29.8 C
Bogor
Wednesday, November 12, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 81

Kades Leuwiliang Lantik Serentak 47 Ketua RT dan 14 RW

0

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Prosesi pelantikan 47 Ketua Rukun Tetangga (RT) dan 14 Ketua Rukun Warga (RW) di Desa Leuwiliang, Leuwiliang, Kabupaten Bogor periode 2025-2029 berlangsung serentak.

Kepala Desa Leuwiliang, H. Iman Nurhaiman menjelaskan, seluruh RT dan RW yang dilantik telah melalui proses pemilihan yang demokratis oleh warga.

“Ada 47 RT dan 14 RW yang dilantik hari ini. Mereka sebelumnya telah melaksanakan pemilihan secara demokratis yang dipilih langsung oleh warga,” ungkap H. Iman Nurhaiman kepada wartawan disela kegiatan pelantikan RT-RW, Senin (10/2025)

Iman menjelaskan bahwa proses pemilihan berlangsung pada 25 Januari 2025 sebagai hari terakhir pemungutan suara.

Ia juga menekankan, pentingnya musyawarah dan kebersamaan dalam membangun desa.

“Di desa kami, segala sesuatu dilakukan secara bersama, baik dalam suka maupun duka. Kami selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat,” katanya.

Lebih lanjut, Iman berpesan kepada para ketua RT dan RW yang baru dilantik agar menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.

“Ini adalah amanah dari masyarakat. Kita harus menjaga kepercayaan ini dan bekerja bersama untuk membantu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik,” katanya.

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, Abdul Aziz Anwar mengatakan bahwa dengan kehadiran para kepala desa se-Kecamatan Leuwiliang yang hadir dalam kegiatan pelantikan RT, RW di Desa Leuwiliang tersebut merupakan bukti nyata kekompakan dan solid.

“Hari ini pelantikan RT dan RW berjalan lancar dan luar baisa seluruhnya,” katanya.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor Juanda Dimansyah, Camat Leuwiliang Wr Pelitiawan, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Usep Nukliri, serta Ketua Apdesi Abdul Azis Anwar.

(Arip Ekon)

Wamen P2MI Kick-off Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Leuwiliang

0

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmadi Tawalla mengunjungi Puskesmas di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Senin (10/2/2025).

Dalam kunjungan kerjanya Dzulfikar melakukan kick-off program cek kesehatan gratis yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dzulfikar Ahmadi Tawalla menegaskan, program ini merupakan wujud nyata perhatian negara terhadap kesehatan masyarakat.

“Hari ini saya di Puskesmas Leuwiliang mengecek proses awal. Alhamdulillah, beberapa ruangan sudah kita lihat, berinteraksi dengan pasien, dan hampir semua masyarakat sangat bersyukur mendapat kado ulang tahun dari negara,” katanya.

Program ini mencakup seperti pemeriksaan kesehatan bagi empat kelompok usia, yakni balita, remaja, dewasa serta lansia.

Adapun, kata dia, pemeriksaan itu dilakukan sesuai standar kesehatan yang telah ditetapkan.

Dzulfikar menekankan pentingnya budaya pencegahan melalui cek kesehatan rutin, bukan hanya berobat ketika sakit.

“Ini adalah budaya baru, menurutnya, budaya kesehatan itu bukan hanya datang untuk berobat ke rumah sakit saja, tetapi juga melakukan cek kesehatan sebagai langkah pencegahan dini,” katanya.

Selain itu, kata dia, hasil screening dari pemeriksaan ini akan menentukan langkah medis selanjutnya.

Selain itu, lanjut dia mengatakan, jika ditemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke BPJS dan rumah sakit dengan layanan gratis sepenuhnya.

Dzulfikar berharap program ini bisa menjangkau seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Ia juga menekankan pentingnya kenyamanan dalam layanan kesehatan serta kehadiran tenaga medis yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kita berharap teman-teman dari Kementerian Kesehatan turun proaktif, melihat, dan memonitor program ini secara berkala,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Leuwiliang, dr James Tambunan mengatakan, dengan dimudahkannya pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis ini dapat menggugah kesadaran masyarakat pentingnya mendeteksi dini dalam menjaga kesehatan.

Menurutnya, secara nyata apa yang di programkan di pemerintahan Bapak Presiden Prabowo ini, hal hal yang diungkapkan dalam pelayanan masyarakat ini memang sangat nyata sekali hal untuk bisa men-skrining dimana yang datang kesini itu tidak harus orang yang sakit saja

Bukan yang sakit saja, tetapi bagaimana yang sehat-pun mau tidak mau bisa memeriksakan diri agar mengetahui kekurangan dalam tubuh mereka itu ada apa,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Mobil Siaga Kondisinya Sudah Tua, Apdesi Usul Mobil Operasional Desa Ditambah

0

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Ketua DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar meminta Pemerintah Kabupaten Bogor membelikan mobil siaga untuk desa.

Alasannya, penambahan kendaraan operasional roda empat itu tak lain agar masyarakat yang hendak menggunakan kendaraan operasional tidak harus menunggu antrean.

Selain itu, penambahan mobil operasional bukan untuk kepala desa tetapi melayani kebutuhan masyarakat.

“Terakhir desa mendapatkan bantuan mobil Gercep di era Bupati Ade Yasin -Iwan Setiawan. Kenapa tidak kita mengusulkan adanya penambahan mobil operasional desa,” ujar Azis yang juga Kepala Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede usai menghadiri pelantikan RTa dan RW di Desa Leuwiliang.

Azis mengungkapkan bantuan mobil siaga yang sekarang ini ada di desa umurnya sudah hampir 11 tahun, setiap harinya digunakan untuk operasional masyarakat.

Ketika mobil siaga digunakan oleh masyarakat, tiba-tiba ada masyarakat yang memerlukan kendaraan ke rumah sakit. Mereka terpaksa harus menunggu mobil selesai digunakan.

Melihat fenomena tersebut sehingga diperlukan adanya penambahan sarana dan prasarana akomodasi transportasi siaga untuk membantu masyarakat.

“Adanya penambahan mobil operasional desa, baru sebatas usulan. Untuk Mobil operasionalnya bisa jenis Toyota Avanza ,” ungkapnya, Senin (10/2/2024).

“Camat mobilnya baru, Sekcam mobilnya baru. Kenapa tidak mobil operasional desa ditambah menjadi dua unit,” tukasnya

Senada, Kepala Desa Cibatok 1, Cibungbulang Cecep sangat mendukung akan adanya usulan dari Ketua Apdesi Kabupaten Bogor perihal penambahan kendaraan operasional. Terlebih, mobil Gercep yang ada saat ini kondisi sudah cukup tua dan setiap hari selalu digunakan oleh masyarakat.

“Kalau di desa ada dua mobil operasional, pelayanan terhadap masyarakat akan lebih optimal tidak lagi harus menunggu antrean ketika ada warga yang perlu kendaraan,” ungkapnya,” tukasnya.

(Arip Ekon)

PKL Gapura Kangkangi Pedagang Pedagang Pasar Cisarua

0

Cisarua – Jurnal Bogor
Kondisi pasar pedagang Cisarua sejak lama terhantui oleh keberadaan para pedagang kali lima yang berada di ruas jalan Gapura. Ratusan kios PKL di jalan Gapura itu membuat para pengunjung pasar terhenti di kawasan para PKL. ini dikarenakan akses jalan menuju ke dalam pasar disaat jam jam sibuk menjadi macet akibat sebagian badan jalan kiri dan kanannya terganggu oleh barang dagangan dan parkir kendaraan.

Bedasarkan pantauan, para pedagang yang berada di kios kios pasar mereka tidak mampu berjualan hingga sore. Hal ini di dikarenakan pengunjung ke pasar itu di pukul 12 siang sudah sepi. Para pengunjung sebagian besar lebih memilih berbelanja berbelanja di kios kios PKL atau di para pedagang yang berada di radius arah bekas Pos Polisi Lalulintas.

“Ya kami dikunjungi pembeli disini paling sampai jam 12 siang. Itupun tensi pembeli yang bisa dihitung jari. Para pengunjung kelihatannya malas untuk berbelanja ke dalam pasar. Apalgi jika jam jam sibuk, jalur ke dalam pasar selalu macet,” ujar salah seorang pedagang.

Hal yang diungkapkan salah seorang pedagang tadi memang diakui oleh beberapa pengunjung. Linda, warga Batulayang ini mengaku dia sudah merasa cukup untuk belanja diluar pasar. Menurut dia, berbagai kebutuhan untuk keperluan sudah tersedia di para pedagang kaki lima.

“Di jalur Gapura semua barang batang yang dibutuhkan sudah tersedia. Jadi jika tidak terlalu 0ent9ng banget kami kagak ke dalam pasar. Selain macet juga memakan waktu untuk belanja di dalam pasar,” ucapnya.

Sementara pengunjung lainnya menuturkan, kemacetan di pagi hari itu membuat salah satu faktor kita malas ke dalam pasar. “Yang kita rasakan sebagai pengunjung pasar, kemacetan disaat pagi hari di arah masuk ke dalam pasar itu menjadi penyebab utama. Seharusnya ada upaya dari aparat pemerintah mengatur kondisi dijalur tersebut supaya tidak menyebabkan kemacetan,” pungkas Edi, warga Cisarua. Dadang Supriatna.

Dedie Sebut Subsidi Kunci Langgengkan Biskita

0

jurnalinspirasi.co.Id -;Polemik program Buy The Service (BTS) Biskita di Kota Bogor masih terus bergulir. Wali Kota Bogor terpilih, Dedie A Rachim berjanji akan kembali menghidupkan Biskita di ‘Kota Hujan’.

Dedie mengatakan bahwa Biskita merupakan program prioritas utama. Iapun menekankan bahwa kejelasan skema pembiayaan subsidi adalah kunci untuk memastikan layanan transportasi publik berjalan secara optimal.

Menurut dia, pihaknya telah berdiskusi dengan Gubernur Jawa Barat mengenai kemungkinan alokasi dana option dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk mendukung subsidi layanan ini.

“Sesuai ketentuan dan arahan dari Gubernur, dana option PKB memang ditujukan untuk peningkatan pelayanan transportasi publik. Secara teknis, hal ini memungkinkan untuk digunakan dalam pembiayaan subsidi melalui APBD,” ungkapnya, Minggu (9/2/2025).

Kata dia, saat ini proses pematangan teknis dan administrasi sedang berlangsung. Tahapan finalisasi sedang ditangani oleh bagian hukum, dan apabila semua berjalan lancar, proses lelang untuk pengadaan teknologi informasi serta pengawasan subsidi akan segera dimulai.

Disinggung mengenai nasib sopir Biskita Transpakuan yang sebelumnya diberhentikan, Dedie mengaku belum memiliki informasi detail. Tetapi, ia memastikan bahwa operasional layanan tersebut akan kembali berjalan.

“Intinya, insyaallah kita operasionalkan kembali,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa lelang Biskita akan dilakukan setelah regulasi ditandatangani oleh PJWali Kota dan review KAK dan HPS diselesaikan Inspektorat.

“Jadi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) akan melelangkan Biskita setelah review selesai. Saat ini, regulasi sudah dirampungkan oleh Bagian Hukum,” ujar Marse.

Marse mengatakan bahwa pembayaran program BTS Biskita akan menggunakan skema LS (langsung). Sedangkan untuk pendapatan nantinya akan dikerjasamakan dengan empat bank, yakni BNI, BCA, Mandiri, dan BRI.

“Penumpang akan membayar menggunakan uang elektronik. Nantinya setelah masuk ke bank penyedia kartu elektronik, kemudian akan diteruskan ke bank penampung kas daerah. Dalam hal ini adalah BJB,” ucapnya.

Atas dasar itu, sambung dia, Pemkot Bogor akan mendorong BJB untuk merampungkan kerjasama dengan empat bank penyedia kartu.

Disinggung mengenai kerjasama antara operator Biskita dengan Perumda Transportasi Pakuan (PTP). Marse mengaku belum dapat memastikan seperti apa skemanya.

“Kami tetap berharap bisa dikerjasamakan dengan PTP. Tapi bentuknya seperti apa tergantung pemenang tender,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Marse, Pemkot Bogor sendiri menargetkan agar seluruh persyaratan dapat rampung pada pekan depan, sehingga dapat segera dilelangkan.

“Kami berharap di akhir Februari, Biskita sudah dapat kembali mengaspal,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Tenggak Miras Oplosan Empat Orang Tewas, Satu Kritis

0

jurnalinspirasi.co.id – Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban. Sebanyak empat orang harus meregang nyawa dan seorang kritis usai pesta miras di kawasan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Jumat (7/2/2024).

Diketahui, keempat korban tewas adalah I, H, Y, dan MR, mereka merupakan warga Tegallega. Sementara seorang kritis berinisial A, warga Tegalmangga yang kini tengah dirawat intensif di UGD RS PMI.

Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Agustinus Manurung mengatakan bahwa para korban membeli miras oplosan itu di sekitaran Taman Corat-Coret, Jalan Pandu Raya, Kecamatan Bogor Utara.

“Mereka mengkonsumsi di tempat steam motor kawasan Tegallega. Korban meninggal saat dirawat di rumah sakit pada 8 dan 9 Februari,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (9/2/2024).

Menurut Kapolsek, para korban diduga keracunan miras oplosan jenis aseng dalam kemasan plastik.

“Total ada sembilan orang yang meminum-minuman keras. Empat di antaranya meninggal dunia, seorang kritis,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa miras oplosan tersebut dibeli oleh Y yang diantar oleh B menggunakan sepeda motor.

Lebih lanjut, kata Kapolsek, polisi juga telah mengamankan penjual miras berinisial S asal Kabupaten Kuningan, yang menjajakan.

“Saat ini yang bersangkutan sedang diperiksa di Polsek Bogor Tengah,” katanya.

** Fredy Kristianto

Toko Tekstil di Ciampea Terbakar Lagi

0

Ciampea l Jurnal Bogor
Toko tekstil di Jalan Raya Ciampea, Kabupaten Bogor untuk kedua kalinya kembali terbakar. Kobaran api hebat melahap toko tekstil di Ciampea pada Minggu (9/2/2025) hingga pemadam kebakaran (Damkar) butuh waktu 1 jam untuk menjinakan kobaran api tersebut.

Sebelumnya toko tekstil di Ciampea dilalap sijago merah pada 30 September 2024 lalu. Menurut staf Damkar Leuwiliang, Holid, penyebab kebakaran diduga berasal dari percikan api mesin gurinda yang digunakan oleh pekerja bangunan.

“Ketika kita dapat laporan ada kebakaran di daerah Ciampea, kemungkinan besar disebabkan oleh percikan api dari gurinda yang digunakan oleh pekerja bangunan,” ujarnya.

Api dengan cepat menyebar ke gudang yang menyimpan bahan mudah terbakar, seperti lem bekas industri sepatu.

Beruntung, tim Damkar yang segera tiba di lokasi berhasil menjinakkan kobaran api.

“Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih satu jam,” katanya.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kebakaran menyebabkan kemacetan panjang hingga beberapa kilometer. Hal ini disebabkan oleh lokasi kejadian yang berada di depan jalan jalur provinsi yang ramai dilintasi kendaraan.

Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab dan total kerugian akibat insiden tersebut.

(Arip Ekon)

Setahun, 100 Lebih Nyawa Melayang di Jalan Parungpanjang, KDM Dibuat Kaget

0

Parung Panjang l Jurnal Bogor
Dalam kurun waktu satu tahun, banyak kecelakaan lalul lintas tepatnya di Jalan Raya Parungpanjang, Kabupaten Bogor hingga berujung meninggal dunia. Ada 100 orang meninggal akibat laka lantas di jalan itu membuat Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang akrab dipanggil KDM (Kang Dedi Mulyadi) terkejut bukan kepalang.

Dikutip dalam Video YouTube KDM Channel Minggu (9/2/2025), awalnya, KDM bertanya kepada Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengenai permasalahan yang paling menonjol di wilayahnya.

Rio kemudian mengungkapkan bahwa kecelakaan di Parungpanjang menjadi salah satu persoalan serius.

“Kami mohon bantuan kepada Pak Gubernur untuk masalah Parungpanjang. Selama saya menjabat 1,8 bulan di sini, kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian pengemudi maupun kondisi jalan yang rusak telah menimbulkan banyak korban jiwa,” ujarnya.

Rio menyebutkan bahwa selama dirinya bertugas, lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalur tersebut.

Mendengar angka itu, Dedi Mulyadi terkejut. “100 orang meninggal di Parungpanjang, selama ini?” tanyanya dengan ekspresi tak percaya.

Lebih lanjut, Rio menjelaskan bahwa kondisi ini diperburuk dengan aktivitas kendaraan tambang yang menggunakan jalan provinsi.

Infrastruktur jalan yang rusak dan lalu lintas kendaraan berat menjadi faktor utama kecelakaan.

Menanggapi hal ini, KDM menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera mengambil langkah.

Ia berencana mempercepat pembangunan jalan khusus tambang agar tidak lagi mengganggu jalan utama yang digunakan masyarakat.

“Di tahun 2026 kita sudah oke, kita bangun total selesai yang penting tanahnya untuk jalan jalur tol tambang khusus,” katanya.

“Tahun ini (2025) saya bisa paksa kepala PU untuk segera membangun jalan provinsi dulu sebelum berpikir tentang jalan tol tambang,” jelasnya.

KDM juga menyebut bahwa anggaran sekitar 50 miliar akan disiapkan untuk pembangunan jalan Parungpanjang.

Ia berharap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat memberikan kebijakan terkait perubahan anggaran agar proyek ini bisa segera berjalan.

“Sekarang yang kita pikirkan membangun jalan Parungpanjang jalan provinsinya yang kurang lebih 50 miliar, gak ada masalah, tahun ini kita bangunin. Asal kepala PU-nya bersedia untuk mau melelangkan. Kan kemarin alasan waktunya mepet, makanya mudah-mudahan Mendagri memberikan peraturan tentang perubahan anggaran. Karena ini menyangkut nyawa orang. Saya baru tau pak korbannya 100 orang,” tutupnya.

(Arip Ekon)

Jalan Cikopo Semakin Hancur

0

Cisarua – Jurnal Bogor
Kondisi jalan alternative Cikopo Selatan yang berada di wilayah Desa Kopo, Kecamatan Cisarua kondisinya kini semakin hancur. Ha ini disebakan berbagai faktor yang membuat keadaan badan jalannya bagaikan aliran sungai. Berdasarkan pantauan di lokasi, jalur yang menunju ke arah pasar Cisarua tepatnya di Kampung Cidokom, badan jalannya tidak memiliki saluran drainase. Hingga disaat turun hujan air menggenangi badan jalan.

Dampak dari hancurnya badan jalan itu selain menjadi kendala para pengguna jalan, juga membuatah masyrakat yang ada di sekitarnya mejadi tidak nyaman. Hal ini dikarenakan, rumah yang tepat betapa di tepi badan jalan pagarnya selalu dikotori oleh lumpur cipratan dari roda kendaraan yang melintas.

“Jalannya hancur akibat air. Badan jalan terus mengalami bolong bolong dan menciptakan kolam kolam dibeberapa titik. Dulu sempat diperbaiki oleh petugas jalan. Tetapi kondisinya tidak kuat lama,” ukar Sobari, warga sekitar.

Sementara itu, dikatakan Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi, ditahun 2025 ini lokasi tersebut akan diperbaiki dengan badan jalannya dibeton. “Lokasi disana itu banyak air, jadi badan jalannya harus menggunakan beton. Dan mudah mudahan sesuai rencana pemkab Bogor akan melakukan perbaikan dengan betonidasi,” tandas Rizky Akbar. Dadang Supriatna

Pengajian Rutin, Maha Guru Perguruan Ilmu Laduni Sekar Jati Nur Auliya Ingatkan Anggotanya Jangan Sombong

0

Nanggung l Jurnal Bogor
Perguruan Ilmu Laduni Sekar Jati Nur Auliya kembali menghelat pengajian rutin bulanan, Minggu (9/2/2025).

Kegiatan spiritual keagamaan itu berlangsung di Padepokan Kampung Lukut di Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor. Diikuti puluhan anggota perguruan dan masyarakat.

Acara diisi pembacaan ayat suci Al-Quran begitu juga doa bersama dan tausiyah yang disampaikan langsung oleh Maha Guru Perguruan Sekar Jati Nur Auliya, H. Suripan.

“Dewasa ini, pentingnya menjaga ibadah sholat, sikap rendah hati dan kesabaran serta menjauhi sikap ujub atau sombongan,” kata H. Suripan dalam tausiyahnya.

Dihadapan para anggota perguruan dan masyarakat yang hadir H. Ipan berpesan kita semua sama- sama senantiasa harus saling menjaga dan jangan pernah meninggalkan sholat dalam kondisi apapun.

“Selaku mahluk sosial, jangan pernah menyimpan rasa dendam kepada siapa pun. Jangan dendam sama siapapun dan selalu berusaha untuk memaafkan kesalahan orang lain,” pesananya

“Jika kita dilanda emosi, segeralah membaca istighfar agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk,” tandasnya.

Dijelaskannya Perguruan Sekar Jati Nur Auliya merupakan wadah untuk mempelajari ilmu laduni, yang merupakan karomah dari Sunan Kalijaga.

Perguruan Sekar Jati Nur Aulia tidak hanya mengajarkan kemampuan bela diri saja. Namun terpenting bagaimana berusaha untuk membentuk karakter mulia, seperti menjauhi perbuatan buruk, dan memberikan perlindungan dari berbagai ancaman yang membahayakan.

“Ilmu laduni bukan sekadar bela diri fisik, melainkan juga sarana syiar Islam dan perlindungan diri. Ilmu dapat digunakan terutama untuk menolong sesama dan bisa menangkal kejahatan, baik secara fisik maupun secara gaib,” ujarnya.

Lebih lanjut, H. Suripan menjelaskan bahwa ilmu laduni memiliki kekuatan spiritual yang dapat melindungi pengamalnya dari tindakan zalim, baik secara fisik maupun non-fisik.

“Ketika ada seseorang yang berniat melakukan kezaliman, baik secara fisik maupun non-fisik, pelaku akan merasakan efek seperti kaku atau lemas, tergantung pada apa yang diucapkan,” jelasnya.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan spiritual, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antaranggota perguruan dan masyarakat.

Diharapkan, kegiatan rutin ini dapat terus memberikan manfaat dan menebarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

(Arip Ekon)