30.1 C
Bogor
Wednesday, July 9, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 70

Sukaresmi Jadi Percontohan Ketahanan Pangan

jurnalinspirasi – Megamendung
Program ketahanan pangan yang dilaksanakan disetiap desa dengan trus mendapat perhatian dari pemkab Bogor. Ini dikarenakan, program tersebut merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang sekaligus menyukseskan ketahanan pangan. di tingkat nasional. Untuk Kecamatan Megamendung kini menjadi percontohan bagi desa desa lainnya.

Seperti yang dikatakan Pj. Bupati Kabupaten Bogor Bachril Bakri saat melakukan kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu dan menyempatkan diri berkunjung ke.lokasi ketahanan pangan di Desa Sukaresmi. “Lengkap, mulai dari ternak dan sayur mayurnya ada. Desa lain pun harus seperti ini,” ujarnya singkat saat dia melakukan panen sayur kol.

Adanya kunjungan Pj bupati tersebut, Kepala Desa Sukaresmi Iip Ibrahim mengungkapkan, adanya kunjungan dari orang nomor satu di Kabupaten merupakan suatu kepercayaan bagi pemerintahan desa dan masyarakatnya. “Adanya kunjungan Pj. Bupati merupakan suatu motivasi bagi kami, terlebih bagi para penggerak dirpogram ketahanan pangan ini akan lebih meningkatkan kualitasnya,” ujar kades.

Program.ketahanan pangan kedepannya, lanjut kades, pihaknya bersama masyarakat yang terlibat akan mengembangkan lahan pertaniannya menjadi lebih luas. “Ada 20 hektar lahan yang sudah disiapkan untuk program ketahanan pangan tersebut. Lahannya adalah masyarakat yang bertani di lahan Gunung Mas. Dan pemerintahan desa sudah melakukan kerjasama dengan pihak perkebunan,” pungkasnya. Dadang Supriatna.

Logistik Pemilu Tiba di Kecamatan Tamansari

Tamansari | Jurnal Bogor – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bogor mendistribusikan bilik suara ke Kecamatan Tamansari. Ini adalah langkah penting dalam proses demokrasi untuk memastikan kelancaran pemungutan suara di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

“Pendistribusian bilik suara di Kecamatan Tamansari sebanyak 692 bilik suara,” kata Ketua PPK Tamansari, Ahmad Permana, Kamis (31/10).

Untuk kotak suara kata Ahmad, menunggu seting surat suara. Target maksimal tanggal 15 November 2024 kotak suara dari gudang KPU ke PPK Tamansari.

“Keamanan penyimpanan bilik suara dan kita suara kita sudah pasang CCTV dan pengamanan dari unsur Koramil, Polsek, Pol PP, dan Panwas,” kata Ahmad.

Lanjut dia, untuk pengamanan kotak dan surat suara, tentunya Muspika dengan mengatur strategi keamanan untuk menjamin kemanannya, kerena gudang nya tidak jauh yang berada di lingkungan kantor Kecamatan.

Sementara Camat Tamansari, Yudi Hartono mengatakan, hari ini Kecamatan Tamansari di kirim bilik suara sebanyak 692.

Camat menghimbau kepada warga Tamansari untuk memaksakan diri datang ke TPS, karena kita memiliki target partisipasi yang cukup tinggi, yakni 85 persen.

“Ini adalah ajang demokrasi. Mudah-mudahan masyarakat antusias menyalurkan aspirasinya, ini harapan kita semua,”ucapnya. Yudi

Ini Solusi Rayendra-Eka Maulana Tangani Banjir di Cibuluh

jurnalinspirasi.co.id – Calon Wakil Wali Kota Bogor, Eka Maulana tak menghiraukan hujan deras yang mengguyur wilayah Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, saat melaksanakan blusukan pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Dalam blusukannya, Eka Maulana yang berpasangan dengan Dokter Raendi Rayendra itu mengunjungi warga dari rumah ke rumah dan menyusuri gang-gang sempit, untuk memahami permasalahan yang dihadapi warga secara langsung.

“Meskipun cuaca kurang mendukung, saya tetap ingin melihat kondisi masyarakat dan mendengarkan keluhan mereka. Hujan itu bukan kendala atau halangan bagi saya bertemu warga,” ucapnya

Eka mencatat bahwa mayoritas keluhan yang disampaikan warga berkaitan dengan masalah banjir. Wilayah Cibuluh dikenal sering mengalami banjir, bahkan hingga setinggi lutut atau lebih setiap kali hujan deras.

“Kita semua tahu, ketika hujan deras, aliran air di selokan dan sungai sering meluap. Ini adalah persoalan yang terus dihadapi warga,” ungkapnya.

Eka mengidentifikasi tingginya sedimentasi sampah sebagai salah satu penyebab utama masalah tersebut. Ia menekankan pentingnya revitalisasi saluran air dan sungai, dengan penekanan pada pengangkatan sedimentasi secara rutin serta pendalaman tanah dan pelebaran aliran sungai.

“Contohnya di Jakarta, di mana revitalisasi sungai berhasil mengurangi banjir di pemukiman warga, saya percaya langkah serupa dapat diterapkan di Kota Bogor khususnya di wilayah Cibuluh ini,” jelasnya.

Selain itu, Eka juga ke depan akan melakukan pembuatan resapan air untuk mencegah genangan yang dapat menyebabkan banjir. “Inovasi ini akan sangat membantu mengelola air hujan dan mencegah masalah yang lebih besar di masa depan,” katanya.

Di sisi lain, Eka menambahkan bahwa dirinya tidak memiliki waktu yang banyak pada Pilkada 2024, sehingga tidak menjadi masalah ketika blusukan dengan kondisi hujan deras.

“Kota Bogor ini memang kota hujan, wajar saja hampir setiap hari itu turun hujan. Namun, kalau kita nunggu hujan reda, kapan bisa bertemu dengan warga? hujan ini bukan kendala atau halangan untuk kita terus menyapa warga di setiap wilayah untuk mendengarkan aspirasi mereka,” imbuhnya.

“Alhamdulillah meskipun kondisi sedang hujan deras, saya blusukan menemui warga dari rumah ke rumah tetap disambut antusias untuk keluar rumah dan bertemu langsung,” tambahnya.

** Fredy Kristianto

Perubahan Cuaca, Kepala Puskesmas Sirnagalih Himbau Kepada Masyarakat Agar Menjalankan PHBS

Tamansari | Jurnal Bogor – Perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan di wilayah Bogor, mengakibatkan timbul penyakit mulai dari DBD, diare dan Insfeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Kepala Puskesmas Sirnagalih, dr. Netty Susilawati mengatakan, perubahan musim kemarau ke musuh hujan pada umumnya kasus yang meningkat, yakni Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dan batuk pilek.

“Iya, pasien yang berobat ke puskesmas Sirnagalih batuk pilek yang terbayak, dan diare. Dalam sehari bisa 100 pasien rata-rata balita dan anak-anak,” ujarnya, Kamis (31/10).

Lanjut Netty, dengan kondisi cuaca saat ini, agar masyarakat mejalani pola hidup bersih dan sehat.

Namun demikian, kasus demam berdarah (DBD) di Sirnagalih ada, tetapi tidak begitu signifikan dan ada juga kasus diare, tapi tidak banyak yang paling meningkat, yakni SPA dan batuk pilek,” ungkap Netty.

Adapun faktor penyebabnya kata dia, cuaca karena kehujanan serta badan kurang fit. Oleh karenannya, masyarakat diimbau dan kepada para kader yaitu Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap penyakit akibat faktor perubahan cuaca dan pola hidup bersih di lingkungan dan pola hidup sehat dengaan meminum vitamin, sayur, buah, dan 4 sehat 5 sempurna.

“Kita dari puskesmas di bantu kader-kader posyandu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, ke sekolah SD, Madrasah, agar menjalankan pola hidup bersih,” tandasnya. Yudi

Kreatif, Warga Sambut Heboh Dokter Rayendra Pakai Poster Tulisan Tangan

jurnalinapirasi.co.id – Kedatangan Cawalkot Bogor nomor 5, Dokter Rayendra ke Kelurahan Sindangrasa, disambut heboh warga. Ratusan warga menyiapkan sejumlah kertas karton bertulis tangan.

“Pasti Coblos Nomor 5!,” dan “Dokter Rayendra – Eka Maulana Pemimpin Terpercaya,” tulis warga.

Ada juga yang mendukung dokter jebolan S3 IPB University itu dengan tulisan “Dokter Rayendra Wali Kota Urang!”.

Mereka ramai-ramai mengusung poster usai Dokter Rayendra menyampaikan 25 program yang diusung di Pilwalkot Bogor 2024.

Warga Sindangrasa mengaku, program intergtral Dokter Rayendra di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi paling dibutuhkan.

“Dokter Rayendra Cita-Cita Warga!,” tulis mereka lewat poster.

Oma, salah satu warga Sindangrasa mengatakan, sosok profesional seperti Dokter Rayendra harus dilantangkan.

Sebab, Rayendra dinilai punya solusi konkret mengatasi masalah kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kemasyarakatan.
“Jadi wajib buat dukung nomor lima!,” lantang Oma.

Sejumlah warga Sindangrasa mengharapkan Subsidi Sekolah Swasta dan Berobat Gratis Berbasis KTP dapat terealisasikan.

“Di bidang pendidikan, sekolah negeri di Sindangrasa zonasinya nggak dapet, jadi kebanyakan sekolahnya di swasta,” kata sejumlah emak-emak Sindangrasa.

“Kami paling seneng ada bantuan subsidi ke sekolah swasta sama kesehatan gratis pake KTP doang. Kami emak-emak juga merasa diutamakan lewat adanya pembinaan UMKM,” tambah mereka.

Sebagai informasi, telah lebih dari dua dekade Rayendra menjadi praktisi ulung di bidang kesehatan, pendidikan sekaligus ekonomi.

Rayendra berpengalaman mengabdikan diri sebagai dokter spesialis selama 21 tahun. Di bidang pendidikan, ia telah mengajar 15 tahun sebagai dosen ASN di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sedangkan di bidang ekonomi, Rayendra telah jadi pengusaha sukses di bidang kesehatan kulit.

Usai Ngariung Sehat, warga Sindangrasa melantangkan harapan pada Dokter Rayendra memimpin Bogor. Dokter Rayendra dinilai sebagai Cawalkot ‘paket lengkap’.

“Warga Sindangrasa, pasti coblos nomor 5, Dokter Rayendra – Eka Maulana!,” lantang ratusan warga.

** Fredy Kristianto

Cabup Rudy Susmanto Bakal Tingkatkan Program Keumatan yang Digagas Rachmat Yasin dan Ade Yasin

Jurnal Inspirasi – Calon Bupati (Cabup) Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto menegaskan bahwa program keumatan yang sudah digagas oleh Bupati Bogor terdahulu tidak akan dikurangi. Bahkan, Rudy Susmanto berjanji program yang selama ini sudah berjalan dengan baik itu akan ditingkatkan.

Hal itu diungkapkan Rudy Susmanto saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Bupati dua periode Rachmat Yasin di Perumahan Bilabong, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, pada Rabu (30/10/24).

Kegiatan itu dihadiri oleh mantan Bupati Bogor Ade Yasin, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara dan para alim ulama se Kabupaten Bogor.

“Kebijakan keumatan yang sudah diinisiasi oleh Rachmat Yasin dan Ade Yasin saat menjabat sebagai Bupati Bogor tidak akan berkurang satupun, yang ada akan kita tingkatkan,” tegas Rudy Susmanto dalam sambutannya.

Wasekjen DPP Gerindra itu menjelaskan, bahwa setiap kebijakan baik di pemerintah pusat atau daerah, tidak terlepas dari masukan para alim ulama, kiyai dan tokoh agama. Oleh karena itu, program keumatan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun bangsa dan negara.

“Membangun bangsa, membuat kebijakan apapun tidak lepas dari keumatan. Maka dari itu jika saya diberi mandat oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Bogor, program keumatan akan ditingkatkan dan di maksimalkan,” jelasnya.

Rudy Susmanto yang berpasangan dengan Ade Ruhandi atau Jaro Ade ini juga memohon doa dan dukungan dari para alim ulama se-Kabupaten Bogor, agar bisa memenangkan kontestasi Pilkada 2024 dan selamat saat memimpin Kabupaten Bogor.

“Di usia saya yang masih 39 tahun ini, saya memohon doa kepada kiyai, ulama dan tokoh masyarakat. Ini momentum bagi kami agar bisa bersama-sama membangun Kabupaten Bogor kedepan lebih baik lagi,” ucapnya.

Mengamini permintaan Rudy Susmanto, RY meminta kepada ribuan ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir dalam Maulid Nabi Muhammad SAW agar memenangkan Paslon Bupati Bogor nomor urut 1 itu.

“Ibu-ibu dan bapak-bapak jangan lupa nanti di tanggal 27 November 2024 agar mencoblos paslon nomor urut 1,” ajak RY.

RY juga meminta agar jemaah yang hadir bisa mengajak sanak saudara dan tetangganya untuk memenangkan Rudy Susmanto menjadi Bupati Bogor Periode 2024-2029.

Menurutnya, dengan dukungan dari 17 partai di Kabupaten Bogor, seharusnya kemenangan yang didapat oleh Rudy Susmanto dan Jaro Ade sebesar 90 persen.

“Bukan takabur, dengan dukungan dari 17 Parpol di Kabupaten Bogor, seharusnya Rudy Susmanto meraih 90 persen suara dari masyarakat. Namun hal itu tidak akan terwujud jika jemaah yang hadir disini tidak memberikan suaranya di TPS,” bebernya.

Apalagi, tegas RY, Rudy Susmanto ini tidak akan mengurangi program keumatan yang sudah digagaskan saat menjabat sebagai Bupati Bogor. Bahkan, insentif guru honorer, guru ngaji, RT dan RT akan ditingkatkan.

(yev/rls*)

Peran Serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Melawan Stigma TB-HIV di Tamansari

Tamansari | Jurnal Bogor – Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam upaya mencegah stigma dan diskriminasi TB-HIV di wilayah Kecamatan Tamansari, Yayasan Sahabat Pelita Plus mengadakan sosialisasi kepada masyarakat kaitan TB-HIV.

Kegiatan ini didukung PLN Indonesia Power dan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bogor yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, pada Rabu (30/20).

Ketua Yayasan Sahabat Pelita Plus Tuti Mulyanti Sapan akrab Cici mengatakan, sebenernya kegiatan sosialisasi dan edukasi ini tujuan lebih kepada peran tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait melawan stigma TB-HIV, karena memang masih tingginya stigma dan diskriminasi kepada orang orang yang terkena HIV.

“Harapan kedepan para tokoh agama, tokoh masyarakat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat lainnya,” ujarnya.

Di tempat yang sama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bogor Era Kustomi menyampaikan, kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat Khususnya di Tamansari berkaitan munculnya mungkin saja ada HIV / AIDS yang nantinya di maksimalkan untuk penemuan ini.

“Ketika penemuan ini didapat jangan sampai stigma artinya stigma ini dikucilkan dan itu tidak seperti itu. Karena memang HIV ini diakibatkan oleh perilaku, sebab sampai saat ini belum ada obat yang sesungguhnya,” tuturnya.

Kata dia, Pukesmas di Tamansari telah membentuk layanan untuk PDP. Pukesmas yang bisa melayani yang HIV/AIDS baru kemarin dibentuk di hotel Lorin ada empat pukesmas

“KPA mendukung dan kami Merasa bangga kegiatan melalui CSR dan mengucapkan terimakasih atas kegiatan ini. Alhamdulillah di Tamansari mempunyai layanan untuk HIV/AIDS,” ucapnya.

PLN Indonesia Power meras kegiatan ini dari CSR dan mengucapkan terimakasih kepada pihak yang mengadakan kegiatan ini.

Sementara pihak PLN Indonesia Power PTP Gunung Salak Cece Sutisna mengatakan, ada ke empat tahun kita coba kolaborasi dengan disnaker awalnya karena disitu ada arahan dari disnaker bahwa perusahaan harus bisa berkolaborasi dalam penanggulangan dan penanganan HIV/AIDS.

“Kebetulan lokasi kami ada di wilayah Kabupaten Bogor, jadi konsen tiap tahun dan kita sudah menganggarkan untuk bisa membantu pemerintah melalui arahan dari disnaker Kabupaten Bogor,” katanya.

Alhamdulillah hari ini ketemu dengan KPA Kabupaten Bogor. Kedepan makin konsen terus komunikasi dan kerjasama dengan yayasan sahabat pelita yang menaungi kegiatan ini.

Menurutnya, dalam setahun 4 kali kegiatan, jadi ada triwulan satu dua, tiga dan empat, kita serahkan ke mereka yang mempunyai kegiatan di lapangan yang kayak dilakukan

“Kedepan kita tetap konsen membantu pemerintah dalam penanggulangan dan penangan TB-HIV dan kedepan TB Paru,” ungkapnya. Yudi

Sendi – Melli Janji Gratiskan PAUD

jurnalinapirasi.co.id – Demi kesejahteraan ibu dan anak serta kesetaraan pendidikan di Kota Bogor, Calon Wakil Wali Kota Bogor nomor urut satu, Melli Darsa, menjanjikan salah satu program terpadu, yakni program PAUD Gratis.

Dengan kondisi saat ini, di mana akses layanan kesehatan dan pendidikan dini masih perlu diperluas, Melli Darsa berkomitmen menghadirkan program-program terukur yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari kesehatan ibu hamil hingga pendidikan anak usia dini.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian bayi di Kota Bogor masih tercatat cukup tinggi, dengan 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada 2023.

Melli Darsa menegaskan bahwa salah satu langkah awal dalam programnya adalah memperkuat akses layanan kesehatan untuk ibu hamil dan anak-anak melalui peningkatan fasilitas Puskesmas di seluruh kecamatan.

Layanan kesehatan rutin, seperti pemeriksaan kehamilan dan imunisasi anak, akan diperluas, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

“Kami akan memastikan bahwa semua ibu dan anak di Kota Bogor mendapatkan akses kesehatan yang layak, mulai dari kehamilan hingga masa balita. Tidak ada lagi ibu yang harus khawatir karena kurangnya fasilitas,” ujar Melli Darsa.

Selain kesehatan, Melli Darsa menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini. Dengan data partisipasi anak dalam PAUD masih bisa ditingkatkan, Melli akan meluncurkan program PAUD Gratis untuk keluarga pra-sejahtera, agar setiap anak di Kota Bogor mendapatkan awal pendidikan yang baik dan setara.

“Kami percaya pendidikan dini adalah dasar dari masa depan yang lebih baik. Kami akan pastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk memulai pendidikan formal dengan baik,” tambah Melli.

Selain itu, Melli juga merancang program pemberdayaan ibu melalui pelatihan keterampilan usaha, seperti kerajinan tangan dan kewirausahaan digital, untuk membantu para ibu rumah tangga berkontribusi terhadap ekonomi keluarga.

Program ini akan memberikan pelatihan kewirausahaan di setiap kelurahan, dengan tujuan meningkatkan kemandirian ekonomi para ibu di Kota Bogor.

“Kami ingin ibu-ibu di Kota Bogor memiliki keterampilan untuk mandiri secara ekonomi, sehingga mereka bisa membantu menyejahterakan keluarga mereka. Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga pemberdayaan,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Puluhan Atap Rumah Warga Sirnagalih Tersapu Angin Kencang

Tamansari | Jurnal Bogor – Puluhan atap rumah warga beterbangan tersapu angin kencang di wilayah Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, pada Selasa sore (29/10).

Informasi yang di himpun, peristiwa terdampak angin kencang di empat wilayah, yakni RW 01, 02, 03, 04 dan RW 10, desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari.

“Iya, terdapat 20 rumah, satu gedung sekolah dasar dan mushola yang mengalami rusak pada bagian atap akibat angin kencang. Namun tidak sampai rusak berat hanya rusak ringan dan sedang. Atas kejadian tersebut dari pihak Desa Sirnagalih sudah meninjau ke lokasi dan telah melaporkan ke BPBD Kabupaten Bogor,” ujar Siti Aisah staf desa Sirnagalih, Rabu (30/10).

Sementara Ketua RT 04/01 Senja Dika Nugraha mengatakan, kejadian secara mendadak, tiba-tiba hujan disertai angin kencang di wilayah, termasuk di lokasi pengerjaan rest area pagar dari seng pada beterbangan tersapu angin.

“Kejadian pada pukul 16.00 sore habis ashar. Yang
terkena dampak angin kencang di wilayah RT 04/01 ada tiga rumah dan sekolah dasar hanya rusak ringan dan sedang tidak ada rusak berat,” ungkapnya.

Lanjut dia, sejauh ini dari pihak desa sudah meninjau ke lokasi, dan melaporkan ke BPBD Kabupaten Bogor.

“Menghimbau kepada warga, karena sekarang peralihan musim, agar warga lebih hati-hati waspada,” ucapnya. Yudi

Hanif Faisol Minta Laboratorium Kementerian LH/BPLH Harus Terintegrasi Dan Tersebar

jurnalinspirasi.co.id – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, meminta agar laboratorium di bawah Kementerian Lingkungan Hidup harus terintegrasi secara menyeluruh.

Hal ini dikatakan Hanif Faisol dalam kunjunganya ke Pusat Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK), Jalan Raya Serpong, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan Selasa (29/10/2024).

Dari total 1.426 laboratorium yang terakreditasi KAN tersebut, hanya 221 yang teregistrasi di KLHK sebagai laboratorium lingkungan.

“Dari sekitar 1.426 laboratorium yang sudah terakreditasi, hanya sebagian kecil yang telah memperoleh status registrasi,” ungkap Hanif Faisol.

Ia menegaskan bahwa pendaftaran di tingkat Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) menjadi penting untuk memastikan hasil laboratorium yang memiliki kekuatan hukum dan dapat menjadi rujukan resmi dalam penanganan masalah lingkungan.

“Sebenarnya lab cukup banyak ada 1.426 yang telah terakreditasi. Yang teregistrasi ada 221 tapi itu untuk memberikan kewenangan kepada mereka memberikan hasil lab yang benar, sehingga menjadi rujukan penyelesaian permasalahan permasalahan lingkungan,” kata Hanif

Sementara, Kepala BSILHK, Ary Sudijanto, mengatakan tantangan utama tidak hanya terkait jumlah laboratorium, namun juga sebarannya yang kurang merata.

“Sebagian besar laboratorium teregistrasi ada di Sumatra dan Jawa, sementara di Kalimantan hanya sedikit dan di Papua hanya ada satu laboratorium lingkungan teregiustrasi. Ini jadi masalah karena provinsi-provinsi tersebut memiliki tugas mengukur indeks kualitas lingkungan seperti kualitas udara, air, dan laut,” jelas Ary.

Ia menjelaskan, bahwa laboratorium yang belum teregistrasi tidak memiliki kekuatan hukum, sehingga hasil uji mereka tidak dapat dijadikan dasar untuk dokumen lingkungan, pelaporan, atau penegakan hukum. Hal ini kerap memaksa pihak-pihak di luar Jawa melakukan uji di laboratorium Jawa, yang berdampak pada efisiensi dan akurasi pengambilan data.

Ia juga menegaskan pentingnya upaya untuk mendorong lebih banyak laboratorium terakreditasi agar dapat teregistrasi di KLH.

“Menteri Lingkungan Hidup berharap, setidaknya separuh dari jumlah laboratorium tersebut bisa teregistrasi dalam waktu satu tahun. Namun, kita harus teliti lagi jenis laboratorium yang ada, baik lingkungan, kesehatan, maupun pertanian,” tegasnya.

Ia menambahkan, pentingnya pengawasan dan penegakan hukum berbasis bukti dari hasil laboratorium yang teregistrasi.

“Kedepannya, KLH harus bisa melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap kerja-kerja laboratorium, baik di daerah maupun swasta,” tutupnya.

** Fredy Kristianto