31.4 C
Bogor
Friday, April 26, 2024

Buy now

spot_img

PTM 100 Persen Ditentukan Februari

JURNAL INSPIRASI – Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen akan ditentukan pada Februari 2022 mendatang. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Kadisdik Jabar), Dedi Supandi.

Sebelumnya, Kota Bogor telah gagal menerapkan PTM 100 persen pada hari pertama semester genap tahun ajaran 2021-2022. Akibat status PPKM naik ke level 2.

“Kota Bogor bagian dari aglomerasi, jadi baru bisa PTM 50 persen,” ujar Dedi kepada wartawan, Selasa (11/1).

Kata dia, berdasarkan hasil koordinasi dengan Disdik Kota Bogor, mereka baru akan melihat perkembangan kasus Covid-19 pasca liburan Natal dan Tahun Baru.

“Sebenarnya bukan hanya Kota Bogor saja yang belum bisa menerapkan PTM 100 persen. Daerah lain yang sudah bisa menggelar PTM 100 persen, sekarang kebanyakan baru 75 persen,” ungkapnya.

Kata dia, hal ini lantaran semua daerah di wilayah Jabar ingin melakukan evaluasi terlebih dahulu pasca libur.

“Jadi 10 Januari mulai pembukaan PTM baru, mereka baru di 75 persen. Karena ingin melakukan evaluasi dulu di pekan ini pasca Nataru,” katanya.

Lebih lanjut, kata dia, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi setiap daerah apabila ingin menggelar PTM 100 persen. Yakni. PTM 100 persen maksimal 6 jam per hari diperuntukkan bagi sekolah yang minimal 80 persen pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) serta 50 persen warga lansia di kotanya telah divaksin dua dosis.

“Kapasitas 50 persen maksimal 6 jam per hari ditujukan bagi satuan pendidikan yang 50 sampai 80 persen PTK serta 40 sampai 50 persen warga lansia di lingkungan sekolahnya, sudah memperoleh vaksin dosis kedua,” jelasnya.

Sedangkan yang terakhir, sekolah dapat menjalankan PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen maksimal 4 jam per hari bila kurang dari 50 persen PTK dan kurang dari 40 persen warga lansianya sudah mendapat vaksin kedua.

Sementara bagi sekolah pada status PPKM level 3, PTM terbatas dilakukan dengan kapasitas 50 persen atau pembelajaran jarak jauh.

“Dan itu berlaku bila vaksinasi dosis 2 pada PTK kurang dari 40 persen dan warga lansia kurang dari 10 persen,” kata dia.

Menurutnya, ayoritas daerah tak bisa masuk ke level 1 dan menggelar PTM 100 persen, bukan karena kasus tinggi. Melainkan rendahnya presentase vaksin.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles