28 C
Bogor
Wednesday, November 5, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 14

Warga Sukajadi Keluhkan Jalan Rusak, Harapkan Betonisasi dari Pemerintah

0

Jurnal Inspirasi – Warga Kampung Sinarwangi RT 03/RW 06, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, mengeluhkan kondisi jalan di belakang Masjid Nurul Falah yang kini rusak parah.

Belum pernah ada pembangunan jalan sebelumnya, hanya swadaya masyarakat dengan cara patungan.

Jalan dengan panjang sekitar 500 meter tersebut sudah lama tidak tersentuh perbaikan dari instansi terkait. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, terutama saat musim hujan karena jalan menjadi becek dan licin.

Salah satu warga setempat mengatakan, masyarakat sudah berupaya mengurus surat pengalihan jalan desa agar bisa mendapat perhatian dari pemerintah, namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Sudah beberapa kali kami sampaikan kondisi jalan ini ke pihak desa, tapi belum ada respons. Kami berharap pemerintah bisa segera melakukan betonisasi agar akses warga kembali lancar,” ujarnya, Selasa (14/10/25).

Warga berharap Pemerintah Desa Sukajadi maupun Pemerintah Kecamatan Tamansari dapat menindaklanjuti keluhan tersebut melalui program perbaikan infrastruktur Jalan desa.

Desa Sukajaya Gencar Bangun Infrastruktur Jalan Lewat Betonisasi

0

Tamansari – Pemerintah Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, terus gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian warga. Salah satu kegiatan yang tengah dikerjakan adalah betonisasi jalan di Kampung Nambo Peuntas RT 01/03.

Pembangunan jalan tersebut memiliki volume 250 meter, lebar 1 meter, dan ketebalan 10 sentimeter, dengan sumber anggaran berasal dari Dana Desa (DD) tahap II tahun anggaran 2025.

Sekretaris Desa Sukajaya, Opik, mengatakan bahwa peningkatan jalan lingkungan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah desa dalam mendukung kemajuan wilayah dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya betonisasi jalan ini, aktivitas warga bisa lebih lancar, terutama dalam mengangkut hasil pertanian maupun kegiatan ekonomi sehari-hari,” ujar Opik, Selasa (14/10/25).

Plt Kepala Desa Sukajaya, Totoh menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan merupakan bagian dari komitmen desa dalam pemerataan pembangunan di setiap wilayah.

“Kami ingin seluruh kampung di Desa Sukajaya memiliki akses jalan yang layak. Ini menjadi bentuk tanggung jawab kami terhadap masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga Kampung Nambo Peuntas Renaldi, mengaku senang dengan adanya pembangunan betonisasi tersebut.

“Sebelumnya jalan ini sering becek dan licin kalau hujan. Sekarang sudah mulai bagus, kami jadi lebih mudah lewat,” katanya.

Pemerintah Desa Sukajaya berharap masyarakat ikut berperan aktif menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Yudi

BGN Wajibkan SPPG Rapid Test

0

jurnalinspirasi.co.id – Badan Gizi Nasional (BGN) Republik Indonesia, melaksanakam Rapat Konsolidasi Regional Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan Daerah Khusus Jakarta, untuk peningkatan tata kelola MBG di Sentul International Convention Center, Senin (13/10/2025).

BGN mewajibkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mewajibkan rapid test untuk menjamin kualitas menu dalam MBG.

Dalam kesempatan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa pihaknya sudah menyebarkan sejumlah kontak vendor penyedia rapid test untuk kemudian digunakan SPPG.

“Rapor test akan diterapkan segera di seluruh SPPG yang sekarang beroperasi ataupun akan beroperasi. Dan kami sudah edarkan nomor-nomor yang bisa menjual rapid,” ujar Dadan kepada wartawan.

Menurut dia, rapid test tersebut telah diujicoba kepada 10 SPPG pada pekan lalu. Kebijakan tersebut merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan agar MBG tak menyebabkan keracunan atau masalah lain.

“15 vendor penyedia rapid test yang telah disiapkan BGN. Nantinya, vendor tersebut bisa dikerjasamakan dengan SPPG di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, pemerintah telah menetapkan anggaran Rp335 triliun untuk program MBG pada tahun 2026 mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan mengatakan bahwa pemerintah selalu berupaya untuk memperketat pengawasan MBG demi kebaikan masyarakat.

Erwan mengatakan, SPPG juga diwajibkan memiliki sertifikat laik higienis untuk menjamin kualitas MBG. Sehingga kejadian seperti sebelumnya tak terjadi kembali.

“Jabar akan terus berupaya menyelesaikan pembangunan SPPG pada November mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan, Pemkab Bogor berkomitmen pmendukung program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat gizi dan sumber daya manusia.

Pemkab Bogor, sambung dia, menyiapkan sebanyak 238 titik untuk dapur MBG yang akan dibuka di Kabupaten Bogor. Dari keseluruhan dapur itu, baru beroperasi 100 dapur lebih, dan saat ini sedang proses verifikasi 90 dapur lainnya.

“Kami menargetkan 570 dapur, dan hari ini sudah beroperasi kurang lebih sekitar 230 lebih dapur. Tentunya, dari dinas kesehatan dan lingkungan hidup sudah mempersiapkan sertifikasi, dan juga sudah dibahas dengan berbagai pihak, terkait pengelolaan sampah dari masing-masing dapur,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

BBM Sulit, Masyarakat di Pelosok Menjerit

0

>> Jauh dari SPBU, Pedagang Eceran Minta Dipermudah Dapatkan BBM

jurnalinspirasi.co.d – Masyarakat yang berada di pelosok di dua wilayah Kecamatan Nanggung dengan Sukajaya,  Kabupaten Bogor mengaku kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai kebutuhan harian alat transportasi.

