34.2 C
Bogor
Sunday, May 5, 2024

Buy now

spot_img

Ikan Banyak yang Mati, Disinyalir Biangkeladi dari Limbah Emas Tong Ilegal

Setelah Lebaran Kali Cikaniki Terlihat Kotor, Namun Warga Terpaksa Gunakan Air tak Layak

Nanggung l Jurnal Bogor

Daerah aliran sungai (Das) kali Cikaniki diKecamatan Nanggung  kembali di gegerkan banyaknya ikan yang mati mendadak pada Jumat (9/6) lalu. Banyaknya ikan mati mendadak itu bukan tanpa sebab, Ketua APDESI Kecamatan Nanggung Jani Nurzaman menduga akibat adanya aktivitas pengolahan emas di tong secara ilegal yang sengaja membuang  limbah langsung ke sungai.

“Disinyalir ikan yang mati itu akibat  pembuangan limbah dari tong emas ilegal. Namun kami belum pastikan dari titik lokasi mana limbah emas tong itu berasal,” kata Jani, Minggu (11/6/2023).

Jani menyebut kejadian serupa ini bukan pertama kali terjadi. Akan tetapi banyaknya ikan yang mati itu, biasanya dampak dari limbah emas tong tersebut. Jani Nurzaman, sambil memperlihatkan ikan sapu sapu yang telah mati dari kali Cikaniki itu, menurutnya ikan sapu sapu cukup kuat bertahan lama.

“Maka itu, banyaknya ikan yang mati mendadak tidak mungkin dari limbah lain. Disinyalir penyebabnya dari pengolahan tong emas illegal,” ujarnya.

Jani Nurzaman yang merupakan Kepala Desa Kalongliud mengakui di sepanjang aliran sungai kali Cikaniki warganya paling dominan menggunakan air tersebut. “Dari semua desa, warga kami  paling banyak yang menggunakan air Cikaniki,” ujarnya.

Kondisi ini dikeluhkan warga yang berasal dari  Kampung Babakanliud  RT 02 RW 10 Aam, Enas dan Masriani. Dimana ketiga warga ditemui disaat sedang mencuci pakaian di Kali Cikaniki di  Desa Kalongliud. “Meski tak layak, kami terpaksa menggunakan air ini,” kata Enas.

Menurutnya, keruhnya kali Cikani sudah  berlangsung cukup lama.  Setelah lebaran  kali Cikaniki itu sering kotor. ” Selain kotor bukan pertama kali dikali ini ikan banyak yang mati.”

“Apalagi sekarang ini mulai musim kemarau, tidak ada pilihan lain warga pun terpaksa menggunakan air tak layak itu.” ujar Masriani menimpali.

Saluran kali Cikaniki bukan hanya digunakan mandi atau mencuci saja, dalam keadaan terpaksa air keruh ini kadang digunakan untuk mencuci beras. Biasanya aliran Cikaniki terlihat kotor itu terlihat sekitar pukul  07.00  pagi, namun mulai terlihat tidak begitu  kotor itu sekitar jelang sore sekitar pukul 14.00

Warga meminta pemerintah lebih serius dalam menangani permasalahan kali cikaniki belakangan ini sering terlihat kotor.

“Warga banyak sekali yang menggunakan air itu, jadi kami harap air Cikaniki biar jernih seperti sedia kala,” harapnya.

** Arip Ekon

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles