33.7 C
Bogor
Monday, April 29, 2024

Buy now

spot_img

Banyak Jalan Rusak di Botim, Achmad Fathoni: DPUPR Tunjukan Empatimu!

Bogor Timur | Jurnal Bogor 

Banyaknya jalan Kabupaten Bogor di wilayah Bogor Timur  yang belum tersentuh perbaikan maupun perawatan menjadi bahan perbincangan warga. Pasalnya, Bogor Timur saat ini sedang gencar – gencarnya berjuang untuk pemekaran, PAD yang cukup tinggi dihasilkan Kabupaten Bogor sebagian besar berasal dari wilayah Bogor Timur. Namun tidak sepadan dengan kondisi yang dialami warga di wilayah PAD tinggi tersebut.

Achmad Fathoni

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni pun sangat prihatin dengan kondisi ini karena infrastuktur menjadi salah satu pelayanan penting untuk masyarakat dan menjadi urusan pelayanan dasar dan wajib dilakukan.

“Salah satu penyebab rusak parahnya infrastuktur jalan di Bogor Timur ialah karena terjadinya recofushing saat pandemi kemarin , yang sangat disayangkan pertimbangan mana yang menjadi recofushing dan di-cancel itu menurut saya banyak ketidaktepatan.”

“Disinilah saya sudah pernah menyampaikan bagaimana prioritas Pemda (SKPD) dalam menentukannya karena kenyataannya banyak jalan rusak yang sejak tahun 2019 sudah masuk usulan sampai sekarang belum juga dikerjakan sehingga karena lama dibiarkan pada akhirnya mengalami rusak berat,” papar Fathoni, Aleg yang berangkat dari PKS tersebut kepada Jurnal Bogor, Minggu (29/05/22).

Menurutnya, untuk langkah perbaikan dan menunjukan perhatian terhadap keluhan masyakat, dia mendorong dan mengharap DPUPR bisa menyegerakan pengerjaan infrasturktur yang sudah ditetapkan masuk APBD 2022 dan meminta segera hentikan penderitaan rakyat dengan menyegerakan perbaikan dan peningkatan jalan yang sudah lama rusak agar rakyat cepat merasakan hasil pembangunan.

“Saya minta DPUPR menunjukan empati dan keberpihakan kepada masyarakat banyak dengan menyegerakan pekerjaan yang sudah masuk di 2022 dan mengusulkan yang belum masuk di perubahan APBD 2022 ” paparnya.

Terpisah disampaikan, Ruslan Hardianto warga Bogor Timur bahwa persoalan yang ada di Bogor Timur bukan hanya titik jalan rusak yang masih sangat banyak, tapi juga minimnya penerangan yang bisa dibilang sudah berkali – kali berganti Bupati.

“Tak hanya jalan rusak, minimnya penerangan jalan juga menjadi PR yang tak kunjung selesai di wilayah Bogor Timur,” jelas Ruslan.

Dia mencontohkan jalan Cikeas – Bojong Nangka yang sudah terbengkalai bertahun – tahun dan kini kondisinya seperti kubangan kerbau. Lubang di tengah jalan itu sudah mencapai lebih dari 5 centimeter, tak ada drainase dan saat hujan, air tumpahnya di jalan sehingga menjadi banjir. Konidisi ini sudah menjadi pemandangan biasa di jalan tersebut.

“Coba dong jika bupati mau lewat jangan kasih jalan yang mulus – mulus, suruh lewat jalan yang rusak – rusak , biar merasakan rakyat ini setiap hari harus melintasi jalan begini,” tuturnya.

Ini kan tidak, jelanya, karena kalau pejabat datang ke Bogor Timur dikasih jalan yang bagus untuk pencitraan seolah – oleh sudah benea jadi pejabat di daerahnya. Dia juga heran jalur Cikeas – Bojong Nangka itu dekat dengan rumah dinas Pampampres.

“Masa gak bisa disambungkan ke tingkat yang lebih tinggi. Saya mah rakyat jelata , jangankan didenger dilirik aja kaga keluhan ini. Rakyat jelata kaya saya mah disamperin pejabat cuma pas mau pada nyalon doang udah pada duduk mah, nengok aja gak sudi, itu udah hukum alam,” pungkasnya kesal.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles