30.5 C
Bogor
Tuesday, June 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 98

Meski Kemarau, Warga Tamansari Tidak Kesulitan Air Bersih Adanya Program KPSPAMS

Tamansari | Jurnal Bogor – Musim kemarau mulai terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya, namun di tiga wilayah, yakni Sukajaya, Tamansari dan Sukaluyu, Kecamatan Tamansari tidak mengalami kesulitan air bersih.

Pasalnya adanya program Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) tidak terdampak kekeringan.

Humas KPSPAM Cisalaka Asep Suryana, mengatakan, program ini dimulai pada tahun 2019 dengan penanaman pipanisasi sepanjang 1,8 km ke wilayah RW 06 Sukajaya RW 12 Desa Sukaluyu dan RW 09 Desa Tamansari dari sumber mata Air Gunung Salak Legok Pinding untuk jangkauan pelayanan air bersih untuk 195 penerima manfaat.

“Sejarah panjang dan mengikat dari wilayah yang berbatasan tersebut tidak lepas dari unsur kearifan lokal, bahwa dasar air adalah pemenuhan hajat hidup warga,” bebernya.

Asep menjelaskan, sebelum ada program Pamsimas penduduk desa sedikit mengalami keterbatasan akses air minum saat musim kemarau. Sampai sekarang saat kemarau datang debit air yang ada masih dianggap kurang, sehingga para pengelola masih mencari cara yang lebih efisien untuk menambah debit air, dintaranya mencari mata air.

Sumber air yang digunakan saat ini berasal dari tiga mata air, yaitu Legok Pinding yang berada dalam wilayah desa Sukajaya, namun kebermanfaatan dari tata kelola KPSPAMS Cisalaka menjangkau sampai tiga Desa, tapi kalau kita mendapat sumber mata air yang baru bisa lebih banyak penerima manfaat yang belum bisa mengakses air bersih,” jelas Asep, Kamis (31/7/24).

Salah satu warga Kampung Loa Bunai mengatakan, ketika KPSPAM Cisalaka belum terbentuk. Setiap memasuki musim kemarau, warga disini kerap mengalami kesulitan air bersih dan bila diatas ada pembangunan air yang mengalir ke warga kerap kali kotor dan keruh.

“Alhamdulillah berkat adanya program KPSPAM Cisalak warga kampung Loa dan sekitarnya tidak mengalami kekeringan air bersih,” ungkapnya.

Yudi

Tingkatkan Produksi Padi Musim Kemarau, Kementan Latih Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.

Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumberdaya manusia andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.

Peningkatan pemahaman SDM pertanian dilakukan Kementan di antaranya melalui Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau’, yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 30 Juli – 01 Agustus 2024.

Pelatihan digelar secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan secara online serentak di UPT Pelatihan, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, kata Menteri Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.

“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” ujar Menteri Amran.

Sementara itu, plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi saat membuka pelatihan mengatakan, pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi.

“Peran pertanian sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan,” kata Dedi.

Selain itu, kata Dedi, pertanian juga mendorong pertumbuhan agroindusti di hilir dan memacu ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan devisa negara.

“Dalam rangka menyediakan pangan masyarakat sebagai wujud ketahanan pangan dalam negeri, maka sektor pertanian diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di Indonesia,” ujar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, secara nasional, pertumbuhan ekonomi lima tahun ke depan diharapkan meningkat hingga 5,7-6,0% per tahun, yang didorong oleh peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja dan peningkatan kualitas SDM.

Oleh karena itu, kata Dedi, Kementan mendorong peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi musim kemarau melalui TOT dengan tema ‘Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau’.

“ToT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait peningkatan produksi padi di musim kemarau dalam rangka mendukung peningkatan areal tanam sebagai upaya peningkatan produksi padi nasional,” kata Dedi.

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, Prof. Muhammad Arsyad saat hadir memberikan materi tentang Strategi Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, menyampaikan, program strategis Kementerian Pertanian saat ini adalah optimasi lahan rawa, optimalisasi sawah tadah hujan dengan pompanisasi, transformasi pertanian tradisional menuju modern.

Kementerian Pertanian bersinergi dengan berbagai pihak, sebagai upaya percepatan perluasan area tanam. “Mari kita berkolaborasi untuk peningkatan produksi dan saya mengajak seluruh penanggung jawab  Program PAT agar tetap semangat bekerja bersama petani kita.” kata Arsyad.

Lebih lanjut Arsyad mengungapkan upaya lain dari sisi konsumsi beras. Konsumsi beras Indonesia 110kg/orang/tahun, 2 kali lipat dari negara-negara maju seperti Jepang dan Korea hanya 60kg/orang/tahun.

“Maka upaya yang dilakukan untuk membantu cadangan beras pemerintah melalui perubahan pola konsumsi dan diversifikasi pangan lokasl,” jelasnya.

Peserta pelatihan Training of Trainers (TOT) bertajuk ‘Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau’ yang mengikuti sebanyak 49.418 orang yang terdiri dari 193 Widyaiswara, 247 Dosen, 134 Guru, 22.433 orang Penyuluh Pertanian PNS, 6.480 orang Penyuluh Pertanian PPPK, 1.003 orang Penyuluh Pertanian THL Pusat 3.156 orang penyuluh pertanian THL Daerah, serta 15.772 orang insan pertanian lainnya.

Dari jumlah tersebut, peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka di BBPP Lembang sebanyak 60 orang peserta yang terdiri atas 10 orang widyaiswara, 2 orang dosen, 10 orang guru, dan 38 orang penyuluh pertanian.

Para peserta diberikan pelatihan bagaimana meningkatkan produksi padi di musim kemarau, memilih benih padi unggul, mengelola lahan sawah, Gerakan Tani Pro Organik (GENTA ORGANIK), pengelolaan OPT padi, pompanisasi dan pengelolaan air di lahan sawah, dan tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan.

(bbpmkp)

Ruas Jalan Perbatasan Kecamatan Tamansari ke Tenjolaya Rusak Parah

Tamansari | Jurnal Bogor – Ruas Jalan jalan perbatasan Tamansari menuju Tenjolaya, Kabupaten Bogor rusak parah. Hal ini di rasakan oleh warga Desa Sukajadi dan wisatawan.

Pasalnya Akses jalan menuju kawasan wisata di Desa Sukajadi, Tamansari dalam kondisi rusak sampai ke perbatasan Tenjolaya.

Tampak material yang berlubang di sejumlah ruas jalan.
Kampung Sinarwangi Desa Tenjolaya hingga perbatasan Tenjolaya.

Apalagi saat diguyur hujan, lubang-lubang tersebut berubah menjadi kubangan air sehingga membahayakan bagi pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat.

Warga bersama-sama berinisiatif memperbaiki lubang jalan untuk menghindari terjadinya kecelakaan di jalan tersebut.

“Iya, supaya tidak ada lagi korban, kami bersama warga sekitar inisiatif menambal lobang-lobang jalan pakai adukan. dan kami berharap pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera membangun jalan tersebut,” ujar Asep Warga Sukajadi, Senin (29/7/24).

Terpisah Sigit Darnuri mengatakan, miris melihat jalan perbatasan Tamansari menuju Tenjolaya rusak parah. Jalan tersebut yang sebenarnya sudah diajukan pada waktu reses di Kecamatan Tamansari, dan dewan berjanji akan di kawal terus dengan PUPR Kabupaten Bogor untuk segera diperbaiki, karena alokasi anggaran nya di tahun 2025.

“Jadi, kami secara profesional, bahwa melihat kondisi jalan yang tidak kunjung di perbaiki selama dua tahun, ya sangat miris perkembangan jalan desa sudah bagus, namun jalan Kabupaten belum juga di perbaiki,” kata Sigit kepada Jurnal Bogor, Senin (29/7/24).

Lanjut dia, sering mengakibatkan kecelakaan terutama kendaraan roda dua, bahkan sampai ada mobil as rodanya patah.

“Untuk itu, kami sebagai masyarakat untuk menyegerakan kepada pimpinan Forkopimda melalui DPUR agar segera merealisasikan. Minimal untuk memperbaiki jalan, karena yang menghubungkan antara Tamansari Tenjolaya.

Namun demikian, destinasi pariwisata berkurang akibat dari jalan yang tidak kunjung di perbaiki, hanya kemarin memang ada perbaikan dari jalan Ciapus sampai Curug nangka namun tidak di lanjut dengan perbatasan Tenjolaya.

“Kami sebagai warga miris sekali melihat kondisi jalan yang hendak melakukan perjalan ke wilayah tersebut, mengakibatkan terhambat mobilisasi untuk ke berlangsungan masyarakat wilayah,” tandasnya.

Yudi

Ilham Habibie Optimis Raih Dukungan Signifikan di Pilgub Jabar

jurnalinspirasi.co.id – Bakal calon gubernur Jawa Barat, Ilham Akbar Habibie optimis mampu meraih dukungan yang signifikan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar).

Menurut Ilham, melihat hasil survei adalah hal yang wajar dalam dunia politik.

“Kalau ada orang yang dua periode menjabat, semua orang pasti kenal ia dan itu logika aja. Tidak ada masalah kena mental. Kalau kita nilai, nilainya selalu rendah. Kalau yang sudah pernah jadi, hasil survei selalu meningkat. Tapi saya selalu optimis dan saya kira itu bukan suatu hal yang mudah. Nilai yang rendah tergantung siapa,” ujar Ilham kepada wartawan di Universitas Nusa Bangsa, Minggu (28/7/2024).

Kata dia, sosok yang sudah lama di dunia politik biasanya memiliki ekstabilitas yang lebih tinggi.

“Kalau memang lama sudah ada di dunia politik, mungkin mereka akan di atas semua. Kalau memang menjabat dia menjadi gubernur atau wali kota beberapa kali, tentu mereka punya ekstabilitas lebih tinggi,” tambahnya.

Dalam menanggapi peningkatan ekstabilitas Partai NasDem di Kota Bogor, Ilham mengapresiasi para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kota maupun kabupaten yang berhasil mengembangkan partai secara signifikan.

“Saya sangat acungkan jempol kepada teman-teman di wilayah ini karena mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tim work yang luar biasa dengan ide-ide cemerlang dari segi kampanye, menggunakan media, bertemu orang, sampai sosmed, itu sangat penting,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Kota Bogor, Benninu Argoebie, juga menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Ilham Habibie.

“Kita selaku Partai NasDem mendukung penuh Pak Ilham Habibie untuk maju di Pemilu Gubernur Jawa Barat. NasDem adalah partai yang revolusioner, tidak sulit menemukan pemimpin di partai NasDem,” kata Benninu.

Dia juga menambahkan bahwa seluruh struktur partai tegak lurus untuk memenangkan Ilham Habibie.

Benninu menjelaskan bahwa mereka telah melakukan koordinasi dan turun ke masyarakat untuk memperkenalkan Ilham Habibie.

“Alhamdulillah, respon masyarakat cukup baik. Mereka menerima Pak Ilham Habibie sebagai sosok baru yang dinilai punya potensi untuk memimpin Jawa Barat ke depan,” tambah Benninu.

Untuk Pilwakot Bogor, Benninu menyebutkan bahwa Partai NasDem masih melakukan penjajakan.

“Kita masih terus melakukan penjajakan dan tentunya Partai NasDem tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus bersama dengan partai lain. Ada beberapa nama yang sudah berkomunikasi intens dengan partai kami, seperti Kang Sendy dan Pak Sofian,” ujarnya.

Benninu juga berharap koalisi yang terjalin dalam pilpres bisa berlanjut di pilwakot.

“Kita juga dengan PKS sudah berkomunikasi dan sudah sangat nyaman,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Jaga Aset Negara dan Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BBPMKP Kementan Berbenah Arsip

JURNAL Inspirasi – Pembenahan arsip merupakan langkah krusial dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi suatu lembaga pemerintahan. Sebagai aset negara, arsip memiliki peranan penting dalam menjaga sejarah, mendukung operasional lembaga, serta memenuhi persyaratan hukum dan regulasi.

Pembenahan arsip bukan hanya mengatur dan menyimpan dokumen, tetapi juga memastikan bahwa informasi penting selalu tersedia, aman, dan dapat diandalkan untuk berbagai keperluan khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Kualitas pengelolaan arsip juga menjadi salah satu indikator penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Sebagai langkah tertib administrasi pengarsipan, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) melakukan pembenahan arsip melalui penyortiran, pemilahan, dan pencacahan dokumen arsip dinamis pada Jumat (26/07/24).

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan BBPSDMP akan terus melakukan pembinaan kearsipan serta pengawasan kearsipan internal.

Hadir dalam proses pembenahan arsip, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi mengatakan arsip merupakan dokumen negara yang sangat penting karenanya diiperlukan pembenahan yang optimal agar proses pencarian dokumen/data menjadi mudah.

“Kita rapikan dokumen-dokumen ini, kita tata dengan baik, kita pilah-pilah dokumen yang masih ada masa retensinya dan dokumen yang belum habis masa retensinya, dokumen mana yang masih bermanfaat dan mana yang sudah tidak bermanfaat”, kata Sukim Supandi.

Dokumen-dokumen yang sudah habis masa retensinya dan sudah tidak bermanfaat akan dipisahkan dan dimasukkan ke dalam box untuk kemudian akan dimusnahkan.

Sukim Supandi menambahkan pengelolaan arsip yang baik akan menjamin ketersediaan dokumen yang otentik dan terpercaya serta menjamin keamanan dan keselamatan dokumen sebagai bukti pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan publik.

Pembenahan arsip penting, bertujuan untuk efisiensi operasional, yaitu memudahkan pencarian dan penggunaan dokumen yang dibutuhkan, kepatuhan hukum dan regulasi, pelestarian informasi penting, penghematan biaya, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan menjaga reputasi dan kredibilitas lembaga

Kedepannya Sukim Supandi berharap pengelolaan arsip di BBPMKP semakin lebih baik dan ditingkatkan lagi. Kegiatan pembenahan arsip dilakukan oleh pejabat fungsional arsiparis, dibantu beberapa pegawai dengan pengawasan Kepala Bagian Umum, Ketua Kelompok Substansi, dan Ketua Tim Kerja BBPMKP.

(bbpmkp)

Kementan Ajak Peserta PKP Bawa Perubahan, Implementasikan Inovasi Akper

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) mengajak para peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) untuk mengimplementasikan inovasi hasil Aksi Perubahan (Akper) di lingkungan kerjanya masing-masing.

Hal tersebut merupakan salah satu komitmen peserta dalam menunjukkan kompetensi kepemimpinannya khususnya dalam mengelola perubahan berupa inovasi untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik.

Sebagai pejabat pengawas, tidak hanya diperlukan kompetensi kepemimpinan operasional jabatan pengawas, tetapi juga melakukan perubahan berdampak atau inovasi di pemerintahan.

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengharapkan peserta pelatihan kepemimpinan dapat mengembangkan kompetensi di bidang pemerintahan.

“Saya harap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi strategis para peserta terutama di bidang kepemimpinan yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing” kata Dedi.

PKP merupakan pelatihan yang didesain untuk mengembangkan dan membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pejabat Pengawas yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Ditujukan bagi pejabat pengawas di lingkungan Kementerian/Lembaga Pemerintahan.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi dalam kesempatan menutup pelatihan di Komplek Surya BBPMKP pada Rabu (24/07/24) mengharapkan pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep tetapi juga menjadi nilai tambah bagi instansi masing-masing peserta.

“Pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep, tetapi mampu membawa perubahan dan nilai tambah tentunya di lingkungan kerja bapak/ibu semua, setiap inovasi yang dihasilkan dari Aksi Perubahan yang dilakukan oleh tiap peserta ini harus berdampak di lingkungan kerjanya”, harap Sukim Supandi.

Sukim Supandi melanjutkan, masing-masing aksi perubahan tersebut akan memberikan dampak signifikan dalam mendukung pembangunan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nantinya akan dilakukan evaluasi terhadap implementasi Aksi  Perubahan.

“Saya akan melakukan evaluasi yang Bapak/Ibu lakukan terkait Aksi Perubahan. Saya ingin tahu aksi perubahan yang Bapak/Ibu usulkan pada saat pelaksanaan pelatihan, apakah betul diimplementasikan di unit kerjanya masing-masing atau hanya ingin lulus saja.” jelas Sukim Supandi.

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IX Tahun 2024 menggunakan metode pembelajaran blended learning yaitu pembelajaran mandiri distance learning dan klasikal. Diikuti oleh 35 orang peserta yang berasal dari non Kementerian Pertanian.

(bbpmkp)

Kementan Ajak Peserta PKP Bawa Perubahan, Implementasikan Inovasi Akper

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) mengajak para peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) untuk mengimplementasikan inovasi hasil Aksi Perubahan (Akper) di lingkungan kerjanya masing-masing.

Hal tersebut merupakan salah satu komitmen peserta dalam menunjukkan kompetensi kepemimpinannya khususnya dalam mengelola perubahan berupa inovasi untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik.

Sebagai pejabat pengawas, tidak hanya diperlukan kompetensi kepemimpinan operasional jabatan pengawas, tetapi juga melakukan perubahan berdampak atau inovasi di pemerintahan.

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengharapkan peserta pelatihan kepemimpinan dapat mengembangkan kompetensi di bidang pemerintahan.

“Saya harap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi strategis para peserta terutama di bidang kepemimpinan yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi pemerintahan di instansinya masing-masing” kata Dedi.

PKP merupakan pelatihan yang didesain untuk mengembangkan dan membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pejabat Pengawas yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Ditujukan bagi pejabat pengawas di lingkungan Kementerian/Lembaga Pemerintahan.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi dalam kesempatan menutup pelatihan di Komplek Surya BBPMKP pada Rabu (24/07/24) mengharapkan pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep tetapi juga menjadi nilai tambah bagi instansi masing-masing peserta.

“Pelatihan ini tidak hanya sekedar konsep, tetapi mampu membawa perubahan dan nilai tambah tentunya di lingkungan kerja bapak/ibu semua, setiap inovasi yang dihasilkan dari Aksi Perubahan yang dilakukan oleh tiap peserta ini harus berdampak di lingkungan kerjanya”, harap Sukim Supandi.

Sukim Supandi melanjutkan, masing-masing aksi perubahan tersebut akan memberikan dampak signifikan dalam mendukung pembangunan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nantinya akan dilakukan evaluasi terhadap implementasi Aksi Perubahan.

“Saya akan melakukan evaluasi yang Bapak/Ibu lakukan terkait Aksi Perubahan. Saya ingin tahu aksi perubahan yang Bapak/Ibu usulkan pada saat pelaksanaan pelatihan, apakah betul diimplementasikan di unit kerjanya masing-masing atau hanya ingin lulus saja.” jelas Sukim Supandi.

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IX Tahun 2024 menggunakan metode pembelajaran blended learning yaitu pembelajaran mandiri distance learning dan klasikal. Diikuti oleh 35 orang peserta yang berasal dari non Kementerian Pertanian.

(bbpmkp)

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tinjau Simulasi Drone Tabur Pupuk di Papua Selatan

JURNAL Inspirasi – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo berkunjung ke Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Selasa, 23 Juli 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung simulasi penggunaan teknologi pesawat nirawak atau drone dalam penyebaran pupuk di hamparan sawah seluas 40.000 hektare.

Simulasi drone tabur pupuk tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep pertanian pintar (smart farming). Roni, Kepala Balai Pelatihan Pertanian, BPPSDMP, Kementerian Pertanian menyebut bahwa pertanian pintar berbasis internet of things di mana segala keputusan dieksekusi menggunakan jaringan internet.

“Lalu untuk mewadahi itu kita buat bahas pemogramannya bahasa Android sehingga bisa di handphone,” ujar Roni.

Selain penggunaan pesawat nirawak untuk tabur pupuk, Roni juga mengatakan bahwa smart farming memiliki banyak manfaat nyata bagi para petani. Mulai dari pengendalian jarak jauh, automatic weather station, mengetahui suhu udara, curah hujan, kelembapan arah angin, kecepatan angin, sinar matahari, fluktuasi dan lainnya.

“Dengan menggunakan smart farming, kita melaksanakan kegiatan penyiraman itu ada kontrol namanya kelembapan tanah, batasnya itu 30 persen. Di bawah itu berarti tanah kering, siram. Kalau 30 persen ke atas tanah itu basah, tidak perlu disiram. Begitu juga pupuk eksekusi kita masukan ke program kita lalu bisa dieksekusi di hp,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan petani terkait manfaat serta tantangan dalam penerapan teknologi tersebut. Mereka mengapresiasi upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para petani dalam menjadikan teknologi sebagai solusi bagi tantangan pertanian di Papua Selatan.

