29.1 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 56

Kucing Si Mungil Penghuni Tetap ke-13 di Rumahku

0

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Alhamdulillah, seekor kucing, kami panggil si Mungil sudah sembuh dari penderitaan sakitnya, setelah dioperasi rahang oleh drh di Klinik Hewan, juga cidra mata dan keningnya lebam, karena ditabrak oleh sepeda motor. Si Mungil tergeletak di jalan dalam kondisi berdarah-darah, hampir mati, ditemukan Inna Rahmawati SKom, putri keduaku yang baru pulang kerja dari Jakarta sekitar pkl 23 wib malam di jalan masuk ke rumahku Kampung (Kp) Wangun Atas, Bogor Timur.

Kucing Si Mungil adalah salah satu kucing “liar” yang sering datang, “bertamu” ke rumahku, minta makan bersama 12 ekor kucing penghuni “tetap” di rumahku.

Si Mungil, berpenampilan khas, suaranya bunyinya nyaring ketika dalam “berebut” makanan bersama kucing-kucing lain, yang disajikan berupa nasi putih dicampur ikan tongkol oleh nyonya rumah bu Atik di dapur di pagi hari.

Setiap pagi sekitar pkl 7 wib, kucing si Mungil, sudah masuk lewat jendela rumahku, muncul di dapur dari rumah tetangga minta makanan. Dia sudah tahu, jadwal rutin Nyonya rumah ibu Atik, isteriku yang penyayang sama kucing, memberinya makanan nasi putih-tongkol untuk 12 ekor kucing-kucing kesayangan kami, yang bernama Eko, Uno, Oly (diambil dari nama produk kreatif dan inovatif, karya si putri sulungku Annisa, yang kini studi S3 di Kyoto University-Jepang bernama “Ecofunopoly” yang alhamdulillah telah banyak mendapat penghargaan internasional spt PBB, Bank Dunia, Unesco, Yesly, Bayer-Munchen, dll).

Sembilan ekor kucing lagi yang berstatus penghuni “tetap” lainnya, namanya: Sholeh (kucing paling senior), sedangkan kucing si Uya asal namanya dari kata Surya ( diambil dan ditemukan bayinya, lk umur 2 bulan, dibuang di tong sampah di Jln Surya Kencana, dipungut oleh putri sulungku Annisa Hasanah), sekarang si Uya makanannya banyak dan lahap, sehingga fostur tubuhnya membesar dan agak tinggi, jika dia berjalan tampak gayanya seperti Unta, lucu dan berwibawa. Mereka, apabila saya duduk di teras rumah dan atau depan Faviliun Atas rumahku, beberapa ekor kucing suka mendekatiku untuk minta dielus-elus punggung dan kepalanya, matanya pun ikut merem karena nikmat.
.
Ada lagi namanya kucing Si Sholeh yang pendiam tapi lucu, apabila majiksnnya ibu.Atik pulang dari kampus UNIDA Bogor naik sepeda motor, maka sesampai di halaman rumahku Si Sholeh naik, boncengan sepeda motor sampai di tempat parkir motor, dia bertengger di kursi bagian belakang duduk di belakang majikannya ibu Atik. Kelihatan lucu, si Sholeh seolah-olah dia senang menyambut kepulangan orang yang setiap pagi hari, memberikan makan nasi putih-ikan tongkolnya..horree…he he heem buat senior si Sholeh.

Kemudian ada lagi nama panggilan kucingku di rumahku, bernama: si Abo, Bilqis, Bocil, Busuy, Ecil, Luna, Gimbil, dan Utha dari asal kata “buta” (anak kucing jenis Angora, yang dibuang oleh orang yang tak bertanggungjawab dan ditemukan dalam keadaan mata-buta di jalan dekat lokasi pemakaman warga RW 01 Kel.Sindangsari, disamping rumahku), alhamdulillah si Utha semakin tampak gendut, bulunya putih-memekar dan tampak lucu.
Walaupun matanya buta, apabila dia si Utha berjalan sambil meraba-raba dengan sungut/kumisnya, tetapi dia tetap berpenampilan gagah dan imut-imut.

Karena mereka diberi makan rutin nasi-putih ikan Tongkol dan makanan kaleng dan butiran fellet/pur lk sekarung per bulan, serta suplemen Vitamin dan cemilan-Snack merk dalam dan luar negeri spt made in Japan. Apabila mereka sakit hewan piaraan kami ini, kami bawa ke dokter hewan (drh) di klinik terdekat. Bahkan terkadang drh dipanggil datang ke rumahku, apabila kucing-kucing sakit serempak cukup banyak misalnya ada 3-4 ekor kucing sakit, misalnya sakit Flu, Batuk-batuk, Diare etc.

Alhamdulillah keberadaan kucing-kucing di rumah cukup menghibur, saya memanggilnya “endut”, memang kucing-kucingku sehat walafiat dan fostur tubuhnya gendut-gendut akibat makan bergizi, insyaAllah halalan toyiban, karena makanan kucing disertai suplemen vitamin dan snack, belanjanya dari rezeki yang halalan toyiban, insyaAllah, sehingga kucing-kucingku menjadi tumbuh-subur, gendut-gendut.

Aku memanggilnya kucing-kucingku di rumah, si Endut diawal nama singkat panggilannya (call name Endutt si…). Kucing-kucingku tampak lucu dan menyenangkan mata-hati (qalbun salim), karena mereka kucing-kucingku bulunya halus-mulus, berwarna-warni dan kulitnya bersih dan mulus, sebab rutin dimandikan memakai sabun dan sampo khusus hewan piaraan oleh si bungsukku Fathia Nurul Izzah (mhs sem 4 Ekonomi Syariah FEMB IPB University).

Keberadaan kucing-kucing di rumahku, memang ada dan kami mendapat tugas dan pengeluaran “ekstra” melayani fubnya dan kandangnya yang berpasir harum etc. Akan tetapi kami sekeluarga senang dan sayang sama hewan kucing, kata hadist Nabi kucing adalah binatang kesayangan Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW, apabila kita memelihara dan merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang, maka kita akan memperoleh pahala, bahkan kita dimurahkan rezekinya oleh Allah SWT karena bersedekah kepada kucing.

Demikian itulah cara pandang (mindset)dan keyakinan saya, istri dan 3 orang putriku di rumah. Kami menyukai kucing kesayangan Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW.

Kembali ke cerita kucing si Mungil, yang baru diselamatkan nyawanya, akibat kecelakaan, setelah dioperasi drh di Klinik, dan insyaAllah atas pertolongan Allah SWT, dia telah sehat kembali dari sakitnya, akibat kecelakaan, ditabrak motor di jalan kampung pemukiman padat penduduk, tepatnya di Wangun Atas Kelurahan Sindangsari Kota Bogor Timur, tempo hari.

Kini kucing si Mungil di rumahku, alhamdulillah tampaknya sudah sehat dan bugar, mulai dikeluarkan dari kandangnya disamping rumah untuk bermain, setelah seminggu rawat inap di Klinik telah menghabis biaya lebih dari Rp 2 juta, sehingga dia kini mulai bisa bermain di sudut rumah dan di dapur dibawa meja makan. Dia Si Mungil, bersuara “meong-meong” nyaring bunyinya menghampiri kakiku. Maksudnya dia ingin meminta makanan kepada Tuannya. Saya pun melayaninya dengan rasa kasihan dan sayang.

Sekarang kucing Si Mungil telah resmi diadopsi oleh keluarga AA menjadi penghuni tetap ke 13 bersama kucing-kucing lainnya rumahku. InsyaAllah kucing si Mungil betah, hidup akur dan rukun-damai bersama kucing 12 ekor yang lainnya, tidak minggat dari rumahku, dan kehadirannya membawa kebahagiaan dan memudahkan rezeki kami sekeluarga, Aamin3YRA.*

Demikian narasi singkat si Mungil ini saya AA buat agar kita menyayangi hewan, yang namanya kucing atau jenisnya binatang yang lain, yang bisa menghibur yang menyenangkan (happy) dan insyaAllah membawa keberuntungan (lucky). Semoga Allah SWT selalu memberikan anugerah rahmat, karunia dan hidayahNya bagi para penyayang hewan dan binatang lainnya, barakallah..###

Gallery and Econopoly, Kp Wangun Atas Rt 06.Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, Senin.12 Mei 2025.

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-Tulisannya di Media Sosial dalam menuju Indonesia Emas 2045)

Audit BPK, Bupati Rudy: Momentum Perbaikan Pemerintahan

0

Cibinong – Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat menghadiri Ekspose Hasil Pemeriksaan BPK Tahun Anggaran 2024, yang bertempat di Gedung Serbaguna I Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, pada Senin (12/5/25). Kegiatan ini merupakan bagian dari proses audit rutin yang dilakukan oleh BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel sebagai wujud tanggung jawab pemerintah daerah kepada masyarakat.

“Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) mencerminkan kinerja tata kelola keuangan kita bersama. Hari ini merupakan pemeriksaan pertama di masa kepemimpinan saya dan Wakil Bupati Ade Ruhandi. Kami sangat menyadari pentingnya momentum ini untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Pemerintah Kabupaten Bogor,” ungkap Rudy.

Ia juga mengingatkan bahwa perjalanan panjang Kabupaten Bogor dalam pengelolaan keuangan daerah telah melalui berbagai fase, termasuk pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terakhir pada tahun 2020. Namun dalam empat tahun terakhir (2021–2024), Kabupaten Bogor hanya memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

“Ini adalah momentum bersama. Kita ingin kembali meraih predikat WTP, tapi dengan cara yang benar, tidak melanggar ketentuan perundang-undangan. Dua hari terakhir proses pemeriksaan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tambah Rudy.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan tata kelola pemerintahan tidak bisa dicapai hanya oleh pimpinan daerah, melainkan membutuhkan dukungan seluruh unsur birokrasi, termasuk SKPD, BUMD, para camat, lurah, dan kepala desa.

“Kami ingin Pemerintah Kabupaten Bogor ke depan berjalan dengan sehat, menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat. Saya dan Pak Ade Ruhandi tidak bisa membangun sendiri. Kita butuh dukungan dari seluruh pihak, terutama dari internal pemerintah,” tegasnya.

Menurutnya, dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Bogor berharap hasil pemeriksaan BPK kali ini menjadi titik awal yang baik untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat dan opini WTP dari BPK.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, para Kepala Perangkat Daerah, Direktur RSUD, Direktur BUMD, serta para camat se-Kabupaten Bogor.

(yev/red)

“Mie Rebus” Angin Malam

0

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Sedaap nian dengarin lagu Angin Malam yang didendangkan penyanyi legendaris Broery Marantika lewat video viral medsos Youtube, dishare oleh mas Aru, boz Armada 1780. Mendengar lagu itu, saya semakin teringat, bernoltalgia, dimana pikiran dan perasaanku menerawang ke masa-masa lalu, hidup dan belajar semasa usia remaja di kampuang halamanku Cerenti.

Lagu Angin Malam, begitu sangat populer di kalangan anak remaja kampung, yang menyukai seni musik, seperti halnya daku. Ketika saya masih muda-belia tempo doeloe, masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Cerenti, aku ikut kegiatan ektra kurikuler (ekskul) musik, dibawah asuhan guru kesenian bpk Abdul Gafar, kini guru kesenianku itu sudah almarhum satu dasa warsa yang lalu.

Grup Band Pelajar SMPN kami, selain tampil di acara-acara Sekolah, terkadang berkesempatan diundang Panitia HUT RI tingkat Kecamatan Cerenti untuk menghibur warga masyarakat, yang haus hiburan, kami mentas biasanya di arena lapangan terbuka (out door) Pasar Cerenti tempo doeloe.

Hatur nuhun.mas Aruhito (mas Aru), ternyata anda tahu selera seni musikku, yang dishare di WAG Armada. Enak juga dengarin Lagu “Angin Malam” yang dilantunkan Broery Marantika, lagu itu adalah lagu pavoritku sejak muda, sering saya tampil bernyanyi solo di arena hiburan, semasa aktif menjadi salah seorang pemain Band Pelajar SMPN Cerenti di kampungku.

Hingga kini aku senang menyanyikannya ketika sendirian di rumahku sambil diiringi gitar, dan atau di arena acara “pesta” perkawinan keluarga dan sahabat jika diminta atau spontan, alias tidak diminta. Aku suka lagu-lagu Broery Marantika, juga Broery Pasolima asal Ambon Manise, bahkan terkadang kami dendangkan di acara Reunian Samudera C.1781.

Dan Tria sbg MC Samudera HA FPIK IPB University juga seorang bertalenta musik pemain organ, selalu mengajakku dan mengundangku untuk tampil bernyanyi, melantunkan syair lagu “Angin Malam” ini diiringi organ tunggal beserta pemusiknya yang disediakan pihak Resort.

Dan Tria Mahendra selalu menyebutnya, ketika memanggilku naik pentas, dengan jud lagu “Mie Rebus”. Saya pun sudah paham, yang dimaksud beliau adalah “Angin Malam” seperti yang aku dengar pada video share mas Aru di WAG Armada ini. Dengan panggilan MC Dan Tria, bagi saya AA sebagai mantan vokalist dan gitarist Band Pelajar SMPN Cerenti, Inhu Riau, ngak ada masalah, malahan kesempatan bernyanyi di arena Reunian dalam rangka mempererat silaturahmi antar sesama alumni.Faperikan IPB tahun 1981, ini.merupakan anugerah.

Bagiku lagu “Angin Malam”, lirik-syair lagu dan tune vokal lagunya enak dinyanyikan, sahdu, sendu, merdu dan merayu, teristimewa bagi mereka yang sedang ngebet menjalin cinta, begitu nikmat mendengar syair-syairnya. Rasanya jiwa ini, kembali menjadi “moeda” lagi, padahal rialitasnya sudah lansia, umur sudah diatas kepala 6, alhamdulillah semangat bernyanyiku masih tersisa dalam jiwa dan raga.

Bagi mereka suka dan senang bernyanyi “olah vokal” sesungguhnya begitu banyak fadhillahnya, selain niat bersedeqah menghibur orang sekitarnya agar hidup senang dan berbahagia, juga bagi penyanyi (vokalist) juga banyak manfaatnya bagi peningkatan kualitas kesehatan jiwa “menjaga keseimbangan otak kiri dan kanan”, memperhalus perasaan (qalbun salim)dan kehidupan sosial dalam mempererat pergaulan berbasis persaudaraan dan persahabatan humanis. Dengan bernyanyi kita bisa menciptakan suasana yang kondusif, enak, aman, nyaman dan komunikasi budayanya semakin cair tanpa sekat dan topeng kepalsuan yang “baper”.

Salam Bro Armada 1780, sehat, always happy dan tetap bersemangat.###
Jayalah IPB Kita..***

Gallery and Ecofunopoly, Kp.Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City West Java, Sabtu 10 Mei 2025

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir H Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial dalam Rangka menyongsong Indonesia Emas 2045)

Kampanyekan Program, Para Artis, Publik Figur dan Influencer Jadi Duta Kasih Aplikasi Belas Kasih

0

Cibinong- Sejumlah artis dan influencer dijadikan Duta Kasih Aplikasi Belas Kasih oleh Yayasan Belas Kasih Insani.

Para Artis tersebut hadir dalam acara Grand Launching Aplikasi Belas Kasih yang digelar di Gedung Auditorium Sekda Kabupaten Bogor, Jumat (9/5/2025).

Artis-artis yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Ricky Perdana, Syakir Daulay, Deden Bagaskara, Fajar Gomez, Damar Rizal Marjuki, Binyo Sungkar dan Vanda Rainy.

Bahkan KH. Taufiqurrahman atau yang akrab disapa Ustadz Pantun juga ikut menjadi Duta Kasih.

Ketua Yayasan Belas Kasih Insani Abdurrahman Asysyakir berharap, artis, publik figur dan influencer bisa berkampanye program-program yang ada di Belas Kasih.

“Alhamdulillah sejauh ini, tadi kita bisa lihat di acara ini sudah ada banyak influencer – influencer ataupun artis public figure yang hadir dan turut ikut memeriahkan acara tersebut dan itu merupakan artis-artis yang sudah tergabung di Duta Belas Kasih,” kata Abdurrahman Asysyakir kepada wartawan usai acara grand launching.

Selain ada respon positif dari keberadaan Duta Kasih, ternyata mereka menambah keyakinan masyarakat dalam keamanan berdonasi di aplikasi Belas Kasih.

“Kami harapkan artis, publik figur dan influencer bisa mengajak masyarakat luas untuk berdonasi atau bersodaqoh melalui aplikasi platform crowdfunding Belas Kasih,” ujar Abdurrahman Asysyakir.

Keberadaan Duta Kasih ternyata bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat akan adanya aplikasi Belas Kasih.

“Dengan adanya Duta Kasih harapannya dapat melakukan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat terutama pelaku-pelaku kegiatan sosial seperti NGO ataupun lembaga masyarakat yang lainnya, sehingga kedepannya aplikasi belas kasih ini lebih terkenal, “harapnya.

(Aga)

PETI Menggila, Fakta Negara Tak Hadir Melindungi Rakyatnya

0

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Sadis “badnews” yang viral di WAG IKKS Prov.Riau, Kamis 8/5-2025, berjudul “PETI Menggila di sungai Kuantan Desa Pulau Aro…”

Ini merupakan salah satu fakta yang valid bahwa Kab.Kuansing, aparatur negara yang digaji dari pajak Rakyat, alfa dan sangat tak berdaya (very powerless) dihadapan para penjahat lingkungan guna melindungi kehidupan Rakyat/penduduk tempatan (local community).

Munculnya “badnews” ini kita yang waras sungguh sangat menyedihkan, memilukan hati, dan kita prihatin, dimana Negara tidak hadir dalam melindungi masyarakat Kuansing dari bencana alam dan pencemaran logam berat B3 (bahan berbahaya dan beracun spt Merkuri dll).

Jika tak salah sudah belasan artikel AA yang dipublish di medsos mengkritisi permasalahan PETI dan beberapa saran konstruktif untuk pencegahan PETI yang begitu marak di daerah Kuansing, sptnya tidak dihiraukan para petinggi negeri, elite politik (the ruling party).

Ibarat pribahasa Melayu…”anjing menggonggong kabilah tetap berlalu”. Entah kata-kata atau ungkapan bahasa apalagi yang bisa disuarakan untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran kolektif akan bahaya rusaknya ekosistem alam spt DAS, hutan, lahan dan danau yang terus dirusak fungsi ekosistemnya dan dicemari oleh para penjahat/kriminal lingkungan hidup pelaku PETI, terutama pemodalnya, mereka telah sukses membangun sistem mapia tambang illegal, sehingga upaya penegakan hukum (law enforcement) menjadi lumpuh dan tak berdaya (powerless) dibuatnya.

Lengkaplah sudah penderitaan dan kesengsaraan Rakyat Kuansing, terutama generasi mendatang tak akan lagi mewarisi SDA dan jasling sebagai sumber kehidupan dan sumber kemakmuran Rakyat sesuai spirit konstitusi Pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 UUD 1945 telah menjadi dokumen mati, tak bernyawa di Kab.Kuansing Riau, negeri tempat kelahiranku dan aku dibesarkan, sebagai akibat para perilaku.elite politik (the ruling party) tidak visioner, berpikir jangka pendek, serakah dan korup, serta nopotistik.

Ya good by, selamat tinggal . “kebesaran peradaban Negeri Melayu Islam yang bersendikan syarak, dan syarak bersendikan Kitabullah: QnS”. Ajaran Islam hanya ada seremonial dan slogan kosong, tidak muncul dalam berperilaku keseharian dan alfa tidak mempengaruhi kebijakan publik dan regulasi (regulation.dan public policy) yang dirancang dan diputuskan pimpinan eksekutif dan legislatif (Bupati dan Ketua DPRD Kuansing beserta jajarannya).

Nampak penampakan elite politik negeri ini, lebih.berorientasi pemenuhan syahwat material jangka pendek, “wani piro”, ketimbang memikirkan, menjamin kehidupan anak-cucu kini dan masa depan dalam perspektif pembangunan berkelanjutan (sustainable development), terdapat ada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs) yang seharusnya dipahami, dikhayati dan dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Demikian yang bisa saya narasikan untuk kesekian kalinya, ketika saya membaca permasalahan tambang emas liar, PETI yang marak dan menggila, beritanya di WAG Para Tokoh Kuansing.

Semoga kita sadar dan berdoa agar Allah SWT selalu memberikan jalan keluar (solusi) menghadapi perilaku para penjahat PETI yang merusak dan.mencemari ekosistem alam dan lingkungan hidup Rantau Kuansing, Provinsi Riau. Dan para pemimpin.dan pemuka Negeri hendaknya harus dan wajib sadar dan peduli bahwa menjaga kelestarian SDA dan Jasling adalah tugas utama dan hak/kewajiban bagi kita bersama.

Jika para elite politik lengah dan abai, ciciang wae, maka Anda adalah termasuk kedalam kategori manusia.munafik, penghianat bagi anak-cucu, yang juga berhak menikmati ekosistem alam yang indah, subur, bersih dan lestari yang memasok pangan dan energi secara berkelanjutan (food and energy sustainable). InsyaAllah kemunculan tulisan saya AA ini, hendaknya ada manfaatnya untuk membangun kesadaran bersama.

Basatu Nagori Maju, Tigo Tali Sapilin, Salam Kayuah..###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Kamis, 8 Mei 2025

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial)

Dukung Mobilitas Masyarakat, Pemdes Bantarkaret Kebut Hotmix Jaling dan Jalan Desa

0

Nanggung – Pemerintah Desa Bantarkaret, Nanggung, Kabupaten Bogor melakukan perawatan jalan desa dari Kampung Leuwicatang – Gunung Dahu.

Perawatan jalan desa sepanjang 300 meter dengan cara diaspal hotmix yang dibiayai oleh Dana Desa tahun anggaran 2025.

Ketua Pelaksana Pembangunan Desa Bantarkaret Makmur atau akrab disapa Chemong menerangkan, tak hanya jalan desa, begitu juga perawatan insfratruktur jalan yang tersebar di beberapa wilayah kampung.

Pengerjaan perbaikan jalan di beberapa titik, salah satunya dalam mengawali pelaksanaan, yakni hotmix jalan lingkungan di Kampung Gunung Dahu RW 08 sepanjang 900 meter.

“Secara berkala, pembangunan hotmix jalan di Bantarkaret di setiap tahunnya hampir menyentuh ke semua wilayah di pelosok kampung,” terang Chemong kepada Jurnal Bogor, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, tatakelola program desa termasuknsalah satu pembangunan infrastruktur bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan menjadikan daya dukung masyarakat dari berbagai aktivitas.

“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar semua program di Bantarkaret baik fisik maupun non fisik dapat berjalan lancar tanpa kendala.” tukasnya

(Arip Ekon)

Amankan Produksi Pangan Nasional, UPT Pelatihan Kementan Buat Strategi Percepatan di Provinsi Bengkulu

0

Bengkulu – Langkah cepat terus diambil Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengamankan produksi pangan nasional. Melalui Rapat Koordinasi Percepatan Optimalisasi Lahan (OPLAH) yang digelar di Aula Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rabu, (7/5/2025).

Kementan menyatukan langkah lintas sektor dalam upaya mendongkrak Luas Tambah Tanam (LTT) dan memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan tidur di seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program OPLAH menjadi tulang punggung penguatan ketahanan pangan nasional di tengah ancaman kekeringan dan dinamika cuaca ekstrem.

“Pangan tidak boleh terhenti. Kami mendorong semua daerah untuk mengakselerasi tanam, memanfaatkan lahan suboptimal, dan mengatasi hambatan di lapangan. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan negara,” tegasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menyebut peran koordinasi dan kepemimpinan daerah menjadi kunci percepatan realisasi di lapangan.

“Kami hadir tidak hanya dengan program, tapi juga dengan pendampingan teknis dan penugasan PJ. Keberhasilan OPLAH di Bengkulu sangat bergantung pada keaktifan daerah dalam merespons hambatan, menggerakkan SDM dan menjaga semangat tanam petani,” ujar Santi.

Sebagai penanggung jawab OPLAH di Provinsi Bengkulu, Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Sukim Supandi, menyampaikan bahwa tim BBPMKP siap terus mengawal langsung pelaksanaan program.

“Kami mengawal dari perencanaan, pemetaan hambatan, hingga pendampingan teknis di lapangan. Tim BBPMKP hadir untuk memastikan setiap hektar lahan yang ditargetkan benar-benar produktif,” ungkapnya.

Rakor dihadiri oleh tim dari BPMP Bengkulu, Universitas Bengkulu, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, serta para pendamping lapangan dari kabupaten/kota. Evaluasi menunjukkan bahwa per April 2025, realisasi LTT Bengkulu baru mencapai 64,29% dari target tahunan 108.677 hektar. Sementara, realisasi OPLAH dari target 12.163 hektar masih memerlukan percepatan, terutama di wilayah Seluma, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan.

Keterlambatan distribusi benih, irigasi yang belum optimal, serta minimnya alsintan dan pendamping lapangan menjadi sejumlah kendala yang diangkat dalam forum. Beberapa wilayah bahkan menghadapi pengeringan saluran irigasi saat masa tanam, akibat kurangnya sinkronisasi antara agenda pertanian dan pemeliharaan infrastruktur air.

Melalui forum tersebut, disepakati sejumlah langkah konkret, mulai dari pembentukan Brigade Pangan di seluruh kabupaten, pemanfaatan benih lokal, hingga usulan penambahan alat mesin pertanian ke pemerintah pusat. Strategi percepatan juga akan diperkuat dengan pelaporan mingguan dari setiap kabupaten serta kunjungan lapangan berkala oleh tim pusat dan provinsi.

Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu menutup kegiatan dengan penekanan bahwa keberhasilan OPLAH sangat tergantung pada kecepatan eksekusi dan ketegasan koordinasi di lapangan.

“Tidak ada ruang untuk menunda. Kita harus bergerak cepat, karena cuaca tidak menunggu, dan pangan harus tersedia,” ujarnya.

Dengan sinergi yang kuat serta semangat gotong royong, Kementan optimistis target tanam dan optimalisasi lahan di Bengkulu dapat tercapai, menjadi fondasi kuat bagi swasembada pangan nasional.

(bbpmkp)

Laksanakan Instruksi Presiden, Pemdes Kalongliud Bentuk Koperasi Merah Putih

0

Nanggung – Pemerintah Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) guna pembentukan Koperasi Merah Putih, Rabu (7/5/2025).

Pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Musdesus tersebut dihadiri unsur BPD, para RT, RW, Kader PKK, LPM, Katar, Poktan,  Muspika serta perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Bogor.

Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman menjelaskan, Musdesus dengan dibentuknya Koperasi Merah Putih Desa Kalongliud untuk membangun dan mengembangkan perekonomian dari potensi desa.

“Dibentuknya Koperasi Merah Putih itu dalam semangat bergotong royong untuk membangun perekonomian desa ,” ujar Jani

Untuk itu lanjut Jani, pihaknya bersama seluruh stake holder Desa Kalongliud sepakat membentuk Koperasi Desa Merah Putih

Secara teknis, Musdesus tersebut  merujuk aturan Menkop Nomor1 tahun 2025 tentang tata cara pembentukan, serta Juknis tentang Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Melalui Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih kini telah melahirkan beberapa kesepakatan termasuk  dalam berita acara musyawarah pembentukan koperasi dengan nama Koperasi Desa Merah Putih Kalongliud.

Dengan jumlah pengurus 5 orang berikut  3 orang pengawas serta menyepakati nilai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota.

“Diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Begitu juga terkelolanya potensi desa yang bisa  menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” herapnya.

Dengan begitu,  hadirnya koperasi tersebut diharapkan masyarakat tidak  lagi bergantung kepada bank keliling atau rentenir.

“Semoga Koperasi Desa Merah Putih Kalongliud yang baru saja dibentuk senantiasa akan membawa dampak kemaslahatan untuk warga masyarakat Desa Kalongliud,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Capai Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Berkolaborasi dengan Stakeholder Pertanian Lainnya melalui Perlindungan Varietas Tanaman

0

Bogor – Perlindungan varietas tanaman tidak hanya memberikan penghargaan kepada pemulia tanaman atas karyanya, tetapi juga memastikan bahwa hak atas kekayaan intelektual terkait varietas tanaman dihormati sesuai dengan ketentuan hukum. Sehingga perlindungan Varietas Tanaman (PVT) menjadi perhatian utama dalam proses penyilangan varietas baru.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan  Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan nilai tambah dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat.  Untuk itu Mentan  mendorong perlindungan berbagai komoditas pertanian Indonesia melalui pendaftaran varietas  lokal di tiap daerah.

Guna meningkatkan jumlah pemohon hak PVT dan kompetensi konsultan PVT dalam kontribusi capaian swasembada pangan, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) bekerjasama dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) melaksanakan Pelatihan Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman Tahun 2025. Pelatihan diikuti 40 orang berasal dari peserta perorangan maupun instansi yang berbadan hukum.

Kegiatan Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning pada tanggal 6 – 9 Mei 2025  secara daring dilanjutkan secara luring tanggal 14 – 16 Mei 2025 di BBPMKP. 

Pembelajaran mencakup teori di kelas dan kunjungan lapangan, serta melibatkan narasumber dan fasilitator pelatihan dari PPVTPP,  Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, Biro Korwas PPNS Bareskim Polri, Komisi PVT, serta Widyaiswara BBPMKP.

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir konsultan-konsultan andal yang mampu menjadi mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala BBPMKP Sukim Supandi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam mencapai swasembada pangan kolaborasi berbagai stakeholders tentunya menjadi faktor yang fundamental. PPVTPP memiliki kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan varietas tanaman unggul dan memberikan perlindungan terhadap hak PVT.

Untuk mendukung program swasembada pangan, PVT merupakan bagian penting dari sistem inovasi pertanian nasional. Perannya, antara lain menjadi jembatan antara hasil penelitian dan pengembangan varietas dengan perlindungan hukum dan manfaat ekonomi yang berkeadilan. Tentu saja, kontribusi pelayanan dan akselerasi perakitan varietas unggul baru yang sudah dilakukan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga terstandar internasional.

Sementara itu Kepala Pusat PVTPP Leli Nuryati menyatakan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan nanti semakin banyak  konsultan PVT yang bisa membantu para pemohon hak PVT dari luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pemohon hak PVT di Indonesia.

”Hingga saat ini kami mendapatkan permohonan untuk mendapatkan pendaftaran hak PVT ini tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Oleh karena itu pelatihan PVT ini merupakan salah satu sarana untuk semakin banyak lagi konsultan PVT yang nanti bisa membantu para pemohon hak PVT,” ujarnya, saat pembukaan pelatihan, Selasa (6/5/2025).

Di Kementerian Pertanian lanjut Leli, Pusat PVTPP mewakili Menteri Pertanian menandatangani sertifikat hak PVT dan ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

”Apalagi kita sekarang sedang mendukung untuk swasembada pangan, diperlukan benih-benih unggul, varietas-varietas unggul yang dikembangkan oleh pemulia tanaman,” tuturnya.

Perlindungan varietas tanaman adalah bentuk penghargaan terhadap kerja keras para pemulia dalam menciptakan varietas unggul. Konsultan PVT menjadi jembatan penting antara pemulia, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa hak-hak atas kekayaan intelektual di sektor pertanian terlindungi secara adil dan berkelanjutan.

Selain itu PVT juga menjamin kualitas dan benih-benih yang berasal dari varietas-varietas unggul baru.

Pelatihan ini akan membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai dasar hukum PVT, prosedur pendaftaran varietas, Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) BUSS hingga aspek teknis penyusunan dokumen pendukung dan pendampingan permohonan.

Peserta juga akan mendapatkan studi kasus serta praktik langsung terkait proses pengajuan PVT.

(Regi/BBPMKP)

Petani di Dua Kecamatan Merugi Akibat Irigasi Rusak, Kadis Distanhorbun: Tahun Ini Dibangun

0

Jasinga – Rusaknya sistem irigasi berakibat lahan pertanian di wilayah Bogor Barat di Kecamatan Jasinga dan Cigudeg  dilanda kekeringan.

Kerusakan saluran air ini membuat lahan pertanian di lima desa, yang tersebar di dua kecamatan tersebut selama beberapa musim sejumlah petani  gagal bercocok tanam.

Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Desa Sipak, Kecamatan Jasinga. Di sana, ladang dan sawah yang biasanya hijau kini berubah menjadi lahan kering dan retak-retak.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menyatakan bahwa pihaknya dalam hal ini hanya menangani saluran tersier atau saluran kecil yang berada di ujung sistem irigasi.

“Untuk irigasi itu mungkin PUPR ranahnya, kita hanya menggarap saluran tersiernya aja yang kecil kecil itu,” ujar Entis saat meninjau lahan sawah yang akan dijadikan lokasi panen raya di Desa Sibanteng, Leuwisadeng, Senin (5/5/2025).

Jadi kata dia, perbaikan saluran irigasi sudah diajukan dan direncanakan untuk mulai dibangun tahun ini.

Menurutnya, bantuan untuk itu datang baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten agar masalah kekeringan tak terus berulang.

“Kalau irigasinya sudah diajukan, insya Allah tahun ini ada pembangunan juga baik bantuan dari pusat, provinsi maupun kabupaten, itu sudah direncanakan,” katanya.

Sebelumnya pada Rabu (9/4/2025) lalu, Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade turun langsung ke lokasi, yang mana ada laporan dari masyarakat dan para petani, kerusakan irigasi ditambah pendangkalan saluran air menyebabkan suplai air ke sawah benar-benar terputus.

“Saya menerima laporan-laporan terkait irigasi yang rusak, pendangkalan, hingga masyarakat yang sudah cukup lama tidak bisa bertani,” tukasnya.

(Arip Ekon)