27.5 C
Bogor
Saturday, June 14, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 11

Pemkot Gerak Cepat Bangun Akses Baru Pengganti Jalan Saleh Danasasmita

Bencana hidrometeorologi pada awal Maret 2025 lalu menyebabkan Jalan Saleh Danasasmita di kawasan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ambles. Kondisi ini membuat jalan tersebut tidak bisa lagi berfungsi. Padahal, jalan ini akses penting bagi warga Kota Bogor dan sekitarnya. Lantas seperti apa ikhtiar Pemkot Bogor?

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor langsung bertindak cepat dengan membentuk Tim Penanggulangan Bencana Khusus kejadian tanah ambles di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan.

Tim ini berisi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), dan Dinas Perhubungan (Dishub).

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjelaskan tim ini bertugas membahas pembebasan lahan dan pembangunan akses baru pengganti Jalan Saleh Danasasmita.

“Tim ini dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pak Eko Prabowo,” kata Dedie.

Ia menyebut, tim ini tengah membuat Detail Engineering Design (DED) dan menghitung biaya teknis berkaitan dengan rencana proyek tersebut.

Tim ini juga akan senantiasa menggelar rapat koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Rapat akan dilakukan setelah ada perhitungan rekomendasi teknis terkait risiko adanya ancaman hidrometeorologi di lokasi amblesnya jalan,” ucap Dedie.

Sebelumnya, Pemkot Bogor meninjau lahan milik warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan yang bakal digunakan sebagai akses baru menuju Batutulis pada Selasa (25/3) lalu.

Lahan yang berada di pinggir Jalan Lawanggintung itu, akan dibebaskan oleh Pemkot Bogor dan dibangun menjadi jalan untuk menggantikan fungsi Jalan Saleh Danasasmita yang ambles.

Dedie Rachim menyebut ada sekira 3.500 meter persegi tanah masyarakat yang akan dibebaskan oleh pihaknya dalam rencana ini. Lahan itu kemudian akan dibangun jalan dengan panjang sekira 200 meter.

“Dalam membebaskan lahan tentu ada prosedur dan prosesnya. Kami akan coba negosiasi dengan pemilik lahan dan kemudian mengambil langkah persiapan teknis seperti membuat Detail Engineering Design. (DED) dan penilaian lahan,” papar Dedie.

Pembebasan lahan tersebut akan dibiayai oleh anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Bogor. Sedangkan bagian pembangunan jalan akan dinegosiasikan Pemkot Bogor agar mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Meskipun menurut Dedie biaya pembangunan jalan tidak akan terlalu besar hanya sekira Rp 5 miliar sehingga bisa diakomodasi oleh APBD Kota Bogor.

Dedie memastikan seluruh proses tersebut akan berjalan pada tahun ini. Karena menurutnya rencana ini merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Pemkot juga melobi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait penanganan akses Jalan Saleh Danasasmita.

Langkah itu dilakukan dengan bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, di kantor pusat Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).

Dalam pertemuan tersebut, Dedie memaparkan kondisi jalan di sekitar Underpass Batutulis yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi. Ia juga menyampaikan usulan pembukaan akses jalan baru guna menghindari potensi bencana serupa di masa mendatang.

“Hal ini juga merupakan bagian dari rekomendasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jabar,” katanya usai pertemuan.

Menurut Dedie, akses jalan tersebut sangat krusial karena berada di jalur utama yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional. Ia berharap, pemerintah pusat bisa memberikan dukungan melalui skema pembiayaan Inpres Jalan Daerah (IJD).

“Skema pembiayaan ini bisa mempercepat proses penanganan jalan,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Wamen PU, Diana Kusumastuti meminta Pemkot Bogor segera mengajukan usulan teknis secara resmi. Kemudian memastikan ketersediaan lahan untuk akses jalan baru.

“Sehingga apabila memungkinkan dibantu lewat IJD, proses penanganannya bisa langsung dimulai,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, turut dibahas rencana relokasi jaringan distribusi utama (JDU) milik Perumda Tirta Pakuan yang terlintasi proyek akses tersebut. Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, menyatakan siap mendukung langkah relokasi demi keamanan akses dan keberlanjutan layanan air bersih.

Dedie berharap sinergi antara pemerintah pusat, Pemkot, dan BUMD bisa mempercepat solusi terhadap persoalan yang berdampak langsung terhadap aktivitas warga.

Sementara itu, pengupasan aspal longsor Batutulis mulai dilakukan sejak Selasa (22/4) dini hari, dengan bantuan alat berat. Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengungkapkan bahwa tahap pertama penanganan di Batutulis adalah pengupasan aspal. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memastikan penanganan perbaikan tembok penahan tanah (TPT) dilaksanakan secara optimal.

“Perbaikan diperkirakan memakan waktu 2 bulan. Apabila TPT selesai diperkuat langkah selanjutnya pengembalian fungsi area amblas menjadi lahan terbuka hijau,” ucap Dedie Rachim.

Ia menambahkan, secara simultan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menindaklanjuti pembebasan lahan untuk akses baru.

“Setelah TPT selesai, untuk sementara sebelum jalur akses baru ada, maka jalur lama dapat dilalui roda dua,” tutur Dedie Rachim.

Kementan Dorong Peningkatan Tanam dan Ketahanan Pangan di Rejang Lebong

Rejang Lebong – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat langkah peningkatan produksi pangan nasional dengan menguatkan pelaksanaan Luas Tambah Tanam (LTT), optimalisasi lahan, dan pembentukan Brigade Pangan di berbagai daerah.

Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu wilayah prioritas yang kini tengah didorong untuk berperan aktif dalam program tersebut.

Upaya ini diperkuat melalui pertemuan Penanggung Jawab (PJ) Provinsi Bengkulu dari Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Selasa, 22 April 2025.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Rejang Lebong menjadi momentum strategis untuk menyampaikan langsung pelaksanaan program LTT padi reguler, padi gogo, program optimalisasi lahan, serta pembentukan Brigade Pangan di wilayah tersebut.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan dalam sektor pertanian guna menjaga ketersediaan pangan nasional.

“Kita butuh gerak cepat untuk menjawab tantangan pangan ke depan. Program LTT dan Brigade Pangan adalah bagian dari strategi besar kita untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga, sekaligus meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa keberhasilan program LTT sangat bergantung pada sinergi seluruh pihak dan partisipasi aktif dari pemerintah daerah hingga petani.

“Pendekatan kami adalah mendorong kerja sama menyeluruh, dari penyuluh hingga petani. Dengan kebersamaan ini, program dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata,” ujar Santi.

Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Sukim Supandi selaku PJ Provinsi Bengkulu memimpin langsung kunjungan tersebut bersama Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Bengkulu dan Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu.

“Kami hadir untuk memastikan bahwa program-program Kementan dapat dipahami dan dijalankan bersama. Kami menjelaskan langsung rencana pelaksanaan LTT dan Brigade Pangan, agar potensi lahan yang ada bisa segera dioptimalkan untuk mendukung produksi pangan daerah,” ujar Sukim.

Kedatangan tim Kementan disambut hangat oleh Bupati Rejang Lebong, M. Fikri Thobari, yang hadir bersama Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program dari Kementan.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Rejang Lebong. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendorong pengembangan potensi pangan daerah. Semoga pelaksanaannya berjalan lancar dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ucap Fikri.

Dengan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah serta semangat dari petani setempat, Kementan optimistis Rejang Lebong akan menjadi salah satu daerah penggerak dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

(Restu/Humas)

RS Eka Hospital Sosialisasikan Bahaya Batu Saluran Kemih

jurnalinspirasi.co.id – Pernahkah anda merasakan nyeri perut atau pinggang yang datang secara tiba-tiba dengan sangat hebat hingga menjalar ke selangkangan disertai mual muntah dan urine berdarah?

Bila ya, anda mungkin mengalami batu saluran kemih. Atas dasar itu, sangat penting untuk mengenali gejala dan melakukan penanganan sedini mungkin.

Spesialis Urologi RS Eka Hospital Cibubur, dr. Diki Arma Duha, Sp.U, menjelaskan bahwa batu saluran kemih merupakan endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di ginjal atau sepanjang saluran kemih, mulai dari ureter, kandung kemih, hingga uretra.

“Jika seseorang merasakan nyeri hebat di perut atau pinggang yang menjalar ke selangkangan, disertai mual, muntah, atau urine berdarah, bisa jadi itu adalah gejala batu saluran kemih,” ujar dr. Diki saat ngobrol sehat bersama awak media di Hideout Coffee & Kitchen, Selasa (22/4/2025).

Menurut dia, batu yang berukuran kecil bisa keluar sendiri tanpa gejala, namun batu yang lebih besar dapat menyebabkan penyumbatan, nyeri tak tertahankan, bahkan infeksi serius.

Ia menjelaskan, penyebab utama batu saluran kemih adalah konsentrasi zat tertentu dalam urine yang terlalu tinggi, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.

“Risiko ini meningkat pada orang yang kurang minum air, memiliki riwayat keluarga, konsumsi makanan tinggi garam dan protein hewani, serta kondisi medis seperti penyakit Crohn, infeksi saluran kemih berulang, dan obesitas,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, gejala umum batu saluran kemih meliputi nyeri kolik yang datang tiba-tiba, urine berwarna merah atau keruh, nyeri saat buang air kecil, hingga demam dan menggigil jika terjadi infeksi.

“Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter,” katanya

Penanganan batu saluran kemih, lanjut dr. Diki tergantung pada ukuran dan lokasinya. Untuk batu kecil, dokter biasanya menyarankan minum banyak air dan pemberian obat pereda nyeri atau alpha-blocker agar batu bisa keluar sendiri. Namun, untuk batu yang lebih besar, dapat dilakukan tindakan medis seperti

“Tindakannya seperti, ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) dengan menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu, URS (Ureteroskopi), memasukkan alat berkamera ke saluran kemih untuk menghancurkan batu, PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), mengangkat batu melalui sayatan kecil di punggung dan operasi terbuka, dan hanya dilakukan pada kasus tertentu,” terangnya.

Untuk mencegah terkena batu saluran kemih, dr. Diki mengimbau masyarakat untuk minum air minimal 2-2,5 liter per hari, mengurangi konsumsi garam dan protein hewani, serta berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat batu. Hindari juga konsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi dan batasi minuman manis.

“Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, batu saluran kemih dapat diatasi tanpa komplikasi serius. Jangan abaikan gejala dan segera cari pertolongan medis,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Menunggu Sikap MPP ICMI Terhadap Polemik Ijazah UGM Mantan Presiden RI Jokowi

Assalamu”alaikum ww
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Dear Kang Prof.Didin Muhafidhin, Sekwankar MPP ICMi terima kssih.atas respon singkatnya terhadap tulisan saya di media sosial, soal ijazah palsu di distrust society. Kita punya kesamaan pandangan bahwa kasus ijazah ini sangat memalukan dan memprihatinkan kita selaku warga bangsa.

UGM sudah melakukan “pers realease” akan tetapi fakta ijazah asli ngak clear dipahami public karena akibat multifaktor.

Informasi bentuk narasi yang muncul di website UGM atau di pers media cetak dan medsos, statement bunyinya “katanya”, tanpa data dan fakta, seharusnya ijazah aslinya sebagai fakta di publish di mass media, dan atau diperlihatkan langsung kpd orang yang mempertanyakannya dan bahkan orang-orang yang kritis dan berani “mempermasalahkan” spt RS, RHS, MAR dll atau segera Komisi Informasi Publik, institusi negara hadir mengambil alih persoalan, dan meneliti keabsahan dokumen yang diinformasikan UGM dan ijazah sarjana Fahutan UGM yang dipegang/dimiliki bpk Jokowi.

Jika ijazah aslinya hilang, sebagaimana pengakuan Ir/Drs.Jokowi spt beredar infonya di medsos, ya mas Jokowi wajib melaporkan kehilangan ijazah aslinya ke Rektorat UGM dan sebelumnya lapor ke Kepolisian yang di TKP sebagai fakta hukum penggantian ijazah S1 Fahutan UGM atas nama Joko Widodo.


Kok dibuat ruwet, ururan sederhana ini, jika dilihat dari prosedurnya apabila kehilangan dokumen penting spt KTP, ijazah dll. Jadi publik wajar curiga bshwa jazah mas Mulyono ada persoalan dan mengandung permasalahan serius.

Apa lagi riwayat hidupnya orangnya ini, suka bicara “bohong” spt kasus mobil SMKA yg dituntut warga masyarakat kritis dan peduli yang kini sedang diperkarakan di PN Solo, dan banyak kasus lainnya lagi kebohongan mas Mulyono, misalnya dalam kebijakan impor pangan, pendanaan IKN Nusantara yang tida .menggunakan dana APBN, Proyek berkedok PSN Eco Rempang dan PIK 2 dengan kasus pagar laut lk 32 km yang menipu rakyat, dll.

Untuk lebih jelas jejak digital tentang keterangan dan siaran Pers kampus UGM, thn.2022,
saya share website UGM /http://ugm.ac.id/berita yang menyatakan “katanya” Jokowi alumni UGM tetapi tanpa menunjukan ijazah asli ybs ke publik, aneh bin ajaib, memang, sulit diterima nalar sehat, apalagi logika saintek akan lebih tidak dimengerti lagi publik.

Selama ini publik dibuat bingung dan menyayangkan kampus sekelas UGM yang tertua di Indonesia yang selama ini sangat kritis dan nyaring mengontrol jalannya roda pemerintahan dengan protes berupa demonstrasi yang cerdas, kok sekarang jadi berubah sebaliknya, meminjam istilah Dr.Rismon, maaf menjadi “penjilat”. Kasihan UGMnya, sehingga alumni UGM yang berijazah asli sangat terganggu secara psikologis.

Hayoo kang Prof.Didin Muhafidhin, Sekwankar MPP ICMI, dorong.MPP ICMI utk beropini publik dengan solusi saintific dan integritas based factual (pakai data dan analisa). Atau sikap dan pemikiran ICMI tentang atatus ijazah Presiden RI ke 8 mas Ir/Drs.Joko Widodo, agar tidak melebar kemana-mana, memancing berbagai persepsi dan interpretasi negatif, maka saya mengusulkan sikap dan pemikiran rekomendasi MPP ICMI cukup disampaikan kepada yml Presiden RI bpk Prabowo Subianto sebagai masukan, kepekaan, kepedulian atau kontribusi ICMI sebagai ormas tempat bernaungnya kaum intelektual muslim se Indonesia kepada negara-bangsa Indonesia Raya, yang sama-sama kita cintai.

Jika kaum intelektual pasif, tidak pro aktif (apatis dan permisif). Kasihan Presiden RI, kasihan juga rakyat, bangsa yang terkena imbas negatifnya dan kasihan juga terhadap nasib NKRI di mata dunia internasional, dipermainkan dan dipermalukan oleh kasus sepele ijazah mas Mulyono, yang tak kunjumg clear dan tuntas penyelesaiannya. Nampaknya negara belum hadir secara serius menuntaskan problematika sosial-politik dan hukumnya.

Saran saya, MPP ICMI membentuk Tim Pencari Fakta dan Perumusan Sikap dan Pemikiran MPP ICMI tentang polemik dan “pro-kontra” ijazah Mulyono lulusan “UGM”. Opini pro-kontra tersebut telah lama dan banyak bermunculan oleh para netizen, stakeholders bangsa di media sosial spt Youtube, Facebooks, WA, Twitter dll.

Hatur nuhun, syukron dan terima kasih atas perhatiannya kang Prof. Didin Muhafidin, sekwankar MPP ICMI bisa mengkoordinasikan dengan teman-teman Wankar ICMI bekerjasama dengan menggandeng Batom ICMI CIDES untuk mendiskusikan dan merumuskan.Sikap dan Pemikiran MPP ICMI tentang polemik ijazah mas Mulyono yang terus berlanjut, yang menguras energi warga bangsa secara sia-sia dan percuma. Padahal kita masih banyak agenda nasional yang krusial terutama menghaadapi krisis multi dimensi, antara lain.ancaman resesi ekonomi, potensi konflik antara negara etc.

Akhirulkalam, mari kita berdoa, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada segenap Rakyat, bangsa dan negara-NKRI yang tetap bersatu padu, hidup rukun, damai dan sejahtera yang berkeadilan, Aamiin3 YRA.
Save Rakyat dan Save Rakyat ###

Gallery and Ecofunworkshop, kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel Sindangsari Botim City West Java, Selasa 22 April 2025.

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Pendiri dan ketua Wanhat MPW ICMI Orwilsus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Dosen.LB S2/S3 SPL dan SPD SPS IPB University, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-Tulisannya di Media Sosial)

SDN Kalongsawah 01 Terbakar, Begini Penjelasan Kepala Sekolah

SDN Kalongsawah 01

Jasinga l Jurnal Bogor
Kebakaran hebat melanda SDN Kalongsawah 01 yang berada di Kampung Garisul, Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Selasa (22/4/2025) dini hari.

Sedikitnya empat ruang kelas hangus dilalap api, termasuk ruang kantor kepala sekolah.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB saat kondisi lingkungan masih sepi. Api dengan cepat membesar dan membakar tiga ruang kelas beserta satu ruang kantor yang menjadi pusat administrasi sekolah.

Kepala SDN Kalongsawah 01, Yayat Supriyatna, mengatakan bahwa sejumlah dokumen penting dan perlengkapan sekolah turut terbakar.

“Banyak berkas atau dokumen administrasi sekolah yang terbakar, karena api utamanya berasal dari ruang kantor atau ruang kepala sekolah. Banyak mebel, buku-buku juga terbakar, meskipun sebagian hanya terbakar ringan karena berada di ruang kelas yang tidak terlalu parah,” jelasnya

Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Yayat menyebutkan ada terminal colokan listrik di ruang kantor yang letaknya berdekatan dengan bahan-bahan mudah terbakar.

“Awalnya api, dugaan yang saya tahu, dari terminal colokan listrik yang dekat dengan bahan mudah terbakar. Kemungkinan besar dari situ,” katanya.

Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp400 juta. Pihak sekolah sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Meski bangunan sekolah rusak parah, aktivitas belajar mengajar akan segera kembali dilakukan.

“Besok sudah mulai masuk, mungkin untuk kelas bawah dulu, kelas 1, 2, dan 3 karena masih ada tiga ruang kelas yang bisa digunakan. Sekitar pukul 10.00 siang akan dilanjut untuk kelas atas,” bebernya.

Saat ini, lokasi sekolah telah diberi garis polisi (police line). Pemerintah desa dan warga sekitar berharap adanya bantuan percepatan pemulihan agar proses belajar-mengajar bisa kembali berjalan normal.

(Arip Ekon)

Pemerintah Kabupaten Lebong Sepakat Capai LTT Target Pada April


Bengkulu – Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu berhasil mencapai kata sepakat untuk pencapaian target LTT bulan April 2025.

Hal ini memunculkan optimisme pencapaian target yang telah ditetapkan. Rapat koordinasi penentuan progres tanam padi reguler untuk bulan April di Kabupaten Lebong, dilaksanakan di Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Senin pekan lalu.

Dari hasil rakor untuk potensi tanam padi reguler bulan April 2025, dicapai kesepakatan target setiap kecamatan seluas 159,75 Ha.

Kesepakatan dengan PPK perkiraan target setiap kecamatan yakni Kecamatan Lebong Sakti seluas 50 Ha, target 30 Ha, Amen target 20 Ha, Uram Jaya yang ada di desa tangoa 22,75 Ha, Lebong Atas 10 Ha, Lebong Utara 10 Ha, Lebong Selatan 7 Ha, Lebong Tengah 10 Ha. Dari masing-masing luas tanam ditiap kecamatan ini diharapkan semua target April tercapai.

Peningkatan signifikan pada produksi padi nasional tahun 2025, disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, merupakan target pemerintah sebagai komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.

Menteri Amran menargetkan LTT minimal bisa mencapai 1,6 juta Ha sehingga peran semua pihak penting dalam menjaga ritme tanam.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menilai percepatan LTT yang merupakan program strategis Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produktivitas dan produksi di tingkat lapangan. Sehingga harapan Indonesia bisa melakukan ekspor beras dapat terwujud untuk kesejahteraan petani.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Rosmala Dewi mengungkapkan Program swasembada pangan Kementerian Pertanian selaras dengan kegiatan Bantu Rakyat yang digagas Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

” Semoga kegiatan Bantu Rakyat ini bisa mengoptimalkan swasembada pangan di Lebong, ” ujarnya.

Rakor dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Hedi Parindo, Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Rosmala Dewi, Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) PJ. Swasembada Pangan Kab. Lebong Susan Twisawati Indiani Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi pada Balai Besar Pelatihan manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP).

Terungkap juga terdapat beberapa kecamatan yang tidak dapat menanam pada April ini dikarenakan tengah memasuki musim panen, diantaranya Kecamatan Pinang Belapis, Topos dan Rimbo Pengadang. Selain itu kecamatan lain yakni Bingin Kuning terdapat kendala banyak hama dan hawar daun serta penyakit hampa kuning.

LTT di 12 kecamatan Kabupaten Lebong dikawal BBPMKP melalui PJ bersama 38 orang penyuluh dari 11 BPP. Jumlah ini akan bertambah sebanyak 26 orang tenaga CPNS perekrutan tahun 2024 yang akan segera bertugas

Susan Twisawati Indiani Penanggung jawab/LO Kabupaten Lebong menyampaikan perkiraan luas baku sawah Kabupaten Lebong 7.531,16 Ha. Kabupaten Lebong memiliki target untuk tahun 2025 terdiri dari padi reguler 16.628 Ha, padi gogo 20 Ha, BP sebanyak 5 BP.

(Regi/BBPMKP)

Suasana Haru Warnai Peringatan Hari Kartini di MI Negeri 1 Bogor

Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Peringatan Hari Kartini di Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN) 1 Bogor, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Senin (21/4/2025) diwarnai suasana haru. Momen hari Kartini diawali upacara bendera.

Upacara yang dipimpin langsung oleh Kepala sekolah MIN 1 Bogor dan petugas upacara yang merupakan gabungan yakni, kelas 5 dan 6.

Kepada Sekolah MIN 1 Bogor Ating M.Pd.I menjelaskan acara peringatan sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan pengorbanan Kartini selama ini.

Raden Ajeng Kartini termasuk pelopor emansipasi wanita di Indonesia yang memperjuangkan hak- hak wanita sampai ia menulis buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang.

Diketahui, buku yang ditulis RA Kartini merupakan kumpulan surat-surat yang ditulis kepada kepada teman-temannya yang berada di Belanda.

Maksud dari judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” adalah bahwa setelah melewati masa-masa kegelapan dan kesulitan, akhirnya akan datang masa-masa pencerahan dan kemajuan.

“Dalam konteks emansipasi wanita, Kartini berjuang untuk membawa perempuan Indonesia keluar dari kegelapan ketertindasan dan ketidaksetaraan. Hal ini keseteraan menuju terangnya pendidikan dan kemandirian,” ujar Ating.


Jadi, “Habis Gelap Terbitlah Terang” menjadi simbol harapan dan semangat untuk menciptakan perubahan positif dan kemajuan bagi perempuan Indonesia.

Dalam sambutannya Ating juga menyampaikan beberapa sikap yang patut diteladani dari seorang R.A. Kartini. Diantaranya sifat ulet dan rasa ingin tahu, semangat dan pantang menyerah. Untuk itu, berkat jasanya, kini tidak ada perbedaan antara kaum pria dan wanita, terutama dalam hal mendapatkan ilmu dan mendapatkan pekerjaan.

(Arip Ekon)

Puluhan Tahun tak Melihat, Seorang Ayah Rawat Tiga Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa

Sukajaya l Jurnal Bogor
Acim (65), seorang warga Kampung Babakan Sipayung, Desa Sipayung, Sukajaya, Kabupaten Bogor, meski tak bisa melihat, namun ia tetap tegar menjalani hidup seperti manusia normal pada umumnya.

Acim kehilangan penglihatannya sejak 27 tahun lalu, bahkan ia tak pernah berhenti merawat ketiga anak lelakinya yang mengidap gangguan jiwa atau ODGJ.

Ssetiap harinya dengan keterbatasannya, Acim merawat Saman (24), Hayat (23), dan Idis (21) tiga anaknya yang sejak kecil yang telah menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaannya.

Kini, kondisi mereka makin parah, dan Acim pun harus mengambil langkah berat, memasung anak-anaknya demi menjaga ketertiban di lingkungan sekitar.

“Dari SD ketiga tiganya sudah terganggu mentalnya, tapi yang parah baru sekarang-sekarang ini,” kata Acim dengan mata berkaca-kaca, Senin (21/4/2025).

Sementara sang istri, Hati (60), bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Acim menjalankan peran sebagai ayah dan pengasuh penuh waktu.

Ia yang hidup dalam kegelapan tetap setia memberi makan, membersihkan, dan merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Kehilangan penglihatan selama puluhan tahun tidak membuat semangat Acim surut. Ia tetap menjadi tulang punggung kasih sayang di rumah kecilnya yang penuh perjuangan.

“Sudah 27 tahun saya tidak bisa melihat, gelap semuanya. Tapi saya tetap rawat mereka, karena mereka anak-anak saya,” ucapnya pelan.

Dari lima anak yang dimiliki, satu telah meninggal dunia, satu anak perempuan telah berkeluarga, dan tiga lainnya kini hidup dalam kondisi mental yang terganggu. Meski begitu, Acim dan Hati tidak menyerah.

Acim berharap ada perhatian dari pemerintah agar ketiga anaknya bisa mendapatkan perawatan medis yang layak.

