26.2 C
Bogor
Friday, May 17, 2024

Buy now

spot_img

PT Vinilon Dituntut Realisasikan CSR

Cileungsi | Jurnal Bogor

Puluhan pengurus dan anggota Karang Taruna Desa Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang PT Rusli Vinilon Sakti di Limusnunggal. Aksi tersebut merupakan puncak dari kekecewaan Karang Taruna lantara selama ini pihak perusahaan tidak pernah mendengar aspirasi dari Karang Taruna maupun lingkungan sekitar pabrik.

Padahal, keberadaan pabrik seharusnya dapat memberikan manfaat positif bagi warga, baik dalam aspek sosial maupun pembukaan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

“Ini merupakan puncak dari kekecewaan kami terhadap PT Vinilon. Karena selama ini aspirasi dan suara dari lingkungan tidak pernah didengar,” kata Ketua Karang Taruna Desa Limusnunggal Adi Ivan kepada Jurnal Bogor, Senin (31/7/2023).

Menurut dia, sikap perusahaan yang cenderung tertutup dan tidak transparan terkait tanggungjawab dengan lingkungan membuat karang taruna sebagai ujung tombak masyarakat terpanggil guna mempertanyakan kepada perusahaan. Pasalnya, selama ini banyak kewajiban dari perusahaan yang seharusnya dilakukan terhadap lingkungan sudah tidak lagi dilakukan.

“Karena surat dan dialog tidak lagi digubris oleh perusahaan maka kami gelar aksi ini. Kalau ini tidak digubris juga maka kami akan menggelar aksi yang lebih besar dengan melibatkan massa yang lebih banyak lagi,” tegasnya.

Adi mengatakan, tuntutan dari karang taruna dan lingkungan sebenarnya hal yang normatif yang sudah berlaku sangat umum. Dimana masyarakat menghendaki agar perusahaan menerima karyawan dari lingkungan atau warga Desa Limusnunggal yang belum bekerja. Selain itu, warga juga meminta agar anggaran CSR disalurkan kepada warga lingkungan yang terdampak langsung keberadaan pabrik bukan ke wilayah yang jauh.

“Untuk pekerja, kita menganggap perusahaan belum memaksimal potensi lingkungan agar dapat bekerja di perusahaan. Karena baru segelintir warga saja yang diterima di perusahaan. Padahal, sumber daya manusia di Limusnunggal banyak yang berkompeten dan kenapa tidak diprioritaskan. Selain itu untuk CSR juga harus jelas penyalurannya jangan disalurkan untuk wilayah yang jauh dari perusahaan,” ujar Adi.

Menurutnya, dari aksi unjuk rasa tersebut perusahaan membuka dialog dan mediasi terkait tuntutan warga dan karang taruna. Namun, pihak perusahaan belum dapat memutuskan menerima atau menolak tuntutan dari warga lingkungan sekitar perusahaan.

“Dialog dan mediasi sudah dilakukan. Perusahaan meminta waktu sampai hari Jumat untuk dapat memberikan jawaban resmi terkait tuntutan karang taruna dan pengurus lingkungan. Jadi kami tunggu sampai Jumat. Jika memang tidak ada perubahan dari sisi kebijakan perusahaan terhadap lingkungan maka akan kami gelar aksi yang lebih besar. Karena buat apa ada perusahaan di sini kalau warga sekitar tidak dapat merasakan manfaat,” tandasnya.

** Taufik/Nay

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles