28.6 C
Bogor
Tuesday, April 16, 2024

Buy now

spot_img

Sukamantri Jadi Sentra Tanaman Hias

Tamansari | Jurnal Inspirasi

Ditengah pandemi Covid-19 tanaman hias rupanya masih bisa mendatangkan rezeki seperti di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari. Bupati Bogor Ade Yasin pun mendorong wilayah Sukamantri jadi sentra tanaman hias.

Meski demikian, Ade Yasin mengungkapkan memelihara tanaman hias bukan hal yang mudah, diperlukan perhatian khusus. “Saya lebih baik mengelola bunga bank dibandingkan tanaman hiasan, karena memelihara tanaman hias tidak gampang, “ ujar Ade Yasin saat berdialog dengan paguyuban para petani tanaman hias, kemarin.

Menurut Ade Yasin, saat berdialog dengan petani rata- rata mengeluhkan persoalan modal, market, dan tempat pameran tanaman hias.

“Persoalan modal bisa lewat bantuan UMKM, tempat pameran juta akan koordinasi dengan camat dan kepala desa lokasinya dimana. Termasuk, infrastruktur jalan kita mengarahkan menggunakan anggaran satu miliar untuk memperbaiki akses jalan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sentra tanaman hias yang ada di Desa Sukamatri akan diberikan pembinaan. Jangan sampai ketika pangsa pasar banyak, tetapi stok tanaman hiasnya habis. Sehingga perlu didorong pengembangan kultur jaringan.

“Intinya, kita ingin Desa Sukamantri menjadi pusat tanaman hias yang ada di Kabupaten Bogor, ” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Tanaman Hias Sukamantri Imannudin mengatakan, paguyuban tanaman hias di Desa Sukamantri berdiri sejak April 2016 hingga kini.

Dampak Covid- 19, tentunya berdampak ke peningkatan jual beli tanaman hias. Namun, untuk pengembangan usahanya tanaman hias terkendala tidak adanya sumur bor, kurangnya pendamping dan pembinaan.

“Jumlah paguyuban tanaman hias di Desa Sukamantri ada sekitar 250 orang. Para petani tanaman hias saat ini butuh dukungan modal, pendamping dari pemerintah,” ungkapnya.

Untuk market, para petani menjual tanaman hias ke luar negeri, yakni Amerika dan Eropa. Sedangkan tanaman hias yang laku di pasar yakni tanaman jenis variegata, agronema, monstera dan janda bolong atau JB.

“Kita minta difasilitas ruang pameran sehingga bisa menjual tanaman hias karena hal tersebut guna membantu pemasaran. Biasanya konsumen datang hari Sabtu dan Minggu,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles