30.2 C
Bogor
Friday, July 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 77

Duh, Serapan Anggaran BTT Kota Bogor Sangat Minim

jurnalinspirasi.co.id – Cuaca ekstrem yang terjadi selama bulan Oktober, menyebabkan terjadinya 85 bencana di Kota Bogor. Kendati demikian, serapan anggaran dari pos Biaya Tidak Terduga (BTT) masih sangat minim. Hal tersebut pun mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy.

Rusli meminta kepada Pemerintah Kota Bogor untuk memaksimalkan serapan anggaran BTT yang ditujukan untuk menanggulangi bencana dan memperbaiki infrastruktur akibat bencana.

Sebab berdasarkan data dari Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) serapan Belanja Tidak Terduga (BTT) masih 0,33 persen atau Rp310 juta dari pagu anggaran sebesar Rp92,11 miliar.

“Tentu dengan banyaknya bencana yang terjadi di bulan Oktober, kami mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk segera mencairkan BTT untuk para korban bencana sebab realisasi serapan anggaran masih sangat minim,” kata Rusli, Kamis (17/10/2024).

Rusli juga menekankan pentingnya penyaluran BTT untuk para korban bencana, selain untuk memastikan tidak ada bencana susulan di lokasi, tetapi juga memaksimalkan serapan anggaran agar tidak terjadi SILPA.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dari 85 bencana yang terjadi terdapat 72 rumah terdampak dengan klasifikasi 31 rusak ringan, 26 rusak sedang dan 15 rusak berat.

Rusli pun menekankan kepada Pemkot Bogor agar segera menindaklanjuti SK kebencanaan yang dikeluarkan oleh BPBD agar pelaksanaan pembangunan bisa langsung dikerjakan dan tidak menjadi tanggungan di tahun berikutnya. Hal tersebut tentunya memerlukan sinergitas dan kecepatan pelaksanaan dari dinas-dinas teknis yang ada seperti Dinas PUPR dan Disperumkim Kota Bogor.

“Jadi dinas teknis harus segera melayani masyarakat yang kesulitan. Jangan sampai SK kebencanaan ini tidak ditindaklanjuti dan menjadi tanggungan di tahun berikutnya, seperti yang terjadi di tahun 2022 lalu. Nantinya laporan terkait BTT ini akan kami tindaklanjuti didalam rapat kerja komisi-komisi, sebab kami ingin memaksimalkan fungsi dan tugas DPRD Kota Bogor,” tutup Rusli.

** Fredy Kristianto

Eka Maulana Berikan Solusi Tangani 4 Masalah Warga Cibogor

jurnalinspirasi.co.id – Calon Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 5, Eka Maulana blusukan ke sejumlah wilayah di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Pengusaha muda itu tanpa lelah berjalan kaki keluar masuk gang kecil menemui warga dengan menyisir kampung Cibogor. Beragam keluhan pun disampaikan warga kepada calon wakil walikota yang berpasangan dengan Dokter Rayendra tersebut.

Eka Maulana mengatakan, blusukan yang dilakukannya itu untuk mengetahui secara langsung kondisi warga Kota Bogor yang tinggal di perkampungan Kelurahan Cibogor. Ternyata, banyak aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kemajuan serta kesejahteraan bagi mereka.

“Memang ini bagian rangkaian kami dalam menjalani tahapan kampanye, dan saya sudah terbiasa blusukan ke perkampungan dengan tujuan ingin mendengar langsung keluhan yang dirasakan oleh masyarakat,” kata Eka di sela blusukan di Cibogor.

Ia menuturkan, selama tahapan kampanye sudah puluhan kampung dikunjungi olehnya, dan memang setiap keluhan yang dirasakan warga berbeda-beda, seperti di kampung Cibogor ini yang umumnya soal lapangan pekerjaan, kemudian keluhan mahalnya biaya di sekolah swasta.

“Jadi PR kita dua di sini yang utama dikeluhkan warga. Ada juga soal keluhan sampah dan lainnya soal longsor. Jadi secara keseluruhan ada 4 permasalahan yang terjadi di Cibogor ini, dan kita akan segera kasih solusinya,” ujar dia.

Perihal keluhan mahalnya biaya sekolah di swasta, kata Eka, nantinya dia dan dokter Rayendra saat duduk di Pemerintah Kota Bogor akan memberi subsidi, sehingga warga yang anaknya sekolah di swasta tidak lagi mengeluhkan soal biaya.

Kemudian soal lapangan pekerjaan, pihaknya lebih mengutamakan untuk membangkitkan UMKM, yang mana nantinya berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ada juga program unggulan kita yaitu bantuan Rp100 juta per RW, dimana program tersebut diperuntukkan untuk pembangunan di wilayah, misalnya RTLH, turap atau TPT. Nah tadi juga di sini kita menemukan ada rumah yang tidak layak huni, jadi bantuan tersebut bisa kita intervensi,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Dorong Pertanian Modern, Kementan Gelar Pelatihan Tematik Pompanisasi bagi Petani Milenial di Indramayu

JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) resmi membuka Pelatihan Tematik Pompanisasi bagi Petani di Kabupaten Indramayu.

Kegiatan berlangsung dari 14 hingga 16 Oktober 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani milenial dalam pengoperasian, perawatan, dan pemeliharaan sistem pompanisasi guna mendukung pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam banyak kesempatan menekankan pentingnya inovasi dalam pertanian untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis pangan.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia. Pelatihan seperti ini adalah langkah nyata untuk menciptakan pertanian yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing.” sebut Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, meyakini bahwa peran generasi muda sangat krusial dalam membawa sektor pertanian ke arah yang lebih modern dan berdaya saing tinggi. Ia menegaskan,

“Dengan dukungan dan inovasi dari generasi muda, kami yakin sektor pertanian akan semakin maju dan tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Kami berharap para petani milenial dapat menjadi motor penggerak utama dalam transformasi ini, sehingga hasil produksi meningkat secara berkelanjutan.” kata Santi.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 30 petani milenial dari lima kecamatan di Indramayu.

“Pelatihan ini dirancang dengan 80% metode praktik, dengan kurikulum yang mencakup pengenalan pompa irigasi, pengoperasian, perawatan, dan perbaikan atau troubleshooting pompa irigasi. Kami berharap peserta dapat menerapkan keterampilan ini langsung di lapangan,” ungkap Sukim.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto juga turut memberikan apresiasinya dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan,

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah menggelar pelatihan tematik ini serta mendukung program pertanian modern di Indramayu. Semoga inisiatif ini dapat menjadi pionir bagi daerah lain” ujar Sugeng

Sugeng juga berharap para petani milenial yang mengikuti pelatihan ini dapat menyebarkan ilmu yang telah mereka peroleh dan menjadi penggerak utama dalam menerapkan teknologi pertanian yang lebih maju.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Kementan dalam memperkuat sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Indramayu yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Dengan mempersiapkan petani milenial, Kementan berharap mereka dapat menjadi pionir dalam menerapkan teknologi pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan.

(bbpmkp)

Ada ‘Putra Emas’ Maju Pilwalkot Bogor, Warga Kedung Halang: Dokter Rayendra Harga Mati!

jurnalinspirasi.co.id – Warga Kedunghalang mengobarkan dukungan kuat untuk Cawalkot Bogor nomor 5, Dokter Rayendra – Eka Maulana. Kobaran itu dilantangkan saat gelaran dialog Ngariung Sehat di Gang Kembang, Kelurahan Kedunghalang, Kota Bogor pada Selasa (15/10/2024).

Bukan tanpa alasan, Paslon nomor 5 itu dinilai sebagai satu-satunya yang berlatar belakang murni profesional, bukan mewakili elit politik. Apalagi, Dokter bernama lengkap Raendi Rayendra merupakan putra asal Kedung Halang.

Lebih dari dua dekade ia melakoni profesi dokter hingga mendapat gelar fellow kedokteran tingkat Asia. Di dunia pendidikan, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen ASN UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, selama 15 tahun. Dokter Rayendra juga mapan sebagai pengusaha sukses di bidang kesehatan kulit.

Sedangkan Sang Wakil Wali Kota, Eka Maulana Djehan, merupakan pengusaha sukses yang berasal dari keluarga tokoh masyarakat Bogor, mendiang Ellief Djehan.

Eka Maulana pun punya pengalaman panjang di dunia ekonomi dan kepemudaan. Ia memulai karirnya 17 tahun silam sebagai fundraiser Greenpeace Indonesia. Hingga kini, Eka Maulana sukses memimpin berbagai perusahaan di bidang media advertising hingga swadaya.

Eka Maulana juga aktif mendirikan dan memimpin organisasi kepemudaan seperti Bogor Youth Action. Kepemimpinan dan kontribusinya teruji lewat pengalaman panjang hingga kini.

“Dokter Rayendra pokoknya harga mati buat kami, warga Kedunghalang,” lantang sejumlah warga.

Mereka telah lama mengidamkan sosok pemimpin ‘Putra Daerah’ yang mewakili rakyat. Sebagaimana Dokter Rayendra yang berasal murni dari kalangan profesional di masyarakat.

“Dokter Rayendra bukan politisi, sederajat dengan kami warga Kedunghalang, tapi punya keberanian mewakili kepentingan masyarakat,” tukas warga.

** Fredy Kristianto

Kampanye Tak Biasa Cawalkot Bogor Nomor 5, Warga: Kreatif! Pake Tes Mata

jurnalinspirasi.co.id – Paslon Cawalkot Bogor nomor 5, Dokter Rayendra – Eka Maulana punya cara unik berkampanye lewat media luar ruang. Hal itu lantas menarik sejumlah warga Bogor untuk turut berkomentar.

“Kreatif! Unik pake tes mata,” ujar warga saat dialog Ngariung Sehat di Kedung Halang, Selasa (15/10/2024).

Tak mengherankan, alih-alih memajang foto profil, satu-satunya paslon profesional di Pilwalkot Bogor 2024 itu malah memajang tes kesehatan mata pada papan iklan yang terpampang di Jalan Raya Pajajaran, sejak Minggu (13/10/2024).

Pada papan iklan tersebut tertulis “Tes Mata”, beserta elemen tes buta warna yang menunjukkan nomor 5. Tertulis pula keterangan “Jika Tidak Terlihat Angka, Hubungi Dokter”.

Kampanye kreatif itu sontak mengundang banyak reaksi warga Bogor. Tak terkecuali di media sosial.

“Well played! Kampanye yang di luar dugaan,” tulis akun Instagram @ich****fadh.li, dikutip Selasa (15/10/2024).

“Ini kampanye benar. Ada pajaknya. Jangan pilih yang pasang spanduk sembarangan, tidak mendidik,” tambah akun @dimensi_*ideo.

Bahkan, kampanye kreatif Dokter Rayendra – Eka Maulana juga mengundang komentar yang menyentil. Salah satunya ditulis oleh netizen dengan akun Instagram @muhammad****13.

“Coba pejabat disuruh tes mata juga, soalnya banyak yang ga ngeliat kepentingan rakyat,” tulis akun Instagram @muhammad****13.

Kampanye Dokter Rayendra – Eka Maulana dinilai jadi daya tarik baru dalam berpolitik. Warga berharap, dengan hadirnya sosok profesional dalam Pilwalkot Bogor, jadi angin segar tampuk kepemimpinan Kota Bogor ke depan.

** Fredy Kristianto

Kartu SIM dengan Pengenalan Wajah? Bersiaplah untuk 2025!

Jurnalinspirasi.co.id – Tiga operator seluler terkemuka di Indonesia, yakni XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat Ooredoo Hutchison, telah sukses melaksanakan uji coba registrasi kartu SIM menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan bahwa regulasi ini akan mulai diterapkan pada tahun 2025.

Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa keberhasilan uji coba ini menandakan kesiapan industri telekomunikasi dalam mengimplementasikan aturan baru terkait pengaktifan nomor seluler prabayar dengan teknologi biometrik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan data pelanggan.

Dengan adanya validasi tambahan melalui pengenalan wajah, data pelanggan seluler akan menjadi lebih akurat dibandingkan sebelumnya. Wayan menjelaskan bahwa ini merupakan strategi terbaru untuk mengatasi penipuan yang masih terjadi meskipun registrasi sudah menggunakan data NIK dan Nomor KK.

Meskipun uji coba registrasi SIM card dengan teknologi biometrik telah berhasil, Wayan menekankan bahwa proses penerapan aturan ini masih memerlukan waktu yang panjang. Nantinya, registrasi ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Dirjen PPI yang mengatur aspek teknisnya.

**Dedi R.

Ma’ had Sunnah SKOBA Dukung Program Pemerintah Menekan Angka Stunting

Parung | Jurnal Bogor – Ma’had Sunnah SKOBA Madani, Parung, yang merupakan Mitra PKBM Bakti Nusa sejak 2022 menginisiasi program kampanye dengan tema “Indonesia Zero Stunting”.

Kampanye ini resmi dimulai Kamis, 3 Oktober 2024 dengan menerjunkan 9 santriwati hafizh Qur’an vokasi kedokteran untuk terjun langsung ke Posyandu Teratai, Kampung Pulo, Desa Warujaya, Parung Kabupaten Bogor.

Program ini dipimpin oleh Ketua Kader Posyandu Iis Fitria Sari dan Ibu Halimah, serta di bawah pengawasan Ibu Lurah Yayom.

Kepala Sekolah Vokasi Kedokteran Ma’had SKOBA Madani, Anita Fitriani (cand) S,PD menjelaskan bahwa kampanye ini sepenuhnya digagas oleh Ma’had Sunnah SKOBA Madani dan dilaksanakan melalui parade keliling ke 100 posyandu di Indonesia.

“InsyaAllah, target kami adalah menjangkau 100 posyandu di seluruh Indonesia. Kami ingin turut serta mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting di tanah air,” Selasa (15/10).

Besar harapan kami bisa memecahkan rekor MURI dengan melibatkan 9 santriwati hafizh Qur’an Vokasi Kedokteran dalam kampanye Indonesia Zero Stunting di 100 posyandu,” ungkapnya.

Namun demikian, ia juga berharap program ini mendapatkan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, mengingat kampanye ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa partisipasi dari berbagai pihak.

Dengan melibatkan 9 santriwati terbaik dalam kampanye ini, yaitu Danish Hafizha, Shaeza Sabira, Adhwa Talita, Ghadiza Fadhila, Nida Nadia, Azeeya Humaira, Ayu Naomi, Caliana Nafisah, dan Intan Rizqi.

“Alhamdulillah, para santri sudah dibekali dengan ilmu komunikasi terapeutik serta cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu peserta posyandu,” jelasnya.

Masih kata Anita, Ma’had SKOBA Madani, para santri dibiasakan untuk presentasi keilmuan dan dilatih keterampilan public speaking. “Mudah-mudahan program ini akan berjalan lancar,” harapnya.

“Untuk mewujudkan Indonesia Emas, menyelamatkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual generasi muda adalah langkah penting,” tegasnya. (*)

Warga Keluhkan Tumpukan Sampah, Jaro Ade Respons Komunikasi dengan Komisi III dan DLH pun Langsung Bersihkan Sampah

JURNAL Inspirasi – Doa masyarakat Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor akhirnya dikabulkan. Tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap dan mengancam kesehatan yang selalu dikeluhkan warga akhirnya diangkut petugas kebersihan.

“Apa yang menjadi keluhan masyarakat Desa Jampang khususnya warga yang tinggal di wilayah RW 06 Desa Jampang terkait tumpukan sampah, akhirnya sampah tersebut diangkut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom, Selasa (15/10/2024).

Kang Aan, sapaan akrabnya, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor yang sudah menurunkan armada pengangkut sampah plus menerjunkan sejumlah personil petugas kebesihan.

“Sebagai wakil rakyat, tentunya saya memiliki kewajiban untuk menyampaikan keluhan masyarakat dan alhamdulilah dinas terkait pun merespon dengan baik dan mengambil langkah cepat untuk menindaklanjutinya,” tutur politisi Golkar itu.

Keluhan masyarakat terkait tumpukan sampah yang sangat mengganggu itu, disampaikan masyarakat saat kampanyeu paslon nomor urut 1, Rudy Susmanto – Jaro Ade di wilayah Desa Jampang, Kecamatan Kemang.

“Waktu itu saya berdialog dengan masyarakat Jampang dan hampir semua masyarakat khsusunya di wilayah RW 06 mengeluhkan bau sampah yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan, dan aspirasi itu saya tampung,” ujar Jaro Ade.

Usai menampung aspirasi mayarakat, Jaro Ade pun berkomunikasi dengan pimpinan Komisi III DPRD Kabupaten Bogor agar ditindak lanjuti keluhan masyarakat Jampang tersebut.

“Alhamdulilah anggota dewan pun gerak cepat berkomunikasi dengan dinas terkait dan langsung diambil tindakan. Akhirnya sampah itupun diangkut petugas kebersihan,” kata Jaro Ade.

Kolaborasi yang terjalin antara anggota dewan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memang seharusnya terjalin sinergitas dan harmonisasi, agar semua persoalan di masyarakat ditindak lanjuti dan diberikan solusi konkrit.

“Jika eksekutif dengan legislatifnya kompak, saya yakin persoalan sebesar apapun bisa ditangani dan diberikan solusi yang menguntungkan bagi masyarakat, karena pada dasarnya pemerintah itu harus melayani masyarakat,” pungkasnya.

Kemenangan di Dapil 1, Cabup Rudy Ingin 90 Persen

JURNAL Inspirasi – Rudy Susmanto mentargetkan raihan suara di daerah pemilihan (Dapil) satu Kabupaten Bogor sebesar 90 persen pada Pilkada Kabupaten Bogor di 27 November mendatang.

Hal itu ditegaskan Calon Bupati (Cabup) Bogor nomor urut 1 itu saat melakukan konsolidasi dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Cibinong dan Citeureup di Kampung Patriot, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (15/10/24).

Menurut Rudy Susmanto, target itu terbilang realistis karena Dapil satu yang terdiri dari 4 Kecamatan yakni Cibinong, Citeureup, Sukaraja dan Babakan Madang ini merupakan lumbung suara saat dia mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif sejak 2019 dan 2024 kemarin.

“Khusus di Dapil 1, saya mentargetkan dengan jumlah pemilih dari kurang lebih 800 ribu pemilih, target saya gak muluk-muluk, cukup 400 ribu suara,” tegas Rudy Susmanto.

Rudy menjelaskan target suara itu dipasang karena raihan suaranya di Pileg 2024 kemarin hampir menembus 50 ribu. Maka jika dikali 10 persen akan menghasilkan 500 ribu suara.

Dia juga menjelaskan alasan kenapa tidak mentargetkan 700 ribu suara, karena pada Pilkada, pemilih tidak akan mencapai 100 persen. Diprediksi partisipasinya hanya 70 persen.

“Maka dari 800 ribu yang menyalurkan hak pilihnya hanya 490 ribu. Kalau nargetin 400 ribu kan itu cukup besar, 80 sampai 90 persen,” jelasnya.

Merespon target itu, Ketua PAC Gerindra Kecamatan Cibinong, Bambang mengaku sudah siap. Dia juga sudah memerintahkan kadernya untuk berjuang agar target yang diberikan Cabup Rudy Susmanto bisa tercapai.

“Tinggal beberapa hari lagi kita menghadapi pemilihan Bupati. Kami mohon perjuangan bapak ibu untuk memenangkan Rudy Susmanto di Dapil 1,” tegas Bambang.

Ketua Badan Pemenangan Koalisi Kecamatan Cibinong itu juga menyampaikan bahwa Rudy Susmanto ini menjadi kepanjangan tangan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Bahkan, ajudan pribadi Prabowo dan beberapa Menteri sudah memberikan sinyal kepada Rudy untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor melalui permintaan data anggaran perbaikan jalan dan sarana pendidikan.

“Jadi kepercayaan prabowo terhadap Rudy Susmanto sudah tidak diragukan lagi. Prabowo menaruh harapan besar kepada Rudy Susmanto untuk benar-benar membangun Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, kunci keberhasilan dan kemenangan Rudy Susmanto untuk bisa menjadi Bupati Bogor dan menjalankan amanah dari Prabowo, yakni dengan raihan suara sesuai target.

“Tapi tentunya untuk menjadi bupati kuncinya adalah kemenangan yang berasal dari suara masyarakat Kabupaten Bogor. Disinilah saya memohon untuk memberikan kontribusi dengan mencari pundi-pundi suara demi kemenangan Rudy Susmanto,” tuturnya.

Menurutnya, kemenangan Rudy Susmanto bukan hanya untuk kepentingan pribadinya saja. Tapi lebih dari itu kepentingan Kabupaten Bogor agar lebih maju.

(yev/rls)

Dokter Rayendra Janji Perjuangkan Peningkatan Kuota Haji

jurnalinspirasi.co.id – Calon Wali Kota Bogor nomor urut 5, Dokter Raendi Rayendra memenuhi undangan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Cabang Kota Bogor, pada Selasa (15/10/2024).

Dengan didampingi tim pemenangan, Dokter Rayendra menyapa puluhan pengurus dan anggota IPHI. Kemudian, Ia memaparkan visi misi dan program-programnya yang dimilikinya untuk membangun Kota Bogor ke depan bersama Eka Maulana.

Rayendra mengatakan, keikutsertaan dirinya maju sebagai walikota ini semata-mata ingin membangun Kota Bogor agar lebih baik lagi. Hal ini pun sesuai dengan tagline yang selama ini dibuat oleh pasangan Dokter Rayendra – Eka Maulana yakni, Sudah Waktunya Bogor Glowing.

“Kami punya visi misi dan program unggulan sebanyak 23. Dan semuanya saya sampaikan, dengan tujuan agar para pengurus IPHI Cabang Kota Bogor ini memahami visi misi dan program kami,” kata Dokter Rayendra di Aula IPHI Cabang Kota Bogor, Jalan Raya Pajajaran.

Selain memaparkan visi misi dan program, lanjut Rayendra, dalam pertemuan ini pihaknya membuka ruang untuk tanya jawab, termasuk meminta saran dan masukan terkait bagaimana cara melayani yang baik dan benar. Sebab, tugas walikota Bogor salah satunya adalah melayani, dan tadi disampaikan terkait melayani masyarakat yang sudah lanjut usia (lansia).

“Jumlah lansia di Kota Bogor ke depan akan semakin banyak, sehingga kita juga harus memberikan fasilitas dan pelayanan publik khususnya kepada lansia,” jelasnya.

Di sisi lain dalam program khusus untuk pelayanan Haji, dikatakan Rayendra, memang program khusus untuk Haji belum dipikirkan. Tetapi bagaimana pihaknya melayani agar pelayanan Haji bisa berjalan dengan baik, dan tadi pun disampaikan bahwa bantuan untuk IPHI sendiri belum ada. Padahal, IPHI sudah tercatat di Pemerintah Kota Bogor sebagai organisasi masyarakat tetapi belum mendapat perhatian.

“Tentu ketika nanti kami pasangan Dokter Rayendra – Eka Maulana mendapat amanah sebagai walikota dan wakil walikota Bogor akan memperhatikan hal tersebut. Dalam perhatian yang diberikan bukan hanya sekadar jumlahnya, tetapi pemerataannya. Tadi juga saya tekankan bahwa bantuan itu bukan soal jumlah, yang selalu chaos adalah ada yang dapat dan ada yang tidak dapat bantuan, jadi ini soal pemerataan,” tuturnya.

Kemudian dia juga menyampaikan terkait kuota Haji. Meskipun kebijakannya ada di Pusat dalam hal ini Kementerian Agama, tetapi pihaknya memperjuangkan agar kuota Haji untuk Kota Bogor ada penambahan tiap tahunnya.

“Memang (kouta Haji) ini kebijakan pusat, tapi sangat mungkin kita akan menyuarakan untuk peningkatan jumlah kuota haji di Kota Bogor, sehingga waktu tunggu untuk warga Kota Bogor tidak sampai 20 tahun,” tegasnya.

Disamping itu juga Dokter Rayendra mendapat aspirasi di bidang pendidikan. Menurut Rayendra, jumlah sekolah di Kota Bogor sebetulnya cukup, hanya saja pemerataan (jumlah siswanya) belum rata, lebih banyak di sekolah negeri.

“Kita bisa saja membangun sekolah negeri yang baru, tapi itu butuh waktu. Sementara sekolah sekolah swasta di Kota Bogor sudah ada bahkan sudah mencukupi, jadi solusinya bagaimana kehadiran pemkot untuk berkontribusi memberikan bantuan kepada sekolah swasta, agar anak-anak bisa sekolah gratis. Intinya, kita tidak ingin ada masyarakat yang anaknya putus sekolah,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto