27.3 C
Bogor
Friday, June 13, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 9

Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Susun Kepengurusan Baru

Cisarua | Jurnal Bogor
Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor menggelar silaturahmi di Tiara Camp, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pertemuan ini untuk membentuk kepengurusan baru padepokan tersebut.

“Hari ini merupakan langkah awal pembentukan pengurus Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor,” kata Ketua Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor, H. Satrio yang juga owner Tiara Camp.

Menurutnya, kehadiran berbagai pihak yang peduli terhadap pencak silat sangatlah berharga dan menunjukkan dukungan kuat untuk pengembangan olahraga budaya ini.
“Pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa yang harus dilestarikan,” jelasnya.

Wakil Ketua Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Bram Mulyana juga menjelaskan berencana mendeklarasikan keberadaan padepokan yang sudah resmi berdiri di Kabupaten Bogor. Pengurus baru kata dia diharapkan dapat memfasilitasi latihan dan kegiatan pencak silat bagi masyarakat, serta memperkenalkan olahraga ini kepada generasi muda.

“Mudah–mudahan dalam waktu dekat setelah terbentuknya kepengurusan Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor, kita akan segera mendeklarasikannya agar pencak silat kian membumi di tatar Pasundan Jawa Barat,” jelas Bram.

“Tujuan jangka panjangnya adalah agar Kabupaten Bogor memiliki banyak atlet berprestasi dalam olahraga pencak silat,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Mitigasi Bencana Cegah Longsor

Pemdes Ciburuy Akan Gunakan Dana Desa Bangun TPT

Cigombong | Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor berencana memanfaatkan Dana Desa untuk pembangunan tembok penahan tebing (TPT), sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor, terutama pada masa curah hujan tinggi.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciburuy, Deni menjelaskan, wilayah Kecamatan Cigombong memang dikenal rawan bencana sehingga pembangunan TPT merupakan langkah preventif, untuk mengurangi risiko tanah longsor yang bisa mengancam keselamatan dan keberlangsungan aktivitas.

“Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan curah hujan tinggi, infrastruktur seperti TPT dapat berperan penting dalam menjaga kestabilan lereng dan mengurangi potensi kerusakan harta benda serta korban jiwa,” ujar Deni.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciburuy, pembangunan TPT direncanakan akan dilaksanakan di tiga titik, yakni Kampung Muara, Ciburuy, dan Kampung Cibandawa.

Namun, besaran anggaran untuk masing-masing titik belum final karena masih dalam tahap perencanaan.

Lantaran itu, perlu dilakukan analisis mendalam mengenai kondisi tanah, tingkat kerawanan, dan desain struktur TPT yang optimal, agar nantinya fondasi dan keseluruhan konstruksi dapat bertahan dalam jangka panjang.

“Mengingat tantangan teknis serta kondisi cuaca yang tidak selalu mendukung, penentuan dana yang proporsional dan fleksibel sangat diperlukan untuk mengantisipasi hambatan di lapangan,” tutur Deni.

Aktivis lingkungan setempat, D. Abdulah Fudholi, menyambut positif inisiatif pembangunan TPT sebagai upaya proaktif mengurangi terjadi bencana tanah longsor.

“Langkah ini sudah sangat tepat sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan bencana tanah longsor yang dikhawatirkan warga setempat,” sebut Abdulah Fudholi.

Namun, ia juga menekankan perlunya kehati-hatian saat pelaksanaannya. Perhatian khusus perlu diberikan saat proses penggalian pondasi karena pembangunan TPT memerlukan penggalian pondasi yang mendalam, kondisi tanah dan cuaca harus diperhitungkan dengan cermat.

“Selama proses konstruksi, risiko kecelakaan atau kegagalan struktur harus diminimalisir melalui pemantauan berkala, dan penerapan standar keselamatan yang ketat,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Abdulah Fudholi, langkah rencana pembangunan TPT tidak hanya memberikan perlindungan fisik bagi warga, tetapi juga menciptakan rasa aman dan kepercayaan terhadap Pemerintah Desa dalam menangani tantangan bencana alam.


“Untuk memastikan keberhasilan proyek, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci utama,” katanya.

(Dadang)

Warga Dua Desa di Takokak Bangun Jembatan Gantung Secara Swadaya, Didukung Donatur dan Pemerintah Daerah

Cianjur – Pembangunan jembatan gantung penghubung antara Desa Sindanghayu dan Desa Sukagalih, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, tengah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Proyek ini menjadi simbol kolaborasi antara warga, lembaga sosial, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan akses vital yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Pembangunan jembatan ini didanai oleh para donatur melalui inisiasi Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN BRI dan BRI Insurance. Dalam pelaksanaannya, Sasaka Indonesia bertindak sebagai tim teknis di lapangan. Proses pembangunan melibatkan langsung partisipasi aktif masyarakat dari kedua desa, yang bekerja sama untuk mempercepat penyelesaian jembatan tersebut.

Jembatan gantung ini dirancang sebagai akses utama bagi warga dalam menjalankan aktivitas pendidikan, mengakses layanan kesehatan, serta mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari. Camat Takokak menyatakan bahwa keberadaan jembatan ini sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Jembatan ini akan menjadi akses penting bagi warga, terutama dalam pendidikan, kesehatan, dan roda perekonomian. Pemerintah kecamatan dan para kepala desa sangat mendukung penuh pembangunan ini,” ujar Camat Takokak.

Rahman, selaku Koordinator Pelaksana dari tim Sasaka Indonesia, menjelaskan bahwa proses pembangunan jembatan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan, dengan catatan kondisi cuaca dan medan mendukung.

“Kami menargetkan pengerjaan selesai dalam waktu satu bulan apabila semua berjalan lancar. Namun, tantangan utama kami adalah kondisi medan yang cukup sulit dan cuaca yang tidak menentu,” ungkap Rahman.

Pemerintah daerah melalui camat dan para kepala desa turut memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan ini. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara masyarakat, lembaga sosial, dan pemerintah dapat memberikan solusi nyata atas kebutuhan infrastruktur di wilayah pedesaan.

(A.R)

Pererat Hubungan Antarmahasiswa, HIMMPRO KPI IUQI Sukses Gelar POM 2025

Bogor – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Ummul Quro Al Islami (HIMMPRO KPI IUQI) sukses menggelar Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) 2025 dengan mengusung tema “Mengembangkan Diri, Meraih Prestasi”.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 18–19 April 2025, dan bukan hanya diikuti oleh mahasiswa Institut Ummul Quro Al Islami melainkan juga oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA), Institut Agama Islam Sahid (INAIS), Laa Roiba, dan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

Berbagai cabang olahraga dipertandingkan dalam acara ini, mulai dari futsal, voli, catur, badminton, hingga e-sport, dengan total peserta mencapai ratusan mahasiswa. Suasana kompetitif namun penuh keakraban begitu terasa sepanjang kegiatan berlangsung.

Seluruh pertandingan berlangsung dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi nilai sportivitas, sekaligus menjadi ajang mempererat hubungan antar mahasiswa dari berbagai kampus.

Acara puncak sekaligus penutupan dan pembagian hadiah dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025. Para pemenang mendapatkan trofi, medali, dan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan dan prestasi mereka.

Dalam sambutan pada acara penutupan, Ketua HIMMPRO KPI IUQI menyampaikan rasa syukur atas suksesnya kegiatan ini serta mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung, baik peserta, panitia, maupun pihak kampus.

Ia berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BEM IUQI dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada HIMMPRO KPI. Ia menyatakan bahwa HIMMPRO KPI tahun ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dan menjadi organisasi yang progresif.

(MZ)

TPS 3R Katulampa Jadi Role Model Pengelolaan Sampah di Kota Bogor

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meresmikan hasil revitalisasi Taman Kreasi Olah Sampah Terintegrasi (Takesi) TPS 3R Katulampa yang terletak di Mutiara Bogor Raya (MBR), Katulampa, Bogor Timur, pada Sabtu (26/4/2025). Fasilitas baru ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengatasi masalah sampah di Kota Bogor. Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus menjadi gerakan bersama.

“Mari kita terus tingkatkan kesadaran bersama untuk memilah sampah sejak dari rumah,” tegasnya.

Wali Kota juga menegaskan revitalisasi TPS 3R Katulampa menjadi bagian penting dari strategi penanganan sampah. TPS 3R Katulampa ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengurangi dampak sampah di lingkungan.

“Kami ingin memastikan bahwa Kota Bogor tidak hanya menjadi kota yang bersih, tetapi juga memiliki sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dengan baik,” jelasnya.

Wali Kota Dedie juga berharap bahwa konsep ini bisa diterapkan di seluruh wilayah Kota Bogor. Mereka akan terus mendorong pembentukan TPS 3R di setiap kelurahan dan kecamatan, agar sampah yang ada bisa dikelola dengan baik.

“Ini adalah upaya kita untuk mewujudkan Kota Bogor yang lebih bersih, tertata, dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TPS 3R Katulampa, Bandung Sahari menjelaskan, TPS 3R Katulampa mengelola lebih dari 900 kepala keluarga dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 1,7 ton per hari. Sekitar 50 persen di antaranya merupakan sampah organik.

“Dengan fasilitas yang lebih lengkap, kami bisa mengolah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat, sementara sampah plastik yang bisa didaur ulang kami proses di bank sampah,” jelasnya

TPS 3R Katulampa, yang merupakan singkatan dari Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), berkomitmen melanjutkan pengelolaan Sampah terpadunya. Salah satunya dengan mengembangkan pengolahan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

“Kami bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat. Kami bahkan bisa menghasilkan telur yang diproduksi dari sampah organik, yang sebelumnya kami fermentasi,” ujarnya.

Sahari juga menjelaskan sampah organik banyak diolah menjadi pakan ternak dan kompos. Ini pun bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kota Bogor.

Tak hanya itu, TPS 3R Katulampa juga menghasilkan roster dari sampah plastik yang dicacah. Roster ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan jalan setapak atau kebutuhan konstruksi lainnya.

“Roster ini berasal dari plastik bekas bungkus indomie, kopi, dan barang-barang plastik lainnya yang sulit didaur ulang. Kami mencacahnya, campur dengan material lain, dan menghasilkan roster yang bisa digunakan kembali,” ungkapnya.

Selain pengolahan sampah yang berbasis daur ulang, fasilitas ini juga menjadi pusat pembelajaran. Baik bagi warga sekitar dan pengunjung yang tertarik untuk belajar tentang ekonomi sirkular.

“Kami sering menerima tamu dari berbagai daerah yang ingin belajar tentang bagaimana sampah bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai jual,” ujar Sahari.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Denni Wismanto menyampaikan, revitalisasi TPS 3R Katulampa menjadi bagian strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. TPS 3R ini diklaim sebagai salah satu model pengelolaan sampah terbaik di Kota Bogor.

“Kami berharap bisa mereplikasi konsep ini ke lebih banyak titik di Kota Bogor, agar sampah dapat dikelola dengan baik dan tidak menumpuk di TPAS,” ujar Denni.

Saat ini, Kota Bogor memiliki 30 TPS 3R yang tersebar di berbagai kecamatan, namun belum semuanya memiliki fasilitas dan semangat pengelolaan sampah yang sebaik TPS 3R Katulampa. Revitalisasi ini, Denni berharap bisa meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dan kesadaran masyarakat.

“Saat ini, pengolahan sampah di TPS 3R baru mencapai 20-25%. Ke depan, kami menargetkan bisa mencapai 30% dengan semakin banyaknya TPS 3R yang memiliki fasilitas seperti ini,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor, WWF Indonesia melalui program Plastic Smart Cities juga ikut mendukung revitalisasi ini. Program ini bertujuan mendukung upaya pengurangan sampah plastik dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di tingkat komunitas.

Program Coordinator Plastic Smart Cities WWF Indonesia, Munawir mengungkapkan, kerja sama dengan TPS 3R Katulampa sudah berjalan sejak tahun 2023. Mereka mendukung revitalisasi ini dengan memberikan sejumlah bantuan

“Salah satu diantaranya transportasi untuk mempermudah pengangkutan sampah, serta pendampingan untuk pengembangan lembaga dan kapasitas pengelolaan sampah,” ujar Munawir.

Program Plastic Smart Cities ini adalah inisiatif global WWF untuk mengembangkan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Di Kota Bogor, mereka memiliki sembilan mitra TPS dan Bank Sampah, termasuk TPS Mekarwangi, Bank Sampah DSBI, dan Kos Pandai di Rangga Mekar.

“Kami juga berupaya mengajak industri besar kemasan untuk ikut bertanggung jawab melalui program Extended Producer Responsibility (EPR). Strategi kami adalah mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengelola sampah,” jelasnya.

Catatan Singkat HbH 1446 H Samudera C1781 FPIK IPB University

Bismillahir Rahmir Rahiem
Tepat hari Ahad 27 April tahun 2025 M, Kami yang berkumpul di acara Silaturrahmi Halal.bi Halal (HbH) tahun 1446 H, adalah alumni IPB, yang rata-rata masuk IPB pada thn 1980 angkatan 17. Kita kuliah setahun atau 2 semester 1 dan 2 berkuliah di bangku TPB yang kemudian diberi nama angkatan Samudera C1781.

Alhamdulillah, Tahun 2025 M/1446 H bisa.bertemu kembali untuk menyelenggarakan kegitatan “kumpul-kumpul” (ngariung, bahasa Sundanya) untuk menjalin silaturrahmi dan reuninya yang dikemas dalam bentuk Acara Halal Bi Halal (HbH) 1446 H, dengan helaran serangkai event-acara permainan bersifat perlombaan dan hiburan.

Kegiatan HbH 1446 H, sekarang ini mengambil lokasi di Resort Desa Wisata Cinangneng, Kp Babakan Kemang, Kec.Ciampea Kabupaten.Bogor. Posisi dan jarak wahana wisata Resort tidak terlalu jauh, memakan waktu lk.15 menit dengan naik motor atau mobil jika tidak ada kemacetan jalan raya Ciampea dari Kampus IPB Dramaga Bogor. Jika macet jalan raya ke arah Bogor Barat, bisa memakan waktu relatif lama.

Lokasi Resort berada dipinggir sungai Cinangneng dengan berair arus deras, sehingga suasana desa yang akrab dan ramah lingkungan dengan dikitari vegetasi pepohonan disertai areal kolam ikan dan persawahan serta kandang ternak Kerbau membuat suasana lingkungan penginapan Resort ini terasa asri, aman dan nyaman, gemercik bunyi derasnya arus air di sela-sela bebatuan bantaran Sungai Cinangneng semakin menjadikan daya tarik destinasi wisata bercorak perdesaan.

Resort Desa Wisata yang ramah lingkungan berada dipinggir sungai Cinangneng, maka namanya Resort Desa Wisata Cinangneng.

Resort ini menawarkan ke masyarakat sasaran wisata, dengan paket wisata selain pelayanan wisata kuliner, makanan dan masakan khas etnis Sunda, juga ada paket wisata lain untuk anak-anak dan remaja sekolah seperti memandikan Kerbau di Kali Cinangneng, dan menanam padi, memancing ikan di kolam-kolam, dll.

Saya baru tahu arti Cinangneng dari karyawan Resort, setelah menemani saya berswafoto di sekitar bantaran kali, sungai Cinangneng, ketika mau sholat zuhur di Mushollah Resort, berdiri bangunan di pinggir sungai Cinangneng. Tidak begitu jauh dari Musholah terdapat jembatan penyeberang melewati badan sungai untuk bisa akses ke lokasi wisata padi-sawah, mina-padi, padang rumput makanan Kerbau dan kubangannya hewan ini berendam, ketika santai.

Cinangneng, artinya Ci=air sungai, Nang, berasal dari kata lanang=anak laki-laki dan Neng, berasal kata Neneng, maknanya anak perempuan. Jadi Cinangneng adalah sungai tempat mandi anak lelaki dan perempuan, tempo doeloe, begitu hikayatnya.

Akan tetapi saya lupa mewancarai petugas Resort, bagaimana cerita “dongeng” nasib anak lelaki itu selanjutnya atau kisahnya anak lelaki mandi berbaberangan dengan anak perempuan mandi di desa itu. Mandi berbarengan itu nasibnya seperti apa riwayatnya, saya pun tak tahu.

Apakah mereka tertimpa musibah banjir bandang sampau meninggal dunia, wafat dan/atau mereka berdua dalam keadaan selamat hingga hidup bersenang-senang menikmati jernih air dan derasnya arus yang mengalir di sela-sela bebatuan di badan sungai yang tampak bening dan jernih secara alamiah, wallhuaklam, saya tak tahu cerita mitosnya. Sebab saya tak menelusuri legenda atau cerita mitosnya seperti apa?

Acara paket Halal Bi Halal (HbH) Samudera C 1781 IPB di Resort Desa Wisata, sungguh mengembirakan, ada suasana baru-segar, asri, dan masakan kuliner prasmanan Sundanya yang disajikan sungguh enak, lezat dan nikmat disantap.

Event acara wisata alam nenikmati fanorama alam DAS Cinangneng, kampung Babakan, juga ada yang menarik untuk berswafhoto seperti yang saya dengan beberapa teman Samuderan lakukan. Para Samuderan FPIK IPB University dalam acara silaturrahmi HbH 1446 H kali ini, dihibur dengan lomba yaitu lomba melukis “Caping Topi pak Petani” dengan gambar aneka spesies biota laut spt ikan karang, terumbu karang, molusca etc.

Selain itu para Samuderan juga dihibur dengan lomba merangkai tangkai dan daun Singkong untuk membuat karya tangan berupa “wayang orang” dengan cara melimpat-lipat 10 tangkai berdaun Singkong, secara bolak-balik ke samping kanan dan kiri, atas-bawah, yang produk akhir menghasilkan karya anyaman berbentuk “wayang orang”, jalannya permainan dipandu Mamang Amin.dan Teteh Lia, petugas Resort, dengan segala sikap keramahannya, mengajari peserta lomba Samuderan.

Hasil produk karya Lomba-lomba tersebut diseleksi juri untuk mencari Sang jawara yang kemudian mereka akan diberi hadiah menarik. Juara melukis Caping dengan gambar biota laut yang terbaik dimenangkan akang Sutowo, sedangkan lomba membuat “wayang orang” dari tangkai daun Singkong dimenangkan oleh mas Dodi.

Semakin sore acara HbH Samudera di Resort Desa Wisata Cinangneng, semakin seru, berkali-kali mengambil posisi event berfhoto bersama baik di outdoor maupun indoor di taman Resort yang penuh aneka bunga hias, dengan berbagai gaya, sekali membuat video dengan ungkapan kata-kata “khas” dari para Samuderan, dipimpin yel-yelnya oleh mas Dodi, budayawan Samudera.

Disamping itu, kita disuguhi pula wisata kuliner dengan perlombaan membuat kue “Kembang Goyang” di Resto Fresh Brewet Coffee, dipandu Teteh Cici. Para Samuderan saya lihat begitu antsias mengukuti mengikuti proses pembuatan kue tersebut, terutama kaum Emak-emak.

Setelah lomba membuat kue Kembang Goyang para Samudera dipersilakan mencicipi, menikmati kue Kembang Goyang, hasil karya mereka tersebut, kata.mereka para peserta kuenya enak rasanya manis.

Semakin sore, para Samuderan menikmati hiburan musik dan lagu dengan alat musik Organ Tunggal dengan menampilkan para artis penyanyi Samuderan. Asyik juga untuk6 mengendorkan urat syaraf, agar terbebas dari stress, happy-happy. Saya penulis tak ketinggalan ikut tampil dengan menyanyikan tembang lama “Mie Rebus” kesukaan sahabatku Danru Tria, pengatur acara-MC kondang Samudera 1781.

Di sela-sela hiburan, dipanggil ke panggung oleh MC Tria.untuk menerima.hadiah, penghargaan Samudera dengan berbagai.macam kategori pemenang antara lain peserta berkostum terbaik-kreen, peserta jaraknya alamatnya terjauh, peserta berkomitmen tinggi untuk hadir di acara silaturrahmi HbH 1446 H, peserta suka datang paling terlambat di acara HbH, dll.

HbH Samudera C1781 tahun 2025 sungguh meriah dan menghibur aehingga lupa usia sudah berkepala 6, lansia, karena senang bernyanyi bersama dengan lagu hit tembang lama. Para Samuderan sebagian besar ikut bergoyang, berjoget ria. Tadinya sudah kenyang dengan suguhan masakan Sunda sungguh enak spt soto mie, nasi timbel, ayam, ikan asing, sayur asem, rahu tempe, kerupuk, sambel dan lalapan. Makan siang yang aku rasakan sungguh nikmat, begitu juga yang dirasakan teman-temanya Samuderan yang lain, kulinernya sedap.

Di penghujung acara para Samudera ngariung menikmati pesta “makan duren”, beberapa peserta HbH Samudera sangat lahap memakan buah durian Montong, akan tetapi ada juga sebagian Samuderan melihat atau menonton teman-temannya asyik makan buah durian. Mengapa mereka tidak mau memakan durian, pada umumnya karena faktor kesehatan, antara kadar gula darah (diabet) tinggi dan tensi darah tinggi (abnormal) bisa mengganggu kesehatan, termasuk saya AA saya tidak mau mengambil resiko,sehingga tidak makan durian. Tradisi makan durian dalam rangkaian acara silaturrahmi HbH setiap tahun.selalu ada digelarnya.

Maklum kas Samudera C.1781 dari para donatur cukup banyak dan aman, tidak ada cerita tentang kondisi neraca keuangan yang dilaporkan ibu bendahara (buben) Imah maksudnya mbak Siti Fatimah, uang kas defisit, ngak ada ceritanya itu, pokok selalu surplus.

Hatur nuhun mas Ketu Enomy dan Buben Ima, dan MC Danru.Tria serta sutradara acara Kang Dodi, atas suguhan acara hiburan dan silaturahmi sekaligus reunian alumni FPIK IPB C 1781 dengan helaran kegiatan HbH 1446 H/ 2025 M, sungguh nikmat, menghibur, dan berkesan, semakin terasa persaudaraan sesama Samuderan berbasis pertemanan dan persahabatan kita yang terbangun kuat dan kokoh sejak kita kuliah di FPIK IPB Br Siang dan kampus IPB Dramaga, hingga sekarang alhamdullillah tetap terjalin dengan akrab dan bersahabat.

Walaupun satu persatu warga Samuderan telah berpulang kerahmatullah, wafat meninggalkan kita bersama di dunia. Mari kita doakan, mereka yang telah wafat dianugerahi tempat di syurganya Allah, dan bagi mereka yang tertimpah sakit, Allah.SWT segera menyembuhkannya, Al Fatihah, Aamiin3 YRA.

Pada kesempatan ini jujur saya dan kita berkata bahwa semakin bertambah usia kita semakin membutuhkan wadah silaturrahmi Samudera C.1781, memperkuat rasa persaudaraan, dan rata-rata usia kita angkatan 17 IPB University dan masuk Faperikan IPB tahun 1981, jadi sudah cukup tua, termasuk usia lanjut.

Dalam memory kita masih ingat bahwa kita pernah kuliah bersama 1980-1981, dan lulus dari TPB IPB yang Kampus IPB tempo doeloe di Barangsiang Kota Bogor, yang kini sesuai perubahan zaman telah berubah menjadi komplek Mal Botani Square, hotel dan Pool Bus Wisata Damri yang cukup.ramai sebagai pusat perdagangan dan bisnis serta perhotelan. Dan Kampus TPB IPB tahun 1980 dimana tempat berkuliah bersama dan berkelompok 1 sd 8 kita dulu, kini tinggallah kenangan.

Demkian narasi singkat catatan kenangan HbH Samudera C1781 yang semakin meriah, bermakna, indahnya persahabatan dan sangat menyenangkan kita bersama. Harapannya semoga tetap berkelanjutan, tanpa henti silaturrahmi berjemaahnya. InsyaAllah kita diberi juga hidup panjang umur, sehat walaffiat, murah rezeki, sehingga kita bisa bertemu di acara silaturahmi HbH Samudera tahun mendatang penuh rahmat dan karuniaNya, sehat walafiat dan always happy. Akhirulkalam saya dan kita memohon saling memaafkan apabila diantara kita ada berbuat khilaf dan salah,…” Minal Aidzin wal faizin “. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kehidupan kita sekalian Aamin3 YRA, sampai ketemu di HbH mendatang.!###

Resort Desa Wisata Cinangneng, Kp Babakan Kemang Kec. Ciampea Kab.Bogor. Ahad sore 27 April 2025***

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsulan, Pegiat dan Pemerhati serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial)

Permudah Akses Warga, Pemdes Puraseda Lebarkan Jalan

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Puraseda, Leuwiliang, Kabupaten Bogor melakukan pelebaran jalan untuk mempermudah akses masyarakat.

Kondisi jalan jalan setapak yang sebelumnya hanya dilalui kendaraan bermotor, kini jalan tersebut telah dilebarkan hingga menjadi status jalan desa.

Diketahui, pelebaran jalan hingga berlangsungnya pengerjaan betonisasi tepatnya di Kampung Cengal – Cisaat di lingkungan RW 10 kini telah rampung dibangun.

“Tadinya jalan setapak, mengingat akses vital masyarakat akhirnya jalan itu dilebarkan,” kata kepala Desa Puraseda Asep Ruhiyat kepada Jurnal Bogor, Minggu (27/4/2025).

Jalan setapak sepanjang 300 meter yang tadinya hanya digunakan pengendara motor, kini berubah menjadi jalan desa dan bisa dilalui kendaraan roda empat.

Dibangunnya infrastruktur jalan, tentu untuk mendorong peningkatan produktivitas masyarakat.

“Ya untuk mendukung aktivitas masyarakat, baik sektor pertanian maupun pendidikan,” tandasnya.

Dalam mendukung perekonomian masyarakat maka sumber anggaran Dana Desa salah satu dimanfaatan guna membangun infrastruktur jalan tersebut.

“Infrastruktur jalan, utamanya untuk untuk mendorong percepatan perekonomian aktivitas masyarakat desa,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Lama Dinanti, Disdik Pastikan Pembangunan SMP di Malasari

Bambang W. Tawekal

Nanggung l Jurnal Bogor
Kabar gembira bagi warga Desa Malasari, Nanggung, Kabupaten. Pasalnya, gedung sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah lama dinantikan masyarakat bakal dibangun oleh Dinas pendidikan Kabupaten Bogor.

Tak hanya infrastruktur jalan yang akan dibangun di wilayah tersebut, pembangunan SMP juga direncanakan segera dimulai.

Kepastian ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Bambang W. Tawekal, usai menutup rangkaian kegiatan Brilliant Expedition di Desa Malasari pada Kamis (24/04/2025) lalu.

“Alhamdulillah, kemarin langsung dijawab oleh Pak Bupati Bogor bahwa akan dibangun SMP di Malasari, meskipun awalnya masih berstatus satu atap. Ini adalah langkah awal yang besar untuk pemerataan pendidikan,” ujar Bambang, dikutip dari laman Diskominfo, Minggu (27/04).

Bambang juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Brilliant Expedition, termasuk jajaran Dinas Pendidikan dan Pemerintah Desa Malasari.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan serta Pemerintah Desa Malasari yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi intensif untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang memiliki kondisi geografis menantang seperti Malasari.

“Oleh karena itu, kami akan terus melakukan koordinasi intensif untuk peningkatan kualitas pendidikan di wilayah dengan kondisi geografis menantang ini,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Aparat Gabungan Sasar Razia Miras di Toko Jamu

Cibungbulang l Jurnal Bogor
Sejumlah toko jamu di wilayah Kecamatan Cibungbulang dan Pamijahan, Kabupaten Bogor, didatangi aparat kepolisian dalam razia minuman keras (miras) pada Sabtu malam hingga Minggu (27/4 2025) dini hari.

Dalam operasi tersebut, tim gabungan berhasil menyita berbagai jenis miras oplosan. Razia dipimpin langsung oleh Kapolsek Cibungbulang, Kompol M. Heri Hermawan, bersama Kanit Reskrim AKP Ali Nurdin serta anggota lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama tiga pilar Forkopimcam Kecamatan Cibungbulang, dimulai pukul 23.00 WIB hingga sekitar pukul 04.00 WIB.

Kapolsek Cibungbulang Cibungbulang, Kompol M. Heri Hermawan menjelaskan, razia ini bertujuan untuk memberantas peredaran dan penjualan miras ilegal, khususnya miras oplosan yang kerap menjadi penyebab korban jiwa maupun tindak kriminalitas.

“Razia ini kami lakukan untuk menekan peredaran miras tanpa izin dan mencegah jatuhnya korban akibat miras oplosan,” tegasnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Giat Cipta Kondisi KRYD dengan sasaran utama miras oplosan.

Jadi kata dia, langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kerap dipicu konsumsi minuman keras.

Saat menyisir sejumlah toko jamu yang diduga menjual miras di kawasan Cibungbulang, polisi menemukan beberapa botol minuman beralkohol. Barang bukti tersebut langsung diamankan oleh petugas.

Selain menyita miras, petugas juga memberikan imbauan keras kepada para penjual untuk tidak lagi menjajakan miras, apalagi miras oplosan yang membahayakan keselamatan.

“Kami tidak hanya melakukan penyitaan, tetapi juga memberi edukasi kepada para penjual agar tidak mengulangi perbuatannya,” ujarnya.

Kapolsek Heri juga menekankan pentingnya membangun hubungan erat antara polisi dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Kami berharap komunikasi antara aparat dan warga terus terjalin dengan baik. Ini penting untuk menjaga keamanan bersama,” katanya.

Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan arahan Kapolres Bogor untuk memperkuat kolaborasi antara polisi dan warga.

“Dengan kerja sama yang kuat, kami lebih mudah mendapatkan informasi dari masyarakat dan segera menindaklanjutinya demi terciptanya situasi yang aman dan nyaman,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kebun Singkong

Dramaga – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan tergelatak di kebun singkong milik warga di Kampung Nagrog, RT 02 RW 01, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Minggu (27/4/2025) siang.

Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 12.40 WIB oleh seorang warga bernama Arif.

Saat itu, Arif melihat tubuh seorang pria dalam posisi telungkup di antara tanaman singkong.

Pria tersebut mengenakan kaus hitam bergambar anime dan celana jeans. Pada lengannya terlihat tato yang cukup mencolok.

Menyadari adanya kejanggalan, Arif segera melapor kepada Ketua RW setempat serta menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Petir.

Tak berselang lama, aparat keamanan bersama warga langsung mengevakuasi jasad korban.

“Mayat kemudian dibawa ke RSUD Ciawi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” dikutip dalam berita laporan yang tersebar di perpesanan WhatsApp.

Hingga berita ini ditulis, identitas pria tersebut belum diketahui. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan mayat.

(Arip Ekon)