29.8 C
Bogor
Tuesday, September 16, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 87

Perbaikan Sarana Olahraga Jadi Prioritas

jurnalinspirasi.co.id – Calon Wali Kota Bogor nomor urut 1, Sendi Fardiansyah menyoroti pentingnya revitalisasi fasilitas olahraga di Kota Bogor, terutama menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.

Menurut dia, kondisi Stadion Pajajaran dan fasilitas olahraga lainnya masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

“Stadion Pajajaran belum menunjukkan progres signifikan, meski sudah ada pengajuan dana sekitar Rp120 miliar ke provinsi,” ujar Sendi kepada wartawan, Minggu (20/10/2024).

Kata dia, perbaikan sarana prasarana olahraga adalah kebutuhan mendesak guna meningkatkan kualitas pertandingan dan mendukung event besar, baik itu untuk pariwisata maupun olahraga.

“Jadi asilitas yang baik akan menarik masyarakat dari luar daerah untuk datang, terutama saat ada event besar,” jelasnya.

Kendati belum menjabat sebagai wali kota, Sendi mengaku telah berkomunikasi dengan Pemprov Jabar. Sehingga diharapkan pembangunan dapat dimulai pada awal 2025, termasuk pembangunan Kampung Atlet di kawasan Kayumanis.

“Pengajuan hibahnya sudah berjalan, jadi diharapkan pembangunan bisa dimulai tepat waktu,” ucap dia.

Sendi memperkirakan bahwa dana yang diperlukan untuk membangun Stadion Pajajaran dan fasilitas pendukung lainnya mencapai Rp290 miliar.

Kendati demikian, lantaran terbatasnya APBD, diperlukan dukungan dari pihak swasta.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD, kolaborasi dengan pihak swasta menjadi solusi,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Sendi, revitalisasi stadion harus diiringi dengan pembinaan ekosistem sepakbola yang lebih baik.

“Kita harus mengembangkan ekosistem sepak bola di Kota Bogor. Tidak hanya infrastruktur, tapi juga pembinaan pemain, pelatih, dan klub,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Dokter Rayendra – Eka Maulana Bakal Perjuangan Kesejahteraan Guru Honorer

jurnalinapirasi.co.id – Keluhan-keluhan terus disuarakan oleh masyarakat Kota Bogor kepada pasangan calon nomor urut 5 yaitu Dokter Rayendra-Eka Maulana.

Kali keluhan yang datang Dokter Rayendra-Eka Maulana terkait gaji guru honorer. Menurut warga, gaji guru sangatlah minim.

Menanggapi keluhan tersebut, Dokter Rayendra yang juga jebolan S3 IPB Universty mengatakan bahwa dirinya bersama wakilnya yaitu Eka Maulana, memiliki program terkait dengan kesejahteraan guru.

Menurut Dokter Rayendra, gaji honorer guru sangat lah kecil. Bahkan ada di salah satu sekolah negeri di Kota Bogor ada gaji guru honorer sebesar 1,6 juta per bulan dan dibayar tiga bulan. Padahal tugasnya berat mencerdaskan anak bangsa.

“Tapi saya bekerja sama dengan orang tua menggalang melalui peraturan menteri dan peraturan gubernur juga, kita menggalang dan komite dan akhirnya guru guru swasta bisa kita bantu,” kata Dokter Rayendra.

Tapi, lanjut Dokter Rayendra, kalau meliputi skup besar nanti dipelajari dulu kira-kira anggarannya dari mana untuk membuat guru outsourcing atau honorer bisa lebih sejahtera.

“Karena itu benar-benar harus dipikirkan, tidak bisa saya bilang nanti saya akan naikan dua kali lipat tidak bisa, anggarannya ada tidak, karena APBD Kota Bogor cuman Rp 3,2 Triliun” ucap Dokter Rayendra.

Dan, masih kata Dokter Rayendra, dana longgar cuman Rp500 miliar tidak cukup buat apa-apa.

“Karena buat pendidikan, buat kesehatan itu udah diambil 40% dari sumber APBD,” tutup Dokter Rayendra.

Untuk diketahui, pasangan calon nomor urut 5, Dokter Rayendra-Eka Maulana juga akan memberikan subsidi untuk sekolah swasta bagi keluarga kurang mampu.

“Kami tidak hanya berencana membangun sekolah negeri baru, tetapi juga ingin mendukung sekolah-sekolah swasta dengan memberikan subsidi, agar anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tandas Dokter Rayendra.

** Fredy Kristianto

Jebolan Forest Ranger Hanif Faisol Nurofiq Putra Bojonegoro Menjadi Calon Menteri Prabowo

jurnalinspirasi.co.id – Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hanif Faisol Nurofiq, disebut sebagai salah satu Calon Menteri di Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Bersama 49 tokoh lainnya, Hanif diundang ke kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara, Jakarta, pada 14 Oktober 2024. Dan keesokan harinya kembali ikut dalam proses pembekalan Calon Menteri bersama calon menteri lainnya di Hambalang.

Lalu siapakah sosok Hanif Faisol Nurofiq, dan prestasi apa saja yang telah didapat hingga menjadi kandidat menteri di Kabinet Prabowo Subianto.

Hanif Faisol Nurofiq lahir di Bojonegoro pada tahun 1971. Anak ke-8 dari 10 bersaudara ini menyelesaikan Pendidikan di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro dan SMAN 1 Bojonegoro.

Pria yang hoby naik gunung ini kemudian menyelesaikan S1 dan S2 nya di Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Kalimantan Selatan. Dan berhasil menyandang gelar Doktor di Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur.

Karier Hanif Faisol dimulai di bidang kehutanan melalui Ikatan Dinas di Departemen Kehutanan, dengan mengikuti program forest Ranger atau Wirawana KLHK.

Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 1993 sebagai Staf Data di Kalimantan Selatan. Dua tahun kemudian, ia diangkat sebagai Kepala Resort Pemangkuan Hutan di Pulau Laut Utara, KPH Kota Baru.

Prestasinya dalam mengelola hutan dan memberdayakan masyarakat membuatnya terus dipromosikan hingga akhirnya pada tahun 1997 menjadi Kepala BKPH Sungai Kupang di Kalimantan Selatan.

Lalu, tiga tahun kemudian, Hanif promosikan menjadi kepala BKPH di BatuLicin pada tahun 1999, salah satu pusat peredaran kayu terbesar di Kalimantan Selatan Waktu itu.

Setelah itu, Hanif menjadi Kepala Urusan Peredaran Hasil Hutan di Cabang Dinas Kehutanan Sungai Kupang pada tahun 2000.

Kemudian, Hanif pindah Kabupaten Kota Baru ke Tanah Bumbu sebagai Kepala Seksi Pemasaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2007.

Pada tahun 2010, Hanif dipercaya menjadi kepala Bidang Pemolaan Hutan, dan dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2012 ia dipercaya menjadi Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu. Yang akhirnya di tahun 2014 Hanif Faisol Nurofiq dipercaya sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanah Bumbu.

Karirnya terus melesat, dan pada tahun 2016, Hanif diangkat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagai penggagas Revolusi Hijau, Hanif Faisol banyak meraih penghargaan. Dan pada tahun 2020, ia dipromosikan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di KLHK.

Tiga tahun kemudian, pada 2023, Hanif diangkat sebagai Dirjen PKTL, posisi yang ia jabat hingga sekarang.

Pengalaman panjang Hanif Faisol Nurofiq di sektor Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta prestasinya dalam mengelola dan melindungi sumber daya alam, menjadikannya salah satu calon kuat untuk dipercaya masuk dalam jajaran Kabinet Prabowo Subianto.

** Fredy Kristianto

Warga Buntar Minta Prioritas Soal Infrastuktur, Jenal Mutaqin Beri Solusi dan Jawaban ini

jurnalinspirasi.co.id – Calon wakil walikota Bogor nomor urut 3, Jenal Mutaqin kembali mengunjungi Kampung Buntar, RW08, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Sabtu (19/10/2024).

Dalam kunjungannya kali ini, Jenal sebagai calon wakil walikota mendampingi Dedie Rachim di Pilwalkot Bogor 2024, melihat langsung kondisi longsor jalan menuju Kampung Buntar, yang mengancam terputusnya akses mobilisasi antar kampung, dari Biotrof menuju Buntar.

Jenal mengaku prihatin melihat kondisi infrastruktur jalan yang ada di Kampung Buntar. Karena sejak terjadinya longsor beberapa bulan lalu, hingga kini tidak diperbaiki oleh Pemkot Bogor. Namun demikian, pria yang akrab di sapa kang JM ini mengapresiasi kepada para pengurus RT dan RW setempat, karena telah berinisiasi menggerakkan warga untuk gotong royong, sehingga tebingan longsoran tersebut kini sudah dibangun TPT menggunakan anggaran murni dari swadaya masyarakat.

Asep Suhendar selaku Ketua RW setempat mengatakan, bahwa wilayah yang dipimpinnya itu merupakan wilayah paling terakhir yang ada Kelurahan Muarasari dan bisa dikatakan wilayah paling tertinggal dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain yang ada di Kota Bogor.

“Maksud dari wilayah tertinggal itu, salah satunya soal masalah infrastruktur jalan. Yang mana infrastruktur jalan di RW08 ini kondisinya memprihatinkan, seperti di depan kita ini kondisi jalan menuju Kampung Buntar sangat curam, kemudian tebingnya bekas longsoran, sehingga kita berinisiasi untuk patungan membangun turap (TPT) agar akses jalan tersebut bisa dilalui dengan aman dan nyaman,” kata Asep.

Namun apa daya, sambung Asep, meski sudah patungan (swadaya) tetapi dalam membangun TPT ini belum bisa terlaksana dengan optimal, sebab anggaran yang dibutuhkan sangat besar sekitar Rp100 juta lebih, sedangkan anggaran dari hasil swadaya masyarakat terkumpul sebesar Rp60 juta, sehingga pelaksanaannya baru mencapai 50-60 persen.

Maka demikian, kata Asep, dengan hadirnya kang Jenal Mutaqin ke wilayahnya ini bisa memberikan solusi, karena harapan masyarakat yaitu pembangunan TPT ini bisa selesai 100 persen. Alasannya, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses terdekat ke wilayah Tajur dan sekitarnya.

“Alhamdulillah, pada Agustus lalu kang Jenal silaturahmi ke sini dan memberikan bantuan secara pribadi untuk pembangunan TPT. Namun di sini kami berharap apabila kang Jenal terpilih di Pilwalkot Bogor, kampung kami bisa menjadi perhatian khusus baginya, agar nantinya bisa diintervensi, sehingga TPT yang saat ini kita bangun bisa selesai 100 persen,” jelasnya.

Mendengar adanya aspirasi tersebut, calon wakil walikota Bogor Jenal Mutaqin mengaku prihatin. Sebab, dibalik pembangunan yang pesat di Kota Bogor ini ternyata ada warga yang akses jalannya cukup mengkhawatirkan, dimana akses jalannya itu telah terjadi longsor beberapa bulan yang lalu.

“Yang menjadi saya miris itu adalah infrastruktur atas perbaikan kontruksi jadi longsor ini mereka murni swadaya, dan akhirnya saya sebagai warga bogor terketuk untuk berpartisipasi dan mudah-mudahan saya bisa mengajak donatur lain untuk sama-sama mendukung, termasuk dari pemerintah kita akan cek sejauh mana usulan ini karena memang dampaknya cukup luar biasa bagi warga Buntar,” kata Jenal.

Mantan anggota DPRD Kota Bogor 3 periode ini menyampaikan, secara kasat mata biaya untuk pembangunan TPT tersebut membutuhkan lebih dari Rp100 juta. Kemudian, Ia menilai jika pembangunan TPT ini harus swadaya tentu sangat memberatkan masyarakat.

“Kita memahami kondisi ekonomi masyarakat di kampung ini umumnya menengah ke bawah. Jadi ini butuh treatment maupun dukungan dari semua pihak, termasuk dari pemerintah. Insya Allah, kedepan saya akan coba mengajak perusahaan-perusahaan untuk ikut berpartisipasi atau menyalurkan CSR-nya untuk membantu pembangunan TPT tersebut,” ujarnya.

Terlebih, lanjut JM, di kampung Buntar ini ada sekolah yakni SMK Negeri 4 Kota Bogor, yang mana setiap harinya itu sering dilalui oleh anak-anak sekolah.

“Jadi ini harus betul-betul menjadi perhatian, karena setiap harinya anak-anak sekolah lewat ke sini menuju sekolahnya, sehingga ini kita harus hadir agar akses jalan tersebut bisa dilalui dengan aman dan nyaman,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kang JM bersama timnya mengajak masyarakat untuk makan bersama (ngeliwet). Kemudian, ditutup dengan penanam pohon di dekat akses jalan yang saat ini tengah dibangun TPT oleh masyarakat.

** Fredy Kristianto

Keluhkan RTLH Pemerintah Tak Optimal, Warga Curhat ke Cawalkot Bogor Dokter Rayendra

jurnalinspirasi.co.id – Tokoh warga Gunung Batu Kota Bogor, curhat soal permasalahan hunian warga kurang mampu ke Cawalkot Bogor nomor 5, Dokter Rayendra. Hal itu diutarakan saat dialog Ngariung Sehat pada Jum’at (18/10/2024).

Yanti, Ketua RT 02 RW 03 Gunung Batu menyampaikan, ia sering menerima keluhan warganya tentang program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sering salah sasaran. Alih-alih memberi pada warga kurang mampu, RTLH malah diberikan pada pihak yang punya sertifikat rumah.

“Keluhan yang saya terima itu warga yang kurang mampu dan nggak punya hunian. RTLH dari pemerintah malah diberikan pada orang yang punya sertifikat,” ujar Yanti.

Ia melanjutkan, banyak warga di wilayah pinggiran Kota Bogor punya masalah hunian. Yanti menilai masalah hunian tak jadi perhatian serius pemerintah.

“Orang-orang miskin itu bener-bener kasihan, Pak! Mereka terpaksa mengontrak sementara penghidupan mereka sulit,” lantang Yanti.

“Dari keluhan selama ini, mudah-mudahan Dokter Rayendra jika jadi Wali Kota Bogor punya program dan perhatian menyelesaikan masalah kami. Soalnya yang udah-udah mah nggak ada yang serius mengatasi keluhan kami ini,” tambahnya.

Mendengar keluhan itu, Dokter Rayendra turut geram. Pasalnya, keluhan seperti yang Yanti utarakan bukan pertama kalinya ia dengar.

“Kemarin saya ke Bondongan juga begitu. Mereka bilang hal yang sama. ‘Dok, rumah saya bocor, beli asbes saja saya nggak bisa’. Mereka mengajukan bantuan sudah lama, bahkan tanjakannya sudah longsor. Tapi belum ada solusi serius,” ujar Dokter Rayendra.

Dokter yang juga doktor jebolan S3 IPB University itu menyampaikan tekadnya menyiapkan solusi untuk warga. Apalagi selama berkeliling Bogor hampir dua tahun, ia menjumpai banyak warga mengontrak dan tunawisma.

“Karena kalau saya lihat misalnya warga kurang mampu ngontrak sebulan sejuta, itu pasti berat,” katanya.

“Nanti kita lihat sistem penyediaan rumah layak huni untuk warga Bogor yang kurang mampu seperti apa,” tambah Dokter Rayendra.

Dokter Rayendra menekankan, ada banyak solusi yang bisa disiapkan pemerintah asal benar-benar punya komitmen menyelesaikan masalah.

“Asal pemerintah benar-benar jujur dan punya komitmen menyelesaikan masalah, pasti ada solusinya,” tegasnya.

“Dalam konteks penyediaan hunian, bisa juga kita menyediakan cicilan untuk warga kurang mampu. Atau penyelesaian lain lewat kebijakan yang lebih adil dan manusiawi. Yang jelas, nanti kita perlu analisis lebih dalam cara menyelesaikan masalah itu,” tukas Dokter Rayendra.

** Fredy Kristianto

Jaro Ade: Muslimat NU Anti Virus Bagi Keluarga

JURNAL Inspirasi – Peran Muslimat NU menghadapi era digital, dalam membangun bangsa sangatlah penting. Keberadaan teknologi yang semakin canggih menjadi tantangan besar bagi kaum perempuan dalam menghadapi masadepan bangsa.

“Sekarang zaman serba canggih, apapun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan handphone,” ujar calon wakil bupati Bogor, Jaro Ade saat menghadiri acara peringatan maulid nabi Muhammad SAW sekaligus pelantikan pengurus PC Hidmat Muslimat NU Kabupaten Bogor, di Gor Laga Satria, Pakansari, Kecamatan Cibinong, Sabtu (19/10/2024).

Jaro Ade mengatakan, peran perempuan dalam rumahtangga tidak kalah penting, terlebih di zaman digitalisasi ini, tugas seorang ibu bukan hanya mengurus rumahtangga, namun ikut mengawasi suami dan anak-anaknya dalam menggunakan smartphone.

“Awasi suami dan anak-anak dalam mempergunakan handphone, jangan sampai kecanduan judi online,” kata Jaro Ade berpesan kepada ratusan anggota Muslimat NU.

Judi online, sudah menjadi penyakit yang cukup krodit di masyarakat. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu, tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah, peran orang tua atau ibu rumahtangga sangat diperlukan untuk menyelamatkan masa depan anak bangsa.

“Banyak laporan yang saya terima, meningkatnya angka kemiskinan, meningkatnya angka kejahatan akibat kecanduan judi online, terlebih banyak masyarakat terlilit hutang pinjol yang ternyata uang itu dipergunakan untuk bermain judi online,” kata Jaro Ade.

Jaro Ade berkeyakinan, para Muslimat NU yang memiliki bekal agama yang cukup, mampu menjadi penawar atau anti virus bagi keluarga yang terkena racun judi online. Sehingga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga bisa dijaga dan diselamatkan.

“Bentengi keluarga dengan ilmu agama, arahkan anak-anak dalam menggunakan handphone lebih kepada hal-hal yang positif. Kalau bukan kita sebagai orangtua, siapa yang melindungi keluarga dari pengaruh buruk di zaman yang serba canggih ini,” ucap Jaro Ade.

Sementara itu, Anggota DPR RI Asep Wahyuwijaya yang hadir dalam acara tersebut menambahkan, warga Nahdliyin harus ambil peran dalam menghadapi tantangan global yang serba digital.

“Untuk menghadapi era digital, para kyai, ulama, ustad dan ustadzah harus bertransformasi dalam berdakwah,” tutur pria yang akrab disapa Kang AW.

Kang AW berkata, tantangan zaman era digital ini, tentunya bukan saja hanya menimbulkan kemaslahatan, namun juga bisa menimbulkan kebatilan.

“Sudah menjadi rahasia umum bahwa judi online menjadi penyakit di masyarakat, seperti yang disampaikan pak Jaro Ade tadi,’ ucap Kang AW.

Politisi partai NasDem itu mengajak, sebagai ahlussunnah waljamah, tentunya harus bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk memperbanyak amal dan pahala.

“Untuk belajar kitab kuning saja kita bisa membacanya melalui smartphone yang ada di tangan kita, kapan saja dimana saja,” tandas Kang AW.

(yev/rls)

Kader Posyandu Minim Perhatian, Jaro Ade Janji Bakal Prioritaskan

JURNAL Inspirasi – Kader posyandu menjadi ujung tombak bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, terlebih ibu mengandung, ibu menyusui dan para balita yang masih membutuhkan asupan gizi yang cukup.

“Kami para kader posyandu merupakan ujung tombak, karena kami yang turun ke masyarakat secara langsung. Kami yang tahu kebutuhan kesehatan masyarakat,” kata Ibu Ade Fatimah, kader Posyandu Ros, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Sabtu (19/10/2024).

Dia mengeluhkan minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengenai kesejahteraan kader posyandu.

“Jika ada tambahan insentif buat RT RW, guru ngaji, kenapa tidak ada insentif buat kami kader posyandu yang juga tidak kalah pentingnya. Karena kebutuhan kesehatan masyarakat juga sangat penting,” pintanya.

Menanggapi hal tersebut, calon wakil bupati Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade mengatakan, bahwa salah satu program prioritas didalam visi misi pasangan nomor urut 1, Rudy Susmanto – Jaro Ade dibidang kesehatan.

“Kedepan saat pak Rudy Susmanto dan Jaro Ade dilantik jadi bupati dan wakil bupati Bogor, dokter akan turun langsung ke masyarakat didampingi oleh kader posyandu,” kata Jaro Ade.

Di lokasi berikutnya, calon wakil bupati Bogor Jaro Ade menyapa masyarakat di Kampung Babakan Haji Saih, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas. Sebagai daerah yang dikenal pengrajin sandal dan sepatu, namun para pelaku UMKM itu mengeluhkan soal permodalan.

“InshaAllah saat kami dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Bogor, sudah kami programkan untuk pelatihan juga permodalan bagi para pelaku UMKM,” tutur Jaro Ade.

Kembali politisi Golkar itu selalu mengingatkan dan mengajak masyarakat pada 27 November 2024, datang ke TPS gunakan hak suara dengan sebaik-baiknya.
“Karena satu suara saja menentukan arah pembangunan Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

(yev/rls)

Relawan Teman Rudy Susmanto Siap All Out Menangkan Paslon Rudy-Jaro Ade

JURNAL Inspirasi – Pasangan Calon Bupati (Cabup) Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi atau Jaro Ade terus mendapatkan dukungan dari para relawan. Kali ini dukungan itu datang dari Relawan yang menamakan diri Teman Rudy Susmanto (Terus).

Relawan yang diinisiasi oleh para tokoh di Kabupaten Bogor itu melakukan deklarasi sekaligus konsolidasi di Hotel Lor In Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (19/10/24).

Kegiatan itu diikuti oleh ratusan relawan Terus se-Kabupaten Bogor dan dihadiri langsung oleh Cabup Bogor, Rudy Susmanto.

Ketua Terus, Mursidin mengatakan dengan struktur relawan yang sudah terbentuk dan tersebar di Kabupaten Bogor, maka pihaknya siap bermanuver mencari suara untuk memenangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

“Struktur Relawan Terus sudah terbentuk lengkap di 40 Kecamatan se Kabupaten Bogor. Kami siap memenangkan Paslon Rudy Susmanto-Jaro Ade pada 27 November mendatang,” katanya.

Mursidin mengaku, dengan jumlah Relawan Terus sebanyak 7.200 maka akan mempermudah melakukan sosialisasi dengan masyarakat hingga ke tingkat RT.

“Jumlah Relawan Terus diatas kertas itu sebanyak 7.200. Mereka akan kami arahkan untuk melakukan sosialisasi hingga ke tingkat RT untuk kemenangan Rudy Susmanto,” jelasnya.

Sementara itu, Cabup Bogor Rudy Susmanto mengucapkan terimakasih atas dukungan Relawan Terus yang sudah mendeklarasikan diri dan siap memenangkan Paslon Rudy-Jaro di Pilbup Bogor 2024.

“Terimaksih atas semua dukungannya yang diberikan oleh Relwan Terus kepada kami Rudy dan Jaro. Namun waktu pemilihan tinggal sebentar lagi, saya berharap agar para relawan bisa mensosialisasikan kami hingga ke akar rumput,” ucapnya.

(yev/rls)

Serap Aspirasi Warga, Kang Riyan Sebut Air Bersih Hingga TPT Kebutuhan Mendesak

jurnalinspirasi.co.id – Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Bogor, Tri Riyanto Andhika Putra, atau yang akrab disapa Kang Riyan melaksanakan reses di Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Tengah.

Dalam reses pertamanya sebagai anggota DPRD, Kang Riyan mendengarkan langsung berbagai keluhan masyarakat terkait masalah pelayanan kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan sosial.

Selain keluhan mengenai BPJS yang tidak aktif (BPJS mati) dan distribusi BPJS PBI yang belum merata, warga juga mengangkat isu pembangunan drainase di Ciwaringin yang belum selesai, serta aliran air PDAM yang sangat kecil dan menghambat kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya itu, warga meminta percepatan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kebon Kelapa yang sangat diperlukan untuk mencegah longsor di kawasan tersebut. Aspirasi lain yang disampaikan adalah mengenai Program Keluarga Harapan (PKH) yang dirasa belum merata di antara warga yang berhak menerima.

Menanggapi hal itu, Kang Riyan berkomitmen untuk memperjuangkan penyelesaiannya.

“Semua masalah ini, mulai dari air bersih, drainase, hingga TPT yang sangat mendesak untuk keselamatan warga, akan saya bawa ke pembahasan pemerintah daerah. Kami akan berupaya agar segera ada tindakan nyata,” ucap Kang Riyan.

Sebagai Wakil Ketua Pansus Narkotika, Kang Riyan juga kembali mengingatkan warga tentang bahaya narkoba yang mengancam generasi muda, menekankan pentingnya edukasi dan pengawasan dari keluarga dan lingkungan.

“Kita harus melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba, dan itu dimulai dari kesadaran serta keterlibatan kita bersama,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Mengenal Melli Darsa, Srikandi Hukum Internasional, yang Ingin Mengabdi untuk Tanah Kelahirannya

jurnalinspirasi.co.id – Melli Darsa, calon Wakil Wali Kota Bogor nomor urut satu, yang berpasangan dengan Sendi Fardiansyah, adalah sosok yang memiliki akar kuat di Kota Bogor, meskipun sebagian besar hidupnya dihabiskan di luar negeri mengikuti karier internasional ayahnya.

Lahir dari keluarga dengan sejarah panjang dalam pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, Melli tumbuh dengan nilai-nilai yang kuat dan berkomitmen untuk berkontribusi bagi kemajuan kota kelahirannya.

Melli adalah cucu dari Mohammad Darsa Wiranggayudha, seorang kepala sekolah yang dihormati di Kota Bogor pada era pra-kemerdekaan. Peran sang kakek dalam membangun pendidikan di Kota Bogor menjadi bagian penting dari identitas keluarga Melli Darsa.

“Aki Darsa (Kakek Melli Darsa) selalu menekankan pentingnya pendidikan. Dedikasinya untuk memajukan Kota Bogor terus menjadi inspirasi bagi saya,” kata Melli.

Ayah Melli, Irawan Darsa, adalah seorang diplomat yang ditugaskan di Swiss. Pada usia 6 bulan, Melli sudah meninggalkan Indonesia dan mengikuti karier ayahnya di luar negeri.

Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Swiss, kemudian melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan SMA di kedua negara tersebut, Melli kembali ke Indonesia untuk menempuh studi S1 di Universitas Indonesia, sebelum melanjutkan pendidikan S2 di Harvard Law School, Amerika Serikat.

Selama kuliah di Harvard, Melli hanya terpaut tiga angkatan dari Barack Obama, yang kemudian dikenal sebagai Presiden Amerika Serikat.

“Itu pengalaman yang luar biasa, bisa berada di lingkungan yang begitu dinamis dan melihat bagaimana pendidikan di Harvard mempersiapkan banyak pemimpin dunia,” kata Melli mengenang masa studinya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Melli memulai karier panjang di dunia hukum internasional. Selama lebih dari 30 tahun, ia menangani klien-klien mancanegara, menjadikannya salah satu advokat terkemuka dengan pengalaman global. Pengalamannya di berbagai negara, bekerja dengan beragam klien, memperkaya wawasan dan kompetensinya dalam menghadapi berbagai tantangan hukum dan bisnis internasional.

Namun, meskipun berkarier di luar negeri, kecintaannya pada Kota Bogor tak pernah pudar. Dengan latar belakang keluarga yang kuat dan akar budaya Kota Bogor yang melekat, Melli kini kembali ke tanah kelahirannya dengan tujuan untuk mengabdi.

Ia siap berkolaborasi dengan Sendi Fardiansyah untuk membawa perubahan nyata bagi Kota Bogor.

“Saya merasa panggilan ini sangat personal. Kota Bogor adalah rumah saya, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk memberi kembali kepada kota ini dengan semua pengalaman yang saya miliki,” tegas Melli.

Selain warisan pendidikan dari kakeknya, Melli juga bangga dengan kontribusi keluarganya dalam sejarah Kota Bogor. Sang paman (kakak dari ibunda Melli Darsa), Brigjen H. Saptadji Hadiprawira, adalah tokoh militer yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bogor. Hal ini menjadi pengingat bagi Melli tentang pentingnya dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat.

Kini, dengan pengalaman internasional dan akar keluarga yang kuat di Kota Bogor, Melli Darsa siap membawa pengaruh positif untuk kota tercintanya, sekaligus melanjutkan warisan keluarganya dalam pengabdian kepada masyarakat.

** Fredy Kristianto