31.4 C
Bogor
Friday, April 26, 2024

Buy now

spot_img

Tak Ada Penggusuran Rumah Warga Asli Bojong Koneng

Bogor | Jurnal Inspirasi

Benarkah PT Sentul City Tbk mau menggusur rumah warga asli Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor? Pertanyaan tersebut langsung dijawab sejumlah warga asli Bojong Koneng. Abuy, salah seorang tokoh masyarakat asli Bojong Koneng yang membantah keras kabar tersebut.

“Ya kalau masalah penggusuran itu mah kalau memang ada omongan warga digusur itu salah besar. Ada berita yang menyiarkan bahwa tanah warga digusur itu bohong besar,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Kampung Gunung Batu, Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kamis (16/9).

Abuy mengatakan, isu tersebut sengaja dihembuskan warga pendatang yang menduduki lahan milik Sentul City dengan tujuan mengadu domba warga asli dengan Sentul City. “Biar warga resah. Yang digusur itu yang bangun vila di tanah garapan. Tanahnya punya Sentul City,” tegasnya.

Sementara itu, Ade yang juga merupakan warga asli Bojong Koneng mengungkapkan hal serupa. Dirinya mengatakan hingga saat ini tak ada satupun rumah warga penduduk asli Bojong Koneng yang digusur.

“Selama yang sudah berjalan sampai saat ini pun tidak ada rumah warga yang digusur. Pemukiman warga tidak ada. Kalau yang beredar isu itu kan mengaku-ngaku warga itu bukan warga aslinya. Mereka itu yang punya villa jadi itu bukan warga kami asli. Kalau memang warga kami, tidak ada satupun yang diganggu”, pungkasnya.

Ade mengatakan, tak ada satu pun warga asli yang punya vila. Vila tersebut milik warga pendatang yang dibangun di tanah garapan.

“Kami baca berita rumah warga di gusur. Harus jelas ini warga yang mana? Tunjukkan ke saya mana rumah warga asli sini yang digusur Sentul City? Sok mana? Kalau yang punya pendatang betul itu di gusur karena bikin bangunan di atas lahan garapan. Lahan garapan itu buat bertani bukan untuk di bangun,” tegasnya.

Hal senada diperkuat pernyataan Oman, Ketua RW 11 Kampung Gunung Batu Desa Bojong Koneng, Oman membenarkan bahwa di wilayahnya tak ada rumah warga asli yang digusur. “Setahu saya yang digusur itu warga pendatang yang over alih garapan di Tanah Sentul City. Mereka bangun vila, rumah, kafe dan macam-macam. Pak Rocky Gerung juga bukan warga asli Bojong Koneng,” ujarnya.

Oman mengaku terganggu dengan pernyataan- pernyataan warga pendatang yang seolah mewakili seluruh masyarakat Bojong Koneng. Kata dia, warga pendatang pemilik bangunan liar yang berdiri di atas tanah garapan tidak sampai 50 orang. Sementara warga asli Bojong Koneng lebih dari 8.000 orang.

“Kami warga asli hidup damai dan rukun dengan Sentul City. Mereka pemilik bangunan liar itu selalu mengtasnamakan warga. Kami sangat keberatan,” tegasnya.

**fredyk/rls

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles