30.3 C
Bogor
Monday, July 14, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1477

PSBB Jabar Dimulai, Hal Baru 17 Daerah Diluar Bodebek

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jawa Barat akan mulai berlaku, Rabu (6/5) hari ini. Adapun PSBB bakal menjadi hal baru bagi 17 kabupaten/kota di luar lima daerah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan lima daerah Bandung Raya yang sudah menerapkan PSBB. PSBB akan berlaku hingga 19 Mei.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan, PSBB penting untuk menghentikan penularan Covid-19, terutama imported case alias penularan dari luar lokasi atau impor.

“(PSBB Jabar) ini momen penting, di mana mudik sudah dilarang, kegiatan sudah berkurang, ditambah dengan situasi puasa (orang beribadah di rumah saja) semakin menyukseskan PSBB,” kata Berli saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (4/5). “Saat ini (kasus) yang ada sifatnya penularan lokal dan dari klaster yang dari awal sudah diidentifikasi,” tambahnya.

Berli mengatakan, sebanyak 17 kabupaten/kota itu bisa menerapkan PSBB secara parsial maupun penuh di wilayahnya. Selain itu, kepala daerah diberi kewenangan oleh gubernur untuk menindaklanjuti peraturan gubernur terkait PSBB Jabar. “Ini bukan untuk menimbulkan perbedaan atau kebingungan, tapi memberikan kewenangan secara proporsional antara provinsi dan kabupaten/kota,” ujar Berli.

“Dan mendorong keberdayaan masing-masing (daerah) dalam mengatur sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakatnya. Karena ada hal (yang sifatnya) teknis baik soal transportasi atau dampak sosial sehingga diberikan kewenangan kepada kepala daerah,” katanya, menambahkan.

Dalam konferensi pers itu, Berli pun menegaskan bahwa pihaknya terus menambah pelaksanaan tes usap (swab) metode polymerase chain reaction (PCR), teranyar terhadap penumpang KRL. “Sementara untuk rapid test, sampai saat ini Jabar melakukan hampir 100 ribu rapid test dan dari total itu yang positif 237 orang,” tutur Berli. “Dari yang sudah dilakukan tersebut, ini upaya yang penting dalam pelaksanaan PSBB agar paling tidak bisa membatasi penularan terutama dari luar Jabar atau imported case. Secara umum PSBB mampu menekan penularan atau penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Dalam konferensi pers tersebut, Berli pun menyampaikan data terbaru kasus Covid-19 di Jabar. Hingga Senin (5/5) pukul 16:43 WIB, terdapat 1.252 kasus positif di Jabar, 159 orang sembuh, dan 86 meninggal dunia. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 41.480 orang, 8.105 orang di antaranya masih dalam pemantauan.

Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 5.130 orang, 2.045 orang di antaranya masih dalam pengawasan. “Dengan adanya PSBB Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya secara umum memberikan dampak positif terhadap penurunan baik itu laju penambahan kasus positif maupun PDP dan ODP secara jumlah menurun,” ujar Berli.

Asep Saepudin Sayyev |*

Hadits Hari Ini

06 Mei 2020
13 Ramadhan 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa.

HR Bukhari No. 1821.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Emak-emak Mengadu ke Balaikota

Bogor | Jurnal Inspirasi

Sengkarut penyaluran bantuan sosial Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi warga yang terdampak Covid-19 di Kota Bogor nyatanya tidak cuma soal pungli yang beberapa hari lalu santer. Dari masalah pendataan juga sampai saat ini masih jadi polemik di kalangan masyarakat.

Berdasarkan data posko pengaduan yang ada di Balaikota, selama empat hari posko aduan dibuka, sudah ada 3.400 warga yang mengadu dan datang ke Balaikota karena belum terdata ataupun belum mendapatkan bantuan.

“Memang antusias masyarakat cukup tinggi, mayoritas yang datang kesini itu ibu rumah tangga dan janda,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bogor, Rahmat Hidayat kepada wartawn, Selasa (5/5).

Menurut Rahmat, jumlah aduan yang masuk ke posko pengaduan di Balaikota juga setiap harinya meningkat. Dengan rincian, hari pertama 107 aduan, hari kedua 346 aduan, hari ketiga 1.619 aduan dan hari keempat 1.401 aduan.

Khusus hari keempat ini, Rahmat menerangkan bahwa warga Kecamatan Tanah Sareal paling banyak mengadu ke Balaikota dengan total 352 aduan. Sedangkan untuk kecamatan Bogor Tengah terdapat 300 aduan, Kecamatan Bogor Barat 255 aduan, Kecamatan Bogor Utara 254 aduan, Kecamatan Bogor Timur 179 aduan dan Kecamatan Bogor Selatan 45 aduan.

“Masyarakat dari luar Kota Bogor juga ada yang mengadu ke kami, totalnya ada 16 aduan,” ungkapnya.

Tetapi, kata dia, berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh Dinsos, menurut Rahmat, 80 persen warga yang mengadu sudah terdata sebagai penerima bantuan. Baik itu dari Pemerintah Kota Bogor maupun Provinsi Jawa Barat.

“Kami sarankan sebaiknya warga mengecek di aplikasi Salur sebelum datang ke balaikota, karena kan sayang biaya transportasi untuk ke balaikotanya kan,” ungkapnya.

Untuk posko pengaduan di Balaikota Bogor, buka setiap hari, mulai dari pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Dalam waktu dekat juga Pemkot Bogor akan melaunching aduan via aplikasi secara online.

** Fredy Kristianto

Unik, Ini Cara Yati Stefhani Hibur Karyawan ‘Bio Optik’ Miliknya

Bogor | Jurnal Inspirasi

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula diketahui dari Kota Wuhan, Tiongkok, Cina ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha. Di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona mulai dari industri dan para korban pelaku usaha lainnya.

Namun, bagi Yati Stefhani seorang owner dan pengusaha sukses dalam bidang kesehatan mata yakni BIO OPTIK di Kota Bogor miliki cara lain guna sedikit mengurangi ketegangan dan kegelisahan terhadap dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terdampak juga kepada puluhan karyawan yang saat ini sudah dirumahkan sebanyak 25 orang dan sekira 10 orang lagi yang masih tetap bekerja dari sejumlah outlet optik yang dimilikinya.

“Saya mencoba melakukan hal lain, dengan membuat beberapa challenge, seperti main tiktok, lomba nyanyi secara online untuk karyawan saya. Hal ini Berawal dari keprihatinan saya melihat seluruh karyawan yang merasakan kesedihan saat dirumahkan akibat tempat mereka bekerja ditutup sementara akibat adanya pandemi ini. Nah berawal dari situ saya berfikir bagaimana caranya supaya karyawan tetap semangat dalam menghadapi cobaan ini,” ucap Yati kepada Jurnal Bogor.

Yati melanjutkan, teramat terasa tekanan sosial dan ekonomi dampak dari pandemi covid-19 ini. Namun dirinya tetap selalu memberikan semangat kepada karyawannya, mulai dari dukungan materi hingga dukungan moril yang sampai saat ini tak pernah berhenti diberikan olehnya.“Saya berharap mudah-mudahan dengan berakhirnya pandemi ini semua bisa bekerja kembali,” lanjutnya.

Sebagai informasi tambahan, BIO OPTIK saat ini memiliki sejumlah toko yakni Outlet BIO OPTIK di JL Baru depan YOGYA Dept Store Cimanggu Bogor, Cibinong City Mall LG A3, RS Salak, RS ATS, Pasar Ciawi, Jln Cimalati Cicurug Sukabumi dan BEC. Bangbarung Bogor. Selain itu, BIOOPTIK dan partner bisnisnya Essilor sempat meluncukan inovasi terbarunya yaitu lensa transitions yang memungkinkan kita untuk selalu tampil keren, energik, dan dinamis dengan kacamata multifungsi.

Essilor yang merupakan brand asal Prancis ini, memiliki keunggulan selain mampu melindungi mata dan sinar matahari, kacamata yang menggunakan lensa ini juga dapat menjadi kacamata baca. “Selain hidup lebih praktis karena tidak perlu mengganti dua jenis kacamata dalam setiap kesempatan, mata juga terlindungi dengan baik dari sinar UV, sinar biru dari perangkat digital dan paparan sinar matahari,” jelasnya.

Selain memiliki pelayanan pembuatan kacamata baru, BIOOPTIK turut menyediakan pelayanan “After Sales Service” yaitu penggantian lensa, pencucian kacamata dan penyetelan kacamata. Nah untuk yang memiliki keluhan pada mata khususnya, segera kunjungi BIOOPTIK sesuai dengan dimana para konsumen tinggal.

Reporter: Handy Mehonk

Hadits Hari Ini

05 Mei 2020
12 Ramadhan 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى بْنِ أَعْيَنَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جَعْفَرٍ حَدَّثَهُ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ تَابَعَهُ ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرٍو وَرَوَاهُ يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي جَعْفَرٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalid, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa bin A’yan, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Amru bin Al Harits dari Ubaidullah bin Abu Ja’far bahwa Muhammad bin Ja’far menceritakan kepadanya dari Urwah dari Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Barangsiapa meninggal dunia dan memiliki hutang puasa maka walinya boleh berpuasa untuknya.

Hadits ini dikuatkan pula oleh Ibnu Wahab dari Amru. Dan Yahya bin Ayyub meriwayatkannya dari Ibnu Abu Ja’far.

HR Bukhari No. 1816

Kasus Baru Bertambah Lagi

Bandung | Jurnal Inspirasi

Penambahan 163 kasus baru pada Senin (4/5), menempatkan Provinsi Jawa Barat kembali ke posisi kedua kasus positif Covid-19 terbanyak setelah DKI Jakarta. Fakta ini agak mengejutkan karena sepekan terakhir tren penambahan kasus positif harian di Jabar mengalami penurunan, bahkan pernah tercatat nol penambahan.

Tambahan 163 kasus baru ini tersebut bahkan melampaui DKI Jakarta yang hanya bertambah 79 kasus. Dengan tambahan kasus baru itu pasien positif Covid-19 di Jabar kini berjumlah 1.252 orang. Angka tersebut memang masih di bawah DKI Jakarta dengan jumlah pasien mencapai 4.539 orang. Urutan ketiga Jawa Timur dengan jumlah pasien sebanyak 1.124 orang setelah ada penambahan 7 kasus baru.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Berli Hamdani mengatakan, lonjakan kasus baru tersebut tak lepas dari kegiatan proaktif Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, terutama dalam melakukan screening melalui tes polymerase chain reaction (PCR). “Ini salah satu strategi kita untuk menghadapi Covid-19 di Jabar supaya kita bisa menemukan kasus tersebut lebih dini dan kita bisa mengatasinya pada level yang belum membahayakan masyarakat,” ujar Berli, Senin (4/4). 

Menurut Berli, saat ini, dari total 40.000 reagen PCR yang tersedia di Jabar, 5.000 di antaranya sudah digunakan. Dia menyebut, secara jumlah, tes PCR yang sudah dilakukan di Jabar sudah mengungguli provinsi lain. Lewat upaya proaktif tersebut, kata Berli, pihaknya akan terus mengoptimalkan tes PCR. Bahkan, pihaknya menargetkan akan melakukan 1.000 tes PCR setiap harinya.

“Mudah-mudahan, pekan ini kita sudah running memaksimalkan kapasitas pemeriksaan di Labkesda Jabar, termasuk di laboratorium-laboratorium lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dan bekerja sama dengan Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota,” jelasnya.

Asep Saepudin Sayyev |*

16 Titik Disekat, Warga Dilarang Mudik

Bogor | Jurnal Inspirasi

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan mendirikan sebanyak lima titik pos untuk menyekat sekaligus melarang warga yang akan meninggalkan Kota Hujan untuk mudik pada Lebaran nanti. Kepada wartawan, Kepala Dishub Eko Prabowo mengatakan bahwa pos penyekatan mudik Lebaran merupakan tindak lanjut, dari instruksi Presiden Joko Widodo yang melarang masyarakat mudik.

Diketahui sebanyak lima pos itu berlokasi di kawasan Bubulak, Yasmin, Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), Ciawi hingga exit Tol Ciawi Kota Bogor. “Itu lima posko utama untuk penyekatan arus mudik,” ujar Eko, Senin (4/5).

Selain itu, kata Eko, sebanyak 11 pos PSBB juga dijadikan pos penyekatan mudik guna memaksimalkan kebijakan larangan mudik Lebaran. “Kami akan terjunkan 315 personel Dishub. Nantinya akan ditambah oleh personel lainnya seperti TNI Polri,” katanya.

Terpisah, Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo menuturkan bahwa penyekatan bertujuan agar masyarakat tak melakukan mudik Lebaran, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. “Kami sudah persiapkan semuanya sesuai instruksi pemerintah,” paparnya.

Ditanya mengenai sanksi para pelanggar, ia menegaskan bahwa hanya akan memberikan sanksi ringan berupa teguran, hingga mengintruksikan agar bersangkutan tak melakukan mudik Lebaran. “Untuk sanksi kita tegur dan menyuruh mereka putar balik,” tukasnya.

** Fredy Kristianto

Warga yang Positif di Stasiun dari Luar Bogor

Bogor | Jurnal Inspirasi

Tes swab yang dilakukan di Stasiun Bogor pada pekan lalu menunjukan bahwa tiga orang dinyatakan positif Covid-19 dari 325 penumpang yang diambil spesimennya secara acak.  “Ketiganya laki-laki. Tidak ada yang warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Senin (4/5).

Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan domisili mereka (DKI Jakarta dan Sukabumi). “Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor. Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan. Kami sudah memberikan saran untuk segera mendapatkan penanganan,” jelasnya.

“Untuk tracing kami serahkan ke Dinkes domisili pasien, tetapi kami Dinkes Kota Bogor juga melakukan tracing untuk menelusur riwayat kontaknya di sini. Ada tiga yang positif itu berarti ada potensi besar penularan Covid di stasiun, berarti harus di tingkatkan kewaspadaan. Ada sumber potensi penularan,” tambahnya.

Retno mengimbau, bagi masyarakat yang benar-benar harus keluar rumah harus tetap memperhatikan protokol PSBB. “Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah keluar rumah. Kalau pakai moda transportasi umum, mempunyai risiko seperti itu yang kita tidak tahu,” ujar dia.

“Tiga orang yang positif itu tanpa gejala. Merasa sehat-sehat saja tapi berpotensi menularkan virus itu lebih bahaya karena mereka beraktivitas normal, merasa sehat dan merasa tidak memiliki virus. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan yang mempunya penyakit bawaan, itu akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai,” tandasnya.

Sementara Walikota Bogor Bima Arya meninjau aktivitas di Stasiun Bogor, Senin (4/5). Dari pantauannya, terlihat masih terjadi kepadatan penumpang pada pagi hari. “Memang sudah berkurang 60 persen. Dari keadaan biasa sampai PSBB itu berkurang 60 persen. Tapi 40 persen ini adalah orang-orang yang bekerja disektor yang dikecualikan seperti perbankan, cleaning service, apotek, minimarket, logistik,” ujar Bima.

Ia menyatakan, harus ada evaluasi kebijakan agar PSBB yang sedang berlangsung tidak menjadi hal yang sia-sia. “Jadi opsi pertama paling ideal adalah stop (operasional KRL) total. kedua, memperketat di sini (stasiun). ketiga mungkin dievaluasi layanan gerbong dan jadwalnya semaksimal mungkin,” jelasnya.

“Opsi lain yang bisa diambil mungkin memaksimalkan layanan antar jemput dari perusahaan yang dikecualikan boleh beroperasi selama PSBB di seputar Jakarta. Jadi ada perusahan, pabrik atau unit ekonomi apapun silahkan menyediakan layanan bagi karyawannya. Jadi lebih terkontrol,” tambahnya.

Berdasarkan kajian epidemiologi, kata dia, yang terpapar Covid-19 itu mayoritas dari kerumunan seperti stasiun dan pasar. “Kerja keras kita di PSBB ini adalah stasiun dan pasar. Terbaru, hasil tes swab 3 orang dinyatakan positif kemarin itu kan dari stasiun. Dan ini Orang Tanpa Gejala (OTG), dia berkeliaran tapi bisa mematikan orang,” katanya.

Rekomendasi-rekomendasi tersebut, lanjutnya, akan disampaikan kepada pemerintah pusat untuk menjadi dasar perubahan kebijakan. “Tidak bisa tidak, harus ada evaluasi kebijakan. Kemarin kita koordinasi di Whatsapp Group 5 kepala daerah. Kita akan bersurat lagi lebih detail memberikan opsi-opsi tadi untuk dibahas oleh kementerian,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

48 Kios dan 2 Toko Ditutup Paksa

Bogor | Jurnal Inspirasi

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor telah menutup paksa sebanyak 48 kios dan menyegel dua toko selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung di Kota Hujan. Kepala Satpol PP, Agustian Syah mengatakan bahwa 48 toko yang ditutup adalah toko kecil, sementara dua yang disegel adalah toko besar yakni Citra Busana dan sebuah toko baju di Jalan RE Abdullah, Kecamatan Bogor Barat.

“Kami akan pantau terus toko-toko yang ditutup, apabila membandel akan direkomendasikan untuk dicabur izin usaha. Tapi nanti tergantung dari rekomendasi ke Gugus Tugas Covid-19,” ujar Agus kepada wartawan, Senin (4/5).

Agus menyatakan bahwa pihaknya juga telah mengantungi daftar toko-toko yang bandel dan nekat kucing-kucingan dengan tetap membuka tokonya yang tak masuk dalam kategori mereka yang dikecualikan. “Kita sudah tahu toko mana saja yang masih bandel. Tunggu saja,” katanya.

Sementara itu, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim meminta bahwa semua toko yang tidak dikecualikan untuk patuh terhadap aturan PSBB. “Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, karena tujuan pembatasan sosial saat ini adalah untuk menurunkan pergerakan masyarakat agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dapat segera terwujud,” katanya.

Dedie menyatakan bahwa apabila ada toko yang bermain kucing-kucingan dan akan berimbas terhadap kesehatan masyarakat. “Tim Disperindag, Disnaker, Dinas KUKM sedang mendata mereka yang bandel dan kita jadikan catatan serta akan kita buat perhitungan dengan mereka,” ucapnya.

Kata dia, selama PSBB tahap pertama bagi kios yang disegel, namun nekat tetap buka pemkot akan melakukan penyegelan. “Untuk beberapa bidang yang masih membandel, Satpol PP sudah berikan juga ancaman menempelan sticker. Nanti tanggal 11 April akan kami umumkan,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Budi Sembiring Serahkan Donasi ke Seluruh Pendeta GBKP

Peduli Dampak Sosial Pandemi Covid-19 di Kabupaten Karo

Cileungsi | Jurnal Inspirasi

Budi Sembiring Gurukinayan

Ketua Bidang Dana dan Usaha Mamre Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Pusat, Budi Sembiring Gurukinayan, menyerahkan donasi berupa uang tunai dan masker kepada seluruh Pendeta Moderamen GBKP (Pusat) dan pendeta yang aktif melayani di jajaran 9 Klasis GBKP di Kabupaten Karo. Tokoh yang merupakan kader PDI Perjuangan itu juga menyerahkan donasi serupa kepada seluruh pensiunan Pendeta dan Vicaris dan distaser yang ada di Kabupaten Karo.

Selain itu, Budi juga menyerahkan donasi kepada Yayasan Alfa Omega dan Panti Asuhan Sukamakmur berupa beras dan minyak goreng.Penyerahan Donasi dari Budi Sembiring diwakili oleh Ir Thomas Joverson Ginting yang juga Sekum BPP Mamre dan Marlina br Sembiring Gurukinayan.

“Ini hanya sebagai bentuk kepedulian kita terhadap dampak sosial pandemi covid 19 yang sedang melanda Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama, pandemi covid 19 tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga memberikan dampak sosial yang sangat memrihatinkan,” kata Budi Sembiring yang akrab disapa Buser dalam keterangannya, Senin (4/4).

Dalam kondisi yang berat seperti ini,  Budi Sembiring yang juga jemaat GBKP Runggun Cileungsi, Kabupaten Bogor, sudah selayaknya kita bergandengtangan atau pro aktif melakukan aksi sosial kepada masyarakat. “Sebagai bentuk kepedulian sosial, sementara ini yang kita lakukan, memberi donasi kepada 240 pendeta yang ada di Kabupaten Karo yang tersebar 9 Klasis, yakni Kabanjahe, Munte, Tiga Binanga, Sinabun, Kabanjahe-Tigapanah, Berastagi,  Lau Baleng, Barus-Sibayak dan Kabanjahe-Sukarame. Juga terhadap pensiunan pendeta,  vicaris, distaser, panti asuhan Sukamakmur dan Alfa Omega, ” jelasnya.

Dalam waktu dekat, Budi Sembiring juga  membagikan 50.000 masker secara bertahap ke masyarakat yang ada di 17 Kecamatan di Kabupaten Karo. “Pembagian masker sudah kita lakukan secara bertahap dan sesegera mungkin akan tuntas kita bagikan ke seluruh Kabupaten Karo,” ujarnya.

Budi Sembiring yang juga merupakan mantan Anggota DPRD Kabupaten Bogor dan juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor, berharap, donasi yang dia sampaikan dapat bermanfaat dalam rangka penanggulangan penyebaran pandemi covid 19 dan juga penanggulangan dampak sosialnya. “Kami juga bersama keluarga menyampaikan salam sehat buat kita semua,” terang Buser.

Ketua Moderamen GBKP Pdt Agustinus Purba, dalam pernyataannya,  menyampaikan apresiasi kepada Budi Sembiring yang telah memberikan donasi kepada para pendeta. Dia juga menyatakan, donasi ini kiranya dapat lebih menguatkan semua pendeta dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi covid 19 yang sedang melanda Indonesia.

Nay Nur’ain |*