28.7 C
Bogor
Saturday, July 12, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 56

Layanan Critical Care di RSUD Leuwiliang Ditambah Lagi Kapasitas Tempat Tidur

Jurnal Inspirasi – RSUD Leuwiliang resmi menambah kapasitas tempat tidur di layanan critical care, termasuk Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU), sejak 21 Oktober 2024.

Penambahan kapasitas ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Leuwiliang. Jumlah tempat tidur ICU meningkat dari 10 menjadi 24, NICU dari tujuh menjadi 10, sementara PICU tetap menyediakan enam tempat tidur.

Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri menjelaskan, penambahan ini bertujuan untuk mengatasi tingginya kebutuhan layanan critical care.

“Selama ini, kapasitas tempat tidur sering penuh sehingga pasien harus dirujuk ke fasilitas lain. Dengan penambahan ini, kami berharap masyarakat dapat menerima perawatan dengan cepat tanpa risiko keterlambatan akibat rujukan,” kata Dokter Vitrie.

Langkah strategis ini, kata Vitrie, diharapkan dapat mempercepat akses masyarakat terhadap layanan critical care, terutama dalam kondisi darurat.

“Selain itu, peningkatan kapasitas ini juga diharapkan dapat mengurangi beban rujukan ke rumah sakit lain di wilayah Bogor dan sekitarnya,” tuturnya.

Dokter Vitrie menambahkan, RSUD Leuwiliang terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan memperkuat infrastruktur.

“Tujuannya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam situasi darurat medis,” pungkasnya.

(say/*)

Tingkatkan Kualitas SDM, Penyelenggara Pelatihan Kementan Ikuti Sosialisasi Seleksi BPDPKS

Jurnal Inspirasi – Ditengah tantangan persaingan global dan tuntutan praktik perkebunan yang lebih berkelanjutan, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan daya saing perkebunan kelapa sawit nasional.

Salah satu langkah strategis adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan kelapa sawit melalui pelatihan.

Sebagai bentuk perhatian dan wujud komitmen turut memberikan kontribusi pada peningkatan kompetensi SDM di sektor sawit, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi hadir dalam acara sosialisasi seleksi calon lembaga penyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit untuk tahun 2025 yang digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong peningkatan SDM pekebun kelapa sawit yang dapat memperkuat industri kelapa sawit di Indonesia agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa BPPSDMP senantiasa dihadapkan pada tanggung jawab besar dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia di sektor pertanian.

Sementara itu Kepala BBPMKP Ciawi Sukim Supandi diwakili Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi Susan Twisawati Indiani, menyampaikan keikutsertaan BBPMKP pada acara tersebut juga merupakan komitmen BBPMKP Ciawi untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi SDM kelapa sawit.

“Kami hadir pada acara sosialisasi seleksi calon lembaga peyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit tahun 2025, sebagai komitmen BBPMKP untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi SDM kelapa sawit,“ ujar Susan.

Kata Susan jika nanti BBPMKP Ciawi kembali dipercaya sebagai lembaga penyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit tahun 2025, maka ini merupakan kali ke empat berturut-turut BBPMKP Ciawi bekerjasama dengan BPDPKS.

Ia menambahkan bahwa pelaksanaan pelatihan pada tahun 2025 akan dilaksanakan di 17 propinsi di Indonesia sesuai dengan Rekomendasi Teknis Dirjenbun yang telah disampaikan kepada BPDPKS.

Tim BBPMKP Ciawi optimis dapat kembali bekerjasama dengan BPDPKS, karena berdasarkan kriteria yang diutamakan BPDPKS yakni kompetensi tenaga pengajar, tenaga pengelola pelatihan dan sarana prasarana yang dimiliki dapat dipenuhi.
“ Tiga tahun berturut – turut 2021 – 2023, bekerjasama dengan BPDPKS kami jadikan pengalaman.

“Kerjasama pada tahun – tahun sebelumnya memberikan gambaran untuk penyelenggaraan yang lebih baik untuk selanjutnya”, tutup Susan.

(Regi/BBPMKP)

Kerjasama dengan Go Study Global Education, Politeknik AKA Bogor Buka Gerbang Menggebrak Tiongkok

Jurnal Inspirasi – Politeknik AKA Bogor menyambut kedatangan tim dari Go Study Global Education. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas kerjasama internship dan management trainee antara Go Study Global Education dan Politeknik AKA Bogor.

Go Study Global Education merupakan perusahaan konsultan pendidikan yang didirikan pada tahun 2017 di Tiongkok. Perusahaan ini menjadi platform penghubung kerjasama pendidikan antara lembaga-lembaga di Tiongkok dan Luar negeri.

Kedatangan Go Study Global Education di Politeknik AKA Bogor ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja bagi mahasiswa dan lulusan Politeknik AKA Bogor.

Kerjasama ini juga sejalan dengan visi Politeknik AKA Bogor untuk menjadi penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi industri yang unggul dan berdaya saing global di bidang industri kimia dan terapannya pada tahun 2030.

Perwakilan Go Study Global Education, Echo Qin, selaku Executive Director of International Relations menyatakan bahwa kemitraan ini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi mahasiswa dan lulusan, kampus, maupun perusahaan mitra.

Program internship dan management trainee yang ditawarkan oleh Go Study diharapkan dapat membantu mahasiswa dan lulusan Politeknik AKA Bogor mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswa dan lulusan akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari pengalaman nyata dan membangun jaringan profesional yang luas.

“Melalui unit AKA Karir, kami ingin menjaring mahasiswa dan fresh graduate Politeknik AKA Bogor untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten di salah satu mitra perusahaan kami yang berasal dari Tiongkok.” Sambung Triana Nur Falah, Program Manager Go Study Global Education.

Dengan adanya kerja sama ini, Politeknik AKA Bogor semakin mempertegas posisinya sebagai institusi vokasi yang berkomitmen menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing global di sektor industri.

(Fajar Marendra-AKA Karir)

2025, Ketua DPRD Dorong Peningkatan Sumber Pangan

Sastra Winara

Jurnal Inspirasi – Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara menyatakan akan meningkatkan sumber pangan dan pertanian sesuai dengan program nasional pada tahun 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu dia ungkapkan saat kunjungan kerja di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

“Pertanian ini program nasinoal ya, harus kita pertahanankan, tentunya di pemerintahaan baru tata ruang harus diatur kembali. Kalau lahan basah itu harus dipertahankan dan dijaga,” ungkap Sastra Winara, Kamis (5/12/2024).

Menurutnya, saat dirinya dan rekan-rekan anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) V berkunjung, banyak keluhan yang dirasakan oleh para petani, baik soal pupuk, irigasi dan lainnya.

“Tadi juga disampaikan oleh para petani, jadi kita juga mengajak anak-anak milenial untuk bertani, saat ini kan asumsinya bertani itu-itu saja, kalau dikelola dengan baik insya Allah pertanian akan maju dengan baik,” paparnya.

Kemudian ia juga berjanji akan menyelesaikan problem yang dirasakan warga dapil V, serta menampung aspirasinya untuk direalisasikan di tahun 2025.

“Banyak yang disampaikan baik infrastruktur, sosial dan pertanian, tentu tempatnya reses untuk menyerap aspirasi masyarakat. Mudah-mudahaan apa yang disampaikan bisa dilaksanakan,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Hayoo, Let’s go: ICMI Lawan Wabah LGBT di Tanah Air

Dr.Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si

Jurnal Inspirasi – Oh kata “pelangi” itu, maksudnya bu Dr.Sri, LGBT singkatan Lesbyan, Gay, Bisex and Transgender. Ya sekarang aku ngerti!. Perbuatan LGBT itu jelas dan tegas haram hukumnya secara syar’i DinnuiIslam, dan perbuatan sodomi itu berbahaya bagi kesehatan, kata dr Inong melahirkan predator akibat sangat “nikmat” dan ketagihan akhirnya cari mangsa kemana-mana, termasuk anak-anak juga “disantap”, maksudnya dicabuli dari duburnya.

Penyakit LGBT meruntuhkan institusi keluarga samarah yang menjadikan dambaan dan idaman kita semua, dan dampak daksyat penyakit LGBT memiliki daya rusak bagi kelangsungan dan eksistensi masyarakat dan peradaban umat manusia.

Bagaimana sikap kita ICMI, Ya harus kita lawan penyakit sosial LGBT terutama perbuatan amoral “Sodomi” yang asal muasalnya dari umat nabi Luth zaman bahela tsb. Allah SWT memberikan azab kepada kaum Sodom dengan bencana alam, berupa hujan batu dan angin topan, yang akhir episode masyarakat Sodom sehingga mereka bergelimpangan menjadi mayat-mayat, begitulah teguran keras dan azab Allah.

Jadi, perbuatan amoral LGBT itu, dikutuk Allah SWT dan itu merusak dan memporak porandakan peradaban madani, dimana manusia-manusianya berakhlaq mulia (akhlaqul karimah).

Saya masih ingat sepak terjang ibuku Dr.Sri Astuti Buchori di ICMI, selaku waketum MPP ICMI di era ketumnya abang Prof.Jimly Assiddiqie tentang giatnya ibu Sri menolak LGBT di tanah air.

Saya juga bergerak di Kota Bogor, melawan wabah LGBT, terinspirasi dan tergerak dari Semnas MPP ICMI di hotel Sahid Jaya Jakpus ketika itu. Saya pun tahu bahwa inisiator atau pelopornya ibuku Dr.Sri, alhamdulillah aktivis ICMI yg saya kenal sosok pemikir, idealis dan penuh semangat kepedulian terhadap nasib keluarga, masyarakat, umat dan bangsa.

Sepulang dari Semnas ttg Dampak Buruk LGBT tsb, saya sebagai Ketua Wandik Kota Bogor (2013-2019), lk sebulan kemudian Wandik menyelenggarakan seminar dengan tema “Anti dan Tolak LGBT” di Kota Bogor.

Forum Seminar mendapat sambutan positif, seminar dihadiri para Kepsek, para Ketua Komsek, ibu-ibu aktivis penggerak PKK dari 7 kec se Kota Bogor, pimpinan Ormas dan tokoh pendidik etc. Seminar mengambil tempat di ruang sidang Balaikota Bogor. Kami mendapat dukungan/ sponsor dari bpk Sekdakot Bogor bpk Drs.H Ade Syarif,M.Pd dan Pimpinan Baznas Kota Bogor.

Narasumber seminar anti dan tolak LGBT thn 2015 tsb, antara lain speakernya bu Prof.Euis Sunarti, dosen IPB University pegiat keluarga bahagia, seorang narsum lagi dari ICMI Pusat (lupa namanya “ibu dr.Inong” barangkali ya) dan saya AA sbg Ketua Wandik Kota Bgr, serta bpk Drs Fahmi selaku Kadisdik Bogor.

Seminar anti dan tolak LGBT bertempat di Balai Kota Bogor terekspose dgn baik di berbagai media massa dan medsos, diantaranya HU Radar Bogor, HU Pakuan Raya dll. Saya pun menulis di mass media dan wawancara dengan wartawan tentang bahaya LGBT bagi generasi muda penerus bangsa dan sikap kita wajib menolaknya, jangan sampai mewabah. Saya mendesak Pemkot Bogor agar tidak permisif, acuh tak acuh terhadap penyakit sosial tersebut.

Sikap tegas kita terhadap LGBT harus anti dan menolak LGBT jangan sampai berkembang biak di masyarakat.

Jujur saya berkata bahwa munculnya sikan tegas saya untuk anti dan tolak LGBT, ilmu pengetahuannya saya peroleh dari semnas MPP ICMI thn 2015 di hotel Sahid Jaya tsb.
Beberapa narsum dari berbagai latar belakang profesi spt ahli fiqih Islam dari MUI Pusat bpk Dr.Niam, dokter kesehatan kelamin ibu dr.Inong, psikolog dr siapa itu? maaf lupa, dan ahli komunikasi keluarga dari IPB alm Prof Aida Vitayala Sjafri, serta ibuku Dr.Sri Astuti sendiri. Sajian materi semnas anti dan tolak LGBT sangat bagus, membuka mindset dan alam sadar saya AA untuk bergerak mensosialisasikannya di kota Bogor.

Produk seminar tolak dan anti LGBT, kami semua peserta membuat pernyataan kesepakatan, dan deklatasikan di akhir seminar. Isi lengkapnya ada 5 butir, seperti apa bunyinya agar dibaca buku karangan saya berjudul “Kritik dan Saran Peningkatan Kualitas Pelayanan Kota Bogor”, IPB Press lk 560 hal, dipajang dan dijual di Serambi Mal Botani Square Baranangsiang Kota Bogor.

Sedang dampaknya dari seminar Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor thn 2015 tsb, menyadarkan publik Bogor, dengan indikasi adanya demontrasi besar-besaran (rubuan massa) unjuk rasa ke Balai Kota Bogor, yang digerakan sejumlah pimpinan Ormas Islam dan LSM spt Forum Sinergi Muslim dll.

Para habib, ustads dan pimpinan Ormas/LSM berorasi dari halaman Masjid Raya Bogor di Jalan Pajajaran, Otista, dan Jalan Ir.Djuanda, hingga sampai ke halaman Balai Kota Bogor. Waktu itu Walkot bpk Dr.Bima Arya dan Forkompinda Kota Bogor menerima kami para utusan demontran berasal beberapa elemen. Kami berdialog dgn unsur Forkompinda dengan sikap kami anti dan menolak wabah LGBT yang mulai marak di Kota Bogor, kami sampaikan data dan informasinya.

Setelah dialog Forkompinda dengan kami utusan demontran, bpk Walkot beserta sejumlah unsur Forkompinda termasuk Kasospp, kadisdik dll menemui massa demontran di depan Balai Kota Bogor. Tapi sayang, apa yang dijanjikan oleh Walkot Bogor, yang diketahui dan dirasakan “belum atau tidak ada” realisasinya.

Misalnya sebagai contoh kami bersama tokoh masyarakat, lsm FSM bersama 3-4 org anggota DPRD Kota Bogor (terutama fraksi PKS dll) yang peduli akan bahaya LGBT di masyarakat Kota Bogor beberapa kali kami melakukan diskusi focus group (Fgd) di Wandik Kota Bogor guna merumuskan konsep (naskah akademik) untuk rancangan Perda yang akan disampaikan ke Pimpinan DPRD Kota Bogor. Kami pun bersama pimpinan ormas Islam dan LSM mendatangi gedung DPRD Kota Bogor untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi warga Bogor.

Alhamdulillah dalam perjalanannya, setahun kemudian, sekitar pertengahan thn 2016, DPRD Kota Bogor telah berhasilkan membuat, menyetujui dan memutuskan/menetapkan Perda tentang “Penanggulangan bahaya LGBT”. Akan tetapi proses implementasi Perda tersebut, tersendat, macet, akibat Perwalkot Bogor tidak kunjung dikeluarkan SKnya, konon draf Perwalkot Bogor sudah disiapkan oleh dinas terkait, tetapi tidak ditandatangi hingga Dr Bima Arya berakhir masa jabatan Wali kotanya.

Saya pun tidak tahu mengapa ? Jika mendengar suara-suara “sumbang” diluar sana, bahwa birokrat Pemkot Bogor muncul sikap keengganan keluarnya SK Perwalkot Bgr tsb, ada tekanan politik dari pihak-pihak tertentu dari luar dengan beberapa issu kebebasan dan pelanggaran HAM yang dihembuskan, sehingga Forkopimda ciut. Ya hingga kini gerakan anti dan tolak juga ikut melemah (ciut). Apakah masyarakat “egp” terutama pimpinan Ormas Islam permisif, pasif, emangnya gue pikirin/egp dan ciut nyalinya?. Wallahu aklam.

Harapan saya dan kita barangtentu, karena LGBT ini diharamkan DinnulIslam, perbuatan dikutuk Allah SWT, juga dari berbagai perspektif atau analisis saintek sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan merusak peradaban masyarakat madani yang dirahmati Allah SWT, makanya MPP ICMI harus peduli terhadap gerakan anti dan tolak LGBT seperti yang pernah dipraktekan ibuku Dr.Sri Astuti dkk, mendatangi beberapa Komisi DPR RI sekaligus menyampaikan konsep hasil rumusan Semnas MPP ICMI tentang bahaya LGBT bagi masyarakat Indonesia, dan mereka menjambangi beberapa PTN dan PTS di seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan bahaya penyakit LGBT di kampus-kampus, yang mulai masuk aecara pelan.

Upaya keras dengan komitmen tinggi untuk membasmi wabah LGBT MPP periode lalu tersebut, sepatutnya kita apresiasi, mencontoh dan dilanjutkan oleh generasi MPP, MPW, MPD dan MPS ICMI se Indonesia, serta Batom ICMI zaman Now. Terutama kewaspadaan yang harus ditingkatkan kontrol terhadap produk legislasi tentang LGBT berupa UU yang diputuskan DPR RI, kita para cendekiawan muslim wajib mengawalnya, agar produk perundang-undangan tersebut jangan sampai isi pasal demi pasalnya sesat dan menyesatkan karena bertentangan dengan Al Quran dan Assunah Rasulullah Muhammad SAW.

Kita berharap agar MPP ICMI agar lebih proaktif mengkounter bahaya manipest dan latent LGBT di tanah air, yang telah mulai mewabah di lingkungan sosial di berbagai strata sosial atas (kls menengah atas, para elite dan the ruling party), Wallahusmaklam.

Kita paham bahwa masuknya wabah LGBT itu, karena adanya dukungan NGO internasional dan bahkan pimpinan tertinggi “imam” agama tertentu yang mendukung LGBT. Agenda dan target mereka setiap negara melagalkan LGBT, dan negara harus menerima dan mengakui keluarga yg dibangun melalui perkawinan sesama jenis (gay/sodom dan lesby).

Di dunia sudah lk 28 negara melegalkan LGBT, termasuk negara muslim Indonesia menjadi targetnya, dan beberapa NGO mensponsori dengan pendanaan yang cukup besar, miliaran rupiah (ingat statemen Menkopolkamhumham RI, bpk.Prof.Mahfudz MD di media massa), dan mereka aktif pula melakukan loby-loby politik bersama tokoh politik (the ruling party). Kita wajib mewaspadainya, jangan sampai mereka masuk.

Munculnya gejala sosial berkembangnya internasionalisasi gerakan wabah penyakit sosial LGBT di beberapa negara di dunia, mulai tampak eksis, dimana mereka menunjukan simbol-simbol di medsos dan mereka giat membangun opini publik bahwa menolak LGBT diartikan mereka pro LGBT berkedok dan melanggar HAM etc.

Demikian narasi singkat ini dibuat guna mengingatkan kembali perjuangan kita anti dan tolak LGBT di tanah air tercinta Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, warga negaranya beragama Ketuhanan Yang Maha Esa/bertauhid. Oleh karena itu sangat pantas dan wajib kita bersikap tegas menolak segala perbuatan maksiat, terutama LGBT yang dimurkai dan dikutuk Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Saveg Keluarga Indonesia dari penyakit sosial LGBT, Save NKRI. :##

Gallery and Ecofumworkshop,Kp.Wangun Atas RT 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, 4 November 2024

Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si (Pendiri dan Ketua Wanhat MPW ICMI Orwilsus Bogor merangkat Wasek Wankar MPP ICMI, Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor thn 1986 sd 2024, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus sosial melalui tulisan di media sosial, Ketua Wandik Kota Bogor tahun 2013-2019)

Puluhan Tahun Dinanti, DPMD Resmikan Jaling Samisade di Curugbitung

Jurnal Inspirasi – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor mengunjungi pembangunan infrastruktur di Desa Curugbitung, Nanggung.

Kunjungan DPMD melalui Ketua Tim Kewilayahan Ekonomi Desa Alan Riadi yang didampingi Sekcam Nanggung Burhanudin, Ekbang Nanggung Khorudin dan Pedamping Desa Rudi meninjau langsung sekaligus meresmikan jalan lingkungan yang dibangun dari bantuan keuangan (Bankeu) APBD Kabupaten Bogor, Samisade.

Secara simbolis peresmian ditandai dengan potong pita di jalan yang dibangun tepatnya di Kampung Silanjung RT 01 RW 04 Dusun 02.

” Peresmian jalan ini sebagai bentuk syukur karena sudah puluhan tahun pembangunan jalan ini baru terealisasi,” kata Sekretaris Desa Curugbitung Holid kepada Jurnal Bogor, Kamis (5/12/2024).

Ungkapan rasa syukur masyarakat yang merupakan penerima manfaat hasil pembangunan jalan lingkungan itu, menurutnya, karena partisipasi dan swadaya masyarakat dalam mewujudkan pembangunan jalan itu begitu besar.

” Warga sudah bersukarela menghibahkan tanah untuk pembangunan jalan itu akhirnya jalan itu terwujud,” jelasnya.

Meski jalan itu sudah ada dan telah dibangun sebelumnya, setelah adanya swadaya masyarakat kini jalan itu bertambah panjang dan lebarnya sehingga leluasa menjadi akses pertanian.

“Puluhan tahun masyarakat menanti dan ingin adanya perubahan kaitan dengan kondisi jalan,” papar Holid.

Menurutnya, harapan besar dari masyarakat bahwa rampungnya pembangunan jalan itu dapat membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Musababnya, kata Holid, hadirnya jalan itu menunjang akses ke lapangan sepak bola, TPU dan termasuk lahan pertanian. Hasil bumi dari masyarakat yang sekiranya nanti bisa lebih produktif dan mudah dijual karena bisa dijangkau karena akses jalan.

Tak hanya itu, rampungnya insfratruktur jalan di Curugbitung secara pemerataan yang ditargetkan pada tahun 2028 kedepan lebih pada pengembangan destinasi wisata dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Kedepan kata dia tak hanya melulu infrastruktur jalan, namun bisa menggali potensi desa tentu banyak yang harus dikembangkan.

“Curugbitung menyimpan potensi yang harus digali, seperti adanya wacana untuk membangun destinasi wisata Curug Seeng,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Pj Sekda Kota Bogor Dilantik, Hery Ingatkan Pentingnya Peran Sekda

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari resmi melantik Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (2/12/2024) pagi.

Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 800.1.3.3 Kep.491-BKPSDM/2024 tentang Pengangkatan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bogor, Hanafi yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor.

Hanafi terhitung mulai 2 Desember 2024, resmi menjadi Pj Sekda Kota Bogor yang sebelumnya diemban oleh Syarifah Sofiah sebagai Sekda dan telah memasuki masa purna bakti sejak 30 November 2024.

Pelantikan Pj Sekda Kota Bogor ini, Hery sampaikan dilakukan sesuai dengan rekomendasi Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melalui surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12430/KPG.07/BKD tertanggal 13 November 2024.

“Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Bogor mengucapkan selamat kepada Bapak Hanafi yang baru saja dilantik sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bogor. Selamat menjalankan tugas, semoga amanah ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan dan kesejahteraan Kota Bogor yang kita cintai ini,” ujar Hery.

Hery menegaskan bahwa tugas seorang Sekretaris Daerah sangatlah berat. Selain bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan, Sekda juga menjadi motor penggerak dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Bogor.

Oleh karena itu, ia berharap Hanafi dapat bekerja sama dengan seluruh perangkat daerah dan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Bogor.

“Perlu saya sampaikan di sini, sebagai pejabat tertinggi birokrasi pemerintah daerah, Sekda memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting dan strategis, yaitu menyusun kebijakan daerah, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat daerah, memantau dan mengevaluasi kebijakan, membina aparatur, serta mengelola administrasi pemerintahan, keuangan, dan aset daerah,” jelas Hery.

Dalam penyusunan kebijakan daerah, Sekda membantu menyusun dan merumuskan berbagai kebijakan daerah, serta berperan penting dalam menerjemahkan visi dan misi kepala daerah ke dalam dokumen perencanaan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahunan.

Selain itu, Sekda bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan tugas seluruh perangkat daerah (OPD) serta menjadi penghubung utama antara kepala daerah dengan jajaran birokrasi dibawahnya.

“Tugas penting lainnya adalah memantau dan mengevaluasi implementasi berbagai kebijakan daerah untuk memastikan kebijakan tersebut terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan,” ucap Hery.

Minimalisir Angka Kecelakaan, Dishub Kabupaten Bogor Pasang Rambu-Rambu

Tamansari | Jurnal Bogor – Minimalisir angka kecelakaan, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor memasang rambu- rambu di sepanjang jalan depan sekolah SDN Sirnagalih 2, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Adapun rambu yang dipasang antara lain, rambu hati hati, rambu dilarang membunyikan klakson tolelet,rambu batas kecepatan, dan rambu menyebrang orang.

“Pemasangan rambu ini bertujuan untuk untuk menjaga keamanan, ketertiban, kelancaran dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Apalagi di SDN Sirnagalih Ini,” ujar Ading Sahara Seksi fasilitas kelengkapan jalan Dishub Kabupaten Bogor, Kamis, (4/12).

Sementara itu, Kepsek SDN Sirnagalih 2, Royani mengucapkan terimakasih kepada Dishub Kabupaten Bogor yang telah memasang rambu-rambu untuk meminimalisir angka kecelakaan khususnya di depan sekolah SDN Sirnagalih 2.

Berharap dengan pemasangan rambu -rambu ini akan meminimalisir angka kecelakaan, karena disini banyak anak sekolah yang menyebrang ketika pulang sekolah.

“Menghimbau kepada orangtua yang menjemput anakny agar selalu hati-hati dalam menyebrang. Dan bagi bus yang melintas agar tidak membunyikan klakson tolelet ketika pada jam pelajaran, karena ini menggangu belajar siswa,” jelasnya. Yudi

Waspada Banjir Dan Longsor Mengancam Puncak

Cisarua – Jurnal Bogor
Cuaca ekstrim sudah dua hati ini terus melanda wilayah Puncak. Tiupan angin yang kencang disertai guyuran hujan yang berdurasi lebih dari dua jam memicu terjadinya bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di dua kecamatan Cisarua dan Megamendung. Terlebih, ditahun tahun ini kondisi alam Puncak atau kaki gunung Pangrango terus mengalami kerusakan akibat kegiatan para pengusaha besar untuk membuat fasilitas pariwisata.

Sejak dua hari terpantau dimana kawasan Puncak terus diguyur hujan, kondisi kali dan sungai sungai volume airnya terus mengalami peningkatan hingga sempat membanjiri pemukiman warga. Begitu juga, tanah tanah berbukit yang tersebar di pedesaan di Cusarua dan Megamendung mulai mengalami keretakan. Di sebuah tebing di ruas jalan alternative Cikopo Selatan, tepatnya di Kampung Doyong, Desa Kuta, tebingnya kini dipasang police line sebagai tanda bahaya terjadinya longsor.

“Iya tebing itu mulai retak makanya dipasang police line oleh petugas. Karena dibawah tebing itu adalah jalan yang ramai diluntasi kendatasn,” tutur Muhidin, warga setempat.

Ditempat terpisah, petugas pengawas dari UPT JJ Wilayah Ciaei, Yanto, pihaknya kini terus melakukan pemantauan ke wilayah wilayah yang dinilai terjadinya bencana aam khususnya untuk ruas jalan jalan milik Kabupaten Bogor. “Hujan terus mengguyur kawasan Puncak dan sekitarnya. Untuk itu kita dan petugas lainnya melakukan pemantauan. Hal ini dilakukan supaya jika terjadi musibah tanah longsor dan menimpa badan jalan kita bisa langsung terjun ke lokasi. Terlebih bagi jalan jalan milik Kabupaten Bogor menjadi prioritas utama dalam pengawasan para petugas UPT JJ Ciawi,” katanya. Dadang Supruatna.

Puskesmas Sukamanah Butuh Ambulance dan Motor

Megamendung – Jurnal Bogor
Pemkab Bogor diakhir tahun ini selalu memperhatikan pemerintahan desa dengan berbagai fasilitas dan reward. yakni kendaraan operasional desa dan beberapa unit sepeda motor disetiap tahunnya terus diterima. Tetapi pemkab Bogor hingga kini belum secara maksimal memperhatikan Puskesmas puskesmas yang ada di setiap kecamatan khususnya untuk kendaraan operasional Kepala Puskesmas dan bidan bidan yang bertugas di desa desa.

Bahkan hasil penelusuran Jurnal Bogor, keberadaan Puskesmas Sukamanah kini memerlukan ambulan yang layak untuk pelayanan kepada masyrakat.Menurut Kepala Puskesmas Sukamanah Dr. Ramli, ambulan yang tersedia usianya sudah tua dan kerap mogok hingga sering mengalami kendala.

“Iya Puskesmas Sukamanah membutuhkan kendaraan operasional. Baik itu roda empat maupun sepeda motor. Puskesmas kita yang menangani 6 desa memiliki geografis yang berbukit bukit dengan rute ke pelosok yang berat. Untuk menunjang tugas medis mulai dari dokter dan bidan selayaknya kita ditunjang dengan sarana berupa kendaraan yang layak. Itu dibutuhkan untuk masyarakat juga,” ujar Kapus Sukamanah, Dr. Ramli.

Dibutuhkannya ambulan dan sepeda motor oleh puskesmas tersebut, sudah sejak lama diajukan diberbagai kesempatan. Namun menurut dr Ramli, ajuan tersebut hingga kini tidak kabar baiknya. “Di setiap kesempatan mulai dari tingkat desa, kecamatan kita selalu menginformasikan hal tersebut. Tetapi, hingga kini belum ada respon yang positif. Padahal kendaraan itu dibutuhkan untuk melayani masyarakat,” imbuhnya. Dadang Supriatna.