesakan oleh Muhamad Nazwan pada menit ke -54.

Walaupun sudah menggengam tiket ke Popda Jabar 2025 para.pemain sepakbola Kabupaten Bogor tetap tampil dengan semangat tiinggi.

“Alhamdulilah cabor sepakbola jadi Kampiun Popwilda 2024. Ini perjuangan yang tak mudah. Apalagi kalau berhadapan dengan Kota Depok yang tampil dihadapan pendukungnya sendiri, “ujar Manager Tim Sepakbola Kabupaten Bogor, Maman Nurpadilah usai pertandingan.

Maman yang langsung dipromosikan jadi Manager Popda Jabar 2025 oleh Bahar Lestaluhu tampak sumringah dan langsung memberikan bonus kemenangan kepada para pemain Kabupaten Bogor.

“Saya bangga anak anak tampil ngotot dan maksimal. Ini jadi modal penting bagi kami untuk menatap Popda Jabar 2025,” tegas Maman.

Akan tetapi, kata Maman, untuk Popda Jabar 2025 minimal harus ada persiapan jauh jauh hari dari managerial tim ataupun dengan menggelar TC jangka panjang.

Selain Maman Nurpadilah para pemain Kabupaten Bogor dapat saweran dari Jurisman selaku pegurus Kontingen dan juga Bapopsi Kabupaten Bogor.

Tak ketinggalan pula Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga ( PPO) Kabupaten Bogor, Koko Sugiarto ikut menyawer juga kepada para pemain.

“Walaupun para pelatih belum dapat saweran kami tetap senang dan bangga karena sepakbola telah menjaga marwah Kabupaten Bogor ,” ujar Bahar Lestaluhu.

Yang penting, kata Bahar, cabor sepakbola sudah memenuhi keinginan dan target dari Asnan AP dan Hendarsah selaku Kadispora dan Sekdispora Kabupaten Bogor untuk juara Popwilda Jabar 2024.

“InsyaAllah untuk saweran Tim Pelatih mah pasti sangat aman..karena Pak Kadis dan Sekdis udah menyiapkan dari kantong Pribadinyan” ucap Bahar Lestaluhu dengan senyum khasnya.

Sementara itu, Kadispora Kabupaten Bogor, Asnan AP memang meminta target jjuara dan lolos Popda Jabar 2025 yang disampaikan langsung kepada Bahar Lestaluhu.

“Iya saya sempat Komunikasi sama Bahar dan minta target juara. Insya Allah saya siapkan untuk saweran buat pelatih dari saya dan pak Hendarsah,” pungkasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiat mengatakan sangat bangga cabor sepakbola akhirnya bisa memberikan” Garam ” yang sedap bagi Kontingen Popwilda Kabupaten Bogor di ajang Poowilda Jabar 2024.

” Selamat buat cabor sepakbola yang telah menggarami Kontingen Kabupaten Bogor dengan meraih mahkota juara usai menggasak Kota Depok 2- 1, ” tegas Dedi Ade Bachtiar.

Dedi mengatakan, ia akan telpon langsung ke Asep Bahar panggilan akrab Bahar Lestaluhu untuk mengucapkan sukses buat skuad Sepakbola di Popwilda Jabar 2024. Aga

Totalitas Dechan Berbuah Medali Emas

Ketua PBVSI Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita

Depok | Jurnal Bogor – Dede Chandra Sasmita selaku Ketua PBVSI Kabupaten Bogor dikenal sebagai sosok yang sangat totalitas dan fokus ketika mengemban amanah satu organisasi.

Keseriusan dan totalitas Dechan sangat terbukti dengan torehan tinta emas yang disabet Tim Bola Voli Putri Kabupaten Bogor yang menyabet medali emas atau kampiun Popwilda Jabar 2024.

Dalam laga final yang dilangsungkan di GOR Kartika Cilodong, Kota Depok, Tim Voli Kabupaten Bogor mampu menyudahi perlawanan Kabupaten Bandung Barat dengan skor 3- 1 (18 -25, 26 -24, 25 -12, 31-29).

Ditengah kesibukannya sebagai Ketua Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dechan tetap memperhatikan program pembinaan cabor bola voli yang dinahkodainnya.

Bahkan, pada pelaksanaan Popwilda Jabar 2024 , Dechan mondar mandir Bandung – Cibinong dan Depok untuk memberikan motivasi kepada skuad Bola Voli Kabupaten Bogor.

Selaku Ketua PBVSI Kabupaten Bogor, Dechan juga sangat bangga kepada Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar yang selama satu pekan penuh berada di arena Popwilda memberikan support kepada semua atlet dari semua cabor yang masuk Kontingen Kabupaten Bogor pada Popwilda Jabar 2024.

Menurutnya, hanya Dedi Ade Bachtiar selaku Ketua KONI yang full total selama sepekan memberikan support kepada para atlet pelajar di ajang Popwilda Jabar dan ini sejarah positif bagi Kabupaten Bogor.

“Saya juga ucapkan terimakasih kepada Ketua KONI Kabupaten Bogor beserta jajaran, pengurus BAPOPSI, pengurus MKKS SMP serta jajaran pengurus Kontingen dari Dispora yang totalitas mendukung dan mensupport skuad Bola Voli Kabupaten Bogor pada arena Popwilda Jabar 2024” tegas Dechan , Sabtu 25 Mei 2024.

Dechan juga minta pengurus dan pelatih Bola Voli harus langsung tancap gas menyiapkan program jangka panjang menuju Popda Jabar 2025.

Sebelum mengikuti event Popda Jabar 2025, Dechan minta Bapopsi buat program TC jangka panjang kepada semua atlet dari semua cabor yang akan masuk dalam Kontingen Kabupaten Bogor pada ajang Popda Jabar 2025 sehingga hasilnya lebih maksimal lagi. Aga

Kementan dan BPDPKS, Ajak Petani Sawit Jambi Kelola Perkebunan Dengan Profesional

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengajak petani pekebun sawit di Jambi untuk mengelola perkebunannya dengan profesional agar dapat berkelanjutan dan mensejahterakan.

Ajakan ini disampaikan dalam Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan Angkatan I dan II diikuti petani pekebun sawit dari Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pelatihan diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi di Kota Jambi 22 Mei – 1 Juni 2024.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar seluruh jajaran Kementerian Pertanian memperkuat perkelapasawitan Indonesia.

Mentan Amran mengapresiasi kinerja dan kerja keras para pelaku usaha perkebunan termasuk pekebun yang telah memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kelapa sawit Indonesia sehingga saat ini Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan areal seluas 16,83 juta Hektar dengan produksi 45,1 juta ton CPO.

Administrator Kepala Bidang Penyuluhan, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Nikman H Gurning mengatakan yang menjadi kelemahan pekebun dalam mencapai peningkatan usaha berkelanjutan adalah belum menerapkan good agriculture practice (GAP), memperkerjakan tenaga panen yang tidak professional dan kurang menjaga lingkungan.

Selain itu, untuk mewujudkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dibutuhkan juga peningkatan keterampilan dan pelatihan bagi petani kecil.

“ Untuk membuat berkelanjutan harus mempekerjakan tenaga kerja yang professional, pemupukan berimbang, hati – hati dalam menanam jangan sampai merusak lingkungan, karena lingkungan yang terpelihara menjadi modal agar Perkebunan tetap produktif dan keberlangsungannya tetap terjaga, “ ujarnya saat menjadi narasumber dalam pelatihan, Jum’at (24/05).

Saat ini kata Nikman Perkebunan sawit sudah berhasil mensejahterakan petani, namun demikian kedepan khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dibutuhkan peremajaan. Namun karena akses lahan sulit, untuk menambah lagi sebab untuk lahan lainnya tidak ada maka, diharapkan agar pemerintah pusat membebaskan lahan – lahan hutan produksi untuk diserahkan pada Masyarakat.

Menurutnya laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat, tetapi lahan tetap dan cenderung berkurang sehingga hal ini mengancam keberlangsungan industri sawit

“ Dalam satu rotasi tanam dalam hitung – hitungan sudah berhasil karena dapat mensejahterakan mereka, namun kedepan seiring dengan pertambahan penduduk yang cepat kami berharap pusat pembebasan lahan – lahan hutan produksi untuk Masyarakat, sehingga industri sawit yang dikelola masyarakat berkelanjutan,“ ucapnya.

Menurut pandangan Nikman. saat ini banyak hutan yang secara status masih hutan produksi tapi sudah menjadi lahan perkebunan dan tempat tinggal masyarakat.
Ia menilai, untuk berusaha sawit agar dapat mensejahterakan petani hidup diatas garis kemiskinan lahan minimal yang harus dikelola petani sawit adalah tiga hektar. Tidak dianjurkan berusaha sawit dengan lahan hanya 1 hektar.

(Regi/BBPMKP)

Kementan dan Barantin Latih ASN Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) membekali para Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Karantina Indonesia (Barantin) pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Kegiatan merupakan kerjasama antara Kementan, Barantin dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN dalam hal pengelolaan pengadaan barang dan jasa pemerintah serta membekali proses sertifikasinya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Pemerintah, Pasal 74 A menyatakan semua sumber daya manusia pengadaan barang/jasa wajib memiliki kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa. Kompetensi ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat PBJ minimal tingkat dasar/level 1. Sertifikasi tersebut bertujuan meningkatkan mutu, profesionalisme, integritas, dan akuntabilitas para pengelola PBJP.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya ASN yang kompeten, untuk mendukungnya perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM yang unggul, salah satunya melalui pelatihan dan sertifikasi.

“Sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi. Acuannya standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan atau standar khusus”, kata Dedi.”

Pelatihan resmi dibuka pada Senin (20/05) di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi.

Kepala BBPMKP, Yusral Tahir mengapresiasi upaya Barantin dalam pengembangan ASN di lingkungannya, kerjasama ini merupakan kali pertama pelaksanaan pelatihan PBJP dengan Kementerian lain diluar Kementerian Pertanian.

“Kami berharap bapak ibu bertanggung jawab dan serius dalam mengikuti kegiatan ini, karena kesuksesan instansi bapak ibu salah satu nya bergantung bagaimana petugas pengadaan mengelola barang milik negara dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan Semoga seluruh peserta lulus 100%” sebut Yusral.

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Kompetensi diikuti sebanyak 80 orang. Berlangsung dari tanggal 20 Mei s.d. 7 Juni 2024 secara hybrid (online dan offline).

(bppsdmp/bbpmkp)