Nanggung l Jurnal Inspirasi
Meski saat ini tengah musim penghujan, namun sudah puluhun tahun ini, masyarakat di Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Ketua RW 07 Kampung Hambaro Subhan mengatakan, terjadinya krisis air bersih yang dialami warga desa sudah terjadi sejak lama, hingga saat ini warga masih mengandalkan air dari sumur meski tak layak karena warna airnya menguning.
“Sejumlah sumur milik warga airnya tak layak diminum karena warnanya menguning. Warna air butek dan menguning diperkirakan dari kandungan zat besi yang begitu tinggi,” kata Subhan kepada Jurnal Bogor, Rabu (14/4).
“Memang sering hujan, tapi masyarakat disini masih kesulitan air bersih,” ucap Subhan.
Wilayah Desa Hambaro memiliki luas 328 hektare dengan 10 RW, 28 RT, 5 Dusun dan 7.800 jiwa. Adapun sumber air yang dianggap bersih dan layak konsumsi itu terdapat di mushola terdekat. “Untuk mendapatkan air bersih, setiap harinya warga rela mengantri di mushola itu,” ungkap Subhan.
Mengingat air bersih itu, salah satu kebutuhan primer yang paling mendasar maka itu, mereka berharap pemerintah untuk segera membangun sarana air bersih. “Karena keadaannya sangat mendesak kami mengusulkan adanya bangunan pipa saluran Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas),” harapnya.
Kepala Desa Hambaro H Firdaus membenarkan bahwa warganya sudah puluhan tahun mengalami krisis air bersih. “Mudah-mudahan pemerintah segera mesrespon keaadaan darurat air bersih di Desa Hambaro,” kata dia.
Begitu sulitnya air bersih, papar H Firdaus, terkadang warga hanya mengandalkan mata air terdekat, meski aliran airnya tidak bertahan lama. ” Kemarau 2 minggu saja mata air biasa digunakan warga kembali mengering,” tandasnya.
Keadaan sumur seperti di Kampung Pasireurih, Cidudut, Liud Hambaro dan Kampung Pasirhiid, kedalamannya bisa mencapai 25 meter. “Itupun belum tentu ada airnya,” papar Firdaus.
Sebelumnya pihan desa telah melakukan pemetaan pencarian sumber air pegunungan. ” Diatas ketinggian 474 meter di atas permukaan laut sumber air Gunung Goha ditemukan.
Cikal bakal sumber air Gunung Goha, kampung Cibentang berbatasan dengan Desa Bantarkaret yang rencananya akan dialirkan ke pemukiman warga. ” Sepanjang 6 kilometer idealnya dibangun menggunaka pipa serta di beberapa titik penampungan air,” kata dia.
“Kami mohon juga Bapak-bapak Dewan yang menjadi wakil rakyat kami harap bisa mendorong ke Dinas PUPR maupun DPMD agar kebutuhan masyakat ingin adanya sarana air bersih ini bisa diprioritaskan,” pintanya.
** Arip Ekon