31.1 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 52

Kolaborasi Pemdes Puraseda dan Puskesmas, Ratusan Warga Cek Kesehatan Gratis

0

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Ratusan warga Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, memadati aula Kantor Desa untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa Puraseda dan Puskesmas setempat.

Mayoritas peserta pemeriksaan memanfaatkan layanan cek tekanan darah dan kadar gula. Berdasarkan data sementara, keluhan paling banyak datang dari warga yang mengalami tekanan darah tinggi serta lonjakan kadar gula.

“Selain warga umum, perangkat desa, RT, RW, dan para kader juga ikut memeriksakan kesehatannya,” ujar Ardiansyah, staf Desa Puraseda, kepada wartawan, kemarin.

Ia menyebut kegiatan ini berjalan lancar dan disambut baik oleh masyarakat.

Menurutnya, kegiatan ini penting untuk mendeteksi lebih awal potensi penyakit kronis yang sering tidak disadari oleh masyarakat pedesaan.

Salah satu warga, Muhammad Udin, mengaku bersyukur dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini. Ia menilai program seperti ini sangat membantu, terutama bagi warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan waktu dan biaya.

“Program seperti ini meringankan beban kami. Kita tidak perlu jauh-jauh dan antre ke puskesmas. Lebih baik kalau bisa rutin dilakukan setiap bulan,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Ruang Kelas MI Mathla’ul Anwar Ambruk

0

Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla’ul Anwar di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor ambruk, Sabtu (31/5/2025).

Material bangunan yang sudah lapuk menjadi penyebab ambruknya plafon sekolah tersebut memantik anggota Legislatif Kabupaten Bogor Usep Nukliri.

Saat di lokasi ambruknya ruang sekolah itu, Usep meminta Pemkab Bogor segera merspons dan mengambil tindakan dampak rusaknya sekolah yang biasa digunakan kegiatan belajar itu.

“Pemkab Bogor untuk segera mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan sekolah  yang ambruk itu,” kata Usep Nukliri.

“Dengan hormat, saya memohon kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bogor untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini.”

“Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan pada tahun 2026 nanti seluruh ruang kelas bisa mengalami kerusakan serupa.” ujar Usep,

Menurutnya, insiden ini bukan hanya soal kerusakan fisik bangunan, tetapi menyangkut keselamatan dan masa depan generasi muda di Kabupaten Bogor.

Ia menekankan pentingnya pemeliharaan dan renovasi bangunan sekolah sebagai prioritas, terutama di wilayah-wilayah pelosok yang kerap luput dari perhatian.

Usep juga mengajak seluruh pihak, termasuk dinas terkait dan lembaga pendidikan, untuk bersinergi dalam memastikan lingkungan belajar yang aman dan layak bagi siswa.

“Jangan sampai anak-anak kita belajar dalam ketakutan. Sebab,  pendidikan yang layak dimulai dari fasilitas yang memadai,” pungkasnya. Arip Ekon

RSUD Leuwiliang Berganti Nama

0

Leuwiliang l Jurnal Bogor
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang kini resmi berganti nama menjadi RSUD R. Moh. Noh Nur. Pergantian nama ini bentuk penghormatan terhadap jasa seorang pahlawan daerah yang telah mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan Indonesia.

Siapakah R Mohammad Noh Nur?. Tak banyak yang tahu, dilansir dari berbagai sumber bahwa sosok ini adalah putra asli Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang lahir pada 9 Maret 1914.

Ia bukan sekadar warga biasa. R. Moh. Noh Nur adalah pejuang yang berperan penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terutama saat masa-masa genting Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948-1949.

Ia tergabung dalam BKR/TK organisasi militer bentukan rakyat setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang berkembang menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sebagai bagian dari institusi militer tersebut, R. Moh. Noh Nur menunjukkan dedikasi dan keberanian luar biasa.

Salah satu kisah paling heroik dalam hidupnya terjadi pada awal tahun 1949. Saat itu, situasi di wilayah Bogor Barat tengah genting akibat gempuran pasukan Belanda.

R. Moh. Noh Nur memimpin pengawalan rombongan pengungsi yang hendak menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman.

Namun, ketika rombongan menyebrangi Sungai Cikaniki di kawasan Leuwicatang, yang kini menjadi bagian dari Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor pasukan Belanda melancarkan serangan.

Dalam insiden tragis itu, R. Moh. Noh Nur gugur. Ia wafat sebagai prajurit, dengan pangkat terakhir Mayor. Nyawanya memang terenggut, tetapi keberaniannya telah abadi dalam sejarah perjuangan bangsa.

Kini, lebih dari tujuh dekade setelah kepergiannya, RSUD di tanah kelahirannya kini menyandang namanya. Sebuah bentuk penghormatan sekaligus pengingat, bahwa di balik kemerdekaan yang kita nikmati hari ini, ada pengorbanan nyata dari para pejuang termasuk dari mereka yang mungkin tak banyak dikenal di buku sejarah nasional, namun memiliki jasa besar di tanah kelahirannya.

(Arip Ekon)

DID Ajak Kader PDI Perjuangan Kota Bogor Membumikan Pancasila

0

jurnalinspirasi.co.id – Memperingati Hari Pancasila, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor melaksanakan upacara di halaman kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Ahmad Yani II No 4, Kecamatan Tanah Sareal, Minggu (1/6/2025).

Kegiatan yang juga pengawal Bulan Bung Karno ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, dan bertindak sebagai inspektur upacara Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata (DID).

Hadir pada upacara yakni jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bogor, pengurus kecamatan (PAC) hingga ranting partai besutan Megawati Soekarnoputri.

Dalam arahannya, Dadang Iskandar Danubrata mengajak seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk senantiasa membumikan jiwa dan makna nilai-nilai Pancasila melalui kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sebagaimana diketahui, Ir. Soekarno menjadi salah satu tokoh perumus dasar negara dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 selain Mohammad Yamin dan Soepomo. Dan, Soekarno adalah tokoh penting dalam penyusunan isi rumusan dasar negara yang merupakan sejarah awal lahirnya Pancasila,” kata Dadang saat memberikan sambutan didepan ratusan kader partai berlambang banteng bulat.

DID menjelaskan bahwa dalam sidang pertama BPUPKI pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan ihwal “Dasar Indonesia Merdeka” dan memperkenalkan istilah Pancasila atau lima sila. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila

“Jadi Pancasila yg lahir pada tanggal 1 Juni 1945 ini benar benar dari hasil pemikiran mendalam Bung Karno, yang merangkum nilai-nilai luhur budaya dan kearifan Nusantara. Ini bukan impor dari ideologi asing, melainkan kristalisasi jiwa bangsa Indonesia yang beragam namun bersatu. Pancasila kemudian tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi dasar negara yang mempersatukan kita dalam Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Dadang.

Kata dia, sejak Orde Lama, Pancasila menjadi alat pemersatu melawan rongrongan ideologi komunisme dari dalam maupun luar,.

“Di Orde Baru, ia dijadikan asas tunggal, meski terkadang dipolitisasi dan dimanipulasi oleh dan untuk kepentingan penguasa saat itu. Sedangkan di jaman Reformasi, Pancasila membawa angin kebebasan, tetapi juga ujian bagi relevansi Pancasila di tengah demokrasi dan globalisasi. Kini, di era digital, Pancasila tetap harus menjadi kompas bangsa menghadapi disrupsi teknologi dan polarisasi sosial,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, DID juga mengingatkan agar tak lupa sejarah dan bersama kawal Pancasila lawan produk ideologi radikal.

“Generasi muda harus melek sejarah agar tak mudah terpecah belah. Sebagai kader PDI Perjuangan, tugas kita adalah melestarikan Pancasila lewat pendidikan dan keteladanan. Juga, mengimplementasikannya dalam kebijakan kebijakan yang pro-rakyat, toleransi, dan berkeadilan sosial,” jelasnya.

Selain melaksanakan upacara, DPC PDI Perjuangan juga menyelenggarakan beragam lomba. Di antaranya lomba catur hingga tenis meja dengan peserta para kader PDI Perjuangan Kota Bogor.

** Fredy Kristianto

Pengurus Percasi Kota Bogor Resmi Dilantik

0

jurnalinspirasi.co.id – Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Bogor resmi dikukuhkan dan dilantik di Ruang Rapat Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Jumat (30/5/2025).

Pengukuhan & Pelantikan Pengurus Cabang Percasi Kota Bogor Masa Bakti 2025-2029 dilakukan oleh Sekretaris Umum Percasi Provinsi Jawa Barat, Dicky Irvan Firmansyah, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

“Selamat dan sukses, mudah-mudahan di kepemimpinan Kang Ian periode kedua ini dapat terus mengharumkan Kota Bogor dalam olahraga catur. Insyaallah akan ada atlet muda dari Kota Bogor yang bisa mencapai grand master,” ujar Dedie Rachim dalam sambutannya.

Ia juga berharap Percasi bisa mencapai atau melebihi target mendapatkan tiga emas pada Porprov 2026, sehingga bisa melengkapi target 100 emas Kota Bogor.

“Tentu kalau bicara target secara keseluruhan kita juga ingin berada pada posisi tiga besar. Ini memang tidak mudah, tapi kalau saya melihat semangat pengurus cabor dan atlet, kita bisa meraih tiga emas dari catur,” ucapnya .

Dalam mendukung keberadaan para atlet dan juga meningkatkan kesejahteraan para atlet di tingkat kota, Kota Bogor telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur keolahragaan.

Tak hanya dari fisik, dalam pembangunan manusia pun terus dilakukan hingga indeks harapan hidup masyarakat di Kota Bogor terus meningkat, yang saat ini berada di angka 75 tahun.

Selain itu, sejak beberapa bulan lalu Kota Bogor juga memiliki Perda Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

Di lokasi yang sama Ketua Percasi Kota Bogor, Ian Mulyana mengatakan potensi atlet di Kota Bogor tidak diragukan lagi.

“Jumlah atlet junior Kota Bogor paling banyak, bahkan sudah menggeser Kota Bandung di Kejurda,” ujarnya.

Dalam persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, pihaknya juga tengah mempersiapkan berbagai atlet senior untuk juga ikut dalam ajang.

Sementara itu dalam kepengurusannya kali ini, pihaknya juga akan meningkatkan berbagai pertandingan di tingkat kota untuk membantu para atlet junior menggunakan jalur prestasi.

“Kita akan menata kembali untuk kegiatan catur turnamen catur yang sifatnya mempunyai nilai jalur prestasi,” ucapnya.

Ia berharap dengan peningkatan kualitas ini, keolahragaan catur juga bisa terus berkembang.

** Fredy Kristianto

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

0

Jakarta – Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak Perum Bulog berdiri pada 1969, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka fantastis 4 juta ton. Berdasarkan laporan real-time per Kamis, 29 Mei 2025 pukul 21.41 WIB, serapan setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.257 ton, dan total stok beras nasional resmi tercatat sebesar 4.001.059 ton. Angka ini menjadi simbol konkret keberhasilan kolaborasi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan mensejahterakan petani Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap capaian ini.

“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh petani Indonesia, Komisi IV DPR RI, TNI, Polri, Kejaksaan,, Gubernur, Bupati, Kepala Dinas Pertanian, PIHC, Perum Bulog, para pengamat, akademisi, pelaku usaha penggilingan, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan para media. Semua pihak telah bekerja bahu-membahu hingga Indonesia mencapai cadangan beras terbesar dalam sejarah,” ungkap Mentan Amran di Jakarta, Jumat (30/5/2025).

Mentan menyebut bahwa capaian spektakuler ini tak lepas dari gagasan besar Presiden Prabowo Subianto, yang secara konsisten mendorong berbagai terobosan strategis melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) untuk memperkuat produksi dan memudahkan petani dalam berusaha tani.

“Presiden Prabowo memberi perhatian luar biasa pada pertanian. Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen sebesar Rp6.500/kg dan penghapusan sistem rafaksi menjadi bukti nyata. Petani kini menikmati harga jual yang menguntungkan, bahkan di saat panen raya,” tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada Januari–Mei 2025 diperkirakan mencapai 16,55 juta ton, meningkat tajam 11, 95% dari tahun sebelumnya.

Capaian tersebut juga sejalan dengan kinerja serapan Bulog yang mencatat rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Hingga akhir Mei 2025, Bulog telah menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal, melonjak lebih dari 400% dibandingkan rata-rata serapan dalam periode sama 5 tahun terakhir yang hanya berada di kisaran 1,2 juta ton.

“Ini menunjukkan bahwa produksi dalam negeri tidak hanya meningkat, tapi juga diserap secara masif langsung dari petani. Langkah ini efektif memperkuat cadangan nasional dan menjaga kestabilan harga di tingkat petani,” terang Mentan Amran.

Mentan Amran menegaskan bahwa pencapaian 4 juta ton bukan sekadar angka statistik, melainkan simbol kuat dari meningkatnya kesejahteraan petani dan kemandirian bangsa.

“Dulu saat panen raya, harga gabah kerap anjlok dan petani merugi. Kini, mayoritas petani bisa menjual GKP minimal Rp6.500 per kg sesuai HPP, bahkan lebih. Ini buah dari kebijakan yang berpihak pada petani,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi khusus pada strategi agresif jemput bola yang dilakukan oleh Bulog dalam menyerap gabah petani secara langsung.

“Langkah Bulog menjemput hasil panen langsung dari petani sangat efektif. Ini bukan hanya memperkuat cadangan beras pemerintah, tapi juga memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani kita,” jelas Mentan.

Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat dan kebijakan strategis yang tepat sasaran, pemerintah optimistis bahwa ketahanan pangan Indonesia bukan lagi impian, tetapi realitas yang terus dibangun dan dijaga.

#Restu /BBPMKP

DPRD Kota Bogor Finalisasi Raperda P3NAPZA

0

jurnalinspirasi.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor terus menunjukkan komitmen serius dalam memerangi ancaman narkotika di tengah masyarakat.

Melalui Panitia Khusus (Pansus), DPRD Kota Bogor telah memasuki tahap finalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (P3NAPZA).

Langkah ini tentu menjadi pondasi kuat untuk memperkuat landasan hukum dalam menciptakan Kota Bogor yang bebas dari jeratan narkotika.

Pansus yang dibentuk untuk membahas Raperda P3NAPZA ini telah melakukan serangkaian pembahasan, melibatkan bebagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL), Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta Bagan Hukum dan HAM Setda Kota Bogor.

Wakil Pansus P3NAPZA, Tri Riyanto Andhika Putra, menegaskan bahwa Raperda ini dirancang bukan hanya sekedar regulasi semata, tetapi harus menghasilkan Raperda yang berkualitas dan efektif dalam mendeteksi dini, mencegah, serta memfasilitasi penanganan masalah narkoba di Kota Bogor.

“Dengan difinalisaasinya Raperda P3NAPZA ini diharapkan mampu memperketat pengawasan terhadap peredaran narkotika serta menindak tegas bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba dan prekursor narkotika,” keterangan politisi Partai NasDem, Tri Riyanto Andhika Putra, di Kantor DPRD Kota Bogor, Rabu (28/5/2025).

Dalam draf Raperda P3NAPZA terkandung sebanyak 25 pasal yang akan menjaga Kota Bogor dari ancaman bahaya narkoba di masa yang akan datang dengan memperkuat program pencegahan peredaran narkoba yang telah di jalankan dan akan semakin diperkuat degan menghasilkan turunan regulasi seperti Peraturan Wali Kota (Perwali) dan Keputusan Wali Kota, khususnya terkait pembentukan tim gabungan yang akan berkolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum, dinas-dinas terkait, dan pembentukan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) untuk Kota Bogor.

“Tentu tugas kita tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi kita juga tetap harus mengkawal bagaimana pelaksanaan Raperda ini ketika di implementasikan kepada masyarakat,” imbuhnya.

DPRD Kota Bogor berkomitmen untuk terus mengawal pembentukan Perda ini hingga enar-benar siap diterapkan di lapangan.

Dengan finalisasi P3NAPZA ini, diharapkan Kota Bogor memiliki landasan hukum yang kuat dan komprehensif untuk melindungi warganya, terutama bagi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Ini menjadi langkah awal yang signifikan untuk mewujudkan Kota Bogor yang bersih dari narkotika, menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif untuk masyarakat menjadi kawasan kampung bersinar.

** Fredy Kristianto

Gencarkan Program Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Gandeng Pemkab Kaur

0

KAUR – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat implementasi program swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Salah satu bentuk konkret dari upaya ini diwujudkan melalui audiensi yang dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan swasembada pangan bersama Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Selasa (27/5/2025).

Audiensi yang berlangsung di ruang Wakil Bupati Kaur ini menjadi forum strategis untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat capaian program Kementan. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai kegiatan utama Kementan yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Kaur, seperti Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Reguler, LTT Optimalisasi Lahan (Oplah), penanaman padi gogo, penguatan Brigade Pangan, serta dukungan alat dan mesin pertanian.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya percepatan tanam dan kerja kolaboratif dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, penguatan kerja sama lintas lembaga dan keberpihakan nyata kepada petani adalah kunci keberhasilan program strategis.

“Program swasembada pangan adalah gerakan bersama. Pemerintah pusat dan daerah harus kompak mendukung petani dengan pendampingan nyata di lapangan, agar produksi pangan terus meningkat dan kebutuhan pangan nasional dapat dipenuhi secara mandiri,” ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa keberhasilan program pangan di daerah sangat bergantung pada sinergi dan penguatan kapasitas SDM pertanian. BBPMKP sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP memiliki peran kunci dalam mendampingi dan memperkuat kelembagaan petani.

“Program ini tidak hanya bicara tanam dan panen, tetapi bagaimana kita membangun sistem pertanian yang berkelanjutan. SDM dan kelembagaan petani harus terus diperkuat agar program swasembada pangan memberikan hasil yang nyata dan bertahan jangka panjang,” ungkap Santi.

Penanggung Jawab Kegiatan Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu yang yakni Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, memimpin langsung audiensi bersama Wakil Bupati Kaur. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa BBPMKP siap memastikan pendampingan program berjalan optimal dari hulu hingga hilir.

“Program strategis seperti ini membutuhkan sinergi menyeluruh, dari pusat hingga ke lapangan. Petani tidak boleh jalan sendiri. Pendampingan harus nyata, dan semua unsur harus bergerak dalam satu arah,” ujar Sukim.

Sementara itu, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kehadiran langsung dari Kementan melalui BBPMKP. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kaur dalam mendukung penuh program swasembada pangan.

“Kami siap bersinergi dan mendukung penuh program strategis ini. Pertanian adalah kekuatan utama pembangunan di Kabupaten Kaur. Dengan sinergi dan dukungan dari pusat, kami optimistis bisa menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan bahagia,” tegasnya.

Audiensi ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kepala Bidang Tanaman Pangan, LO BPMP Provinsi Bengkulu wilayah Kabupaten Kaur, serta tim pelaksana kegiatan swasembada pangan.

Kementan berkomitmen untuk terus hadir dan aktif dalam penguatan manajemen pelaksanaan kegiatan di daerah. Dengan pengawalan yang menyeluruh, peningkatan kapasitas petani, serta penguatan kelembagaan, program swasembada pangan diharapkan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi petani serta ketahanan pangan nasional.

#Restu /BBPMKP

Gelar Tanam Serempak Padi Gogo di Kabupaten Kaur, Kementan Perkuat Barisan Swasembada Pangan

0

KAUR – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui percepatan tanam dan perluasan areal tanam padi gogo. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui Gerakan Tanam (Gertam) Padi Gogo yang dilaksanakan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementan dalam menjaga ketersediaan pangan nasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pelaku pertanian dalam mendukung program percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan.

“Percepatan tanam padi gogo di lahan tadah hujan merupakan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan pangan nasional. Kementan mendorong kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program ini,” ujar Amran.

Senada dengan Menteri, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa keberhasilan program Kementan di daerah sangat bergantung pada keterlibatan aktif pemerintah dan petani di lapangan.

“Kegiatan tanam ini harus menjadi gerakan bersama. Pendampingan, kolaborasi, dan percepatan tanam adalah kunci menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas petani,” kata Santi.

Gertam Padi Gogo di Kabupaten Kaur dipusatkan di Desa Padang Leban, Kecamatan Tanjung Kemuning, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kaur Abdul Hamid, Kepala BBPMKP Sukim Supandi, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Kepala BPMP Provinsi Bengkulu, camat, kepala desa, Babinsa, penyuluh, serta para petani.

Total luas tanam mencapai 31 hektare, tersebar di empat kecamatan: Tanjung Kemuning, Muara Sahung, Kelam Tengah, dan Semidang Gumai. Kegiatan ini menggunakan varietas padi gogo Silentik Kuku Balam, varietas lokal unggulan yang adaptif terhadap kondisi lahan tadah hujan.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, selaku Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu, menekankan pentingnya sinergi menyeluruh antar pihak untuk memastikan program pertanian berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Program strategis seperti swasembada pangan tidak bisa dijalankan sendiri. Diperlukan keterlibatan aktif dari semua lini, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa. Petani, penyuluh, Babinsa, tokoh masyarakat, dan seluruh unsur pendukung di lapangan harus terlibat dalam satu arah yang sama agar kegiatan tanam ini tepat sasaran dan memberikan hasil optimal bagi petani,” ungkapnya.

Sukim menambahkan, keberhasilan percepatan tanam tidak hanya diukur dari luas areal yang dicapai, tetapi juga dari bagaimana seluruh unsur bergerak bersama, saling memperkuat, dan hadir secara nyata mendampingi petani dari awal hingga panen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif swasembada pangan Kementan.

“Kami siap mendukung penuh dan berkolaborasi dengan Kementan serta semua pihak terkait. Pertanian harus menjadi kekuatan utama dalam pembangunan daerah,” tegas Abdul Hamid.

Kementan berharap melalui gerakan tanam serentak ini, pertanian di Bengkulu dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan. Dengan penguatan kelembagaan petani, pemanfaatan varietas unggul, serta pendampingan intensif, target swasembada pangan nasional akan semakin dekat untuk diwujudkan.

#Restu/BBPMKP

Ratusan Warga Huntap Terima Sertifikat, Bupati: Kita Benahi Juga Prasarana dan Sarana Umum

0

Sukajaya l Jurnal Bogor
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Wakil Bupati Jaro Ade menyambangi Kampung Adat Urug, di Desa Urug, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (28/5/2025).

Kunjungan Forkopimda yang disambut antusias masyarakat hingga pelajar guna membagikan sebanyak 409 sertifikat hunian tetap (huntap) bagi warga yang terdampak bencana alam beberapa tahun lalu.

“Ini merupakan tahap awal dari upaya kami menuntaskan dampak bencana tahun 2020. Bahkan, sebagian penerima sertifikat juga terdampak bencana tahun 2024,” ujarnya usai melakukan penyerahan sertifikat.

Rudy mengapresiasi kinerja Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wilayah 1 Kabupaten Bogor. yang dinilai cepat dan berkomitmen menyelesaikan sertifikasi lahan bagi warga terdampak.

“Belum sebulan menjabat, BPN sudah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Kami optimistis, karena secara administratif data sudah lengkap. Tinggal menunggu proses di kantor pertanahan,” katanya.

Selain menyerahkan sertifikat, Pemkab Bogor juga berkomitmen membenahi prasarana dan sarana umum (PSU) seperti jalan dan sekolah di wilayah terdampak bencana.

Dalam kunjungan itu, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi rumah adat milik Abah Ukat.

Rudy menyampaikan bahwa ia sangat bersyukur karena disambut oleh masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal.

Ia menilai etika budaya di Kampung Urug masih sangat dijaga, sehingga sebagai kampung adat, wilayah tersebut harus dilindungi, baik dari sisi benda warisan leluhur maupun nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakatnya.

“Kami sangat bersyukur disambut masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal. Etika budayanya sangat dijaga. Kampung Urug sebagai kampung adat harus kita lindungi, baik benda warisan leluhur maupun nilai-nilai budaya masyarakatnya,” katanya.

Dia member kan batik yang dikenakannya memiliki motif khas Desa Urug, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

“Bahkan batik yang kita pakai pun adalah batik motif desa urug, jadi bukan hanya sampai disitu. Kita ingin betul-betul ini harus terpelihara, lestari, harus terjaga dan tentunya kita harus kembangkan agar dunia luar melihat bahwa kita punya sebuah budaya besar yang ada di kabupaten Bogor,” tukasnya.

(Arip Ekon)