Tenang Wibowo, salah satu petani yang telah merasakan perbedaan yang cukup signifikan setelah menggunakan konsep pertanian pintar. Menurut Tenang, melalui konsep pertanian tersebut, ia dan para petani lainnya mendapatkan potensi hasil pertanian yang lebih baik.

“Alhamdulillah setelah ada kegiatan ini, kami belajar sehingga dengan ini bedanya untuk produksi lebih bagus. Kalau kami dulu satu hektare mentok biasa cuma dapat 80-90 ikat karung, kalau dengan begini (smart farming) alhamdulillah bisa naik sampai 120-130 ikat,” ujar Tenang.

Tenang juga berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan pompanisasi bagi para petani. Tenang menyebut pompanisasi saat ini masih belum mencukupi kebutuhan para petani.

“Alhamdulillah sudah ada (pompanisasi), tapi memang kebutuhan kami di sini untuk 1000-an hektare. mudah-mudahan ke depannya semua petani bisa merasakan itu,” ucap Tenang.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanlo, dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka.

(bbpmkp)

Santri di Ciomas Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Jatuh Dari Pohon

Ciomas | Jurnal Bogor – Warga Ciomas di gemparkan penemuan mayat laki-laki dalam kondisi tertelungkup di aliran sungai dekat Pondok Pesantren Roydul Tafsir, Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, sekira pukul 06.45 WIB, Kamis (26/7/24).

Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudin mengatakan, mayat laki-laki ini ditemukan di aliran sungai sekitar Ponpes Roydul Tafsir.

Identitas mayat tersebut sudah terungkap bernama Ahdi bin Ahmad seorang santri berusia 25 tahun yang berasal dari Kampung Ciangiren, Desa Giri Jaya Baya, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten.

“Awal mula kejadian itu dari warga yang melapor ke Polsek Ciomas, bahwa korban diduga terjatuh dari pohon kelapa yang berada di bantaran sungai saat sedang mengambil kelapa,” ungkap Kompol Iwan Wahyudin kepada, Kamis (25/7/2024)

Namun begitu, kata dia, tidak ada saksi mata yang melihat saat Almarhum Ahdi terjatuh, dan dia baru ditemukan oleh salah seorang santri lainnya dalam kondisi sudah meninggal dunia.

“Jenazah Ahdi sudah diangkat ke daratan oleh rekan-rekan santrinya dan langsung dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke rumah duka di daerah Gajlok, Muncang, Banten,” terangnya.

Pengasuh pondok pesantren mengungkapkan bahwa keluarga almarhum menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menyalahkan pihak manapun. Tiga saksi mengetahui setelah kejadian Almarhum sudah berada di dalam sungai adalah Jajat, Budi, dan Suwarna.

Pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi, dan membuat laporan.

“Dengan adanya laporan ini, diharapkan masyarakat tetap waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari, terutama yang berpotensi membahayakan diri,” pungkasnya.

Yudi

47 Spanduk Ilegal Ditertibkan Pol PP Kecamatan Tamansari

Tamansari | Jurnal Bogor – Puluhan spanduk promosi liar (ilegal) yang terpasang di tiang-tiang listrik di sepanjang jalan protokol Tamansari, di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor,

Kanit Pol PP Kecamatan Tamansari, Loli Hidayat mengatakan, atas laporan adanya spanduk liar, kita bersama anggota Pol PP lakukan penertiban spanduk promosi ilegal di sepanjang jalan protokol Tamansari.

“Terdapat 47 buah spanduk promosi ilegal atau tidak berizin kita tertibkan,” ucapnya

Menurut Loli, kayanya spanduk liar yang di pasang pada malam hari oleh orang lain untuk pasang di sepanjang jalan itu.

“Intinya, kita tertibkan spanduk promosi ilegal di jalan protokol di wilayah Kecamatan Tamansari,” tegas Loli, Kamis (25/7/24).

Ia menjelaskan, seharusnya yang pasang spanduk itu harus ada izin berdasarkan Perda di serahkan ke pemegang wilayah yaitu Kecamatan Tamansar.

“Pihaknya akan terus gencar melakukan operasi secara rutin dan memantau spanduk- spanduk ilega,” ungkapnya.

(Yudi)