30.7 C
Bogor
Thursday, July 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1459

Gas Melon Langka, Warga Pamijahan Masak Pakai Tungku

Pamijahan | Jurnal Inspirasi

Warga di beberapa desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor kesulitan untuk mendapatkan gas melon atau gas bersubsidi 3 kg.

Salah seorang warga Desa Pamijahan, Farid Maruf mengatakan, sudah hampir satu pekan jelang lebaran sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg itu.

“Sudah hampir satu Minggu, warga di sini kesulitan gas 3 kg, langka sekalinya ada itu bisa Rp 35 ribu,”kata Farid Maruf, Sabtu (23/5/2020).

Farid mengatakan, warga memasak terpaksa ketika tidak ada gas di tungku dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya.

“Warga yang sudah mencari kemana mana dan gak dapat akhirnya masak di tungku dengan menggunakan kayu bakar,” kata Farid.

Farid berharap ditengah Pandemi seperti ini pasokan gas elpiji jangan sampai sulit didapatkan oleh masyarakat kecil.

“Sudah Pandemi Covid-19 kalau gas sulit dan sekalinya ada mahal gimana jadinya penderitaan rakyat kecil,” pungkasnya.

°° Cepi Kurniawan

SOSIAL DISTANCING (Mengurangi Kontak antar warga)

SOSIAL DISTANCING
(Mengurangi Kontak antar warga)

Waktu pertama kali mendengar wabah korona di Wuhan, China, waktu itu kita masih santai saja, kemudian kita mulai bertanya, penyakit apa itu”Wuhan Corona Virus” lalu ketika penyakit ini mulai menular keluar kota wuham, kita juga masih santai, masih jauh disana, lalu ketika negar-negara tetangga kita sudah mulai ada kasus kita mulai sedikit kawatir. Jangan-jangan akan tertular juga kita. Ketika sudah mulai ditemukan orang dalam pemanyauan, Pasien dalam pengawasan, kita sudah mulai waspada. Pintu-masuk masuk diawasi, jangan ada orang sakit yang masuk ke Indonesia. Dipintu-pintu masuk Negara, bandara, pelabuhan dipasang termal alert, kemudian rumah sakit mulai merawat suspek. Ketika kasus pertama ditemukan, kita baru sadar, ternyata ada disini, bukan nun jauh disana.
Saat ini kasus sudah semakin banyak, banyak sekali. Yang sakit tidak hanya orang yang baru dating dari luar negri. Yang sakit tidak hanya orang yang dating dari Jakarta. Yang sakit bukan hanya yang merawat orang sakit Covid -19. Yang sakit sudah bangat banyak. Ada satu keluarga saling menularkan, ada orang-orang satu kantor yang saling menularkan, ada sesame jamaah masjid dan gereja yang saling menularkan, ada sesame peserta seminar yang saling menularka, bahkan ada yang tertular dari bis umum, kereta, pasar dan sebagainya. Saat ini udah ditemukan orang yang toidak menunjukkan gejala tetapui menularkan. Saat ini banyak yang masih beraktivitas diluar rumah namun menularkan. Dan kita tidak tahu itu orang yang mana.
Apakah kita mau membiarkan diri kita tertular, keluarga kita tertular? Memang jika tertular hari ini besok mati? Nggak juga kan? Tetapi apakah kita akan membiarkan diri kita tertular dan kemudian kita menularkan juga kepada keluarga, orang-orang dekat, teman-teman kantor, tetangga atau orang-orang lainnya? Nggak juga kan? Lalu bagaimana? Kita sudah tidak lagi bisa hanya mengandalkan deteksi di pintu2 masuk, bandara, dan sebagainya. Kita sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan deteksi panas badan dan hand sanitizer saja. Tidak cukup. Orang-orang yang sakit Covid -19 tengah diisolasi, tetapi virus corona menyebar dengan cepat di lingkungan kita, di wilayah kita. Melalui apa? Melalui kontak jarak dekat. Ini adalah penularan komunitas (Community transmission).
Semakin meluas penularan komunitas terjadi, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan, yaitu mengurangi kontak Antara satu warga yang satu dengan yang lainnya (Sosial Distancing) yang dalam Bahasa kita adalah mengurangi kontak antar warga. Yaitu mengurangi kegiatan-kegiatan yang mendatangkan orang, membuat orang berkumpul, berkerumun, berdesakan dan sejenisnya. Sosial Distancing termasuk tindakan mengurangi pertemuan di tempat umum, menutup sekolah, kegiatan keagamaan, mengurangi penggunaan transpotasi umum yang tidak penting.

Beberapa panduan para ahli:
menghindar pertemuan besar ( lebih dari 10 orang)
Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain.
Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan.Bila mempunyai anggota keluarga yang di rumah sakit, batasi pengunjung terutama jika mereka adalah anak-anak atau kelompok risiko tinggi (misalnya lanjut usia, berpenyakit kronisyang dapat memperberat seperti jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya)
Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap dirumak dan menghindari pertemuan atau kegiatan yang berpotensi terpapar virus.
Beri dukungan pada anggota keluarga, teman , atau tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung misalnya melalui telepon, WA dan sebagainya.
Ikuti panduan pemerintah
Ikuti perkembangan informasi karena situasi dapat berubah dengan cepat sesuai perkembangan penyakit dan penyebarannya.
Beberapa saran dari WHO untuk social Distancing Antara lain: Menghindari kerumunan, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari berjabat tangan, fokuskan kegiatan didalam rumah,

Sie infokes dan Humas Dinkes Kota Bogor

Lebaran di Masa PSBB

Mudik adalah ritual yang kita temui setiap tahun di Indonesia. Pergerakan manusia secara besar, secaras ukarela dan suasana sukacita. Ritual besar dalam perayaan besar, perayaan kemenangan setelah melalui serangkaian ibadah selama satu bulan di b7ulan Ramadan. Mudik menjadi agenda setiap orang, sehingga melibatkan setiap dan banyak aktiviras. Apa yang terjadi saat mudik Antara lain adalah berkumpul di masjid atau tanah lapang untuk sholat id, saling mengunjungi, berkumpul dengan keluarga, dan lain-lain. Tempat wisata, sarana transportasi, pasar, mall tumpah ruah, jalanan macet, jalan tol pun penuh sesak. Makanan, baju baru, bagi-bagi uang, perjalanan, macet, rasanya sudah identik dengan lebaran. Bahkan berkah mudik dan lebaran tidak hanya dirasakan oleh kaum muslim saja, tetapi juga penganut agama lainnya.
Namun lebaran kali ini akan terasa lain. Lebaran dalam situasi pandemic Covid-19, ditengah pelaksanaan pembatasan social berskla besar (PSBB). Bagaimana merayakan lebaran tanpa penularan penyakit COVID-19 tentu ini adalah tantangan. Masyarakat harus tetap dirumah untuk menghentikan penyebaran Covid-19, dan mematuhi aturan-aturan PSBB selama masa PSBB berlangsung. Lebaran kali ini adalah lebaran yang berbeda, lebaran yang :

  • tanpa berkumpul
    Hindari berkumpulnya warga, terutama perkumpulan dalam jumlah yang besar. Jadi tidak ada lagi berkumpul di tanah lapang atau di masjid untuk sholat id. Tidak ada acara arisan keluarga atau kumpul keluarga besar. Sholat id dilakukan dirumah saja dengan anggota keluarga. Kumpul-kumpul cukup dengan keluarga yang serumah saja. Tidak ada acara halal bihalal seRT, se RW, se kampong, se kantor, tidak ada reuni SD, reuni SMP, atau reuni-reuni yang lainnya. Pokoknya tidak ada kumpul-kumpul.
  • tanpa saling mengunjungi
    Tidak usah saling mengunjungi kerabat, teman, tetangga, atau rekan bisnis. Sebaiknya tidak menerima tamu walaupun itu kerabat kita. Sampaikan salam dan ucapan dengan memanfaatkan teknologi. Jika mengantar atau mengirim sesuatu lakukan dengan kurir atau jasa pengantaran.
  • tanpa sungkem dan berjabat tangan
    Lebaran kali ini tidak ada sungkeman, tidak ada jabatan tangan. Cukup tanda salam dari jauh saja. Ibu-ibu biasanya tidak hanya bersalaman tetapi juga cipika cipiki. Lebaran kali ini tidak lagi.
  • tidak keluar rumah, keluar kota , ke mall, ke pasar
    Fokuskan semua kegiatan untuk dilakukan dirumah. Kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan diluar rumah jadi dialihkan untuk dilakukan didalam rumah. Tidak ada kegiatan di luar rumah, tidak mengunjungi mall, pasar, teman wisata, tempat kuliner, tempat nongkrong, atau tempat-tempat lain yang memungkinkan orang berkumpul atau berkerumun atau berdesakan. Jika memerlukan belanja, sebisa mungkin lakukan secara elektronik, atau gunakan jasa pengantaran. Jika terpaksa harus keluar rumah rencanakan sedmikian rupa sehingga tidak lama berada di luar rumah, dan tidak beramai-ramai.
  • Tetap menggunakan masker,
    Selama berkegiatan, tetap menggunakan masker, untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Jika tidak ada persediaan masker bedah, gunakan masker kain atau masker buatan sendiri. Saat ini banyak masker dengan model-model yang kekinian. Jika tidak ada masker sama sekali gunakan apa saja, kain, kerudung, saputangan, atau sesuatu lainnya sebagai pengganti masker.
  • Tetap jaga jarak
    Jika harus berhubungan dengan orang lain, bertemu kawan, menunggu sesuatu, atau antri, lakukan dengan tetap menjaga jarak. Jarak aman minimal satu meter.
    Ya, itulah bedanya lebaran kali ini. Tidak seperti lebaran lebaran sebelumnya, namun semoga berkah lebaran tetap bisa dirasakan oleh semua orang. Dan meski begitu, tidak akan kehilangan momen Lebaran dengan memanfaatkan teknologi. ada baiknya untuk menyiapkan diri dan mengetahui cara bersilaturahmi lewat dunia digital.
    Berikut sejumlah aplikasi dan layanan digital yang dirangkum Antara untuk dapat dimanfaatkan menjelang dan pada saat lebaran.
  1. Aplikasi kartu ucapan Lebaran
    Kartu Lebaran umumnya dikirimkan kepada relasi, teman dan sanak-saudara menjelang Lebaran. Pengiriman kartu lebaran melalui kantor pos biasanya mulai ramai dua pekan sebelum Lebaran. Pada saat PSBB seperti sekarang ini, dapat memanfaatkan kartu lebaran digital.

Anda dapat memilih aplikasi-aplikasi cara pembuatan kartu ucapan lebaran tersebut di Play Store. Anda bisa mendesain sendiri kartu ucapan Lebaran dengan berbagai aplikasi. Dan dapat mengirimkan ucapan lebaran anda kapan saja sesuai keinginan.

  1. Stiker/GIF
    Jika kartu ucapan Lebaran dirasa kaku, Anda bisa menggunakan cara lainnya untuk bersilaturahmi adalah saling berkirim stiker maupun GIF di aplikasi pesan instan atau di media sosial.

Salah satunya, lewat Instagram, Anda dapat memanfaatkan GIF yang tersedia. Tinggal ambil atau pilih foto atau video yang diinginkan, kemudian klik ikon GIF. Setelah itu, ketik “lebaran” atau “Idul Fitri” pada kolom pencarian, untuk mendapatkan GIF dengan tema tersebut.

  1. Panggilan video
    Tidak ada yang menggantikan pengalaman bersilaturahmi secara tatap muka. Meski saat ini tidak dapat dilakukan secara langsung, Anda dapat melakukannya secara virtual dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi dan layanan dari perusahaan teknologi. Sejumlah perusahaan raksasa mengembangkan layanan konferensi video yang dapat kita manfaatkan.

Jadi, meskipun sedang PSBB Anda tidak akan kehilangan momen Lebaran. Ada baiknya untuk menyiapkan diri dan mengetahui cara bersilaturahmi lewat dunia digital, tetap sehat dan lebaran dengan cara baru

Dapur Vinus Bentuk Solidaritas Ditengah Pandemi

Pamijahan | Jurnal Inspirasi

Yayasan Visi Nusantara Maju bersama MAN (Maju Anak Nusantara), ALINEA (Aliansi Perempuan Peduli Indonesia), Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) dan Pusat Kajian Gender dan Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PKG-P3A) menginisisasi gerakan Dapur Vinus yang telah ada di 9 desa di Kabupaten Bogor. Gerakan ini merupakan bagian dari Gerakan Lawan Covid-19 dengan 2.000 Rupiah Dari, Oleh dan Untuk Kita Semua.

“Gerakan Lawan Covid-19 dengan 2000 Rupiah melalui Dapur Vinus Masak Bersama Makan Bersama berharap menjadi sebuah gerakan solidaritas antar sesama untuk tetap menjaga rasa empati dan peduli di saat pandemi Covid-19,” kata Yusfitriadi Ketua Yayaysan Visi Nusantara Maju dalam keterangan pers, Sabtu (23/5/2020).

Dapur Vinus telah dilaksanakan di berbagai titik lokasi di antaranya Desa Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng, Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang, Desa Leuweungkolot Kecamatan Cibungbulang, Desa Barengkok Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibeber 1 Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibeber 2 Kecamatan Leuwiliang, Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan, Desa Gunung Bunder Kecamatan Pamijahan, dan dan Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan.

Yusfitriadi, menuturkan, dapur vinus itu sebuah gagasan untuk melahirkan tradisi dan budaya solidaritas sosial dan kemanusiaan yang saat ini sudah mulai bergeser dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena konsep dapur vinus menggunakan beberapa keluarga yang membuat masakan lebih untuk tetangganya atau masyarakat lainnya.

“Dapur vinus hanya membuat gerakan stimulan saja, selanjutnya sangat berharap bisa muncul gerakan solidaritas yang digerakkan oleh masyarakat itu sendiri. Karena kita faham betul, dalam kondisi yang sangat susah ini, hanya kepemimpinan yang bisa membagun tradisi solidaritas yang mampu meminimalisir kesulitan masyarakat,” kata Yusfitriadi.

Yusfitriadi mengatakan respon warga dari berbagai desa tersebut sangat baik dan berterima kasih atas bantuan pangan yang sudah diberikan melalui Dapur Vinus ini.

” Karena Dapur Vinus ini memberdayakan kemampuan masyarakat dalam mengakomodir bantuan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dapur Vinus juga bekerja sama dengan berbagai gerakan yang ada di titik-titik lokasi, seperti dengan Ikatan Remaja Masjid, Pemuda Kampung, dan komunitas yang berbasis masyarakat inti lainnya,”ujar Yusfitriadi.

Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ciasihan Jaris Sunardi mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk dilakukan karena sangat membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sementara salah satu koordinator pelaksana Dapur Vinus di Desa Ciasihan Asep Saepudin mengatakan, Dapur Vinus di Desa Ciasihan melibatkan para Ibu Kader Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiah Ciasihan dan Ciasmara untuk memasak dan menyiapkan makanannya.

“Hal ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam gerakan-gerakan sosial.

Cepi Kurniawan*

PAC PP Bogor Selatan Bagikan 250 Paket Sembako di Kantor Kecamatan Bogor Selatan

Bogor | Jurnal Inspirasi
Diiakhir Ramadhan 1441 Hijriyah, Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC-PP) Bogor Selatan bersama seluruh pengurus tingkat kecamatan dan ranting membagikan sebanyak 250 paket sembako yang berlangsung di halaman Kantor Kecamatan Bogor Selatan, Jalan Layungsari, Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (23/5/2020).

Menurut Ketua PAC PP Bogor Selatan Rendy Junaidi Mahdi SE, aksi kemanusiaan tersebut merupakan pembagian tahap ketiga selama bulan suci ramadan kali ini dengan sasaran para warga kurang mampu yang terdampak pandemi covid-19 khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Bogor Selatan.

“Jadi, untuk aksi kemanusiaan ini yang terakhir dari lanjutan dua tahap sebelumnya dan sengaja baru kita bagikan satu hari jelang lebaran dengan harapan bisa sedikit membantu sesama khususnya warga kurang mampu yang terdampak covid-19. Semoga bantuan ini bisa bermafaat dan berkah,” ungkap Rendy.

Untuk pembagian paket bantuan sembako kali ini, dia menyebutkan total ada sebanyak 250 paket yang didistribusikan secara langsung oleh para pengurus dan anggota PAC PP Bogor Selatan ke rumah-rumah warga.

“Karena, para pengurus juga yang tentu lebih mengetahui warganya. Sehingga bantuan pun tepat sasaran dan menghindari kerumunan bila dibagikan di satu lokasi, dengan begitu protokol kesehatan juga tetap kita perhatikan,” jelas Rendy.

Rendy pun menyampaikan apresiasinya kepada para donatur yang telah turut membantu dan mempercayakan donasinya kepada PAC PP Bogor Selatan. Begitu juga kepada jajaran Muspika Bogor Selatan yang selama ini telah bersinergi dengan baik dan membantu kelancaran aksi kemanusiaan di bulan suci ramadan 1441 H.

Sementara itu, masih dilokasi yang sama, Camat Bogor Selatan Hidayatulloh yang di dampingi Danramil Bogor Selatan Kapt. Chb. Sukardi menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh organisasi massa PAC PP Bogor Selatan tersebut.

“Yang jelas saya sangat apresiasi semua bergerak dlm aksi kemanusiaan,” tukasnya.
Reporter: (*/honk)

Hadits Hari Ini


23 Mei 2020
30 Ramadhan 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: – فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ اَلْفِطْرِ; طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اَللَّغْوِ, وَالرَّفَثِ, وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fithri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kata-kata kotor, juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat (‘Iedul Fithri), maka zakat tersebut diterima. Barangsiapa menunaikannya sesudah shalat, maka itu hanyalah dicatat sebagai sedekah biasa.

HR Ibnu Majah No. 1827 dan Abu Daud No. 1609.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ada yang Beda, Tahun ini TBBG dan AKSI Santuni Yatim Door to Door

Bogor | Jurnal Inspirasi
Banyak cara dilakukan umat muslim untuk berlomba meraih kaberkahan di bulan nan suci ini. Tak terasa diakhir bulan Ramadhan 1441 Hijriyah, Teras Baca Bintang Gemintang (TBBG) bersama pemuda AKSI Sukaraja kembali menggelar acara sosial dengan melaksanakan kegiatan santunan anak yatim yang digelar pada Jumat 22 Mei 2020.

Wahyu salah seorang senior pemuda AKSI mengatakan, kegiatan ini merupakan acara rutin tahunan yang dilakukan TBBG dan AKSI. Namun kegiatan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Penyerahan santunan dilakukan dengan cara door to door alias menyambangi langsung ke rumah masing-masing penerima santunan tersebut.

“Dimasa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam pencegahan penyebaran covid-19 ini, kita lakukan hal berbeda dengan acara santunan sebelumnya, biasanya diadakan disebuah masjid, aula atau restoran, sembari berbuka bersama namun pada tahun ini mengusung tema door to door, dimana panitia berkeliling mendatangi setiap rumah anak-anak yatim dengan membawa amplop dan bingkisan,” paparnya kepada Jurnal Inspirasi.

Sementara itu, Deni Ketua AKSI turut serta menggerakan para pemuda untuk ikut dalam kegiatan ini dengan tetap memperhatikan protokoler pencegahan covid 19 dengan menggunakan masker bagi panitia ketika melakukan kegiatan santunan.

“Meski dalam kondisi seperti ini, kita tetap melaksanakan kegiatan yang sudah setiap tahun dilakukan, namun saya tetap menegaskan kepada seluruh panitia untuk mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah salahsatunya dengan menggunakan masker,” lanjut Deni.

Ditambahkan Deni, tahun ini terkumpul dana dari para donatur dan para dermawan sebesar Rp 23.045.000. Selanjutnya dana tersebut langsung disalurkan kepada 120 anak yatim yang berada di wilayah Desa Sukaraja, Desa Cikeas dan Kelurahan Cimahpar Kota Bogor.

Dan panitia juga mengucapkan terimakasih kepada salah seorang perwira Polisi Iptu Sofyan Suri, Keluarga besar HM.Nuris dan para ketua RW, Kepala Dusun 1, 2 dan 3 serta tak lupa (Plt) Kepala Desa Sukaraja Kabupaten Bogor.

Reporter: Handy Mehonk

Data KPU Bocor Dijual di Pasar Bebas Hacker

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Data Warga Negara Indonesia heboh di jagat dunia maya. Kini sebanyak 2,3 juta data warga Indonesia dijual di pasar gelap dan ditawarkan di kalangan forum hacker. Hal ini diungkapkan oleh akun twitter @underthebreach pada Kamis malam, 21 Mei 2020.

Akun twitter ini merupakan konsultan keamanan siber asal Israel yang sebelumnya juga mengungkap bocornya data pengguna e-commerce Tokopedia. Dalam foto yang diunggah akun tersebut, mengungkapkan bahwa peretas mengunggah data WNI karena masih jarang ada di forum hacker.

“Saya memutuskan untuk berbagi dengan Anda tentang 2,3 juta data kewarganegaraan dan pemilu Indonesia. Karena saya pikir data warga Indonesia sepertinya jarang di forum ini (ketika saya mencoba mencari) Ini memberikan nama, alamat, ID (NIK, NKK) dll,” begitu bunyi tulisan dalam foto yang diunggah akun @underthebreach?.

Peretas mengungkapkan data ini sangat berguna bagi mereka yang ingin meregistrasikan nomor telepon menggunakan ID yang dijual. Peretas juga mengatakan, data tersebut berformat PDF dan peretas mengklaim masih memiliki data 200 juta warga Indonesia lainnya yang dicuri dari database Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan segera dibagikan. “Saya mendapat lebih dari 200 juta data kewarganegaraan Indonesia. Bahwa saya akan segera berbagi,” ujarnya.

Namun terkait dengan hal ini, Komisiomer KPU belum ada yang menanggapi. Vivanews mencoba mengklarifikasi kepada Ketua KPU Arief Budiman, namun pesan Whatsapp yang terkirim hanya dibaca dan dijawab “Sorry Saya sedang meeting,” tulis Arief.

Asep Saepudin Sayyev |*

Rumah ‘M Nuh’ Sepi

Jambi | Jurnal Inspirasi

Warga RT 20 Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Kota Jambi, M. Nuh viral di media sosial setelah menang lelang motor listrik Gesits seharga Rp2,55 miliar yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Ketua RT 20, Ibrahim mengemukakan, tidak ada pengusaha memenangkan lelang motor di wilayahnya. “Di RT saya tidak ada bernama M. Nuh seorang pengusaha menangkan lelang motor Jokowi namun yang adanya M. Nuh yang pekerjaannya tukang bangunan,” ujarnya, kemarin.

Penelusuran langsung ke rumah M. Nuh. Ditemani Ketua RT 20 Ibrahim,  sampai di rumah tersebut, terlihat rumah yang sangat sederhana terletak di pinggir jalan besar Kota Jambi. Pada dinding depan rumah tampak terlihat berwarna merah dan putih, serta terdapat tulisan PKH, juga terdapat spanduk agen sebuah bank. Namun, Nuh, istri dan anak-anaknya tidak ada di dalam rumah.

“Sampai Kamis malam ini belum tahu siapa M. Nuh pengusaha Jambi yang menangkan motor Presiden,” ujar Ibrahim.

Dia menambahkan, “Namun akan kita cari tau lebih dalam seperti apa jalan M. Nuh sampai ikut lelang hingga menangkan lelang motor senilai dua miliaran lebih.” Ibrahim memperkirakan, M Nuh mengira mendapat hadiah.  “Saya fikir kalaulah M. Nuh benaran ikut lelang mungkin dikira dapat hadiah ternyata bukan dan sampai saat ini M. Nuh tidak ada di dalam rumah mulai istri dan anaknya serta di depan rumah M. Nuh tidak kelihatan.” 

Terpisah, Camat Pasar Jambi Mursida mengatakan, terkait kehebohan warganya viral akan mencari tahu siapa sosok M. Nuh yang memenangkan lelang motor listrik senilai lebih 2 miliar rupiah itu. 

“Sampai saat ini saya belum tahu siapa sosok M. Nuh pengusaha dan saya dapat informasi dari Ketua RT 20 ada warga bernama M. Nuh namun bukan pengusaha melainkan buruh bangunan,” ujarnya.

Sebelumnya, motor listrik Gesits buatan anak negeri yang ditandatangani Presiden Joko Widodo laku dilelang seharga Rp2,55 miliar, Senin, 18 Mei 2020. Lelang itu dilakukan pada acara konser ‘Berbagi Kasih Bersama Bimbo’ untuk menggalang dana bagi korban Covid-19. 

Lelang dimenangkan pengusaha asal Jambi menawar seharga Rp2,55 miliar lewat telepon interaktifnya kepada artis Wanda Hamidah. “Seorang pengusaha asal Jambi, 2,55 miliar, Bapak M. Nuh dari Jambi, beliau dari kampung Manggis,” ujar Wanda.

Asep Saepudin Sayyev |*

Parikesit 2000 Bagikan Sembako di Kecamatan Citeureup

Citeureup | Jurnal Inspirasi

Warga Kecamatan Citeureup mendapat perhatian dari tim Parikesit 2000 yang membagikan sembako sebanyak 300 bingkisan dan tersebar di 3 desa yaitu Desa Karang Asem Barat, Puspanegara, dan Desa Tangkil. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Dandim 0621 Letkol Infanteri Sukur Hermanto, Danramil Citeureup Mayor Infanteri Fiska Bagus, Kamis (20/05), pukul 13.00 WIB. Parikesit 2000 sendiri adalah Perwira Dua Ribu Kesatria Tidar, wadah perkumpulan alumni Akademi Militer lulusan tahun 2000.

“Alhamdulilah hari ini kita membagikan sembako, dimana kondisi Pandemi Covid-19 saat ini masyarakat sangat membutuhkan perhatian diluar bantuan pemerintah, oleh karena itu dengan kehadiran tim Parikesit 2000 ini sangat membantu kondisi masyarakat Citeureup khususnya,” kata Danramil Citeureup Fiska Bagus kepada Jurnal Bogor.

Dirinya menambahkan, sangat apresiasi karena kegiatan ini bisa dihadiri langsung oleh Dandim 0621 Kabupaten Bogor yang bersedia turun langsung kelapangan untuk membagikan sembako langsung kepada masyarakat.

“Semoga kegiatan-kegiatan sosial seperti ini terus digalakkan baik oleh pemerintah maupun kelompok masyarakat dan organisasi, dan kita sama-sama berdo’a agar Pandemi Covid-19 ini cepat usai,” kata Fiska Bagus.

Mak Ecih salah satu warga Desa Tangkil yang mendapat bingkisan sembako dari Parikesit sangat bersyukur dan berharap bantuan ini berkelanjutan bukan hanya karena ada musim virus saja. “Pengennya bantuan selalu ada bukan karena musim virus aja, namanya orang susah mah mau ada virus atau kaga ya tetep aja kodisinya susah dan perlu bantuan, saya ucapkan terimakasih banyak buat pak TNI dan Parikesit yang sudah memberikan sembako untuk kami, semoga dimudahkan segala urusannya dan dilancarkan rejekinya,” ucap Mak Ecih.

** Nay Nur’ain