31.6 C
Bogor
Thursday, May 2, 2024

Buy now

spot_img

Bogor Sunda Sajati Gelar Peringatan HUT RI di Curug Cilandak

Sukamakmur | Jurnal Inspirasi

Upacara bendera peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia identik di sebuah tanah lapang atau halaman perkantoran. Namun berbeda dengan warga dan penggiat budaya Bogor Sunda Sajati menggelar upacara HUT RI ke-76 di curug dan sekaligus pembukaan curug bersejarah yaitu Curug Cilandak di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Selasa (17/8).

Di awali parade budaya Merah Putih, para penggiat budaya Bogor Sunda Sajati, yang juga turut dihadiri Tim Relawan PSKS, Damkar Kabupaten Bogor, Bogor Timur Jurnalis (BTJ), tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Acara dilanjut dengan doa untuk negeri dan potong tumpeng untuk pejuang Covid-19 sebagai bentuk kepedulian pada tim Gugus Tugas Covid-19 dan berharap Covid-19 segera berakhir. “Kami berdoa kepada Allah SWT agar Allah mencabut wabah penyakit Covid-19 dan agar  Covid-19 segera berakhir” ujar Raden Nasan Sujana Budayawan.

Ketua Yayasan Bogor Sunda Sajati, Edi Junaedi juga menjelaskan kegiatan ini sudah yang ke-4 dan sebagai kepedulian anak bangsa sehingga Yayasan Bogor Sunda Sajati mengelar acara doa bersama untuk negeri ini di tengah Pandemi Covid-19, yang hampir berjalan 2 tahun yang berdampak luas ke seluruh sektor baik industri parawisata dan masyarakat luas .

“Kami berharap atas peran serta tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Bogor dan masyarakat dalam berusaha memutuskan mata rantai penyebaran virus yang mematikan tersebut. Covid 19 dapat berakhir dan musnah dari bumi pertiwi ini,” ujar Edi.

Senada, Ketua RT setempat mengatakan dirinya memberikan apresiasi dan terimakasih karena kegiatan pengibaran bendera di lokasi Curug Cilandak berharap nantinya dapat dikenal dan menjadi minat wisatawan hingga bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Saya ucapkan terimakasi kepada semua elemen yang sudah mensukseskan acara ini semoga kedepannya bisa lebih baik dan meningkatkan pengunjung ke Curug Cilandak ini,” jelas Ketua RT.

Dengan menggunakan pakaian adat Sunda, dan pakaian alat pelindung diri (APD), upacara berjalan dengan hikmat, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Usai upacara dilanjutkan dengan tarian khas daerah dan seni budaya pencak silat.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles