28.8 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 54

Drainase Jalan Kabupaten di Puncak Buruk

0

Cisarua | Jurnal Bogor
Kondisi jalan milik Kabupaten Bogor yang ada di wilayah Ciawi, Cisarua dan Megamendung kondisinya kini cukup memprihatinkan. Drainase jalan yang berfungsi sebagai saluran air disaat turun hujan banyak yang tidak berfungsi. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan terhadap badan jalan khususnya terhadap badan jalan yang diaspal.

Tidak heran, pantauan di beberapa lokasi kondisi badan jalan yang disaat musim penghujan ini banyak yang mengalami kerusakan akibat luapan air ke badan jalan  dari drainase yang tidak terawat dengan baik. Salah satu contohnya adalah di wilayah pasar Sukamanah, Kecamatan Megamendung, di Cidokom Desa Kopo, Kecamatan Cisarua dan di beberapa lokasi lainnya di wilayah Ciawi.

Adanya hal tersebut, masyarakat berharap Pemkab Bogor melakukan evaluasi terhadap kinerja UPT JJ wilayah Ciawi yang dinilainya mengalami pengabaian terhadap kondisi jalan jalan di wilayah kerjanya.

“Iya kita amati kerusakan badan jalan milik Kabupaten Bogor ini belum ditangani secara serius terhadap lokasi kerusakan yang selalu menjadi langganan. Contohnya di wilayah Desa Kopo arah ke Lembah Nyiur. Disana dranaisenya cukup buruk hingga badan jalannya m ngalami kerusakan. Begitu juga di wilayah dekat pasar Sukamanah. Jika turun hujan jalanan dan parkiran tergenang oleh arus air hujan yang tidak mengalir di tempatnya. Hingga warga disana jika turun hujan direpotkan oleh aliran air. Karena kondisi badan jalan jika turun hujan bagaikan sungai yang mengalir deras,” ujar Dodi dari Warga Puncak Peduli.

Sementara itu, untuk meminimalisir terhadap kerusakan dranaise, beberapa desa kerap melakukan aksi pembersihan di titik titik yang selalu menjadi permasalahan. Seperti di Desa Sukamaju, warga disana di setiap turun hujan deras selalu siaga dipinggiran jalan untuk melancarkan arus air yang ada di saluran kiri dan kanan badan jalan.

(Dadang Supriatna)

Dukung Pelebaran Jalan Cikopo, Warga Siap Hibahkan Tanahnya

0

Megamendung | Jurnal Bogor
Program Camat Megamendung Ridwan yang bertekad untuk melebarkan jalan Cikopo Selatan, kini terus mendapat dukungan dari masyarakat setempat dan warga Jabodetabek. Mengingat, ruas jalan Cikopo merupakan satu satunya akses masuk dan keluar Puncak yang hingga kini dinilai oleh para pengendara sebagai jalur yang cukup tepat memasuki kawasan Puncak. 

Pelebaran jalan ini kini terus mendapat dukungan dari masyarakat, dibuktikan oleh warga dengan siap menghibahkan tanah miliknya untuk pelebaran jalan tersebut. Menurut warga, dengan dilebarkannya jalan tersebut selain akan memecahkan masalah kemacetan juga akan berdampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat sekitar. 

” Adanya program Camat Megamendung ini, kita selaku pemilik rumah yang berada di tepi jalan ini, siap menghibahkan tanah halaman rumah untuk pelebaran jalan itu. Dan kini dukungan dari para pemilik rumah yang lainnya terus mengalir, tinggal langkah selanjutnya kita nantikan. Mudah mudahan program tersebut segera terlaksanakan. Dengan kondisi badan jalan yang lebar, pengendara akan merasa nyaman disaat melintas disini. Dan itu akan tercipta pertumbuhan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik,” ujar H. Munji.

Sementara itu, dikatakan Camat Megamendung, Ridwan, untuk Kecamatan Megamendung di tahun 2025  terdapat beberapa program yang benar-benar harus terwujud. Yakni, pelebaran jalan alternatif Cikopo Selatan, penanganan sampah dan dunia pendidikan.

“Pelebaran jalan Cikopo Selatan itu merupakan program yang wajib terlaksanakan. Karena  hasilnya bukan hanya untuk  menangani  kemacetan saja. Melainkan untuk lebih meningkatkan tingkat perekonomian warga sekitar juga,” ujar camat.

Sementara terkait penanganan sampah lanjut dia, Kecamatan Megamendung merupakan etalase pintu masuknya para wisatawan datang ke Puncak yang harus memberikan pemandangan yang bersih dan tertib.

“Kita ini daerah wisata yang disetiap hari libur atau tanggal merah selalu didatangi wisatawan. Dan Kecamatan Megamendung merupakan pintu masuknya ke wilayah Puncak. Dengan demikian untuk memberikan rasa nyaman wilayah kita harus bersih terbebas dari sampah. Untuk ini kita dan para Kepala Desa sekuat tenaga melakukan penanganan sampah. Karena, daerah wisata itu harus bersih dan aman. Dan program bagi dunia pendidikan, di Kecamatan Megamendung  harus ada  gedung SMPN yang baru.  Karena kini di Megamendung dengan 3 sekolah SMPN yang ada sudah tidak memadai untuk menampung anak anak yang akan duduk di bangku SMP,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Warga Sukamanah Terbebas dari Stunting dan Penderita TBC Ditangani Serius

0

Megamendung – Kolaborasi antara pemerintahan desa dengan pihak Puskesmas setempat untuk menangani stunting berjalan sesuai program. Kini hasil laporan dari para kader Posyandu yang ada di Desa Sukamanah para penderita stunting di desa itu telah berhasil ditangani.

Dikatakan Kepala Desa Sukamanah Hj. Irmayani, sejak munculnya stunting beberapa tahun silam, pihak desa beserta para kader Posyandunya melakukan penanganan secara serius dengan penanganan tenaga medis dari puskesmas setempat.

Hasilnya, kini puluhan penderita stunting di desa itu sudah tertangani dan terbebas dari label stunting. “Alhamdulillah penderita stunting sudah tertangani semuanya. Tetapi, kita bersama para Kader Posyandu tidak boleh lengah, pengawasan harus terus dilakukan,” ujar Irmayani.

Meskipun penderita stunting sudah tertangani, dan supaya stunting tidak muncul kembali, pihak desa kini mengarah kepada pencegahan dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat

“Langkah selanjutnya adalah pencegahan. Sasarannya adalah para ibu-ibu hamil, dan pengantin baru. Dua kategori ini merupakan hal yang cukup rawan. Begitu juga, untuk mengingatkan kepada warga sosialisasi selalu dilakukan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk penyakit TBC, dimana desa tersebut memiliki sejumlah warganya yang menderita TBC, program untuk penyembuhan yang dilakukan pemerintahan desa hingga kini masih berjalan.

“Bagi penderita TBC untuk penyembuhannya  memerlukan waktu yang teratur dan ditentukan oleh tim medis Puskesmas setempat. Hingga saat ini kita masih melakukan penanganan kepada para penderita TBC ini. Mudah-mudahan penyakit mereka tertangani dengan baik hingga mereka sehat kembali,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Rizal Terpilih Aklamasi jadi Ketua Karang Taruna Cilember

0

Cisarua – Semangat kebersamaan dan demokrasi mewarnai pelaksanaan Musyawarah Warga Karang Taruna (MWKT) Desa Cilember tahun 2025 yang digelar secara resmi pada Senin pagi (26/5) di Hotel Bayak, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Cilember, Suhendi Houvenier, yang menandai dimulainya proses strategis untuk menentukan kepemimpinan dan arah gerak Karang Taruna desa selama lima tahun ke depan.

Kegiatan MWKT ini menjadi forum penting bagi para pemuda desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan unsur pemerintahan desa untuk bersama-sama menyusun visi, misi, dan program kerja Karang Taruna ke depan. Dalam forum tersebut, Muhamad Rijal terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Karang Taruna Desa Cilember masa bakti 2025–2030. Terpilihnya Rijal menandai awal dari babak baru peran pemuda dalam pembangunan sosial di tingkat desa.

Kegiatan MWKT dihadiri oleh puluhan peserta yang merupakan perwakilan pemuda dari seluruh RT dan dusun di Desa Cilember. Selain itu, hadir pula tokoh masyarakat, perangkat Desa Cilember, serta berbagai unsur kelembagaan desa. Acara juga mendapat dukungan dari Ketua APDESI Kecamatan Cisarua, Sekretaris Camat Cisarua, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, dan Sekretaris Desa Cilember.

Kehadiran berbagai unsur tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat peran Karang Taruna sebagai organisasi sosial kepemudaan yang berdaya dan berdampak langsung pada masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Cilember Suhendi Houvenier menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan MWKT yang berjalan dengan tertib, terbuka, dan demokratis. Ia menyatakan bahwa forum ini menjadi wadah ideal untuk menampung aspirasi dan partisipasi aktif pemuda desa dalam pembangunan sosial.

“Proses musyawarah berlangsung terbuka dan demokratis. Dimulai dengan laporan pertanggungjawaban pengurus lama, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru, hingga penyusunan agenda strategis organisasi,” ungkap Suhendi.

Ia juga berharap agar kepemimpinan baru Karang Taruna mampu menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam menciptakan berbagai inovasi dan solusi atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua, Ghaffer, turut hadir dan memberikan keterangan usai kegiatan berlangsung. Ia menyambut baik proses musyawarah yang berjalan lancar serta terpilihnya ketua baru secara aklamasi.

“MWKT ini menunjukkan bahwa para pemuda Desa Cilember siap melanjutkan tongkat estafet organisasi dengan semangat kolaborasi dan pengabdian. Kami di tingkat kecamatan akan mendukung sepenuhnya program-program kerja Karang Taruna desa yang progresif dan partisipatif,” jelas Ghaffer.

Ketua Karang Taruna terpilih, Muhamad Rijal, dalam pernyataan perdananya menegaskan komitmen untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Ia menyampaikan bahwa hasil musyawarah ini telah melahirkan sejumlah program prioritas yang bertujuan memberdayakan pemuda dan memberi kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

“Hasil musyawarah ini menetapkan ketua Karang Taruna baru periode 2025–2030 sekaligus melahirkan program-program kerja prioritas seperti pelatihan keterampilan, kewirausahaan pemuda, serta gerakan sosial berbasis lingkungan,” ungkap Rijal.

Ia juga menambahkan bahwa Karang Taruna Desa Cilember akan membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi pemuda dari berbagai latar belakang. “Kami ingin menjadikan Karang Taruna sebagai kekuatan sosial pemuda yang aktif, inklusif, dan berdampak,” tambahnya.

Dengan terpilihnya Muhamad Rijal sebagai ketua baru secara aklamasi, Karang Taruna Desa Cilember siap memasuki era baru dengan semangat pembaruan, solidaritas, dan pengabdian. MWKT 2025 menjadi tonggak penting dalam konsolidasi organisasi kepemudaan di tingkat desa, sekaligus momentum bagi seluruh pemuda Cilember untuk bergerak bersama membangun masa depan yang lebih baik.

(Dadang Supriatna)

Ancaman Kesehatan Mental di Era Digital, Screen Time Maksimal 3 Jam

0

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, baik itu dilakukan sendiri maupun dengan kelompok. Kehidupan sosial mendorong antar individu untuk saling interaksi dengan individu lainnya karena setiap manusia memerlukan bantuan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing.

Terlebih, pada era digital membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya berselancar di dunia maya. Mulai dari bekerja, bermedia sosial, menikmati hiburan, dan bermain game online.

Meski banyak memberikan manfaat, kebiasaan ini juga tidak dipungkiri membawa berbagai ancaman risiko kesehatan mental.

Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Marzuki Mahdi (PKJN RSMM), dr Lahargo Kembaren membeberkan risiko kesehatan mental yang dapat ditimbulkan, antara lain adiksi (kecanduan) internet, kesepian (loneliness), ansietas, dan depresi.

“Risiko lain yakni penurunan fungsi kognitif (brain root) untuk fokus, konsentrasi, memori dan pengambilan keputusan karena sering menonton video pendek. Selain itu risiko gangguan bicara (speech delay) pada anak,” ungkap dia.

Untuk terhindar dari bahaya tersebut, Lahargo menyarankan masyarakat agar mulai mengatur screen time selama maksimal tiga jam sehari. Hanya untuk hiburan, medsos, dan bermain game.

Ia juga mendorong masyarakat menyeimbangkan aktivitas digital dengan aktivitas non digital seperti olahraga, bermusik, mengikuti komunitas, kegiatan keagamaan dan hobi-hobi lainnya.

“Canangkan gerakan rindulah mata yang menatap dan bukan jari yang mengetik. Kemudian kenali tanda-tanda kecanduan atau adiksi digital seperti muncul masalah mental emosional, performa dalam keseharian menurun, hubungan dengan orang lain terganggu,” jelas dia.

Lahargo menyarankan masyarakat melakukan digital detoksifikasi, yakni pengurangan atau penghentian penggunaan media digital untuk kurun waktu tertentu. Tujuannya memberi kesempatan bagi otak dan badan istirahat.

Selanjutnya menghindari berkunjung ke situs-situs yang tidak bermanfaat dan berguna, bahkan memberikan efek negatif, seperti berita berita hoaks, kekerasan, dan pornografi.

“Konsultasi ke profesional kesehatan jiwa bila sudah mulai sulit untuk melepaskan diri dari adiksi digital,” seru Lahargo.

Upaya bersama untuk memahami dan mengelola dampak psikologis dari interaksi daring, serta penggunaan teknologi yang bijak, menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan digital yang mendukung kesejahteraan mental. Dengan demikian dapat membangun fondasi yang kuat bagi kesejahteraan psikologis di dunia digital saat ini.

Pemberian Insentif untuk Mobil Listrik Bakal Dihapus?

0

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengevaluasi pemberian insentif untuk mobil listrik yang akan berakhir pada Desember 2025 nanti.

“Tentu akan ada evaluasi karena beberapa insentif juga akan berakhir pada 2025, termasuk impor battery electric vehicle (BEV),” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono dikutip dari Warta Ekonomi, Jumat (23/5/2025).

Ia menambahkan pemerintah terus melakukan langkah demi mempercepat target net zero emission (NZE) berupa regulasi yang mendukung pengembangan mobil ramah lingkungan, tidak hanya BEV, juga meliputi kendaraan lain, seperti hybrid dan hidrogen.

Tunggul menegaskan penguatan regulasi untuk mendukung elektrifikasi juga harus selaras dengan kewajiban pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proses produksi kendaraan bermotor.

Sebagai bentuk dukungan konkret, dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan program insentif perpajakan bagi perusahaan yang menunjukkan komitmen investasi di Indonesia.

Bentuk insentif tersebut meliputi pembebasan bea masuk (BM) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM) untuk kendaraan listrik completely built up (CBU), insentif BM dan PPnBM untuk kendaraan listrik completely knocked down (CKD) dengan TKDN yang masih berada di bawah ketentuan roadmap, guna mendorong percepatan realisasi investasi sambil menjaga kelangsungan industri lokal.

Selain kendaraan listrik, industri otomotif yang memproduksi kendaraan hybrid dan tergabung dalam program low carbon emission vehicle (LCEV) juga mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen, sebagai bentuk dukungan terhadap transisi bertahap menuju teknologi kendaraan yang lebih bersih.

Untuk diketahui, pemerintah telah memberikan insentif melalui paket stimulus untuk mendongkrak adopsi kendaraan ramah lingkungan roda empat, mulai dari pengurangan PPN 10 persen, pembebasan bea masuk (CBU), dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dengan komitmen investasi.

Segmen hybrid, baik mild hybrid hingga plug-in hybrid (PHEV) juga mendapat pemangkasan pajak 3 persen untuk PPnBM untuk anggaran 2025, asal memenuhi syarat lokalisasi dan penggunaan TKDN.

(Dedi)

UPT Pelatihan Kementan Perkuat SDM Pertanian dengan Siapkan Generasi Baru Perkebunan Lewat Pelatihan Terpadu

0

JAKARTA — Komitmen penguatan sumber daya manusia (SDM) disektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, terus diperkuat. Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Kementerian Pertanian resmi menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang digelar Selasa (20/5/2025) di Aula Gedung Surachman Tjokrodisurjo, Jakarta Pusat.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari Program Pelatihan Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2025, yang diselenggarakan BPDP sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan industri sawit nasional.

Acara penandatanganan turut melibatkan 18 lembaga pelatihan, termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan Kementan seperti BBPMKP, Bapeltan Jambi, BBPP Binuang, dan BBPP Batangkaluku. Program ini menargetkan 10.786 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pekebun, pelaku usaha, penyuluh, dosen, guru, hingga mahasiswa.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM sebagai fondasi utama kemajuan sektor pertanian, termasuk subsektor sawit.

“Salah satu kunci keberhasilan sektor perkebunan adalah kualitas SDMnya. Kita perlu hadir dengan pelatihan yang tepat sasaran, terukur, dan relevan dengan kebutuhan lapangan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyambut baik inisiatif ini sebagai bentuk kolaborasi yang saling memperkuat.

“Kami mengapresiasi langkah BPDP dalam menggandeng UPT pelatihan Kementan. Sinergi ini penting untuk memperluas dampak pelatihan di lapangan dan menjangkau lebih banyak masyarakat perkebunan,” jelas Santi.

Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman, menambahkan bahwa program pelatihan ini bertujuan mendorong regenerasi petani, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat kelembagaan di sektor sawit. Ia menegaskan bahwa pelatihan dirancang untuk menjawab tantangan industri secara langsung dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan kesiapan lembaganya dalam mengambil peran strategis mendukung penguatan kapasitas SDM perkebunan sawit.

“Sebagai UPT Pelatihan Kementan, kami siap memberikan pelatihan yang tidak hanya teknis, tapi juga membekali pelaku usaha tani dengan kompetensi manajerial dan kelembagaan,” tutur Sukim.

Melalui kerja sama ini, BBPMKP dan BPDP bersama-sama bertekad melahirkan SDM perkebunan yang unggul, kompeten, dan siap menjawab tantangan pertanian masa depan.

(Restu/Humas)

Akses Pendidikan Rusak Berat, Kepsek SDN Parakanmuncang 01 Minta Perbaikan

0

Nanggung – Rusaknya jalan menuju SDN Parakanmuncang 01, Nanggung, Kabupaten Bogor dikeluhkan kepala sekolah maupun tenaga pengajar.

Kepala SDN Parakanmuncang 01 Ondeng Sofwanudin mengaku sudah lama mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan kurang terawat itu. Ia berharap ada solusi konkret dari pihak berwenang untuk memperbaiki akses jalan tersebut.

“Ini gak bisa dibangun oleh desa dengan alasan tidak ada anggarannya dan disebut jalan ini jalan milik dinas,” ujar Ondeng saat ditemui di sekolah, Selasa (20/5/2025).

Menurut Ondeng, pihak sekolah sudah mencoba mengajukan perbaikan ke Pemerintah Kabupaten, namun dinas terkait menyatakan tidak memiliki anggaran untuk pembangunan jalan tersebut.

“Orang desa bilang, kalau ingin dirawat oleh desa, mereka menginginkan sekolah menghibahkan tanah ini ke desa. Tetapi, hasil obrolan dengan komite kurang mengizinkan ketika jalan ini diberikan ke desa,” katanya.

Akibat tidak adanya kejelasan status jalan, perbaikannya pun terbengkalai. Sementara, sekolah tidak bisa menggunakan anggaran sendiri karena jalan yang rusak memiliki panjang sekitar 150 meter.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT setempat, Bobby Wahyudi, mengatakan bahwa akses ruas Jalan Lukut – Pasir Ahad memang tercatat sebagai jalan Kabupaten Bogor. Namun, jalan masuk menuju sekolah tidak termasuk dalam inventarisir UPT.

“Yang aspal itu aset jalan Kabupaten, kalau jalan yang masuk ke sekolah bukan bagian dari itu,” jelas Bobby saat dikonfirmasi.

Bobby menyarankan agar pihak sekolah mengusulkan perbaikan jalan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan Musrenbang Kecamatan.

“Kalau mau dibangun jalannya, diusulkan saja lewat infrastruktur di Disdik, lewat Musrenbangdes dan Musrenbang. Mekanismenya ditempuh seperti itu aja,” tukasnya.

(Arip Ekon)

TPA Galuga Jadi Sumber Penghasilan Bagi Ratusan Pemulung

0

Cibungbulang – Sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor menjadi sumber ekonomi.

Sekitar 400 pemulung menjadikan sumber penghidupan di tumpukan sampah di TPA Galuga yang berdiri di atas lahan seluas 42 hektare ini menampung ribuan ton sampah dari wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Di balik bau tak sedap akibat tumpukan sampah itu, ratusan pemulung dapat  mengais rezeki dan menggantungkan hidupnya. Salah satunya adalah Abah Uti (63), yang telah menjadi pemulung selama 13 tahun.

Ia terpaksa menjadi pemulung di gunungan sampah TPAS Galuga lantaran sejak belasan tahun lalu Abah Uti menderita sakit di bagian kaki hingga tidak bekerja seperti sedia kala.

“Saya sudah hampir 13 tahun memulung karena punya penyakit di kaki. Kalau istri saya malah sejak TPA ini dibuka.”  ujar Uti saat ditemui di lokasi TPA  Selasa (20/5/2025).

Setiap hari, Uti bersama istrinya mengumpulkan barang-barang bekas yang masih bernilai jual. Dari hasil tersebut, mereka bisa mendapatkan penghasilan antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari.

Abah Uti mengakui hasil yang didapatkan dari memulung rongsokan setiap harinya tersebut sangat kecil. Namun, cukup untuk sekedar makan bersama anak istrinya.

“Yang penting cukup buat dapur saja.”  tambahnya.

Pekerjaan sebagai pemulung tak lepas dari risiko kesehatan. Uti mengaku sering mengalami sakit di bagian kaki dan gangguan pernapasan.

“Kadang ada perhatian, dari Puskesmas atau pihak Pemerintah Kabupaten, tapi tidak rutin.”  keluhnya.

Meski demikian, Abah Uti tetap bertahan demi menghidupi ketiga anaknya yang masih bersekolah. “Usaha ini satu-satunya yang saya punya. Sehari paling bisa dapat tiga sampai empat karung.” tukasnya.

(Arip Ekon)

Bukan Hanya Sehat Fisik, Camat Nanggung:  Olahraga Ringan Jalin Kerjasama

0

Nanggung – Banyak cara untuk  membangun komunikasi dan merekatkan jalinan silaturahmi tanpa batas.

Hal ini seperti dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Nanggung, Kabupaten Bogor, dalam memperkuat kerja sama, salah satunya  melalui kegiatan olahraga bersama di sela kesibukan tugas pemerintahan.

Camat Nanggung, Ae Saepuloh, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya membangun soliditas antarunsur Forkopimcam, seperti yang dilakukan di Desa Parakanmuncang.

“Kami punya waktu istirahat jam 12 siang, waktu itu dimanfaatkan untuk olahraga ringan. Kebetulan ada GOR baru di Desa Parakanmuncang, jadi kami manfaatkan untuk berolahraga,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (20 /5/2025).

Jenis olahraga yang dilakukan adalah bulu tangkis. Menurut Ae, olahraga ringan ini penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

“Ini bukan tes fisik, hanya olahraga ringan saja. Kalau fisik mah sudah tidak usah dites lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ae mengajak generasi muda untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup. Menurutnya, olahraga dalam tim tidak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga melatih kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan.

“Berolahraga bukan hanya tentang meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga membangun karakter dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk lebih giat berolahraga.” tukasnya Arip Ekon