Bogor, Jurnal Inspirasi
Rencana Pemerintah
Kota (Pemkot) merelokasi ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Lawang Saketeng dan
Jalan Pedati pada 6 Maret mendatang, masih menjadi polemik. Pasalnya, PKL tetap
meminta agar kebijakan itu dilaksanakan setelah Lebaran.
Anggota DPRD Kota Bogor,
Atty Somaddikarya langsung menemui para pedagang. Kehadiran politisi PDI
Perjuangan ini pun ternyata membakar semangat pedagang yang sebelumnya resah
lapaknya akan dibongkar.
Dihadapan para
pedagang, Atty menegaskan bahwa dirinya yang lahir di Daerah Pemilihan (Dapil)
1 Bogor Timur-Tengah mendukung dan siap memperjuangkan di barisan terdepan
untuk hak para pedagang.
“Kalau ini sampai
tidak didengar, saya tegaskan PDI Perjuangan Kota Bogor tegak lurus perjuangkan
hak masyarakat. Mereka tidak menolak relokasi, mereka hanya minta ditunda, jadi
tidak ada yang melanggar aturan,” ujar Atty kepada wartawan, Sabtu (29/2).
Menurut dia, sebagai
wakil rakyat dan ketika rakyatnya meminta yang tidak melanggar regulasi,
ketentuan dari program pemerintah pasti akan didukung.
“Coba kita berkaca
pada relokasi pedagang sebelumnya di Pasar Anyar, dimana para pedagang juga
meminta penundaan relokasi sampai hari raya idul fitri dan itu dilaksanakan,
dikabulkan. Tetapi kenapa kalau kepada para pedagang disini tidak bisa dilakukan,
berarti pemkot diskriminatif. Keadilan itu setidaknya bisa mendekati. Kalau
rakyat dikiri bisa, dikanan kenapa engga bisa. Ini kan hanya minta waktu saja,”
jelasnya.
Atty menyatakan, para
pedagang disini ini sebenarnya mendukung adanya relokasi, mendukung adanya
pembangunan serta mendukung tagline Bogor Berlari.
“Jika misalnya ini
tidak dilaksanakan, berarti Pemkot Bogor tidak pernah memiliki dan memikirkan
isi perut dan piring nasi orang lain. Padahal rakyatnya sendiri yang disebut
PKL adalah aset Kota Bogor,” kata perempuan beranak tiga itu.
Ia mengaku telah
berkoordinasi dengan sembilan anggota legislatif yang lahir dari Dapil 1 ini
dan mereka sepakat menyatakan mendukung.
Kemudian selanjutnya,
tambah Atty, akan dilakukan koordinasi atau diskusi dengan pimpinan DPRD,
PDPPJ, Dinas UMKM sampai Walikota maupun Wakil Walikota Bogor bagaimana ini
menjadi satu keharusan untuk bisa mendengar suara pedagang.
“Kita sudah mendengar
bersama sama bahwa janjinya para pedagang ini diwakili paguyubannya akan dengan
sukarela tanpa harus ditertibkan oleh Satpol PP untuk melakukan relokasi ke
tempat yang telah disediakan oleh Pemkot Bogor,” jelasnya.
Sementara itu,
Sekretaris Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PPKL) Pasar Pedati dan Lawang
Seketeng, Ujang Waras Mauludin menuturkan bahwa para pedagang dengan penuh
mendukung relokasi tersebut, namun hanya soal waktu yang kurang tepat.
“Hanya itu permohonan
kami. Kami tidak banyak macam-macam, kami sama-ama orang Bogor, warga Bogor dan
ingin Bogor ini nyaman, aman dan kondusif. Jadi kami semua para pedagang
memohon kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya untuk menangguhan relokasi yang
rencananya akan dilakukan pada 6 Maret mendatang,” paparnya.
Sebab, sambung Ujang,
menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini banyak yang harus dipersiapkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagaimana diketahui, permintaan pasar
meningkat pada momentum tersebut.
“Menjelang hari raya
ini kami banyak kebutuhan misal untuk biaya sekolah, terlebih para pedagang
yang selama ini bertempat disini dan puncak rezeki kami itu hanya di bulan
puasa dan hari raya jika ingin tahu,” tandasnya.
Ujang mengatakan, saat
menjelang bulan puasa dan hari raya jika harus pindah, belum tentu ditempat
yang baru penghasilannya bisa normal seperti disini. Pasti sejak direlokasi
hingga selesai hari raya, akan ada penurunan bukan kenaikan. Sedangkan jika hal
itu terjadi siapa yang akan bertanggung jawab, apakah pemerintah akan menjamin,
tidak seperti itu dan para pedagang juga tidak meminta jaminan.
Terpisah, Walikota
Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa relokasi PKL masih sesuai jadwal yang
telah ditentukan, yakni 6 Maret mendatang. “Kami masih terus koordinasi
dengan Muspida. Relokasi ini kan untuk keadilan, sebab yang di Jalan Roda saja
sudah pindah ke dalam Pasar Bogor,” katanya.
Iapun meminta agar PKL
Lawang Saketeng dan Jalan Pedati juga masuk ke dalam Pasar Bogor.
“Kesepakatan dengan PKL Jalan Roda kan, mereka mau direlokasi asal semua
dipindah. Jadi saya harap pedagang Lawang Saketeng dan Pedati mengikuti perencanaan
yang sudah ada,” tegasnya.
Bima menyatakan bahwa pemkot terus berkomunikasi denga DPRD terkait relokasi tersebut. “Komunikasi masih terus dilakukan sampai saat ini,” ucapnya.
Fredy Kristianto