Bogor, Jurnal Inspirasi
Rabu, 04 Februari 2020, di tengah cuaca Bogor yang mendung,
sekitar pukul 15 : 00 WIB, dua sahabat yang kini menduduki posisi penting di
lembaga penyelenggara pemilihan umum menyambangi kantor Jurnal Bogor, yang
kantornya sedikit nyumput (sembunyi-red) yang ada di Jalan Dr. Semeru,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Obrolan hangat di temani kopi pahit merek asli urang Bogor
Liong Bulan (maaf bukan untuk promosi merek kopi-red), bertema kisah perjalanan
keduanya dari dua sahabat itu, khususnya Herry Setiawan sebelum menjabat
komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalir deras, tanpa rem diselingi
tawa-tawa ringan, lantaran geli mengenang tindakan atau kelakukan di masa
sebelum menjadi orang yang digaji negara.
“Jujur saja, saya tak menyangka, perjalanan dari awalnya
seorang jurnalis (wartawan-red) nyangkut di KPU, sebagai komisioner. Inilah
rencana dari Yang Maha Kuasa Allah SWT
yang sangat indah bagi diri saya,” kata Herry. Dalam obrolan santainya.
Herry mengaku bersyukur, lantaran pengalamannya sebagai
jurnalis ternyata relevan dengan tugas dan fungsi sebagai komisioner divisi
sosialisasi, pendidikan pemilihan, penerangan masyarakat dan SDM. “Wartawan itu
tugasnya diburu dengan waktu dan itu saya sadari, makanya data atau kejadian
pada Pemilu 2019 lalu baik sebelum maupun sesudahnya saya informasikan kepada
rekan-rekan wartawan. Intinya saya tahu apa yang dibutuhkan wartawan,”katanya.
Pernyataan senada disampaikan, Asep Saeful Hidayat ,
komisioner KPU yang membidangi perencanaan, data dan informasi. Aktivis
kepemudaan itu menilai media merupakan mitra strategis lembaga dan ikut
berperan dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 lalu. “Sumbangsih
rekan-rekan media kepada KPU sangat besar, itulah kenapa ? saya menyebut
sebagai mitra strategis bagi KPU,” tegasnya.
Asep menjelaskan, meski Pemilu sudah selesai, namun KPU
tidak akan terpaku menunggu hajatan baru lagi, tapi sebaliknya di masa lengang,
KPU akan banyak melaksanakan kegiatan edukasi politik kepada masyarakat, salah
satunya dengan mensosialisasikan Rumah Pintar Pemilu (RPP).
“Di RPP nanti, pendidikan politik itu berupa tata cara
memilih, tapi tidak menggunakan manual, melaikan berbasis elektronik dan
sasarannya pelajar yang biasa disebut generasi milenial,” ujarnya.
Asep berharap, media ikut berperan dalam pendidikan politik,
sebagai upaya lembaga untuk menjadikan Pemilu 2024 mendatang, lebih baik dan berkualitas
di semua aspek mulai dari penyelenggaraan dan naiknya tingkat partisipasi. “Apa
yang akan kami lakukan itu intruksi atau perintah langsung dari KPU Pusat
kepada semua penyelenggaran Pemilu di daerah,” tegasnya.
Penjabat Sementara (Pjs) Pimpinan Redaksi Jurnal Bogor
Mochamad Yusuf merespon positif, upaya dan ajakan KPU kepada media untuk
bersama-sama bergandengan tangan menciptakan demokrasi yang berkualitas,
beradab dan penuh kegembiraan.
“Kami (Jurnal Bogor-red) 1.000 persen siap membantu hajatan
KPU, dengan terlibat aktif dalam pendidikan politik kepada masyarakat, tak
sebatas dengan memberitakan saja, tapi dalam bentuk lain, semisal menjadi narasumber,” katanya.
Yusuf mengungkapkan, selama penyelenggaraan Pemilu 2019
lalu, mulai dari tahapan sampai
pelantikan wakil-wakil rakyat terpilih, KPU bukan hanya berhasil menghelat
hajatan politik lima tahunan nasional itu, tapi mampu menjadi pemberi informasi
akurat kepada rekan-rekan media yang dituntut sang redaktur info paling anyar.
“Ini tidak terlepas lantaran adanya hubungan personal yang harmonis antara wartawan dengan para komisioner. Apalagi saya dari lima komisioner, tiga diantaranya sangat akrab sebelum mereka menjadi komisioner,” tutupnya.
Gita Purnama