29.3 C
Bogor
Friday, July 25, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1087

Salat Idul Fitri di Tingkat Kota Ditiadakan

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meniadakan salat Idul Fitri di tingkat kota, yang biasanya dilaksanakan di Lapangan Kebun Raya Bogor (KRB).

Sementara untuk salat di masjid-masjid wilayah Kota Bogor diperkenankan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Hal itu disampaikan lantaran adanya peniadaan Salat Idul Fitri.

“Jadi Informasi itu (peniadaan Salat Idul Fitri) sama sekali tidak benar,” ujar Bima Arya kepada wartawan, Senin (3/5).

Menurut dia, sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Agama, salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah /2021 diperbolehkan. Namun untuk wilayah-wilayah tertentu satgas kota bisa mengeluarkan kebijakan khusus untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Karena Itu kami (Satgas Kota Bogor) sepakat salat Idul Fitri diperbolehkan. Tetapi kalau biasanya ada salat Idul Fitri tingkat kota, terbuka dan dihadiri Forkompinda serta yang lain, itu ditiadakan. Kemudian salat Idul Fitri yang biasanya ada di Kebun Raya Bogor, itu juga tidak diadakan. Namun di masjid-masjid tetap ada dan dipersilahkan dengan catatan penerapan protokol kesehatan,” terangnya.

Kata dia, salat Idul Fitri tingkat kota adalah tradisi setiap tahun Forkompinda berkumpul di ruang terbuka.

“Peniadaan Salat Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 tingkat kota di Kebun Raya Bogor sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat untuk mencegah kerumunan,” katanya.

** Fredy Kristianto

KNPI Ancam Adukan PT Rainbow dan DLH ke KLHK

Cibungbulang | Jurnal Inspirasi

Pencemaran Lingkungan yang dilakukan oleh PT Rainbow Indah Carpet yang berdampak infeksi pernapasan (Insfa) terhadap warga Kampung Mandalasari RT 01, RW 03 Desa Cimandala  Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, mendapat sorotan KNPI Kabupaten Bogor.

Pasalnya, aspirasi yang tak digubris perusahaan hingga Ketua KNPI Kabupaten Bogor Hasyemi Faqihudin mengecam PT. Rainbow Indah Carpet dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.

Menurut Hasyemi, keluhan langsung  yang bersumber dari warga, disebabkan kegiatan produksi yang dilakukan memberikan dampak yang sangat negatif.

“Perlu diingat, masyarkat dalam hal ini warga Kampung Mandalasari memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Baik itu pengawasan sosial, saran, pendapat, usul, keberatan bahkan pengaduan hingga laporan,” tegasnya Hasyemi yang juga selaku Ketua OKP Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Bogor, Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) No. 23 tahun 1997 adalah perlindungan hukum bagi warga mandalasari. “Ini hak agar selalu dapat terus hidup dalam lingkungan yang layak dan sehat. Jadi pada intinya kita lihat saja, ada kongkalingkong seperti apa antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan PT. Rainbow Indah Carpet ini, kita akan bongkar dan adukan baik ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), penegak hukum sampai ke meja Istana,” sambungnya.

Maka dari itu, kata dia, masyarakat memiliki hak untuk mengadukan jika terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan. Sebelumnya disebutkan, Nining Gusniarsih selaku warga RT 06 /RW 01, mengaku ada dampak langsung yang diterima oleh warga RT 06 RW 01 yaitu polusi dan bau yang dikeluarkan oleh blower serta kebisingan yang ditimbulkan oleh PT. Rainbow Indah Carpet.

“Sudah lelah dan jenuh dengan pembahasan PT. Rainbow Carpet yang seolah tidak kunjung selesai dengan lingkungan,” ungkap Nining Gusniarsih.

Menurut Nining, PT. Rainbow Carpet melakukan produksi 24 jam secara aktif. “Itu pun salah satu keberatan warga RT 06 RW 01 dikarenakan ketidaknyamanan kami sebagai warga jelas kami tidak terima. Kami sebagai warga pun sudah melakukan sikap terhadap PT. Rainbow Carpet, tetapi apa? PT Rainbow Carpet itu sendiri pun sampai saat ini anteng-anteng saja,” tandasnya.

** Cepi Kurniawan

Pemuda Pancasila Tebar Ratusan Paket Takjil Gratis

Bogor | Jurnal Inspirasi

PAC Pemuda Pancasila (PP) Tanah Sareal membagikan ratusan paket takjil bagi masyarakat yang melintas di Simpang Yasmin pada Minggu (2/5).

Ketua PAC PP Tanah Sareal, Medi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan PP untuk membantu pengguna jalan, yang masih berada di jalan ketika waktu berbuka puasa.

“Ini adalah agenda rutin dan inisiatif dari jajaran PP Tanah Sareal termasuk Srikandi PP,” katanya.

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat memberi manfaat bagi pengguna jalan yang tak sempat membeli takjil saat jam berbuka puasa. “Mudah-mudahan ini menjadi ibadah untuk kami dalam menggapai ridho Allah SWT,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua MPC PP Kota Bogor, Benninu Argoebie mengapresiasi langkah yang dilakukan PAC Tanah Sareal. Menurutnya, kehadiran PP harus dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

“PP harus bisa dekat dan memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghilangkan kesan bila ormas kerap berbuat onar. Justru PP ini hadir untuk membantu semua masyarakat yang membutuhkan,” tukasnya.

** Fredy Kristianto

Butuh Rp5 M untuk Jalur Sepeda

Anggaran Dishub Digeser ke PUPR

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mengutak atik anggaran pada Dinas Perhubungan (Dishub) untuk diposkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebesar Rp5 miliar, yang diperuntukan bagi pembangunan jalur sepeda.

Pergeseran anggaran itu karena design yang dibuat berbeda dengan buatan Badan Pengelola Tranportasi Jabodetabek (BPTJ), yang kini telah ada di sepanjang Jalan Pajajaran.

Kepada wartawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan, pergeseran anggaran tersebut berdasarkan pertimbangan serta hasil kesepakatan dengan wali kota untuk membangun jalur khusus sepeda yang terintegrasi pedestrian.

“Kurang lebih sama dengan jalur sepeda yang sekarang ada di SSA,” ucap Rudy kepada wartawan, Senin (3/5).

Kata dia, pemkot berencana menyambung jalur khsusus sepeda dengan program yang tengah dilakukan BPTJ. Mulai dariJalan Ahmad Yani, Sudirman hingga Otista. Tetapi, akibat keterbatasan anggaran jalur hanya dibangun di sepanjang Jalan Sudriman hingga depan Istana Bogor.

Tetapi, sambung Rudy, jalur yang dibangun tak hanya marka jalan saja tetapi dibangun bersama pedesterian. “Intinya pemerintah ingin jalur sepeda itu aman,” katanya.

Rudy menjelaskan, dengan konsep yang sama seperti jalur sepeda di SSA, pesepeda dapat lebih aman dan nyaman.

Ia menuturkan, pembangunan halur sepeda lantaran setiap akhir pekan, pesepeda di Kota Bogor cenderung padat. “Bukan hanya orang Bogor. Tapi juga dari luar daerah,” ucapnya.

Pria yang juga tercatat sebagai pengurus KONI Kota Bogor itu menyatakan, sejauh ini ‘Kota Hujan’ sudah memiliki jalur eksisting sepanjanh 4 kilometer di lingkar SSA.

Namun, lantaran minta masyarakat terhadap olahraga sepeda semakin tinggi di saat pandemi Covid-19, pemerintah mencoba untuk memfasilitasinya.

** Fredy Kristianto

Pemuda Kawan Kebaikan Gelar Essential Leadership

Pamijahan | Jurnal Inspirasi

Sejumlah anak pemuda yang berasal dari anggota Kawan Kebaikan yang berada di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor mengadakan diskusi Essential Leadership yang di dalamnya diadakan sekolah kepemimpinan dan juga seminar kesehatan. Kegiatan ini digelar 2 hari di Kampung Pasarean Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan pada Minggu (2/5/21) hingga Senin (3/5/21).

Kawan Kebaikan sendiri adalah sebuah semangat baru untuk menyebarkan kebaikan, karena banyak hal yang bisa dilakukan serta bisa memberikan banyak manfaat bagi alam sekitarnya. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan diikuti antusias, serta direspon masyarakat sangat positif, karena kegiatan ini adalah terobosan untuk meningkatkan SDM yang unggul.

“Kegiatan ini merupakan  kawah candradimukanya pemuda dimana lewat sekolah pemimpin ini kita berharap dapat melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang unggul, karena sejatinya untuk membentuk pemimpin yang unggul itu harus ada sentuhan-sentuhan yang teratur dengan mekanisme yang baik dan benar,” ujar Ketua Sekolah Pemimpin Fadli.

Adapun tentang kegiatan yang terakhir yaitu seminar kesehatan dengan bertemakan “ Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Meningkatkan Drajat Kesehatan Dalam Lingkup Desa” karena di tengah-tengah pandemi saat ini, memang kita harus sering melakukan edukasi yaitu pola hidup bersih dan sehat secara masif untuk masyarakat.

“Semoga dengan adanya kegiatan seminar kesehatan ini masyarakat menjadi tahu, mau, dan mampu menjalankan pola hidup bersih dan sehat karena kesehatan itu sangat penting, namun banyak orang yang menyepelehkannya, karena mereka merasa dirinya kuat dan kebal. Dan ini tentunya menjadi kebiasaan dan tradisi seperti akan kita ubah secara perlahan dan dengan pendekatan persuasif,” ujar Ketua Seminar Kesehatan Shafira.

** Nur Anisah Rahmahnda [MG/UIK-Jb]

Pemkot Perketat Mobilitas Warga

6 Mei, 6 Titik Kota Bogor Disekat

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah pusat mengingatkan kepala daerah untuk melakukan pengetatan mobilitas warga termasuk protokol kesehatan (prokes) di daerahnya masing-masing pra dan pasca Idul Fitri, termasuk di Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kedua Covid-19

“Tadi kami mendapatkan arahan dari Panglima TNI-Kapolri, Mendagri, Jaksa Agung dan semua. Intinya ada indikasi mulai terjadi lonjakan Covid-19. Jadi kalau kita lengah, kalau pemerintah daerah lengah, kerumunan dibiarkan, arus mudik tidak diantisipasi, tempat ibadah tidak melakukan protokol kesehatan, maka ada potensi lonjakan kedua Covid-19,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin (3/5).

Koordinasi dan komunikasi, kata dia, terus dilakukan guna memastikan pra dan pasca Idul Fitri pengetatan semua terus dilakukan. Pihaknya juga sudah melakukan simulasi penyekatan-penyekatan yang implementasinya dilaksanakan mulai 6 Mei nanti.

“PPKM Mikro menjadi bagian yang akan diperketat, selain pengawasan lebih ketat di tempat-tempat ibadah,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kerumunan di mal dan pasar, Pemkot Bogor telah berkoordinasi dengan Kapolresta Bogor Kota dan Dandim 0606 Kota Bogor.

Dukungan secara penuh disampaikan Bima Arya kepada kepolisian yang sudah mengambil tindakan tegas dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan guna mengantisipasi potensi dan indikasi lonjakan kedua Corona.

“Setiap saat mal di Kota Bogor bisa ditutup, demikian juga untuk pasar bisa diatur penyekatan penutupan lalu lintas dan sebagainya untuk mencegah kerumunan,” tegas Bima.

Sementara, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkah, terkait pusat perbelanjaan ataupun pasar tradisional, jajaran Satgas Covid-19 baik tingkat kecamatan bahkan di tingkat kelurahan sudah memonitor. Sehingga jika ada penumpukan dan sebagainya akan dilakukan penutupan sementara, baik itu akses masuk maupun akses jalan menuju ke lokasi tersebut.

“Ini merupakan bagian daripada upaya untuk menekan mobilitas. Kami menghimbau agar warga Kota Bogor memanfaatkan pusat perbelanjaan terdekat dari lokasi tempat tinggal. Jadi tidak semua harus di pusat kota, karena itu resiko terpapar lebih tinggi,” katanya.

** Fredy Kristianto

Dishub Jabar Imbau Armada Angkutan Umum Tiadakan Angkutan Mudik

Leuwiliang l Jurnal Inspirasi

Jelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan mengimbau kepada seluruh armada jasa transportasi umum untuk tidak melakukan aktivitas membawa penumpang untuk mudik Lebaran. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah covid- 19 yang masih berlangsung ini.

Salah satu petugas terminal Leuwiliang Type B Wahyu Hidayat mengatakan, dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 sesuai Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2021 beserta adendum surat edaran tentang peniadaan mudik hari raya Idul Fitri tahun 2021.

“Maka  melalui surat edaran yang dilayangkan Dinas Perhubungan Jawa Barat dengan menghentikan sementara pelayanan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi  (AKDP) pada masa peniadaan mudik hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah,” kata dia kapada Jurnal Bogor, Senin (3/5)

Surat edaran tersebut disampaikan kepada seluruh pemimpin perusahaan angkutan umum atau perusahaan otobus yang memberikan layanan antar kota (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), terhitung mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021.

Menurutnya, mengurangi aktivitas untuk tidak melakukan mudik lebaran bertujuan untuk penanganan penyebaran Corona Virus Diseanss Covid-19, dengan berdasarkan surat edaran BPTJ tanggal 23 April 2021,” ujar wahyu.

‘Selama bulan suci Ramadhan 1442 H, sebelum dan sesudah tanggal 6 Mei dan 7 Mei 2021 akan dilakukan pengetatan bagi pelaku perjalanan transportasi umum melalui terminal penumpang Type A / B di wilayah Jabodetabek,” terang dia.

Termasuk terminal tipe B leuwiliang juga menghentikan mudik sementara dengan layanan transportasi pada tanggal yang sudah ditentukan. Dengan kondisi saat ini terminal Leuwiliang memilik PO baru dari Budiman yang mulai aktif, akan tetapi setelah pelayanan angkutan kembali normal sesuai aturan yang berlaku.

“Dengan ini kami sampaikan sekaligus mensosialisasikan penambahan di Terminal Leuwliang Type B melayani trayek antar Terminal Indihiang Tasikmalaya – Terminal Leuwliang pada pukul 06:00 WIB dan 18:00 WIB. Dan Terminal Pangandaran – Terminal Leuwliang pada pukul 07:00 WIB dan 19:00 WIB,” jelas dia.

Dengan pelarangan mudik dari tanggal 6 – 17 mei 2021 diharapkan masyarakat  bisa mememaklumi karena kondisi ini masih pandemi. “Agar tidak memaksakan mudik untuk mencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19,” tukasnya.

** Arip Ekon

Minim PJU Jalan Putat Nutug Gerendong Rawan Kejahatan

Rumpin | Jurnal Inspirasi

Minimnya penerangan jalan umum atau PJU membuat leluasa kawanan begal yang membawa senjata tajam untuk melakukan aksinya. Kawanan begal tersebut beraksi dengan menggunakan golok panjang terhadap pengendara yang kerap melintas disaat malam hari di ruas Jalan Gerendong, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Hal itu dialamai warga Kampung Kuripan, Kecamatan Ciseeng yang melinats di ruas jalan tersebut pada Minggu (02/05) malam, sekitar pukul 10.30 WIB, tepatnya di area Makam Gerendong. Kejadian tersebut, saat korban mengarah dari Rumpin menuju Ciseeng, namun setibanya di lokasi, korban dijegat dua orang begal dengan menggunakan golok panjang. Sontak, pengendara tersebut, ketakutan.

“Saat itu kan lagi ada pengendara dari Rumpin menuju Ciseeng. Namun setibanya di tikungan, korban langsung dijegat oleh dua orang begal,’’ kata Mupid, warga Kampung Gerendong.

Ia menuturkan, saat itu pelaku mengejar korban hingga menendang korban. Korban yang berboncengan pun terjatuh, selanjutnya begal tersebut merampas motor. “Yang numpang itu kasihan, pada lecet karena ditendang. Yang bawanya tidak kenapa-kenapa, karena begal itu ngacung-ngacungi golok, akhirnya korban langsung menyerahkan motornya pada pelaku,’’ jelas Mupid.

Menurut Mupid, dari lokasi kejadian ke Kampong Gerendong sangat dekat. Apa lagi korban sebelum berangkat sempat membeli pulsa dulu dan saat habis kejadian, korban balik lagi ke tempat counter pulsa.

“Saya kasihan sama korban, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Parung. Di lokasi tersebut, sering terjadi pembegalan memang,’’ucap Mupid.

Sementara itu, Hidayat tokoh masyarakat Rumpin berharap agar ruas jalan tersebut diberikan lampu penerangan. Karena akses jalan tersebut, salah satu akses utama bagi masyarakat Rumpin dan Ciseeng.

“Sering terjadi pembegalan di area tersebut. Ketambah lampu PJU juga pada mati di lokasi tersebut, saya berharap sih agar segera di pasang PJU,’’ kata Hidayat.

** Cepi Kurniawan

JB dan Komunitas Pendidikan Ajak Anak ‘Ngabuburead’

Citeureup | Jurnal Bogor

Jabar Bergerak (JB) Kabupaten Bogor, Cibinong Society (CS), Generasi Remaja (Genre) Gunung Putri memperingati Hari Pendidikan Nasional, mengajak anak-anak ‘Ngabuburead’ (lazimnya tradisi Sunda Ngabuburit, yaitu menunggu waktu buka puasa). Beberapa komunitas tersebut melakukan belajar bersama sembari menunggu waktu berbuka puasa di rumah baca tahfidz Bata, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu (02/05).

Ketua JB Kabupaten Bogor Arief Budiman menjelaskan, kegiatan yang dibuat ini bertujuan menjalin keakraban bersama komunitas lain yang ada di Kabupaten Bogor. “Kolaboraksi ini dibuat untuk menjalin silaturahmi komunitas dengan berbagi ilmu, bercerita dan berbahagia bersama. Dan kami berkesempatan untuk mengajak adik-adik yang mayoritas usianya masih dibawah 12 tahun untuk belajar bersama, mewarnai, membaca, bercerita dan berbagi nasi box dari donatur yang berpartisipasi dalam kegiatan kami hari ini,” jelasnya, Senin (03/05/2021).

Lebih lanjut, Arief juga memaparkan, jika kegiatan ini merupakan cara Komunitas untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. “Ini merupakan cara kami bersama kawan-kawan. Dan ini merupakan bagian dari perjuangan kita di bidang pendidikan dengan ‘Ngabuburead’ di bulan Ramadhan ini,” paparnya.

Di lokasi yang sama, Rara Chalifah perwakilan dari Genre Gunung Putri menambahkan, kegiatan ini sangat baik, walau terkonsep sederhana namun amat berkesan. “Karena kita sebagai pemuda perlu memberikan kegiatan yang positif dan tentunya anak-anak pun mendapatkan pengalaman positif yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka, belajar dengan cara yang menyenangkan seperti membaca dongeng,” tambahnya.

Sementara itu, di waktu yang sama pula, Gunawan yang mewakili CS berujar, kegiatan ini berkonsep awal dari kegiatan perpustakaan keliling yang biasa dilakukan oleh Komunitas CS. “Sedikit berbeda dengan biasanya, kali ini kita konsepkan perpustakaan keliling ini sembari menunggu datangnya waktu magrib di bulan puasa,” tukasnya.

** Nay Nur’ain

Jelang Lebaran, Produsen Dodol Kebanjiran Order

Bojonggede | Jurnal Inspirasi

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, itu yang dirasakan langsung oleh pengusaha dodol di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor. Produsen dodol dengan nama Karisma Dodol yang telah berdiri sejak tahun 1987 tersebut kebanjiran order jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Pemilik dodol, Nonon (50) mengatakan bahwa jelang Lebaran, tempat usahanya mampu memproduksi ratusan kilogram. “Alhamdulillah banyak pesanan. Hari biasa hanya untuk orang hajatan aja itu sekitar 10 kg, hari biasa 50 kg, Lebaran hampir 250 kg dalam sehari,” ujarnya, Senin (3/5/2021).

Lebih lanjut, Nonon memaparkan bahwa saat Ramadhan omzetnya meningkat drastis. “Ramadhan itu lumayan karena pas Lebaran banyak untuk oleh-oleh. Omzet Ramadan 1 hari Rp1 juta kadang lebih. Hari biasa hanya Rp 300 ribu,” tegasnya.

Sementara itu, Nonon mengaku bahwa dodol produksinya sudah menjangkau area Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). “15 langganan, ada dari Rempoa, Trogong, Bintaro, Ragunan, Cilandak, Fatmawati, Cibubur, Ciracas, Pondok Terong, dan Lenteng Agung,” paparnya.

Terkait ciri khas pembuatan, Nonon mengaku memilih membuat adonan dodol dengan menggunakan metode tradisional. “Memang sudah dari sananya, tradisional begitu. Jadinya, wangi dodolnya,” tegasnya.

Untuk harga jual, Nonon menjelaskan bahwa harga dodol yang dijualnya berbeda, tergantung dari varian rasa. “Ada rasa original itu Rp 65 ribu dan untuk rasa duren itu harganya Rp 80 ribu,” tandasnya.

** Cepi Kurniawan