32.9 C
Bogor
Saturday, July 12, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 55

Yudisium Kedua FAI UIKA Bogor: Siap Hadapi Tantangan Global

Jurnal Inspirasi – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kembali menggelar yudisium untuk kedua kalinya bagi para wisudawan pada Selasa, 10 Desember 2024, di Aula Hukum UIKA Bogor. Acara ini berlangsung khidmat dengan tema “Menyongsong Masa Depan, Siap Hadapi Tantangan Global.”

Yudisium ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Islam UIKA Bogor, Wakil Dekan, Ketua Program Studi, para dosen Fakultas Agama Islam, mitra kerja BAMUIS BNI, serta orang tua mahasiswa/mahasiswi yang turut merayakan momen istimewa ini.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FAI, Dr. Yono, S.H.I., M.H.I., menyampaikan bahwa yudisium kali ini menjadi momen penting untuk pengukuhan sekaligus pelepasan para lulusan.

“Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan pembekalan terakhir untuk para lulusan FAI. Sekaligus turut mengundang orang tua guna melaporkan capaian-capaian putra putrinya selama studi di FAI, dan ajang promosi fakultas juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Yono juga memberikan pesan mendalam kepada para lulusan.
“Ingat tanggung jawab dari gelar akademik dalam beraktifitas dan menjalankan kehidupan sehari hari. Turut serta mencerdaskan bangsa dengan mengamalkan ilmunya dimasyatakat, terus mencari ilmu dengan lanjut studi dan jangan lupa memgabdi untuk almamater tercinta melalui ikatan alumni fakultas,” tambahnya.

Sebagai yudisium kedua yang digelar oleh FAI, acara ini menjadi momentum istimewa bagi para lulusan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global sekaligus membangun komitmen dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan almamater.

(Fitri AL)

Membanggakan, UPT Kementan Raih Sertifikat Akreditasi Istimewa BPIP

Jurnal Inspirasi – Lembaga penyelenggara pelatihan Kementerian Pertanian yakni Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi meraih sertifikasi akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan kategori Istimewa.

Penyerahan sertifikat akreditasi dilakukan dalam kegiatan Diseminasi Standardisasi dan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Pengakuan ini menjadi bukti komitmen BBPMKP dalam mendukung pembinaan ideologi Pancasila, karena dengan mengantongi sertifikat Akreditasi Istimewa ini BBPMKP Ciawi akan menjadi salah satu penyelenggara pelatihan yang dapat melaksanakan pelatihan PIP.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Bangsa Indonesia yang sakti dan tak tergantikan, karena Pancasila mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam setiap pembangunan bangsa termasuk sektor pertanian.

Pertanian memiliki peran sangat vital bagi perekonomian Indonesia dan harus menjadi prioritas utama.

“Mari kita perkuat komitmen kita untuk membangun sektor pertanian yang berkelanjutan, sehingga dapat mencapai cita-cita Indonesia yang makmur menjadikan Indonesia salah satu lumbung pangan dunia,” kata Menteri Amran.

Mendukung Indonesia lumbung pangan dunia, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung percepatan swasembada pangan dan Indonesia lumbung pangan dunia dengan inovasi berkelanjutan yang berfokus pada peningkatan kapasitas SDM pertanian. yang adaptif terhadap teknologi dan dapat memimpin perubahan dalam sektor pertanian.

Kepala BBPMKP Sukim Supandi diwakili Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi Susan Twisawati Indiani berharap kedepannya akreditasi ini dapat diimplementasikan dengan melaksanakan pelatihan PIP bagi ASN Kementan.

” Semoga kedepannya akreditasi ini dapat diimplementasikan dengan melaksanakan pelatihan PIP bagi ASN Kementan sehingga BBPMKP dapat berperan dalam mewujudkan karakter bangsa seperti yg dicita citakan bapak Presiden kita,” ucapnya

BPIP berdasarkan peraturan BPIP no 24 tahun 2024, memiliki kewenangan melakukan akreditasi kepada K/L yang dapat melakukan pelatihan ideologi pancasila. Tahun 2024 ini, BPIP, melakukan akreditasi kepada 23 K/L pemerintah pusat dan daerah, termasuk didalamnya BBPMKP Kementan.

Sertifikasi ini diperoleh melalui berbagai tahapan yaitu penilaian yang dilakukan berdasarkan beberapa subunsur, seperti penyelenggara, tenaga pengajar, pembiayaan, sarana dan prasarana, dan penjaminan mutu selanjutnya dilakukan visitasi.

Direktur Perencanaan, Standardisasi, dan Kurikulum Diklat BPIP Yakob KM menuturkan PIP penting karena merupakan penjabaran visi pertama asta cita Kabinet Merah Putih yang kedepannya akan dikuatkan dengan undang-undang. Undang – undang tersebut saat ini sedang dalam proses pengusulan.

Yakob berharap setelah ada undang-undang semua ASN memiliki kewajiban untuk mengikuti PIP.

”Sertifikat kepesertaan PIP akan menjadi syarat kenaikan pangkat. Ini menjadi sangat memungkinkan,” katanya.

Pelaksaan Diseminasi Standardisasi dan Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) bertujuan untuk menyepakati hal-hal teknis penyelenggaraan pelaksanaan PIP, sehingga penyelenggara pelatihan tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pelatihan tersebut.

(REGI/BBPMKP)

Pengusaha Siap Bantu Pembangunan Jalan Di Sukaresmi

Megamendung – Jurnal Bogor
Kerusakan sebagian jalan Munjul milik Desa Sukaresmi yang menuju ke Arca Domas, mendapat perhatian dari beberapa pihak yang membutuhkan terhadap akses jalan tersebut. Khususnya di titik yang kini mengalami kerusakan sepanjang 800 meteran.

Seperti yang dikatakan Kepala Desa Sukaresmi Iip Ibrahim, ia mengakui terhadap kerusakan jalan Munjul yang diaspal menggunakan dana samisade 3 tahun yang lalu sudah hancur kembali. “Kerusakan jalan itu akibat tidak ađanya saluran air dikiri dan dikanan badan jalan.Akibatnya, jika turun hujan dengan air yang cukup melimpah m3ngalir ke badan jalan yang menyebabkan hancurnya jalan tersebut,” tutur Kades.

Untuk penanganannya lanjut dia, pihaknya sudah mengantongi sedikitnya 4 orang yang siap membangun kerusakan sebagian jalan Munjul tersebut. “Kita sangat setuju akan adanya beberapa orang yang siap membangun badan jalan yang rusak itu. Karena bagian kebawahnya sudah dibeton dengan anggaran bankeu tahap pertama tahun 2024 ini yang akan dilanjutkan tahap kedua nanti untk lokasi ke bagian bawah,” imbuhnya.

Terkait respon adanya rencana kepedulian dari 4 orang warga itu, Kades menyebutkan dirinya siap untuk diundang untuk melakukan pembahasan pembangunan sebagian badan jalan yang hancurnya. “Kita siap untuk duduk bersama, asalkan tujuannya jelas untuk kesejahteraan masyarakat termasuk untuk pembangunan sebagian badan jalan sepanjang 800 meter yang hancur itu. Pada prinsipnya, jika ada pengusaha atau warga yang peduli kepada lingkungan kita pemerintahan desa siap berkolaborasi demi masyarakat Sukaresmi,” pungkas Kades Iip ibrahim. Dadang Supriatna.

BMPS Wilayah Jawa Barat Adakan Workshop Transformasi Digital di Bidang Pendidikan

Bandung | Jurnal Bogor – Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pendidikan. Sebagai tindak lanjut Bidang TIK BMPS Provinsi Jawa Barat mengadakan workshop transformasi digital di Bidang Pendidikan, pada Selasa (10/12/24).

Transformasi digital untuk kemajuan perguruan swasta digagas oleh Bidang TIK dan HUMAS BMPS Wilayah Jawa Barat, di bawah koordinator Ketua Bidang TIK Iwan Laksana.

Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Inovasi dan Transformasi untuk Generasi Emas.” Kegiatan diikuti oleh para Ketua BMPS Kota/Kabupaten di Jawa Barat, Yayasan Penyelenggara Pendidikan Swasta di Jawa Barat dan para operator pendidikan yayasan.

Kegiatan ini mendukung upaya pemerintah sebagai bentuk kolaborasi perguruan swasta yang berhimpun dalam organisasi Badan Musyawarah Perguruan Swasta.

Iwan Laksana mengatakan “lakukan sekarang, oleh kita, dari kita, untuk kita”

Sementara sambutan Ketua BMPS, Iyus yang mewakili Ketua Umum menyatakan, kita harus menyambut baik kemajuan teknologi informasi sebagai bagian kemajuan pendidikan.

Sambutan ditutup Ketua Pengawas BMPS Provinsi Jawa Barat, Bambang Sutrisno, agar perguruan swasta mampu mengikuti kemajuan dan bisa berkolaborasi dengan baik dengan pemerintah baru di tingkat provinsi.

Kegiatan workshop dilaksanakan di lingkungan sekolah BPI Kota Bandung. Yudi

RSUD Leuwiliang Tingkatkan Pelayanan dengan Hadirkan Layanan Okupasi Sensori Interasi

Jurnal Inspirasi – RSUD Leuwiliang kembali meningkatkan kualitas pelayanannya dengan menghadirkan layanan okupasi sensori integrasi, sebuah program khusus untuk anak-anak usia maksimal 8 tahun.

Layanan ini dirancang untuk membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan sensorik, motorik, atau perilaku agar mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih optimal.

Seperti yang dijelaskan dr. Hendriko Sitorus, Sp.KFR, MARS, AAK, dokter spesialis rehabilitasi medik RSUD Leuwiliang, bahwa pentingnya layanan ini bagi anak-anak.

“Terapi okupasi sensori integrasi membantu anak-anak mengelola respons terhadap stimulasi sensorik, meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi tubuh, serta mendukung perkembangan kognitif dan sosial,” ujar dr. Hendriko.

Layanan ini, sambung ujar dr. Hendriko sangat membantu anak dengan kebutuhan khusus, seperti autisme, ADHD, atau gangguan perkembangan lainnya.

Fasilitas yang dimiliki RSUD Leuwiliang ini dilengkapi dengan ruangan terapi khusus yang dirancang untuk menciptakan suasana nyaman dan aman bagi anak.

“Selain itu, terapi ini ditangani oleh dua terapis okupasi profesional yang berpengalaman di bidangnya,” kata ujar dr. Hendriko.

Tidak hanya terapi, para orang tua juga dapat berkonsultasi langsung dengan dr. Hendriko untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang kondisi dan kebutuhan anak mereka.

Sementara itu, Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri, S.H., MARS, menyampaikan harapannya terkait penambahan layanan yang ada di RSUD Leuwiliang.

“Kami ingin RSUD Leuwiliang menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan holistik dan ramah anak,” uangkap Dokter Vitrie – sapaan akrabnya.

Dengan adanya layanan okupasi sensori integrasi ini, lanjut Dokter Vitrie, RSUD Leuwiliang dapat memberikan solusi terbaik bagi orang tua yang ingin mendukung tumbuh kembang anaknya.

Untuk diketahui, tim rehabilitasi medik RSUD Leuwiliang juga dikenal memiliki hubungan yang baik dengan pasien dan keluarganya.

Tingkat kepatuhan pasien yang tinggi dalam menjalani terapi menjadi salah satu indikator keberhasilan layanan ini.

“Edukasi dan informasi yang terus diberikan kepada orang tua semakin memperkuat peran RSUD Leuwiliang sebagai mitra kesehatan yang andal bagi masyarakat,” pungkasnya.

(say/*)

Bebas Dari KKN, Sekolah SMAN 1 Tamansari Tandatangan Fakta Integritas

Tamansari | Jurnal Bogor – Pencanangan pembangunan zona integritas wujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), sekolah SMAN 1 Tamansari, Kabupaten Bogor melaksanakan tandatangan fakta integritas.

Dalam penandatanganan fakta integritas yang turut didampingi dari Kapolsek Tamansari, Koramil Ciomas dan komite sekolah, pada Senin (09/12).

Kepala sekolah SMAN 1 Tamansari, Rahmat Muhamad mengatakan, ini jadwal se-provinsi Jawa Barat khususnya untuk sekolah SMA, SMK semua pengawas, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan menandatangani fakta integritas.

“Tujuannya adalah pencegahan pemberantasaan korupsi, kolusi dan nepotisme dilingkungan sekolah,” ucapnya.

Mudah-mudahan dengan adanya penandatanganan ini kshusus di SMAN 1 Tamansari tidak ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan korupsi,kolusi dan nepotisme.

Berharap bisa menjauhi dari perbuatan-perbuatan tersebut di dunia pendidikan khususnya sekolah SMAN 1 Tamansari itu tidak ada.

“Saya sebagai pimpinan disini dan sampai hari ini tidak ada perbuatan tercela,” ungkapnya. Yudi

Danau Lido Kembali Memanas Ratusan Warga Demo Diatas Rakit Danau Lido

Cigombong – Jurnal Bogor

Ratusan warga dan gabungan aktivis dari berbagai organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan serta elemen lainnya menggelar unjuk rasa di atas Danau Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Minggu, 8 Desember 2024.

DENGAN MENGGUNAKAN RAKIT MOTOR, MASSA MELAKUKAN ORASI MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA. ROMBONGAN YANG TERBAGI DALAM BEBERAPA RAKIT INI PUN MENELUSURI SELURUH SISI DANAU.

Walhasil, area danau di tepi Hotel Lido yang dikelola MNC Land terbukti telah dangkal hingga kedalaman hanya 1 meter. Beberapa rakit pun tak bisa melintas akibat dangkal. Warna air danau di area tersebut.

Massa yang berdemonstrasi pun menduga pendangkalan di area tersebut akibat aktivitas pembangunan hotel di KEK Lido.

“Kurang lebih masih ada 5 hektar lebih yang kondisinya tertutup dan dangkal serta ada dugaan pengurugan akibat aktivitas proyek,” kata salah satu Korlap Aksi, H Bono.

Saat massa melakukan unjuk rasa, puluhan security KEK Lido pun nampak berjejer di tepi danau untuk memantau situasi dan menjaga keamanan agar massa tidak beranjak ke lokasi KEK Lido.

Aparat kepolisian gabungan Polres Bogor dan Polsek Cijeruk pun lantas mendatangi massa ke tengah Danau Lido. Negosiasi sengit pun sempat terjadi di atas danau.

Beberapa menit kemudian, aparat keamanan dan masa pun sepakat melakukan musyawarah di tepi danau.

“Sebagaimana pernyataan tegas Pak Hary Tanoe, Danau Lido bukan bagian dari KEK Lido, tapi milik pemerintah. Maka kami, warga merasa punya tanggung jawab untuk melestarikan Danau Lido agar tidak terjadi pendangkalan,” kata Agus Mulyadi (Agus Lecung), pengusaha Ummi Tambakan yang ikut dalam aksi tersebut.

Menurutnya, aspirasi masyarakat selama ini belum tersampaikan dan mendapatkan solusi terbaik terkait Danau Lido baik oleh pihak MNC Lido maupun Pemkab Bogor.

“Kami dari berbagai elemen masyarakat masih menyusun poin-poinnya kesepakatan aspirasi tentang Danau Lido ini. Kami juga belum berhasil duduk satu meja dengan Camat dan beberapa Kepala Desa. Salah satu solusinya, kami berharap MNC bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah dalam upaya melestarikan Danau Lido. Misalnya membentuk sebuah yayasan pelestarian Danau Lido,” ungkap mantan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi ini.

Jawaban PT MNC Land Lido

Terkait Danau Lido, Corporate Secretary PT MNC Land Lido, Alex Wardhana, menyatakan bahwa Danau Lido bukan merupakan bagian dari KEK Lido, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kewenangan atas Danau Lido berada di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Sedimentasi dan perubahan kualitas air yang terjadi di Danau Lido bukan akibat dari aktivitas proyek di kawasan KEK Lido, melainkan karena dampak berkepanjangan pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, serta adanya aktivitas budi daya ikan di Danau Lido,” papar Alex Wardhana dalam keterangan persnya.

“Dalam rangka menciptakan hubungan baik dengan masyarakat serta bentuk kepedulian lingkungan, KEK Lido tetap memberikan aksesibilitas yang baik untuk kepentingan mobilitas masyarakat sekitar serta telah berupaya maksimal menjaga kelestarian Danau Lido dengan cara pembersihan danau dari sampah, penanaman, pengerukan sedimentasi secara berkala, membuat bangunan penampung sedimen di hulu danau, bahkan menyediakan kolam-kolam retensi agar volume air danau tetap terjaga,” imbuhnya. Dadang Supriatna.

Perbakin Dan Komunitas Motor Trail Megamendung Bantu Korban Bencana Sukabumi dan Cianjur

Megamendung – Jurnal Bogor
Terjadinya bencana banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah di Cianjur dan Sukabumi membuat komunitas trail Kecamatan Megamendung terpanggil untuk peduli kepada para korban bencana yang tersebar di pajampangan Sukabumi dan Cianjur. Tidak hanya komunitas trail yang ikut peduli bagi korban bencana tersebut. Melainkan Klub Wahana Perbakin yang dimotori oleh Drs. Iwan Darmawan SH memiliki peran penting tergeraknya untuk peduli.

Para anggota wahana Perbakin ang tersebar di Bogor dan Jakarta ini rela menyisihkan dana secara patungan untuk melakukan bakti sosial kepada para korban bencana. Seperti yang dikatakan Koordinator bansos Pray For Sukabumi dan Cianjur, Iwan Darmawan sejak dirinya menyaksikan video yang piral terhadap kejadian tersebut, mereka tidak banyak bicara langsung melakukan. komunikasi dengan komunitasnya.

“Iya begitu video bencana banjir dan longsor terjadi di Sukabumi dan Cianjur. kita langsung komunikasi dengan temanteman di perbakin dan komunitas trail. Dari komunikasi itu tergerak untuk melakukan kepedulian untuk membantu mereka yang terkena bencana. Meskipun tidak besar namun mudah mudahan bisa membantu beban mereka disana,” ujar Iwan Darmawan.

Sementara itu untuk mencapai lokasi para korban bencana dituturkan Iwan, logistik yang dibawa menggunakan Jeep 4×4 yang dikawal dengan puluhan sepeda motor trail. “Untuk logistik yang akan disumbangkan diangkut menggunakan Jeep Rocky 4×4. Kemudian sekitar 30 sepeda motor trail melakuka pengawalan. Mereka berađa di Sukabumi dan Cianjur akan berhari hari.Tugas komunitas trail adalah untuk memberikan bantuan kepada korban bencana yang berda di lokasi yang sulit bagi kendaraan roda empat. Mudah mudahan rekan rekan kita yang bertugas memberikan bantuan itu berjalan dengan lancar dan selamat kerumahnya. Kita turut prihatin atas terjadi bencana alam yang menimpa saudara saudara kita disana. Semoga mereka diberikan kesabaran,” pungkas Iwan. Dadang Supriatna.

BNN RI Terima Hibah Peralatan Inspeksi Anti Narkoba Dari Pemerintah Tiongkok

Jakarta | Jurnal Bogor – Badan Narkotika Nasional (BNN) menerima hibah perangkat pemeriksa narkotika dari Republik Rakyat Tiongkok dalam sebuah upacara serah terima yang berlangsung di Kantor PT Indonesia Kendaraan Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (6/12).

Serah terima dilakukan oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Mr. Wang Lutong, dan Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, dengan disaksikan oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama BNN, sertai Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Dalam sambutannya, Mr. Wang Lutong menegaskan bahwa hibah ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Tiongkok untuk mendukung Indonesia dalam memerangi peredaran narkotika lintas negara.

“Kami menandatangani kerja sama untuk memerangi narkoba yang mengancam bangsa Indonesia. Ini merupakan implementasi dari kesepakatan kedua kepala negara yang sangat peduli terhadap kejahatan transnasional,” ujarnya.

Kepala BNN RI menyampaikan apresiasinya atas dukungan tersebut dan mengatakan bahwa bantuan ini akan memperkuat upaya pemberantasan narkoba di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah rawan.

“Hibah ini merupakan hasil dari kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak September 2019. Setelah melalui beberapa tahap, termasuk penandatanganan surat pertukaran di tengah pandemi COVID-19, dokumen serah terima akhirnya ditandatangani pada hari ini. Ini menandai realisasi konkret dari kerja sama tersebut,” ucap Kepala BNN RI.

Peralatan yang dihibahkan meliputi kendaraan berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan tomografi terpadu, yang mampu mengidentifikasi barang ilegal yang disembunyikan, baik di dalam bagasi maupun tubuh manusia. Peralatan ini sangat cocok digunakan di bandara, pelabuhan, dan pos perbatasan.

BNN berencana menempatkan perangkat ini di tiga lokasi strategis, yakni Pelabuhan Bakauheni (Lampung), Pelabuhan Tanjung Perak (Jawa Timur), dan Pelabuhan Batam (Kepulauan Riau). Selain kendaraan berteknologi tinggi, BNN juga mendapatkan hibah berupa robot anjing yang dilengkapi teknologi canggih, seperti e-nose, e-eye, dan e-sense, untuk mendeteksi narkotika, prekursor, dan bahan peledak. Robot ini dirancang untuk mendukung tugas personel dengan kemampuan pergerakan yang lincah dan akurat.

BNN terus memperkuat strategi pemberantasan narkoba melalui peningkatan intelijen, program intervensi di wilayah perbatasan, dan kolaborasi dengan negara-negara tetangga. Peralatan hibah dari Tiongkok ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan pencegahan penyelundupan narkoba di titik-titik rawan.

Hibah ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah Indonesia dalam memberantas narkotika, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada poin ketujuh yang salah satunya menyoroti tentang penguatan pemberantasan narkoba.

Kepala BNN RI berharap kerja sama antara Republik Rakyat Tiongkok dan Indonesia akan semakin erat di masa depan, demi menciptakan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera tanpa narkoba. Ydi

Dampak Buruk PTS Abal-abal Terhadap Negara-Bangsa Indonesia

Dr.Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si

Jurnal Inspirasi – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Fenomena bisnis pendidikan dengan cara menjual ijazah asli tapi palsu (aspal) melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi swasta (PTS) abal-abal, bahkan tak berizin Dikti (illegal), kasus seperti ini sudah lama berlangsung di tanah air, Indonesia.

Dalam hal ini, Pemerintah, terutama Ditjen Dikti Kemendiknas RI, sepengetahuan saya atau kita sangat lemah dalam pengawasan, dan juga jika ditemukan ada pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan antara lain: UU Sisdiknas nomor 20 thn 2003, UU ttg pendidikan tinggi (PT), UU ttg Dosen dan Guru, UU ttg wakaf, dan UU Yayasan, berikut PP, Kepres, Kepmendikbud dan Kepditjen Dikti, kurang/lemah diterapkan atau bahkan amat jarang, tidak ada kasus pelanggaran tsb dinaikan ke perkara hukum di sidang di Pengadilan.

Padahal dalam UU Sisdiknas sangat jelas dan tegas sanksi pelanggarannya sesuai dengan jenis dan siapa stakeholders yg telah berbuat melawan hukum (kriminal pendidikan), baik oknum person jual-beli ijazah maupun institusi pendidikan spt Yayasan atau LSM/NGO seharusnya mendapat sanksi hukuman yang tegas dan keras, karena dampak buruk, faktor penghalang yang daksyat terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana Tujuan bernegara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Saya ketika menjadi Ketua Wandik Kota Bogor thn 2013-2019, dalam beberapa forum para pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan baik tingkat daerah, wilayah dan nasional, saya sempat mengutarakan aspirasi “unek-unek” begitu maraknya penyelenggaraan pendidikan tinggi spt “STAI”, “Akademi” atau PTS abal-abal dengan mengobral ijazah palsu dengan imbalan biaya “sekolah” yang cukup besar dan mahal, kian marak dan berkembang biak dengan membuka banyak cabang di masyarakat.

Akan tetapi itulah kenyataannya, kita sungguh amat prihatin, Pemerintah dalam hal ini, Kemendikbud RI sangat lemah dalam pengawasan dan juga penindakannya. Ya jadinya begini..perbuatan kriminal jalan terus, memperjualkan ijazah palsu terus berlangsung hingga sebagaimana video yang viral kita tonton saat ini, ada acara seribuan lebih “berwisuda sarjana” yang berlokasi di Jakarta. Bunyi press realess dari pejabat Dikti yang menemukannya sangat jelas dan ditulis caption pelanggarannya di media sosial.

Beberapa tahun lalu, saya pernah diundang dialog di RRI Regional Bogor, membahas fenomena maraknya ijazah palsu, bersama Direktur Akademik Dirjen Dikti Kemendikbud RI. Saya sempat bertanya kepada pejabat Dikti, ketika itu, kebetulan saya kenal akrab. Saya bertanya fenomena penyelenggaran pendidikan tinggi swasta (PTS), kok tetap semarak, tidak bisa hilang di bumi persada ini? Beliau jawab singkat kepada saya…”sulit kang Apendi memberantasnya, karena para aktornya kebanyakan dari kalangan oknum pejabat dan orang-orang berpangkat tinggi, para “oknum” berprofesi di kemiliteran dan kepolisian .

Kemudian saya timpali lagi, jadi kesimpulan “pihak Dikti tidak berdaya, powerless”? Beliau pun tidak menjawab dan bergegas pergi meninggalkan ruang studio RRI Bogor.

Lantas, saya membuat kesimpulan bahwa memang di Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai ini, agak sukar membangun kualitas SDM yang unggul yang memiliki basis kompetensi sainteks dan berintegritas akademik yang tinggi: kokoh dan kuat, karena demikian banyaknya manusia Indonesia yang berkeliaran di masyarakat, bekerja, terutama sebagai ASN/aparatur negara yang menggunakan ijazah asli tapi palsu (aspal).

Berkembang biak para penyandang gelar akademik palsu ini mulai strata sarjanaS1, magister S2, Doktor S3 dan bahkan Guru besar/Profesor abal-abal (joki, timses) terus bermunculan yang tak pernah henti, kapan perbuatan kriminal pendidikan ini akan berakhir, wallahuaklam.

Sulit diprediksi kapan hilangnya gejala sosial buruk, yang tak terpuji dan merusak sendi-sendi peradaban bangsa di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Jika gejala bisnis PTS yg memperjualkan gelar akademik palsu dan abal-abal tersebut, terus dibiarkan, tidak diawasi ketat dan jika pun ada yang berbuat kriminal oleh oknum Yayasan Palsu selaku Badan Hukum Penyelenggara (BHP)PTS abal-abal, maka sulit dibayangkan Indonesia bisa berperadaban maju, modern, dalam memasuki 100 tahun Indonesia Merdeka, Indonesia Emas thn 2045, yang tinggal lk 21 tahun lagi.

Mengapa kita sulit memajukan Indonesia yang berkemajuan dan beperadaban moderen ? Sehingga kondisi Indonesia dampak buruknya, “tidak baik-baik amat” hingga zaman Now, begitu banyak problem sosial dan kendala dalam sejumlah aspek, bidang dan sektor, akibat sangat rendahnya atau rusaknya mutu sumberdaya manusia (SDM) Indonesia, baik dari aspek skill maupun moralitas (integritas).

Dan saya pernah beropini di publik berdasarkan dan ditinjau dari analisis data dan fakta sebagai indikator penentu keberhasilan pembangunan nasional.
Ketika itu mass media, diwawancarai wartawan selaku Ketua Wandik Kota Bogor tentang apa dampak negatif, dengan maraknya penyandang gelar palsu berkeliaran di masyarakat ?

Jawaban saya cukup sederhana dan ringkas saja yaitu sbb:

  1. Bagi mereka bergelar akademik spt Dr dan atau Profesor jika diundang dalam forum ilmiah seperti seminar, simposium dan workshop membahas topik spesifil tertentu sudah dapat dipastikan mereka tidak akan mampu berpikir ilmiah, teoritis dan konseptual berdasarkan kerangka pikir sainteks. Dugaan saya jika mereka diundang, enggan untuk hadir karena gugup (nervous) dan tidak percaya diri. Jadi kita bisa menduga bagi pengguna ijazah dan gelar abal-abal akan mendatangkan lama-lama penyakit jiwa akibat tekan-gangguan mental berupa stress etc., dan
  2. Bagi mereka ASN dan Aparatur Negara penyandang gelar S1, S2 dan S3 yang aspal dan abal-abal, kemudian digunakan untuk promosi jabatan dan menduduki eselon tertinggi tertentu dan bergensi, bisa dipastikan mereka tidak akan mampu bekerja profesional karena tidak menguasai sainteks sesuai kapasitasnya dan tuntutan kebutuhan masyarakat/rakyat yang dipimpinnya, apalagi mereka pemakai sarjana palsu itu adalah pejabat publik. Jika fenomena sosial negatif tsb terus berlangsung di birokrasi pemerintahan kita, maka pelayanan publik akan terganggu dan tidak bermutu/non prima, karena pejabatnya tidak mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah (solution and identification of social problems), sehingga program.dan proyek-proyek yang direncanakan para oknum pejabat publik tsb, akan tidak tepat sasaran, baik input, proses dan output/outcome menjadi rusak dan gagal, proyek mangkrak banyak kita temukan di lapangan, saya kebetulan berprofesi puluhan tahun sebagai konsultan pemberdayaan masyarakat (social empowering consultant) di perdesaan daerah terluar dan tertinggal, proyek-proyek fisik mangkrak banyak saya temukan, baik di kawasan Indonesia Bagian Barat, apalagi di Indonesia Bagian Timur. Padahal mereka para oknum pejabat publik tsb seperti Kepala Dinas di daerah (Kab/kota/Provinsi), dan Kabid/Direktur/Deputi atau Dirjen di suatu Kementerian dan Lembaga Negara (K/L) di lingkungan birokrasi Pemerintahan Pusat, telah digaji mahal dengan berbagai tunjangan struktural dan fasilitas jabatan yang menghabiskan.dana APBN dan APBD yang lumayan besar. Jadi luar biasa dampak buruk para oknum birokrat tersebut, sehingga terjadi inefisiensi (pemborosan) anggaran negara dan akibat lainnya pelayanan publik memburuk, masyarakat kelas bawah (grass rote) tetap miskin, bodoh dan terbelakang, nauzubillahi minzalik.

Demikian itulah opini saya, saya menarasikan fenomena sosial penyelenggaraan PTS abal-abal, dengan mengobral ijazah palsu, berakibat multi komplek yang menghambat capaian kemajuan Indonesia akibat rendahnya mutu SDM birokrat kita yang tidak bisa bekerja profesional dan juga bermental tidak jujur, bobrok dengan gelar palsunya.

Harapan.kita, semoga pihak Dikti Kemendiknas RI memiliki kemampuan untuk membina, mengawasi ketat penyelenggaraan PTS dan menindak dengan tegas, ajukan dan naikkan ke pengadilan untuk penegakan hukum.bagi PTS yang berbuat kriminal melanggar Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, agar oknum penyelenggaranya ada efek jera agar kapok.

Menurut saya, penegakan hukum adalah cara dan langkah yang tepat dan cerdas untuk menyelamatkan masyarakat dan negara-bangsa dari para penjahat yang berlindung di PTS yang bermisi mulia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, yang.merupakan salah satu tujuan bernegara/NKRI..###

Semoga bermanfaat dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita senantiasa dalam rahmat dan karunia Allah SWT, dengan setia dan berkomitmen memajukan dunia pendidikan tinggi, Aamiin-3 YRA.*
Save PTS Indonesia!

Gallery and Ecofunworkshop, Kp.Wangun Atas Rt 06 Rw 01 No. 16, Kel.Sindangsari, Botim City, 6 Desember 2024

Wassalam
====✅✅✅
Dr. Ir.H.Apendi Arsyad,M.Si (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisan-tulisannya di media sosial, Serta Ketua Dewan Pendidikan Kota Bgr 2013-2019)