“Saya mohon pemerintah bisa bantu anak-anak saya agar mereka bisa sembuh dan kami bisa berkumpul kembali dalam keadaan sehat,” harapnya.

(Arip Ekon)

Sadar Lingkungan Bersih, Warga Desa Puraseda Gelar Gotong Royong

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Warga Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor menggelar gotong royong dengan bersih- bersih yang ada di lingkungan desa.

Antusiasme warga bekerja bakti terlihat telah menunjukan kesadaran dalam meningkatkan menjaga kebersihan lingkungan.

Kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan jajaran pemerintahan desa ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan bisa membawa dampak positif.

Ketua MUI Desa Puraseda, Hamdan Husaeni, menilai gotong royong ini mendorong perubahan pola hidup masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sampah.

“Alhamdulillah memberi dampak ke masyarakat. Biasanya aliran air di lingkungan kotor, sekarang mulai bersih. Ini jadi contoh dari kepala desa untuk memberi teladan soal kebersihan,” ujar Hamdan, Senin (21/4/2025).

Ia menambahkan, kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai, kini mulai ditinggalkan warga. Masyarakat perlahan mulai terbiasa membakar sampahnya sendiri di sekitar rumah.

Sementara itu, Kepala Desa Puraseda, Asep Ruhiat, menjelaskan bahwa kegiatan bersih-bersih lingkungan rutin dilakukan setiap hari Senin, diawali dengan apel bersama di kantor desa yang berada di tengah perkampungan.

“Kami selalu mengadakan apel, lalu mengajak seluruh aparatur pemerintah desa dan lembaga desa untuk bergotong royong membersihkan lingkungan,” ujarnya.

Bagi Asep, memberikan contoh langsung jauh lebih efektif daripada sekadar sosialisasi. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadikan Desa Puraseda sebagai desa yang sehat, nyaman, dan asri.

“Tujuannya bukan hanya kebersihan, tapi juga menciptakan ketertiban dan kesehatan masyarakat,” tandasnya.

(Arip Ekon)

MKK Cisangku Kelola Curug Kembar Jadi Destinasi Wisata

Bangun Kampung Ramah Lingkungan Hingga Dikenal Luas

Nanggung l Jurnal Bogor
Di tengah rindangnya hutan dan gemuruh air terjun Curug Kembar, sekelompok warga di Desa Malasari, Nanggung, Kabupaten Bogor, tengah berjuang menjadikan kampung mereka ramah lingkungan.

Mereka tergabung dalam Kelompok Model Kampung Konservasi (MKK) Cisangku, yang mengusung semangat pelestarian alam berbasis masyarakat.

“Inisiatif kita ini seperti kampung iklim, kampung ramah lingkungan dan pengelolaan bank sampah, semua sudah jadi program resmi dan disahkan melalui SK kepada tim kami,” ujar Ketua Kelompok Tani Hutan Konservasi Model Cisangku, Hendrik saat ditemui wartawan, Jumat (18/04/2025) di kawasan wisata Curug Kembar.

Menurut Hendrik, gerakan ramah lingkungan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap program yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat.

Salah satu aksi nyata yang mereka lakukan adalah mengelola sampah rumah tangga dan wisata, yang belakangan makin jadi persoalan serius di sekitar area wisata.

“Kami baru-baru ini mulai membuat bank sampah. Karena belum ada tempat penampungan, sementara ini sampah kami bawa ke desa tetangga yaitu Desa Batu tulis,” jelasnya.

Tak hanya mengumpulkan, mereka juga aktif membeli sampah dari warga baik organik maupun plastik untuk dikelola lebih lanjut.

Upaya ini kata dia, disosialisasikan langsung ke masyarakat melalui pengajian maupun secara langsung mendatangi rumah rumah warga agar kesadaran lingkungan bisa tumbuh.

“Sampah itu penyakit lingkungan. Banyak yang belum sadar, terutama di kawasan wisata seperti Curug Kembar ini. Pengunjung datang, tapi sering meninggalkan sampah. Ini harus ditanggulangi,” tegasnya.

Dia berharap dengan langkah kecil yang di ambil, MKK Cisangku membuktikan bahwa pelestarian lingkungan bisa dimulai dari Kampung, dari tangan-tangan masyarakat yang peduli.

“Kita adalah bukti nyata bahwa konservasi bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” tukasnya.

(Arip Ekon)