31.2 C
Bogor
Friday, July 18, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1415

RSUD Leuwiliang Buat Aplikasi LEUWIKARSA

Terobosan Putus Penyebaran Covid-19

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi
Untuk yang pertama kalinya RSUD Leuwiliang membuat sebuah aplikasi yang bisa dibilang pertama kali di Indonesia. Aplikasi ini diberi nama LEUWIKARSA yang memiliki arti (Layanan Edukasi, Informasi dan Konfirmasi Kesehatan melalui Rereongan Sauyunan), diharapkan dengan aplikasi ini bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dimana aplikasi ini dibuat untuk pasien, keluarga atau masyarakat, agar mendapatkan edukasi dan informasi yang lebih akurat tentang penyakit Covid-19.

“LeuwiKarsa  merupakan suatu inovasi terbaru besutan RSUD Leuwiliang dengan fitur-fitur yang dikedepankan dalam aplikasi ini yaitu yang pertama pemantauan aktifitas post rawat, kedua edukasi general knowledge, kemudian konsultasi online dengan konselor dan dilengkapi dengan fitur chat grup dengan sesama,” kata Ketua Tim Inovasi Leuwikarsa RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Inlaurizen,BE. S.KM.MM, saat launching inovasi Leuwikarsa di Aula RSUD Leuwiliang, Senin (29/6/2020).

Iin  sapaan akrabnya  menjelaskan, Inovasi LeuwiKarsa  merupakan suatu inovasi yang dapat melakukan evaluasi dan monitoring kesehatan terhadap pasien secara berkelanjutan setelah pulang ke rumah, dengan proses penggunaan aplikasinya.

Nantinya ada admin yang membagikan  informasi secara otomatis melalui aplikasi, kemudian pasien melaporkan aktifitas dengan fitur chat dan fitur upload foto, serta pasien pun akan mendapatkan general knowledge mengenai virus Covid-19.

“LeuwiKarsa juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kunjungan masyarakat serta daya saing Rumah Sakit sehingga terjalin kerjasama antara petugas, pasien dan keluarga pasien dan akhirnya pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang pelayanan yang telah diberikan terutama tentang penyakit Covid-19, oleh rumah sakit dapat meningkat, selain itu juga petugas rumah sakit dapat memantau kegiatan pasien di rumah ketika mereka pulang dari rumah sakit,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur utama RSUD Leuwiliang drg. Hesti Iswandari, M.Kes mengatakan, Aplikasi Leuwikarsa ini sangat inovatif dan kreatif serta original, karena di rumah sakit Umum manapun di Indonesia belum pernah menggunakannnya.

“Semoga Aplikasi Leuwikarsa ini, pasien-pasien post rawat dapat dilakukan evaluasi dan monitoring sehingga pasien yang selama ini tidak terpantau dan teredukasi oleh petugas RS dapat pengawasan secara berkelanjutan,” paparnya.

Hesti menjelaskan berkaitan dengan jumlah pasien PDP dan COVID dalam kurun waktu 6 Maret sampai dengan  8 Juni 2020 tercatat yg di rawat 499 orang, meninggal 84 orang, pulang sembuh 412 orang dan yang terkonfirmasi positif covid sebanyak 8 orang, seringkali masih menghadapi persoalan sosial berupa ketakutan akan menulari lingkungan, sehingga mereka mendapat perlakuan yang kurang baik, bahkan dikucilkan sampai diusir.

“Kondisi ini yg mendorong RSUD Leuwiliang membuat suatu Inovasi  yang kami beri nama Leuwikarsa dengan bantuan teknologi informasi menggunakan suatu aplikasi dengan tujuan untuk membangun ketahanan sosial melalui jejaring yang berisikan sikap kepedulian, pembinaan, informasi umum dan kesehatan yang bermanfaat serta membangkitkan kepercayaan diri melalui unggahan foto serta kegiatan pasca rawat ketika ada di rumah bahkan berkonsultasi dengan konselor yang ada di rumah sakit,” jelas Hesti.

Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal saat ini RSUD Leuwiliang sudah di lengkapi dengan fasilitasi ruangan bertekanan negatif, yaitu ruangan isolasi khusus perawatan Covid-19. Dengan standar WHO dengan beberapa fasilitas yang tersedia di dalam ruang isolasi adalah ruangan perawatan, dan CCTV untuk memonitor tiap kondisi Pasien.

“Kedepan Aplikasi Leuwikarsa ini tidak hanya digunakan utk pasien covid tapi dapat di kembangkan utk semua jenis penyakit, seperti HIV AIDS, Hemodialisa  dan lainnya. Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan yg dilakukan, oleh karenanya kami akan  berupaya untuk terus melakukan penyempurnaan pada aplikasi Leuwikarsa ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, drg. Mike Kaltarina MARS yang hadir dalam acara launching aplikasi Leuwikarsa mengapresiasi inovasi hasil karya RSUD Leuwiliang tersebut. Dirinya tidak menyangka RSUD Leuwiliang mampu menciptakan inovasi berbasis aplikasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah kabupaten Bogor bagian bar

“Dengan aplikasi ini kita bisa mengetahui trekking dari psien yang terkonfirmasi ataupun pasien yang dirawat. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat menjadi lebih tenang, karena tenaga medis hadir dimana pun pasien Covid berada,” tutur Mike.

Ia menambahkan, dengan aplikasi ini, pasien merasa di hargai karena pasien dapat berkomunikasi dengan para dokter melalui aplikasi Leuwikarsa. Tidak hanya itu, dengan aplikasi ini kegiatan pasien selama 24 jam terupdeting dengan real-time.

Aplikasi Leuwikarsa ini juga dilengkapi dengan telemedicine. Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh yang digunakan dipusat isolasi rumah sakit. Dengan adanya telemedicine ini pasiem bisa ngobrol dengan dokter spesialisnya dengan keluhannya.

“Jadi kegiatan pasien juga terupdate secara real-time dan juga ada edukasi bagaimana memutus mata rantai Covid-19, bagaimana PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), semuanya tersaji dengan baik dan sempurna dalam aplikasi Leuwikarsa.

“Saya berharap aplikasi ini dapat segera disosialisasikan, terutama untuk saudara kita yang pernah terpapar Covid-19 yang berada di pelosok dan sulit sekali menjangkau transportasi ke rumah sakit. Semoga aplakasi semacam ini bisa digunakan oleh seluruh RSUD yang berada di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Petani Keluhkan Buangan Limbah yang Diduga Milik PT. Bogor Mineral

Tanjungsari | Jurnal Inspirasi
Irigasi Cikompeni tercemar oleh buangan limbah abu baru yang diduga milik PT. Bogor Mineral. Limbah itu diklaim merugikan ratusan petani di 5 desa yaitu Desa Sirnarasa Sirnasari, Tanjungsari, Tanjungrasa dan Desa Pasirtanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Disamping menutup suplai air ke sawah seluas 700 hektare lebih, abu batu itu yang merusak kesuburan lahan pertanian.

Melihat hal tersebut Anggota Komisi III Fraksi PKS Achmad Fathoni angkat bicara. Menurutnya, kondisi terakhir hasil panen menurun sebesar 30%, belum lagi saat kemarau tiba, Irigasi Cikompeni yang biasanya menjadi andalan masyarakat memperoleh air bersih terancam tidak akan bisa lagi.

“Waktu Komisi III sidak akhir tahun 2019, PT.Bogor Mineral (BM) berjanji akan membersihkan saluran irigasi dan memberikan konpensasi atas kerugian warga. Sudahkah dipenuhi?, saya himbau kepada semua pihak memperjuangkan nasib petani dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” kata Achmad Fathoni, Senin (29/07).

Dirinya berharap PT. Bogor Mineral memenuhi janjinya dan aparat setempat, baik Camat, Kepala Desa, dan jajarannya bisa ikut mendesak PT. Bogor Mineral. “Saya konfirmasi ke  UPT ESDM Provinsi Jawa Barat mengatakan operasional pengolahan batu tidak berizin, dan jika pun mau mengajukan izin tidak boleh dengan perusahaan yang sama dengan yang melakukan penambangan,” jelasnya.

Senada salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya meminta irigasi itu jangan dirusak dan yang sudah terlanjur rusak agar diperbaiki seperti semula lagi. “Irigasi ulah dirusak, anu terlanjur rusak supaya diperbaiki deui, terus PT. Bogor Mineral jangan mengambil air di payuneun pintu irigasi, dan terakhir tolong pindahkan abu batu, margi eta sumber masalahna. Upami tilu tuntutan eta teu ditepati lebih baik PT. Bogor Mineral tutup wae sabab tos ngarugikeun petani nu make cai Irigasi Cibeet-Cikompeni,” keluhannya dengan nada kesal.

** Nay Nur’ain

Ditengan Pandemi Covid-19, Pemkab Raih WTP Laporan Keuangan Daerah

Cibinong | Jurnal Inspirasi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor jadi salah satu dari empat Kota/Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat, yang meraih penghargaan Opini Wajar Tanpa  Pengecualian (WTP). Dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-RI, hal itu diperoleh atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2019, Senin (29/6).

Empat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat yang meraih penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)-RI. Yakni, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Cimahi dan Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, bagi Kabupaten Bogor raihan WTP kali ini merupakan raihan WTP kelima. Ini menjadi prestasi istimewa bagi Ade Yasin selaku Bupati Bogor. “Predikat WTP pertama yang diraih dimasa kepemimpinan saya secara penuh. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim pemeriksa dari BPK-RI atas segala rekomendasi dan masukannya. Selama masa pemeriksaan yang tentunya akan sangat berguna bagi peningkatan kualitas laporan keuangan di tahun yang akan dating,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan yang disampaikan Diskominfo.

Tambah Ade,  proses pemeriksaan keuangan daerah mulai dari pemeriksaan pendahuluan pada 4 Februari 2020, dilanjutkan penyerahan laporan keuangan Pemerintah Daerah kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk dilakukan audit pada 20 Maret 2020. Serta pemeriksaan terperinci pada 12 Juni 2020. Proses ini dilaksanakan sesuai Amanat Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, dan UU Nomor 23 tahun 2014.

“Pemeriksaan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena kondisi Pandemi Covid-19. Sehingga pelaksanaannya dilakukan secara on the spot melalui sistem online. Baik melalui desk dengan menggunakan aplikasi zoom meeting maupun data yang dikirim melalui email dan whatsapp,” tegas Ade.

Menurut Ade Yasin, sesuai visi Kabupaten Bogor dalam RPJMD tahun 2018-2023 adalah terwujudnya Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman dan Berkeadaban. Dengan misi mewujudkan Masyarakat yang berkualitas, perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan, serta mewujudkan kesalehan sosial.

“Medapat predikat WTP dalam tatakelola keuangan daerah. Merupakan salah satu sasaran dari misi ketiga, yakni mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik. Ini menjadi semangat  bagi kami Pemkab Bogor untuk terus mengembangkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan APBD secara maksimal,” paparnya.

Ia juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan DPRD Kabupaten Bogor serta seluruh Perangkat Daerah yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan Pemkab Bogor, dengan leading sektor BPKAD.

“Kami Pemkab Bogor bertekad untuk terus mempertahankan predikat WTP ini. Dengan meningkatkan upaya penata usahaan keuangan daerah agar dapat semakin baik,” tukasnya.

** Dewi /Diskominfo Kabupaten Bogor

Buat Perubahan, Kades Leuwinutug Hiasi Kantor Desa dengan Taman

Citeureup | Jurnal Inspirasi
Inginkan perubahan untuk desa yang lebih baik, dan mandiri, Kades Leuwinutug, Kecamatan Citeureup Deden Saiful Hamdi membuat langkah memperindah kantor desa melalui anggaran Dana Desa Tahap 1 demi kenyamanan kenyamanan para staf dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut keterangan Kang Denz biasa disapa, tujuan dibuatnya taman desa untuk memperindah  kantor desa dan membuat nyaman bagi masyarakat dan para staf dalam melaksanakan tugasnya. “Biar nyaman dan enak dilihat, untuk masyarakat agar betah jika menunggu karena ada yang dilihat yaitu taman desa, selain itu pun inginkan perubahan yang lebih baik untuk kantor Desa Leuwinutug, kita coba memanfaatkan lahan parkir yang cukup lumayan luas, dan supaya terlihat lebih tertata,” ucapnya

Menurutnya, untuk Dana Desa tahap 1 tahun 2020 ini disaluran di beberapa sektor, mengingat pandemi Covid-19 maka rancangan untuk pembangunan dipangkas untuk dampak Covid-19. “Penyaluran Dana Desa Tahap 1,30 ℅ nya kita anggarkan untuk masyarakat terdampak Covid-19 dalam bentuk bantuan langsung tunai, lalu kita lakukan betonisasi jalan lingkungan, renovasi pembangunan posyandu yang nantinya akan kita buat untuk tempat isolasi bagi warga Desa Leuwinutug yang terkena Covid-19,” jelasnya.

“Untuk DD tahap 1 ini kami buat beberapa item, rehab gedung Posyandu dengan biaya Rp.62.780.000 dengan volume 31,5 meter, betonisasi jalan lingkungan RT 04/RW 02 Rp.25.000.000 dengan volume 250x1x0, 08, taman desa Rp.15.000.000 dengan volume 36 m, dan BLT untuk warga berdampak Covid-19.”

“Pembangunan yang kami lakukan, baik untuk gedung posyandu maupun yang nantinya sebagai tempat karantina sementara dan juga sebagai janji saya dimana saya pernah berjanji kepada masyarakat setiap tahunnya akan membangun 1 posyandu dan ini adalah posyandu ke-2 selama saya menjabat, taman desa untuk membuat suasana kantor desa semakin asri, agar masyarakat yang menunggu pelayanan bisa sambil berselfi, intinya saya ingin warga masyarakat Desa Leuwinutug berpikir kreatif menuju desa yang inovatif dan melangkah untuk menuju desa yang lebih baik,” pungkas Kang Denz.

** Nay Nur’ain

Sarni: Dua Rumah Urgen Harus Segera Ada Penanganan

Nanggung l Jurnal Inspirasi
Kedua  rumah milik Lilis (25), warga Kampung Pasirgintung RT 03 RW 04, serta rumah milik Emur (60) RT 04 RW 05, Kampung Panjaungan, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung yang ambruk rata dengan tanah akibat hujan besar terjadi beberapa waktu lalu, menjadi perhatian anggota DPRD Kabupaten Bogor, Sarni. Dia meminta Pemkab Bogor dalam hal ini BPBD harus segera melakukan penanganan.

Sarni yang merupakan politisi Partai Gerindra ini meminta Pemkab Bogor  segera merealisasikan bangunan rumah karena kondisinya darurat.” Kami tau BPBD sudah turun dan sudah melihat kondisi kejadian, mudah-mudahan untuk segera ada penanganan serius kedua rumah tersebut bisa segera dibangun,” kata dia.

Menurut Sarni, anggaran APBD Kabupaten Bogor saat ini memang difokuskan untuk penanganan  Covid -19, akan tetapi itu bisa disiasati karena kondisinya  urgen. “Namanya darurat ya harus segera,” papar Sarni.

Sebelumnya diberitan Jurnal Bogor, orang tua Lilis, Omah mengaku kaget melihat kondisi rumah anaknya porakporanda rata dengan tanah. Janda 4 anak  berusia 50 tahun ini tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi. Omah menjelaskan, 5 bulan terakhir ini, rumah anaknya sudah tidak ditempati karena khawatir sewaktu waktu  ambruk dan mengancam keselamatan jiwa anaknya.

“Melihat kondisi rumah yang ditempati anak, sebelumya kami sarankan untuk segera pindah ketempat yang lebih aman,” tutur Omah yang kesehariannya menjadi pedagang gorengan bercerita, mantu dari suami Lilis telah meninggal dunia sebelum lebaran  Mei 2020 dan meninggalkan kedua anaknya tanpa seorang ayah.” Sambil terbata-bata ia berharap adanya bantuan pemerintah untuk membangun rumahnya seperti sedia kala.

Bagian asesmen  BPBD Haerudin menyatakan, pihaknya diminta bagian Kedaruratan dan logistik (Ratik) untuk melakukan pendataan 2 rumah yang terkena dampak bencana alam yang terjadi pada Senin (22/6) lalu “Memang kedua rumah kondisinya tidak layak huni dan sangat mengkhawatirkan,” terang Haerudin.

Lanjut Haerudin menerangkan, upayanya ini merupakan tindak lanjut tanggap darurat yang kemudian untuk dilaporkan kepada pimpinan. ” Ikhwal rumah korban atas nama Emur sebelumnya sudah masuk laporan  BPBD pada waktu musibah bencana awal pada 1 Januari lalu, namun keadaannya sekarang  rumah korban tersebut kondisinya lebih parah,” paparnya.

Menurutnya, termasuk rumah yang terkena dampak bencana alam Januari di Kampung Cipetir RT 01, RW 06, 1 rumah ambruk tergerus longsor hingga 8 rumah kondisinya terancam karena berdekatan dengan tebingan. ” Sebanyak 11 rumah yang harus dilakukan penanganan ditambah akses jalan Situs Batutulis yang sampai hari ini  masih terputus,” pungkasnya.

** Arip Ekon

Soal Laporan PT GPS, PD Tohaga Hormati Proses Hukum

Cibinong | Jurnal Inspirasi
Munculnya pemberitaan terkait pengelolaan parkir Pasar Cigombong, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor ke jalur hukum, langsung mendapat respon dari Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan.

Haris yang merupakan Direktur Pemenangan Hadist dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor itu, menjelaskan bahwa hubungan kerjasama antara PD Pasar Tohaga dengan PT GPS (Gemilang Persada Syariah) sudah berakhir sejak 8 April 2020. Dan itu tertuang dalam berita acara serah terima no 002/GPS/P/BAS/TP/IV/2020, perihal serah terima pengelolaan parkir berikut petugasnya kepada PD Pasar Tohaga 

 “Betul pernah ada Mou dengan PT GPS yang ditandatangan pada tanggal 8 Oktober 2019, namun telah berakhir,” ungkapnya kepada wartawan melalui pesan singkat WhatsApp.

Lebih lanjut Haris menanggapi jalur hukum yang dilayangkan PT GPS terhadap perseorangan. Menurutnya, itu merupakan hak dari PT GPS untuk menuntut. “Kami hormati proses hukum,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Gemilang Persada Syariah (GPS) selaku pihak kedua yang berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, nomor 539/05/MoU/PD.THG/2019 dan nomor 005/GPS/X/2019 yang dibuat pada tanggal 11 Oktober 2019 sebagai pengelola lahan parkir Pasar Cigombong, melaporkan ke Polres Bogor.

Berdasarkan Surat Bukti Tanda Laporan No. Pol : STPL/B/290/VI/2020/JBR/RES BGR, Direktur PT GSP melaporkan peristiwa atau perkara penipuan dan penggelapan yang dilakukan terlapor Dede Wahyudi dengan kerugian materi sebesar Rp.435.000.000.

Kuasa hukum PT GPS, Eko Bayu Noviandi mengatakan, pihak perusahaan dalam hal ini PT GPS merasa telah dijebak dalam pengelolaan lahan parkir di Pasar Cigombong. Sehingga PT GPS melaporkan adanya dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan Dede Wahyudi.

 “Agenda kali ini penyelidikan lanjutan kerjasama antara PT Pasar Tohaga dengan PT GPS yang mana menimbulkan masalah. Karena PT GPS seakan dijebak dalam pekerjaan pengelolaan parkir tersebut,” ungkapnya usai di BAP jajaran Reskrim Unit III Polres Bogor.

Menurutnya, arti dijebak, pertama dari asal usul pekerjaan ini di awal dibilang take over untuk bekerjasama dengan orang yang mengaku dekat dengan orang PD Pasar Tohaga dalam mengelola lahan parkir di Pasar Cigombong tersebut.

 “Jadi kita hanya niatnya bantu tapi tiba-tiba PT GPS yang masuk untuk MoU, ya karena sudah kepalang kita lanjut pekerjaan itu,” tukas Eko Bayu Noviandi.

** Dede Suhendar

Ormas Islam Kabupaten Bogor Tolak RUU HIP

Minta Dilibatkan Dalam Regenerasi MUI

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi
Forum silaturahmi ormas Islam Kabupaten Bogor menyatakan sikap menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) agar tidak disahkan sebagai undang-undang. Musababnya, adanya kepentingan beberapa pihak yang menginginkan RUU HIP tetap disahkan.

“Yang jelas kami dari perwakilan forum silaturahmi ormas Islam Kabupaten Bogor menolak keras RUU HIP untuk disahkan sebagai undang-undang,” kata Ketua Umum Matlahul Anwar Kabupaten Bogor Ajiz kepada wartawan kemarin.

Lebih lanjut dalam pertemuan ormas Islam yang ada di Kabupaten di Kantor Sekretariat Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar ditegaskan sebagai bentuk k menyikapi persoalan masa kini yang ada di Kabupaten Bogor. “Kami meminta kepada pemerintah Kabupaten Bogor agar melibatkan ormas Islam yang ada di Kabupaten Bogor dalam mengambil kebijakan-kebijakan publik,” ucapnya.

Bahkan, ia meminta untuk dilaksanakannya regenerasi kepemimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, dan melibatkan ormas Islam yang ada di Kabupaten Bogor dalam Musyawarah Daerah MUI Kabupaten Bogor tahun 2020.

“Yang menyatakan sikap ormas Islam tingkat Kabupaten Bogor ada 14 ormas karena kalau terus dibiarkan malah menjadi kepentingan pihak tertentu,” pungkasnya

Sementar abeberapa ormas Islam yang menyatakan sikap seperti Mathla’ul Anwar, Persatuan Umat Islam (PUI), Muhammadiyah, Serikat Islam (SI), Persis, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Jamiyatul Al-Wasliyah, HASYMI, ICMI ORDA Bogor, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, BKsPPI, IGTKA Bogor, IKADI dan Azzikra.

** Cepi Kurniawan

Bupati Kecewa, Penonton dan Penyelanggara Sunatan Bakal Rapid Test

Pamijahan | Jurnal Inspirasi
Acara sunatan anak salah satu eks kru Soneta Group yang dihadiri Rhoma Irama di Kabupaten Bogor menuai kecaman dari Pemkab Bogor. Sebab sunatan yang tetap menggelar acara musik itu digelar saat Bogor masih menerapkan PSBB proporsional di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).

Warga Kampung Cisalak, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, yang menjadi penonton pun akan menjalani rapid test untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Namun penyelenggaran tes tersebut masih dibahas Pemkab Bogor dan Gugus Tugas.

“Memang kami mendapatkan konfirmasi dari pimpinan ada rencana untuk rapid test sampel di wilayah Kampung Cisalak satu RW di kegiatan kemarin itu ya. Rencana awal hari ini, tapi waktunya belum dipastikan siang ini atau sore atau besok hari, karena hari ini (kemarin) Pak Camat dipanggil Bupati ke Cibinong,” kata  Sekcam Pamijahan Yudi Hartono saat dikonfirmasi Jurnal Bogor, kemarin.

Yudi menjelaskan, rapid test akan dilakukan kepada warga yang menonton maupun penyelenggara hajatan. Namun Gugus Tugas saat ini masih berkordinasi untuk jumlah pastinya. “Untuk sampel rapid itu warga setempat semua. Jumlahnya kami belum secara teknisnya. Hanya yang melaksanakan dari tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten dan Gugus Kecamatan melakukan pendampingan,” katanya.

Yudi mengatakan, Rhoma Irama sebenarnya datang sebagai tamu undangan sunatan anak eks kru Soneta Grup. Tak hanya Rhoma Irama, sederet artis dangdut ibu kota turut memeriahkan acara itu.

“Ya memang menurut informasi yang kami terima di masyarakat kemarin itu ada beberapa artis yang menyanyi di panggung hajatan, sunatan anaknya. Dari Bang Haji Rhoma Irama, Rita Sugiarto, Caca Handika, dan lain-lainnya tampil. Tetapi bukan dalam bentuk konser, mereka datang (memenuhi undangan),” kata Yudi.

Yudi menjelaskan, yang memiliki hajat sunatan, adalah Abah Surya. Ia dikenal sudah lama berkecimpung di musik dangdut. Ia juga memiliki kedekatan dengan musisi-musisi senior ibu kota. “Jadi (Rhoma Irama) dalam rangka ke undangan, datang ke Pak Surya, datang ke masyarakat,” pungkas Yudi.

Bupati Bogor Ade Yasin geram dan meminta aparat bertindak tegas atas acara sunatan itu. Padahal menurutnya, acara tersebut sudah diminta untuk tak digelar. Ia pun meminta ada proses hukum bagi acara itu. Rhoma Irama juga dinilai tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat mengingat Bogor menjadi salah satu zona merah penyebaran virus Corona.

Pihak Surya Atmaja saat dikonfirmasi Jurnal Bogor di kediamannya belum bisa memberikan penjelasan dan klarifikasi ikhwal tampilnya sang Raja Dangdut Rhoma Irama di panggung khitanan itu. “Abahnya (Surya Atmaja) masih istirahat karena  tidur jam 4 subuh, sama keluarga lain pun jadi belum bisa memberikan keterangan, nanti aja yah mas,”kata  seorang kerabatnya.

** Cepi Kurniawan

Pasar Cisarua Ketatkan Protokol Kesehatan

Cisarua | Jurnal Inspirasi
Dimasa menjalani jelang new normal kondisi perkembangan penyebaran virus Corona untuk wilayah Cisarua dan Megamemdung bukannya mengalami perbaikan. Hal ini memaksa pasar tradisional Cisarua, PD. Pasar Tohaga Unit Cisarua kini benar-benar harus menetapkan dan terus menjalankan protol kesehatan.

Melalui Kasatgas Pasar, M. Gozali, setiap pagi mereka melakukan himbauan melalui pengeras suara. Penggunaan masker  kepada para pedagang dan menyediakan tempat cuci tangan terus digalakan. Tidak cukup disitu saja untuk pencegahan Covid-19 di pasar Cisarua, para pedagang harus membuat pelindung jarak antara pedagang dengan pembeli dengan membatasi plastik tembus pandang.

“Kini Cisarua zona merah, kita sebagai petugas di pasar ini benar benar sedang menerapkan protokol kesehata. Khususnya kepada para pedagang disini mereka harus disiplin. Melalui himbauan yang dilakukan setiap pagi, para pedagang dan pengunjung disini secara sadar mereka mesti mentaati anjuran tersebut,” ujar M. Gozali.

Sementara setelah dilonggarkannya aturan PSBB di ibu kota Jakarta dan wilayah Puncak, tapi justeru diserbu wisatawan asal Jakarta. Dua kecamatan itu kini menjadi zona merah karena dibukanya kembali beberapa tempat wisata seperti Taman Safari Indonesia dan beberapa tempat wisata lainnya. Hingga berdatangannya warga DKI ke Puncak dan berdampak buruk bagi pencegahan covid 19.

“Kita selaku masyarakat Cisarua sudah berusaha keras mematuhi PSBB yang diberlakukan pemerintah waktu itu. Namun perjuangan warga tersebut terabaikan oleh masuknya para wisatawan asal DKI ke Puncak yang menghasilkan wilayah ini menjadi zona merah,” ujar Harus, warga Cisarua.

** Dadang.S

Rektor Baru UIKA Dilantik

Masa Bakti 2020-2024

Bogor | Jurnal Inspirasi
Dr. H.Endin Mujahidin, MS.i, resmi dilantik menjadi Rektor UIKA Bogor masa bakti 2020-2024 oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun (YPIKA) Bogor, H. Didi Hilman., S.H., M.H., M.Pd.I, di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq, SH Kampus Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Senin (29/6).

Pelantikan ini di selenggarakan berdasarkan surat keputusan Ketua Pengurus YPIKA Bogor dengan Nomor: 38/KPTS/PENG-YPIKA/2020, tentang pengangkatan Rektor UIKA Bogor masa bakti 2020/2024, sesuai keputusan tersebut, Dr. H.E Bahruddin, M.Ag masa jabatannya berakhir pada tanggal 28 Juni 2020, oleh karenanya perlu ditetapkan rektor baru.

Dalam sambutannya, Ketua YPIKA mengucapkan selamat dan harapannya agar dibawah kepemimpinan rektor baru, UIKA akan jauh lebih maju, melakukan terobosan-terobosan baru, mempererat kerjasama dengan lembaga-lembaga serumpun yang dibentuk oleh KH. Sholeh Iskandar selaku pendiri UIKA seperti Bank Syariah Amanah Ummah, RSI Bogor dan Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah, dan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia.

“Agar mengaktifkan kembali pusat pengembangan bahasa dalam rangka meningkatkan kemampuhan berbahasa asing bagi seluruh civitas akademika UIKA Bogor; dan UIKA Bogor terus aktif berkontribusi memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan ummat dan bangsa,” ujar H. Didi Hilman dalam keterangannya yang disampaikan Humas UIKA kepada Jurnal Bogor, Senin (29/6).

Melanjutkan sambutannya, Didi menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar besarnya kepada Dr H. Ending Bahruddin, M.Ag atas segala jerih payah dan sumbangsihnya terhadap kemajuan UIKA Bogor selama menjabat. “Semoga menjadi ladang pahala,” kata dia.

Sambutan juga disampiakan oleh rektor yang baru saja dilantik Dr. H.Endin Mujahiddin, MS.i, menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Senat UIKA Bogor dan  YPIKA Bogor untuk memegang amanah sebagai rektor masa bakti 2020-2024. “Semoga saya bisa mengemban amanah ini dengan baik,” harapnya.

Sehubungan kondisi saat ini sedang terjadi wabah Covid-19, pelantikan diselenggarakan secara terbatas dengan hanya mengundang para pejabat internal kampus dengan menerapkan protokol kesehatan, namun demikian pelantikan tersebut berjalan dengan khidmat dan lancar.

Enggar Syahbara |MG