31.1 C
Bogor
Tuesday, May 13, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 2

Capai Swasembada Pangan, UPT Pelatihan Kementan Berkolaborasi dengan Stakeholder Pertanian Lainnya melalui Perlindungan Varietas Tanaman

Bogor – Perlindungan varietas tanaman tidak hanya memberikan penghargaan kepada pemulia tanaman atas karyanya, tetapi juga memastikan bahwa hak atas kekayaan intelektual terkait varietas tanaman dihormati sesuai dengan ketentuan hukum. Sehingga perlindungan Varietas Tanaman (PVT) menjadi perhatian utama dalam proses penyilangan varietas baru.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan  Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan nilai tambah dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat.  Untuk itu Mentan  mendorong perlindungan berbagai komoditas pertanian Indonesia melalui pendaftaran varietas  lokal di tiap daerah.

Guna meningkatkan jumlah pemohon hak PVT dan kompetensi konsultan PVT dalam kontribusi capaian swasembada pangan, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) bekerjasama dengan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) melaksanakan Pelatihan Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman Tahun 2025. Pelatihan diikuti 40 orang berasal dari peserta perorangan maupun instansi yang berbadan hukum.

Kegiatan Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning pada tanggal 6 – 9 Mei 2025  secara daring dilanjutkan secara luring tanggal 14 – 16 Mei 2025 di BBPMKP. 

Pembelajaran mencakup teori di kelas dan kunjungan lapangan, serta melibatkan narasumber dan fasilitator pelatihan dari PPVTPP,  Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, Biro Korwas PPNS Bareskim Polri, Komisi PVT, serta Widyaiswara BBPMKP.

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir konsultan-konsultan andal yang mampu menjadi mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat sistem perlindungan varietas tanaman di Indonesia.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala BBPMKP Sukim Supandi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam mencapai swasembada pangan kolaborasi berbagai stakeholders tentunya menjadi faktor yang fundamental. PPVTPP memiliki kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan varietas tanaman unggul dan memberikan perlindungan terhadap hak PVT.

Untuk mendukung program swasembada pangan, PVT merupakan bagian penting dari sistem inovasi pertanian nasional. Perannya, antara lain menjadi jembatan antara hasil penelitian dan pengembangan varietas dengan perlindungan hukum dan manfaat ekonomi yang berkeadilan. Tentu saja, kontribusi pelayanan dan akselerasi perakitan varietas unggul baru yang sudah dilakukan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga terstandar internasional.

Sementara itu Kepala Pusat PVTPP Leli Nuryati menyatakan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan nanti semakin banyak  konsultan PVT yang bisa membantu para pemohon hak PVT dari luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pemohon hak PVT di Indonesia.

”Hingga saat ini kami mendapatkan permohonan untuk mendapatkan pendaftaran hak PVT ini tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Oleh karena itu pelatihan PVT ini merupakan salah satu sarana untuk semakin banyak lagi konsultan PVT yang nanti bisa membantu para pemohon hak PVT,” ujarnya, saat pembukaan pelatihan, Selasa (6/5/2025).

Di Kementerian Pertanian lanjut Leli, Pusat PVTPP mewakili Menteri Pertanian menandatangani sertifikat hak PVT dan ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.

”Apalagi kita sekarang sedang mendukung untuk swasembada pangan, diperlukan benih-benih unggul, varietas-varietas unggul yang dikembangkan oleh pemulia tanaman,” tuturnya.

Perlindungan varietas tanaman adalah bentuk penghargaan terhadap kerja keras para pemulia dalam menciptakan varietas unggul. Konsultan PVT menjadi jembatan penting antara pemulia, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan bahwa hak-hak atas kekayaan intelektual di sektor pertanian terlindungi secara adil dan berkelanjutan.

Selain itu PVT juga menjamin kualitas dan benih-benih yang berasal dari varietas-varietas unggul baru.

Pelatihan ini akan membekali peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai dasar hukum PVT, prosedur pendaftaran varietas, Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) BUSS hingga aspek teknis penyusunan dokumen pendukung dan pendampingan permohonan.

Peserta juga akan mendapatkan studi kasus serta praktik langsung terkait proses pengajuan PVT.

(Regi/BBPMKP)

Petani di Dua Kecamatan Merugi Akibat Irigasi Rusak, Kadis Distanhorbun: Tahun Ini Dibangun

Entis Sutisna

Jasinga – Rusaknya sistem irigasi berakibat lahan pertanian di wilayah Bogor Barat di Kecamatan Jasinga dan Cigudeg  dilanda kekeringan.

Kerusakan saluran air ini membuat lahan pertanian di lima desa, yang tersebar di dua kecamatan tersebut selama beberapa musim sejumlah petani  gagal bercocok tanam.

Salah satu wilayah terdampak paling parah adalah Desa Sipak, Kecamatan Jasinga. Di sana, ladang dan sawah yang biasanya hijau kini berubah menjadi lahan kering dan retak-retak.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menyatakan bahwa pihaknya dalam hal ini hanya menangani saluran tersier atau saluran kecil yang berada di ujung sistem irigasi.

“Untuk irigasi itu mungkin PUPR ranahnya, kita hanya menggarap saluran tersiernya aja yang kecil kecil itu,” ujar Entis saat meninjau lahan sawah yang akan dijadikan lokasi panen raya di Desa Sibanteng, Leuwisadeng, Senin (5/5/2025).

Jadi kata dia, perbaikan saluran irigasi sudah diajukan dan direncanakan untuk mulai dibangun tahun ini.

Menurutnya, bantuan untuk itu datang baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten agar masalah kekeringan tak terus berulang.

“Kalau irigasinya sudah diajukan, insya Allah tahun ini ada pembangunan juga baik bantuan dari pusat, provinsi maupun kabupaten, itu sudah direncanakan,” katanya.

Sebelumnya pada Rabu (9/4/2025) lalu, Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade turun langsung ke lokasi, yang mana ada laporan dari masyarakat dan para petani, kerusakan irigasi ditambah pendangkalan saluran air menyebabkan suplai air ke sawah benar-benar terputus.

“Saya menerima laporan-laporan terkait irigasi yang rusak, pendangkalan, hingga masyarakat yang sudah cukup lama tidak bisa bertani,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Baru Menjabat Kapolsek Dramaga, Iptu Desi Triana Amankan Pengoplos Gas Ilegal

Dramaga – Kepolisian Sektor (Polsek) Dramaga, Polres Bogor, berhasil mengungkap praktik pengoplosan gas ilegal di Kampung Cimoboran, Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Selasa (6/5/2025).

Penggerebekan yang berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Dramaga, IPTU Desi Triana, bersama sejumlah anggotanya.

Dari lokasi, polisi mengamankan berbagai barang bukti yang digunakan dalam aktivitas ilegal tersebut.

Adapun barang bukti yang diamankan antara lain 40 tabung gas LPG ukuran 12 kg, 88 tabung gas melon 3 kg, 6 tabung gas 5 kg, 7 alat suntik gas, timbangan, serta 926 tutup segel gas ukuran 12 kg.

Selain barang bukti, satu orang terduga pelaku juga berhasil diamankan di lokasi dan langsung dibawa ke Mapolsek Dramaga untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Dalam hal ini, Polsek Dramaga menerapkan Pasal 53 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan denda sebesar Rp60 miliar,” ujar IPTU Desi Triana.

Kapolsek menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polsek Dramaga.

“Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat merasakan kehadiran Polri dalam memberikan rasa aman,” tutupnya.

(Arip Ekon)

Pembunuh Driver Ojek Online di Leuwiliang Ditangkap, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Leuwiliang – Seorang driver ojek online yang menjadi korban pembunuhan terjadi di Kampung Sukabakti, Desa Cibeber 1, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap.

Tak membutuhkan waktu lama, gerak cepat polisi menangkap pelaku berinisial RK (25), warga asal Tanggamus, Lampung, kurang dari 24 jam setelah kejadian tragis itu berlangsung pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

“Pelaku atas nama inisial RK (25) sesuai dari KTP-nya adalah warga Tanggamus, Lampung,” ungkap Wakapolres Bogor, Kompol Rizka Fadhila dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (7/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa korban yang berprofesi sebagai ojek online menerima pesanan dari pelaku pada Sabtu malam.

RK memesan layanan ojek dari RS Karyabakti dan meminta diturunkan di Jalan Raya Cibeber. Namun, sesaat sebelum tiba di lokasi tujuan, pelaku mengarahkan korban ke jalanan sepi.

“Kronologisnya korban yang pekerjaannya sebagai ojek online menerima order untuk mengantar pelaku RK (25) pada Sabtu malam, RK memesan melalui aplikasi untuk naik di RS Karyabakti untuk di turun di jalan raya Cibeber,” katanya.

Di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku yang sudah mempersiapkan senjata tajam (sajam) langsung menodongkan pisau ke arah korban.

RK sempat menyampaikan niatnya untuk merampas sepeda motor korban. Namun, korban melakukan perlawanan, yang berujung pada aksi brutal sang pelaku.

“Pelaku menusukkan sajam ke arah korban. Luka tusuk ditemukan di pipi kanan, tiga di dada, dan satu di punggung. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Dia membeberkan, bahwa setelah membunuh korban, RK melarikan diri dan menjual motor serta handphone milik korban ke seseorang berinisial C di wilayah Tangerang seharga Rp4,2 juta. Saat ini, polisi masih memburu sosok berinisial C tersebut.

“Hasil merampas motor milik korban dan hp. Motor dijual oleh pelaku di daerah Tangerang, dijual seharga 4,2 juta kepada seseorang inisial C, yang saat ini yang bersangkutan masih kita lakukan pencarian,” bebernya.

Pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh aparat Polsek Leuwiliang yang didukung Satreskrim Polres Bogor di kontrakannya yang berada di daerah Cibungbulang.

Atas perbuatannya, RK dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara maksimal 20 tahun.

“Terkait perbuatan pelaku kami menyangkakan pasal 340 atau pasal 338 dengan hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

SIKKA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam kunjungan kerja di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini bertujuan memastikan secara langsung perkembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian di NTT.

“Kami dengar langsung dari Bupati dan Gubernur, PDB (produk domestik bruto) naik dari 3 menjadi 4,5 untuk NTT. Salah satu sektor yang menggerakkan adalah sektor pertanian. Ke depan kita dorong tingkat kemiskinan NTT dari tahun lalu 19 persen akan kita tekan, kita akan bergerak bersama-sama,” kata Mentan Amran pada Selasa (6/5/2025).

Mentan Amran menekankan bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran terhadap petani sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah akan terus hadir hingga ke pelosok guna mendengar aspirasi dari petani dalam rangka memajukan pertanian Indonesia.

“Sampai ke pelosok kita cek langsung apakah bantuan sudah sampai ke tingkat petani, terutama pupuk. Tadi aku tanya langsung, pupuk cukup, alhamdulillah bahkan ada yang mengatakan lebih. Itu yang kita cek langsung ke lapangan agar produksi dipastikan meningkat,” ujar Mentan Amran.

Dalam kunjungan dan dialog bersama petani, Mentan Amran mengungkapkan salah satu keluhan petani adalah bendungan dan pengairan. Hal ini langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbaiki bendungan dan irigasi sebagai upaya mendukung sektor pertanian Kabupaten Sikka.

“Tadi kami langsung telepon Bapak Menteri PU, kami sangat berterima kasih kepada Menteri PU begitu cepat tanggap. Kami sampaikan terkait bendungan dan irigasi air yang belum optimal, beliau sampaikan tahun ini akan diperbaiki,” terangnya.

Selain itu, menanggapi keluhan petani soal distribusi pupuk yang masih terkendala jarak pengecer, Mentan Amran langsung mengambil tindakan. “Pupuk tidak akan bermasalah di seluruh Indonesia, apalagi Sikka. Saya putuskan hari ini tambah pengecer di Sikka. Kami saksikan bersama Kapolres nanti dikawal, agar petani tidak perlu lagi menempuh jarak 30 kilometer. Besok cukup 1 kilometer,” ucapnya.

Mentan Amran menegaskan dengan kemudahan pupuk dan infrastruktur pengairan yang memadai dapat mendongkrak produktivitas pertanian dan pendapatan petani di NTT. ”Ada dua di sini menentukan yaitu pupuk dan air, kalau ini ada, peningkatan pendapatan petani bisa meningkat bisa 2-3 kali lipat,” ungkapnya.

Selain berdialog bersama petani, dalam kesempatan tersebut Wapres Gibran juga menyerahkan bantuan alsintan secara simbolis kepada para petani. Untuk NTT sendiri, pemerintah telah menyiapkan ratusan hand tractor dan pompa.

Kunjungan kerja Wapres Gibran dan Mentan Amran di Kabupaten Sikka meunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Dengan respons cepat terhadap berbagai persoalan petani, mulai dari distribusi pupuk hingga infrastruktur irigasi, pemerintah menunjukkan kehadiran nyata untuk memperkuat produktivitas petani serta membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

(bbpmkp)

Pelatihan Keterampilan Pemuda di Desa Ciburayut: Dorong Pemuda Manfaatkan Potensi Lokal untuk Masa Depan

Cigombong – Dalam rangka mengembangkan potensi generasi muda, Karang Taruna Desa Ciburayut bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ciburayut menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Keterampilan Pemuda Berbasis Pengembangan Potensi Desa” yang berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa, 6-7 Mei 2025

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pemuda-pemudi setempat dengan keterampilan praktis yang relevan dengan potensi lokal, khususnya dalam bidang seni kerajinan dari limbah kayu dan kewirausahaan. Sebanyak 16 peserta mengikuti pelatihan yang didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025 sebagai bentuk komitmen pemerintah desa dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Ketua Karang Taruna Desa Ciburayut, Belgi Al Huda, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menyambut bonus demografi tahun 2030.

“Untuk memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, kita harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kualitas SDM. Kita perlu menjadi manusia yang unggul, produktif, dan memiliki pola pikir yang berkembang serta siap menghadapi segala perubahan,” ungkap Belgi, Selasa (6/5/25).

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi pengolahan limbah kayu menjadi produk kerajinan bernilai jual, serta manajemen dasar kewirausahaan. Kegiatan ini turut melibatkan brand lokal Belgi Art sebagai mitra pelatih.

Belgi menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga bertujuan membangkitkan semangat kewirausahaan dan rasa tanggung jawab terhadap potensi desa.

“Kami ingin para pemuda memiliki peran aktif dalam membangun desa, memanfaatkan potensi yang ada, dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Ciburayut, Warisman, berharap pelatihan ini menjadi awal lahirnya gagasan-gagasan kreatif dari para pemuda.

“Kepada seluruh peserta, saya berpesan agar ilmu yang didapat tidak berhenti di sini, tapi terus dipraktikkan dan dikembangkan untuk membangun desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berbudaya,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata Desa Ciburayut dalam membina dan memberdayakan generasi muda agar siap menjadi pelaku pembangunan yang mandiri dan inovatif di masa depan.

(Yudi)

Warga Parungpanjang Dukung Revitalisasi Jalan Provinsi

Parungpanjang – Berbagai elemen masyarakat Parungpanjang menggelar shalat shubuh berjamaah dan doa bersama sebagai bentuk dukungan terhadap program revitalisasi jalan Provinsi Jawa Barat, di Masjid Al-Makmur Desa Kabasiran, Minggu (04/05/2025).

Kegiatan ini menjadi simbol “ikhtiar langit” untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang telah lama rusak akibat aktivitas angkutan tambang.

Ketua DPK KNPI Parungpanjang, Susi Damayanti atau yang akrab disapa Ayya mengatakan kegiatan ini adalah bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung langkah pemerintah, sekaligus mengajak seluruh elemen untuk bersatu dalam doa agar revitalisasi jalan berjalan lancar.

“Kami menyebut ini sebagai ikhtiar langit. Setelah berjuang lewat jalur-jalur administratif dan aspiratif, kini saatnya mengetuk pintu langit agar pembangunan jalan ini dipermudah dan diberkahi,” ujar Ayya.

Ia juga menekankan bahwa revitalisasi jalan Provinsi Jawa Barat sangat penting untuk aktivitas warga dan keselamatan pengguna jalan, terutama karena jalan tersebut menjadi jalur utama angkutan tambang.

Sementara itu, Ketua MWCNU Parungpanjang, Ustadz Ahmad Suaidi atau yang sering disapa Didi, turut memberikan apresiasi terhadap rencana pemerintah, meskipun masyarakat masih berharap pada pembangunan jalan khusus tambang.

“Kalau bicara ideal, masyarakat tentu ingin jalan tambang segera dibangun. Tapi kalau sekarang yang memungkinkan baru revitalisasi jalan Provinsi, ya itu pun harus disambut dengan baik,” kata Ustadz Didi.

Ia menambahkan bahwa NU memiliki prinsip bijak dalam menyikapi pilihan-pilihan kebijakan.

“Dalam tradisi kami, ada kaidah: kalau dua kebaikan tidak bisa dicapai sekaligus, maka ambillah yang paling mungkin, jangan sampai dua-duanya ditinggalkan,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Bogor Bakal Gelar Panen Raya

Leuwisadeng – Pemerintah Kabupaten Bogor akan menggelar panen raya di Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Rabu (7/5/2025) besok.

Acara ini menjadi salah satu agenda unggulan dalam rangka 100 hari kerja duet kepemimpinan Bupati Bogor Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Jaro Ade.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menyampaikan bahwa panen raya ini akan dihadiri langsung oleh Bupati bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Nanti Bupati akan langsung memanen bersama Forkopimda. Juga ada penyerahan bantuan alat mesin pertanian dan pupuk kepada para petani,” ujar Entis saat meninjau hamparan lahan sawah yang akan dijadikan lokasi panen raya, Senin (5/5/2025).

Entis berharap kegiatan ini mampu memotivasi para petani serta menjadi sarana edukasi agar ke depan produktivitas pertanian di Kabupaten Bogor semakin meningkat.

Panen raya ini akan dilakukan di lahan seluas 50 hektare dari total 100 hektare yang ada di Desa Sibanteng. Namun di tengah euforia panen, Entis juga menyoroti persoalan serius terkait menurunnya luas lahan pertanian di wilayahnya.

“Saat ini lahan pertanian padi di Kabupaten Bogor hanya tersisa sekitar 34 ribu hektar dari sebelumnya 48 ribu hektar. Banyak yang berubah fungsi, baik menjadi perumahan maupun perkebunan,” ungkapnya.

Akibat penyusutan lahan tersebut, produksi beras lokal hanya mampu mencukupi sekitar 40 persen dari kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor. Sisanya harus dipenuhi melalui pasokan dari Bulog.

“Menyusutnya akibat dari perubahan lahan pertanian ke perumahan, mungkin juga ada lahan pertanian menjadi perkebunan. Lahan pertanian padi sudah tidak ditanami padi lagi itu juga ada sekitar 4 ribu hektar,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Polisi Kejar Pelaku Pembunuhan Pengendara Ojol

Leuwiliang – Pelaku pembunuhan terhadap seorang pria berinisial RS (56) yang ditemukan tewas bersimbah darah di wilayah Kampung Sukabakti, RT 02 RW 11, Desa Cibeber 1, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pada Minggu (4/5/2025) dini hari, dalam pengejaran polisi.

“Kami masih melakukan penyelidikan. Pelaku sedang dalam pengejaran. Mohon doanya agar segera bisa kami tangkap,” ujar Kapolsek Leuwiliang AKP Maryanto di ruang kerjanya, Senin (5/5/2025).

RS diduga menjadi korban pembunuhan, merupakan warga Leuwisadeng. RS pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang baru pulang memancing sekitar pukul 01.30 WIB. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket berlogo Greb dan dalam kondisi tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan tidak bernyawa.

AKP Maryanto mengatakan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami sejumlah luka tusuk di bagian punggung dan pelipis kanan akibat senjata tajam.
“Korban mengalami beberapa luka tusuk di pipi sebelah kanan dan punggung belakang,” ujar Maryanto.

Menurutnya, lokasi penemuan korban cukup jauh dari permukiman warga dan minim penerangan, sehingga kondisi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sangat gelap.
Selain itu, sejumlah barang milik korban seperti sepeda motor dan handphone dilaporkan hilang. Polisi masih mendalami apakah korban masih aktif sebagai pengemudi ojek online di aplikasi Grab.

(Arip Ekon)

Warga Desak Pemdes Banyuresmi Perbaiki Jalan

Cigudeg – Kondisi jalan di Desa Banyuresmi, Cigudeg, Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan warga. Pasalnya, jalan desa yang sebelumnya ditanami pohon oleh sejumlah warga karena kondisinya rusak, tetap Pemerintah Desa setempat tak bergeming dan belum juga memperbaiki jalan tersebut.

Warga sekitar Mulyana mengungkapkan kekecewaannya. Pemerintahan desa saat ini dinilai telah gagal mewujudkan pembangunan yang nyata selama masa kepemimpinan Kepala Desa Dena Suryani.

Mulyana mengungkapkan keprihatinannya terkait rusaknya jalan itu terlebih di depan rumahnya, di perparah lagi kondisi jalan rusak itu tepatnya dari Balai Desa Bayuresmi menuju Kampung Citempuan.

Dia menjelaskan, jalan tersebut yang memiliki panjang sekitar 2 kilometer dalam kondisi buruk sehingga tidak jarang menyebabkan pengendara motor terjatuh. Beberapa pengendara bahkan dipaksa turun dari motor dan berjalan kaki untuk melintasi jalan yang bebatuan itu seperti di Kampung Demplot RT 02 RW 02.

“Kerusakan akses jalan ini semenjak dia jadi kepala desa sampai saat ini sudah mau habis jabatannya belum pernah ada sentuhan perbaikan atau pembangunan. Jalan masih tetap seperti ini malah kerusakan lebih parah,” ujar Mulyana kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Ia menambahkan bahwa sejak pencalonan hingga mendekati akhir masa jabatannya, tidak ada perubahan berarti yang dirasakan oleh masyarakat. “Kita merasa wilayah kami seperti tidak ada kepala desanya,” tambahnya.

Dia berharap agar pihak yang berwenang segera turun tangan dan memperbaiki akses jalan di wilayah mereka.

“Pak Bupati Bogor, pak Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi, ini jalan Banyuresmi masih seperti sungai kering. Orang desanya diem-diem aja, tidak ada pembangunan apapun,” pungkasnya.

(Arip Ekon)