29 C
Bogor
Monday, July 14, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1432

Ancol Larang Ibu Hamil, Balita dan Lansia

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Kawasan wisata terpadu Taman Impian Jaya Ancol Jakarta akan dibuka kembali dan melayani pengunjungnya pada Sabtu, 20 Juni 2020. Ancol pun tengah bersiap untuk beroperasi kembali dalam masa PSBB Transisi. Namun tidak semua pengunjung bisa masuk Ancol.

“Perlu diketahui bahwa Manajemen Ancol melakukan pembatasan jumlah pengunjung secara bertahap sampai dengan 50 persen dari kapasitas normal serta tidak memperbolehkan anak di bawah usia 5 tahun, Ibu hamil, dan usia di atas 50 tahun rekreasi di Ancol,” ujar Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol, Rika Lestari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6).

Rika mengatakan, selama masa operasional terbatas, manajemen Taman Impian Jaya Ancol tidak melayani pembelian tiket di loket Ancol secara tunai. Pembelian tiket hanya data dilakukan secara daring melalui website resmi Ancol. “Caranya buka website www.ancol.com dan klik menu tiket, pilih tipe tiket dan unit rekreasi yang dituju, pilih tanggal reservasi kunjungan jika kuota tersedia tanggal tersebut bisa dipilih dan bila kuota telah habis maka bisa memilih tanggal lainnya,” kata dia.

Pembelian tiket, jelas Rika, sudah mencakup tiket Gerbang Ancol dan unit rekreasi. Jika pengunjung membawa kendaraan, maka wajib membeli tiket kendaraan di halaman tiket tersebut. Lebih lanjut, pengunjung juga wajib mengisi data diri dan formulir pernyataan yang tercantum dalam website. Pembelian tiket dapat dilakukan selama kuota masih ada, namun untuk reservasi khusus pengguna annual pass dan juga pembelian di mitra online travel agent atau OTA wajib dilakukan H-2 sebelum kunjungan.

Selain itu, selama masa PSBB Transisi, manajemen hanya mengizinkan warga ber-KTP DKI Jakarta saja yang dapat melakukan pembelian tiket dan reservasi untuk berekreasi ke Ancol. Di luar area tersebut akan dilakukan penyesuaian dikemudian hari melihat situasi dan kondisi pandemi Covid-19.

Rika menambahkan, penerapan protokol kesehatan Covid-19 menjadi proritas manajemen yang diterapkan kepada seluruh pengunjung, karyawan dan mitra yang ada dalam kawasan Ancol.

Batas suhu maksimal yang ditetapkan adalah 37,3 derajat celcius. Melewati batas tersebut, maka tidak dapat memasuki kawasan Ancol atau menjadwalkan kembali kunjungannya. Penggunaan masker yang menutup hidung dan mulut serta membawa masker cadangan merupakan hal wajib. Pengaturan jaga jarak fisik juga diberlakukan di semua area dengan jarak 1,5 – 2 meter.

“Diharapkan agar calon pengunjung dapat mentaati semua protokol yang ditetapkan dan mempersiapkan diri dengan membawa peralatan pribadi seperti alat makan serta alat ibadah, juga dianjurkan untuk membawa hand sanitizer pribadi bila diperlukan setiap saat,” ujarnya.

Imbauan juga akan terus dilakukan baik oleh petugas maupun papan informasi agar semua pihak dapat mencuci tangan dengan sabun lebih sering dan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Manajemen Ancol, lanjut Rika, berkomitmen untuk tetap dapat menjaga kebersihan dan higienitas seluruh wahana atau pun prasarana umum yang terdapat di dalam kawasan rekreasi. “Penambahan fasilitas cuci tangan dan penyediaan hand sanitizer serta melakukan pembersihan dengan disinfektan akan rutin dilakukan,” ucapnya.

ASS |*

Mengapa di Angkutan Umum Dilarang Ngobrol?

Bogor | Jurnal Inspirasi
Dokter spesialis penyakit dalam pada Junior Doctor Network dr Edward Faisal menyarankan masyarakat pengguna transportasi publik tidak berbicara. Alasannya, untuk mencegah penyebaran virus corona tipe baru. Menurut dr Edward, tetesan atau droplet kecil yang keluar dari mulut seseorang dan dapat bertahan 15 menit sebelum jatuh.

“Untuk penumpang yang mengobrol, sebenarnya secara penelitian, dia akan mengeluarkan droplet kecil selama 15 menit. Ini menurut CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang di Amerika. Karena itu penting diperhatikan, disarankan pakai masker untuk menahan laju droplet. Jadi tidak boleh ngobrol dulu memang,” kata Edward dalam sesi talkshow Rombongan Pengguna Kereta (Roker) Mantul yang Santuy Antre dan Anti Kuman di BNPB, Jakarta.
Jadi buat masyarakat yang kebetulan menaiki transportasi publik bersama-sama, dengan teman ataupun keluarga, ia menyarankan untuk tetap menjaga jarak di dalam transportasi publik. “Pakai kode mata saja yang sedang pacaran. Nanti janjiannya di luar MRT atau commuter line,” ujar dia.

Edward juga mengatakan berdasarkan penelitan diketahui jarak aman agar tidak terpapar SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 minimal satu meter. Droplet dari seseorang yang batuk baru jatuh setelah mencapai jarak minimal satu meter. Jadi kalau ada yang masih “bermesraan” di dalam transportasi publik sebaiknya dihindari karena menjadi contoh pelaksanan protokol kesehatan yang tidak baik.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak berdesakan saat hendak masuk ke stasiun, di peron dan di dalam kereta. Tidak perlu pula menyelak penumpang lainnya karena bisa saja berisiko jika ternyata mereka orang tanpa gejala (OTG).
“Tapi saya ingatkan jangan melakukan stigma ke setiap orang ya,” ujar Edward sambil mengingatkan lebih baik menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

Salah seorang pengguna kereta Rachma Rini mengatakan rata-rata penumpang di dalam kereta tidak mungkin tidak memegang telepon genggam, karena mereka biasanya nonton, baca Alquran, atau main game. “Tapi kalau bercakap-cakap atau menerima telepon itu itu sudah jarang,” katanya.

Ia pun mengaku jika ada yang menelepon saat masih di dalam kereta biasanya tidak akan diterima untuk menghindari berbicara dan mengeluarkan droplet kecil tadi. Meski demikian dirinya mengakui masih sulit untuk tidak mengeluarkan telepon genggam di dalam kereta.

ASS |*

Hadits Hari Ini

19 Juni 2020
27 Syawal 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ سَرْوَانَ الْمُعَلِّمُ حَدَّثَنِي طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ حَدَّثَنِي سَيِّدِي أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail, telah menceritakan kepada kami Musa bin Sarwan Al Mu’allim, telah menceritakan kepadaku Thalhah bin Ubaidullah bin Kariz dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ummu Ad Darda’ dia berkata; Sayyidi (suamiku) telah menceritakan kepadaku bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Barangsiapa yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya sesama muslim yang berjauhan, maka Malaikat akan berkata: “Aamiin dan bagimu kebaikan yang sama”.

HR Muslim No. 4913.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kasus Baru Covid-19 Catat Rekor Lagi

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Indonesia masih menunjukkan adanya penambahan jumlah kasus infeksi virus Corona (Covid-19) yang tinggi dari hari ke hari. Tercatat ada 1.331 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada Kamis (18/6). Jumlah kasus baru tersebut merupakan rekor penambahan harian tertinggi dalam pencatatan kasus Covid-19 di Tanah Air. 

Jumlah konfirmasi positif itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 20.650 spesimen dalam sehari. Adapun, total pemeriksaan hingga saat ini ada 580.522 spesimen dari 358.659 orang yang diambil sampelnya. Artinya, satu orang bisa diambil spesimennya lebih dari satu kali.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus baru, terhitung hingga 18 Juni 2020 pukul 12.00 WIB. Penambahan kasus positif tinggi lagi. “Hasil positif yang kita periksa terkonfirmasi sebanyak 1.331 orang,” kata Jurianto dalam keterangan persnya, Kamis (18/6).

Dengan begitu, maka untuk Indonesia saat ini total terkonfirmasi positif adalah sebanyak 42.762 orang. Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto menilai, terdapat empat faktor utama pemicu tingginya kasus baru Covid-19 tersebut yakni pelonggaran aktivitas publik, tahapan dan kriteria kebijakan pemerintah yang belum jelas, faktor testing yang agresif dan ada masyarakat yang masih abai.

Tonang mengatakan, kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pelonggaran, harus diakui adalah pilihan yang sulit dan pahit. “Ibarat rem dan gas. Kalau direm terus, risikonya berhenti semua. Tidak mencapai apa-apa. Kalau terus gaspol, risikonya bisa tidak terkendali,” kata Tonang.

Menurutnya, hal ini yang hingga saat ini masih belum dapat ditemukan keseimbangan antara gas dan rem tersebut. Dalam mencari keseimbangan antara gas dan rem tadi, Tonang berpendapat diperlukan kepemimpinan dan arah kebijakan yang jelas dari pemerintah. “Misalnya, kita longgarkan segini, kalau nanti bisa begini, kita tambah longgarnya. Kalau nanti ada begini, kita ketatkan lagi, dan seterusnya,” ujar Tonang mencontohkan.

Menurutnya, hal tersebut harus jelas dan disampaikan di awal. Sehingga masyarakat mendapat acuan atau pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Selain dua faktor tadi, melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia menurut Tonang yakni dikarenakan faktor testing yang agresif. “Oh jelas itu (testing yang agresif) dan memang itu harapannya,” ucap Tonang.

Namun, lanjutnya, yang sebenarnya diharapkan yakni jumlah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang meningkat, tetapi jumlah yang positif menurun. Tonang menjelaskan, saat ini angka positivitas masih berkisar di angka 11,5 persen. “Kalau bisa, justru semakin banyak pemeriksaan PCR itu angka positivitas akan turun sampai di bawah 5 persen. Minimal itu dibawah 5 persen,” papar Tonang.

Apabila jumlah pemeriksaan meningkat dan bersamaan jumlah positif juga meningkat, maka sebenarnya masih banyak kasus positif yang selama ini belum terdeteksi. Kemudian, faktor terakhir yang mendasari meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air yakni karena masih adanya beberapa masyarakat yang abai. “Bahwa masyarakat abai, ya ada faktor tersebut. Tapi yang lebih utama menurut saya memang soal kurangnya acuan bersama untuk mendorong partisipasi masyarakat tadi,” kata Tonang.

Kendati demikian, imbuh dia, jangan kemudian mudah menyalahkan begitu saja. “Ya namanya masyarakat memang beragam kemampuan dan pemahamannya. Kalau tidak acuan dan pegangan, ya makin beragam implementasinya,” pungkas dia.

ASS |*


Pemkot Diminta Dewan Audit K3 Mitra 10

Bogor | Jurnal Inspirasi
Pasca terkonfirmasi adanya tiga karyawan supermarket bangunan Mitra 10 yang positif Covid-19, dorongan agar Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bogor melaksanakan audit K3 terhadap Mitra 10. Hal itu bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, setelah tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 74 pegawai lainnya ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) pun terus mentracing pengunjung toko modern itu yang datang dalam 14 hari terakhir.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 DPRD Kota Bogor, Akmad Saeful Bakhri (ASB) menduga ada kesalahan dalam penerapan SOP protokol kesehatan yang dijalankan Mitra 10. Atas dasar itu, ia pun meminta Disnakertrans mengaudit K3 Mitra 10. “Siapapun yang ingin membuka kembali usahanya, harus diaudit K3. Ini sudah menjadi contoh betapa bahayanya dibuka toko tanpa ada audit,” ujar ASB kepada wartawan, Kamis (18/6).

Menurut dia, pihaknya akan memanggil manajemen Mitra 10 untuk memastikan apakah pihak Mitra 10 sudah menjalankan protokol kesehatan secara baik dan benar selama membuka tokonya. Selain itu, pegawai yang terpapar corona harus mendapat kepastian soal penanganan kesehatan. “Kami akan panggil manajemen, agar tak ada kata lepas tangan,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinsakertrans, Elia Buntang mengatakan, audit K3 merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Namun, pihaknya mengaku akan mengevaluasi protokol kesehatan yang sudah dilakukan oleh Mitra 10. “Seperti yang Pak Walikota bilang. Kami akan evaluasi dulu, baik itu dari keterangan ataupun CCTV,” jelasnya.

Kata Elia, setelah berakhirnya masa isolasi selama 14 hari, Mitra 10 diwajibkan memberi laporan sebelum kembali beroperasi. “Pemkot Bogor akan melakukan evaluasi lagi, apakah Mitra 10 boleh buka atau tidak. Tunggu dulu selama 14 hari, kalau mereka mengajukan rekomendasi dan hasilnya bagus, maka boleh buka. Bila tidak, otomatis nggak boleh,” tukasnya.

** Fredy Kristianto

SMAN Kota Bogor Tolak Calsis Atlet Binaan KONI

Bogor | Jurnal Inspirasi

Atlet-atlet dari beberapa cabang olahraga binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, ternyata banyak yang ditolak menjadi calon siswa (Calsis) di semua SMAN yang ada di Kota Bogor. Ätlet yang ditolak menjadi Calsis di semua SMAN yang ada di Kota Bogor itu merupakan binaan dan andalan KONI di berbagai even termasuk Porda. “Mereka ditolak menjadi Calsis dengan berbagai alasan,”kata Ketua KONI Kota Bogor Moch Benninu Argoebie, kepada wartawan usai berdialog dengan jajaran pengurus PWI, Kamis (18/06).

Benninu mengaku sedih dengan banyaknya penolakan-penolakan itu, karena kalau tak diterima di SMAN  otomatis mereka bersekolah di SMA swasta. “Mereka (atlet-re) mendaftar ke sekolah yang mereka tuju sudah mendapatkan rekomendasi resmi dari KONI Kota Bogor, namun masih ditolak. Hal ini yang membuat saya kecewa dengan kebijakan tersebut,” ujarnya.

Pria yang dekat disapa Benn itu menjelaskan,  kejadian pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 ini berbanding terbalik dengan tahun ajaran 2019/2020, karena saat ini semua atlet yang mengantongi rekomendasi mutlak dari KONI diterima di semua SMAN yang dituju.

“Alasannya yang menyebabkan atlet kami ditolak jadi Calsis, karena sekolah sudah menentukan cabang olahraga yang menjadi unggulan sekolah, padahal, kalau melihat peraturan gubernur (Pergub) Jawa Barat, tidak ada batasan cabang olahraganya. Tetapi di Kota Bogor, khususnya SMA Negeri di Kota Bogor membatasi cabang-cabang olahraga yang diterima. Karena dari 47 cabor hanya diterima 21 cabor. Artinya ada 26 cabor kami yang berprestasi tidak diterima,” ungkapnya.

Benn juga melanjutkan, kalau hasil koordinasi dengan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kota Bogor. Menyarankan agar siswa yang tidak diterima di SMA Negeri di Kota Bogor, menyarankan untuk masuk ke sekolah swasta. Artinya sambung Benn itu bukan satu jawaban yang pro terhadap siswa didik yang berprestasi di bidang olahraga.

“Tahun ini ada 400 siswa yang melalui jalur prestasi, tapi banyak yang ditolak. Sedangkan tahun lalu hanya 10% saja, namun tidak ada yang gagal. Justru sebaliknya dengan adanya penambahan kuota 25% di tahun 2020, malah banyak yang ditolak. Saya pikir ini ada hal yang salah, dan ini harus sama-sama segera kita perbaiki,” tambah Benn.

Yang pasti KONI Kota Bogor, mengusulkan kepada Provinsi Jawa Barat untuk bisa mengevaluasi kejadian ini. Terutama yang terjadi di Kota Bogor, supaya tahun berikutnya tidak ada lagi atlet-atlet daerah yang tidak bisa sekolah di SMA Negeri. Karena itu hak, apalagi SMA Negeri di Kota/Kabupaten ini adalah pilar utama yang menerima atlet-atlet berprestasi.

“Kedepan mungkin perlu dibahas tentang kewenangan-kewenangan SMA Negeri dengan pemerintah setempat, agar siswa beprestasi dari cabor dapat diterima di sekolah negeri,” pungkasnya.

** Asep Syahmid

Porkab 2021 Gelar 18 Cabang Olahraga

Cibinong | Jurnal Inspirasi  
EVENT olahraga bergengsi antar Kecamatan se Kabupaten Bogor atau yang dikenal dengan sebutan Porkab  ( Pekan Olahraha Kabupaten Bogor )  rencananya  akan menggelar pertandingan untuk 18  cabang olahraga yang masuk jadi bagian KONI Kabupaten Bogor. Namun, hingga saat ini jajaran pengurus KONI Kabupaten Bogor masih terus melakukan koordinasi dengan Dispora Kabupaten Bogor  terkait event Porkab tersebut. 

“Perencanaanya sedang dikoordinasikan dengan Dispora serta SKPD lainnya. Mudah mudahan  tidak ada kendala khususnya Anggaran ( DPA Dispora TA 2021 ),”  ujar Wakil Ketua II KONI Kabupaten Bogor Bidang Pembinan dan Prestasi, Wawan Darmawan alias Panglima.

Wawan menegaskan, rencana  kegiatan event olahraga terbesar   dilaksanakan di  pertengahan April atau awal Mei 2021. “ Kami berharap semua pengurus  Koordinator  Olahraga Kecamatan (KOK ) darii sekarang sudah harus menyiapkan para atlet –atlet serta mendata cabor mana saja yang akan mereka ikuti dalam event Porkab Bogor 2021 mendatang,” tuntas Wawan Darmawan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Humas KONI Kabupaten Bogor, Sugiarto Otray  menegaskan 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Porkab Bogor 2021 mendatang diantaranya Pencak Silat,  Atletik,  Karate, Taekwondo,  Sepakbola,  Futsal,  Tenis Lapangan, Tenis Meja,  Sepaktakraw. Dansa,  Volley. Bola Basket, Bola Tangan, Balap Motor, Arung Jeram, Badminton dan Catur.

“Pimpinan KONI Kabupaten Bogor berharap dari sekarang semua KOK Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor harus sudah ancang ancang berapa cabor yang akan diikutinya dalam Porkab 2021 mendatang,” tegas Sugiarto Otray. Jika Porkab digelar April atau Mei 2021, kata Otray, minimal semua kecamatan punya waktu ideal 9 bulan untuk menyiapkan kontingennya masing masing. 

** Asep Syahmid

Berstatus ODP, Karyawan Mitra 10 Swab Test

Bogor | Jurnal Inspirasi
Puluhan karyawan Mitra 10 yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengikuti swab test yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor di toko tersebut. Kendati demikian, swab test tersebut dilaksanakan secara tertutup. Tak ada satupun awak media yang diizinkan masuk ke dalam untuk meliput kegiatan tersebut. Selain dijaga ketat oleh security, Mitra 10 juga memasang spanduk besar di depan tokonya agar aktivitas di dalam tak terlihat.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno mengatakan bahwa pihaknya telah menjadwalkan pemeriksaan tes swab terhadap seluruh karyawan yang berstatus ODP. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan termasuk melakukan antisipasi agar tidak terjadi penyebaran lebih luas. “Jadi yang kontak erat dengan ODP langsung dijadwalkan swab dan melakukan isolasi mandiri,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (18/6).

Menurutnya, Dinkes Kota Bogor telah memberikan rekomendasi agar dilakukan penyemprotan di seluruh area toko. Selain meminta agar operasionalnya dihentikan sementara. “Jadi rekomendasi dari kami agar toko itu tutup sementara,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Jelang Porda Jabar 2022, KONI Akan Ikat Atlet Peraih Emas

Cibinong | Jurnal Inspirasi
KETUA umum KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin  meminta semua cabor yang ada di KONI Kabupaten Bogor harus all out dan wajib mengikat semua atlet potensial pendulang medali emas di Porda Jabar 2022 di Tasuba mendatang. “KONI kabupaten Bogor  akan  mengikat  kembali semua atlet pendulang emas di Porda  Jabar 2018 lalu untuk jadi bagian Kontingen Bumi Tegar Beriman di Porda Jabar 2022 mendatang ,” ujar  Junaidi Samsudin.

Junsam menekankan semua ketua cabor yang ada di KONI Kabupaten Bogor  saat ini harus meyakinkan para atlet andalannya untuk tetap jadi bagian Kontingen Kabupaten Bogor. “ Tidak alasan  bagi atlet pendulang emas bagi Kabupaten Bogor di Porda Jabar  lalu harus pindah ke daerah lain. Saya minta  semua Ketua Cabor harus  memberikan perhatian yang lebih kepada para atletnya.  Hal hal lainnya nanti kita diskusikan di KONI “  bebernya.

Disamping itu, tambah Junsam,  semua  cabor  yang jadi lumbung emas Kabupaten Bogor harus bisa mengikat para atlet peraih emas Porda Jabar lalu  dan atlet potensial peraih medali emas di Porda Jabar 2022 mendatang.

Dalam beberapa hari kedepan ,  KONI Kabupaten Bogor  akan menggelar rapat virtual dengan semua Ketua cabor  untuk membahas  data dan potensi emas  yang bakal diraih  para atlet di semua cabor.

“Kami sudah melaporkan soal target emas dan soal  mempertahankan juara umum di Porda Jabar 2022 mendatang.  Alhamdulilah Bupati Bogor akan mendukung all out agar Kontingen Kabupaten Bogor bisa kembali jadi juara umum di Porda Jabar 2022 mendatang,” tuntas Junsam.

Sementara itu,  Wakil Ketua II KONI Kabupaten Bogor Bidang Pembinaan dan Prestasi,  Wawan Darmawan mengatakan sangat setuju dengan keinginan Bupati Bogor yang punya target mempertahankan juara umum di Porda Jabar 2022 mendatang.

Untuk itu, sambung Wawan,  KONI Kabupaten Bogor juga akan kerja keras untuk mempertahankan semua atlet andalannya supaya bisan mendulang emas lagi di Porda Jabar 2022 mendatang. “ Jika Bupati Bogor sudah bertekad kembali jadi juara umum. Tentunya ini sinyal positif bagi semua ketua cabor ataupun para atlet andalan Kabupaten Bogor,”  tuntasnya.

** Asep Syahmid 

Benn Siapkan Kampung Atlet

Bogor | Jurnal Inspirasi
Kota Bogor telah memiliki citra positif soal atlet binaan daerah sendiri, tak seperti kebanyakan daerah lain di Jawa Barat yang kerap melakukan mutasi atlet ketika akan menghadapi even olahraga. Nama ‘Kota Hujan’ pernah melejit ketika pada Asian Games 2018 lalu, Defia Rosmaniar meraih emas pertama bagi Indonesia dari cabang taekwondo, setelah mengalahkan atlet Iran, Marjan Salahshouri di nomor poomsae putri. Presiden Joko Widodo kala itu mengalungkan langsung medali.

Taekwondoin Defia Rosmaniar termasuk salah satu dari sederet nama atlet berprestasi yang dimiliki Kota Bogor seperti halnya dari cabang lain seperti angkat besi dan judo. Atas beragam prestasi, baik tingkat Jabar, nasional maupun internasional, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor Benninu Argoebie ke depan menyiapkan Kampung Atlet di daerah Kayu Manis. “Ada beberapa cabang olahraga yang disiapkan di Kampung Atlet,” jelas Benn ketika berbincang dengan Komisaris Jurnal Bogor, Irwan Hasby didampingi Sekretaris Umum KONI Bernhard Lumowa, Kepala Bidang Binpres Yudi Wahyudi dan Mulia Aryateja anggota Bidang Organisasi.

Benn meminta dukungan agar atlet potensial Kota Bogor akan terus terjaga. Meski masalah klasik yang dialokasikan Pemkot soal anggaran untuk KONI belum sepenuhnya optimal. Namun sejak Benn memimpin KONI, anggaran bertambah jadi dua digit. “Insya Allah sekarang ini dapat 10 miliar dari sebelumnya di angka 7 miliar,” jelasnya.

Hanya saja pandemi virus Corona atau Covid-19, langkah KONI membuat Kampung Atlet sedikit terganggu. Mestinya kata Benn, pembangunan sudah dimulai. Termasuk Covid-19 ini membuat program latihan cabang olahraga terganggu. Namun atlet untuk menjaga performanya tetap latihan di tempatnya masing-masing. “Program tetap jalan dan hanya perlu penyesuaian saja,” tandas Benn yang disebut-sebut figur muda yang layak memimpin Kota Bogor.

Sementara KONI Kota Bogor sendiri saat pandemi Covid-19 diakui Benn masih bisa memberikan insentif terhadap atlet-atletnya. Benn berkomitmen selama kepemimpinannya akan terus memperhatikan dunia olahraga, termasuk membangun fasilitas olahraga yang mumpuni. Hanya saja lagi-lagi perlu support anggaran agar dunia olahraga berkembang. “Kalau pemimpinnya suka olahraga pasti dunia olahraga juga maju,” ungkapnya.  

Irwan Hasby sendiri mengapresiasi upaya KONI Kota Bogor mengangkat anak-anak Bogor menjadi atlet berprestasi. Namun memang diakuinya perlu ada kebijakan yang bersinergi dengan cita-cita KONI. “Ya, atau orang KONI sekarang ini nanti jadi pemegang kebijakan,” canda Hasby yang disambut senyum Benn.

** Asep Saepudin Sayyev