Salah satu pemotor asal Desa Cisarua Adi Suryadi (43) menyebut, hampir satu bulan terakhir ini  masyarakat yang berada di pelosok kampung mengakui kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.

Adi mengaku biasanya Pertalite di pengecer itu ada dan mudah didapat. Namun, kali ini penjual atau pengecer  BBM Pertalite jarang.

Masyarakat  seperti di wilayah Kecamtan Sukajaya yang jauh dari keramaian kota ingin segera  mendapatkan BBM setelah ketiadaan Pertalite dari pengecer.

Meski pun ada,  Pertalite yang dijual pengecer itu sedikit dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang setiap hari menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi.

“Ini sebenarnya Pemerintah mau gimana ini, masyarakat di kampung mau cari  bensin aja susah. Apa mau nyengsarakan masyarakat apa gimana?. Kalau harus beli bensin seliter dua liter masa harus ke Pom, jaraknya cukup jauh ya habis lagi,” keluh Adi S kepada Jurnal Bogor, Senin (13/10/2025).

“Kami sebagai masyarakat kalau  bisa Pom bensin itu  ada di setiap kampung dan kami  sangat bersyukur. Tetapi kalo sepanjang Pom masih ada di wilayah tengah kasihan kamilah yang ada di pelosok-pelosok ini susah. Mohon kebijakan Pemerintah terkait Pertalite kalau memang tak bisa diecer tolong aturannya diubah agar masyarakat lebih mudah dalam bertransportasi terutama masyarakat di pelosok yang jauh dari kota,” paparnya.

Dijelaskannya, saat ini BBM Pertalite termasuk barang langka karena pedagang eceran tak lagi menjual, padahal jarak ke SPBU jauh.

Ketika Jurnal  Bogor mengkonfirmasi perihal masalah ini ke salah satu  Manajer SPBU yang berlokasi di Pondok Bujang Desa Kalong satu, Leuwisadeng, Kandi belum merespons.

(Arip Ekon)

BKC Kota Bogor Gelar UKT, FORKI Lepas Kontingen Kejurnas dengan Target Juara

0

jurnalinspirasi.co.id – Sebanyak 418 karateka memadati gelaran Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang diselenggarakan oleh Bandung Karate Club (BKC) Kota Bogor, pada Minggu 12 Oktober 2025, di markas komando Grup C paspampres.

Acara yang penuh semangat ini turut dihadiri secara langsung oleh Ketua Umum FORKI Kota Bogor Reza Rasyanto Permana, yang sekaligus menjadi momen penting dalam seremoni pelepasan kontingen BKC Kota Bogor menuju Kejuaraan Nasional BKC pada tanggal 29 Oktober 2025.

Dalam sambutannya yang penuh motivasi, Ketua FORKI Kota Bogor menyampaikan pesan tegas dan penyemangat kepada para atlet yang akan berlaga.

“Kepada kontingen karate Kota Bogor yang akan berangkat ke Kejurnas, saya titip pesan, berangkat untuk tampilkan yang terbaik dan harus menjadi nomor satu di Kejurnas,” ujarnya di hadapan ratusan peserta, pelatih, dan orang tua.

Pesan ini menggaungkan komitmen Kota Bogor untuk tidak sekadar ikut serta, tetapi menjadi yang terdepan dalam kancah karate nasional.

Acara UKT yang besar ini bukan hanya menjadi tolok ukur perkembangan skill individu setiap karateka, tetapi juga menjadi bukti nyata upaya BKC Kota Bogor dalam membangun bakat dan regenerasi atlet. Ditekankan dalam acara tersebut bahwa BKC Kota Bogor telah membuktikan diri sebagai wadah yang subur, secara konsisten menghadirkan bibit-bibit atlet karate yang kemudian bersinar di berbagai kejuaraan.

“Potensi karate di BKC Kota Bogor sangatlah besar. Melalui UKT yang diikuti ratusan peserta ini, komitmen kami tidak hanya terfokus pada mempertahankan kualitas prestasi yang telah diraih, tetapi juga secara strategis memperluas basis atlet dengan meningkatkan kuantitas karateka. Inilah pondasi yang kuat untuk mencetak bibit-bibit juara masa depan,” sambung Kepala Staf Pelatih BKC Kota Bogor, Buyung Hardiansyah.

Kegiatan ini menjadi sinyal kuat bahwa dunia karate Kota Bogor terus bergeliat. Kombinasi antara event evaluasi seperti UKT dan dukungan penuh dari FORKI menciptakan ekosistem yang ideal untuk mencetak atlet berprestasi. Pelepasan kontingen Kejurnas di tengah acara UKT juga diharapkan dapat menginspirasi ratusan karateka muda untuk bercita-cita tinggi.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh elemen, kontingen karate Kota Bogor siap menghadapi Kejurnas dengan target utama, membawa pulang gelar juara dan mengharumkan nama Kota Bogor di tingkat nasional.

** Fredy Kristianto

Kapolsek Leuwiliang Imbau Cek Kendaraan Sebelum Melintasi Turunan Pabangbon

0

jurnalinspirasi.co.id – Pascakecelakaan tunggal suami istri (AL dan TN) yang mengendarai Honda Vario bernomor polisi F 6286 FHF  saat melintas  sepanjang turunan tajam di Jalan Raya  Bantarkaret – Pabangbon Kecamatan Leuwiliang diduga akibat  rem blong hingga menyebabkan AL meninggal dunia dan TN kritis, Kapolsek Leuwiliang Kompol Maryanto memberikan imbauan kelayakan kendaraan saat melintas di turunan curam di jalan tersebut.

Kompol Maryanto menghimbau bagi pengendara  yang menggunakan jalur mesti memeriksa kondisi kendaraan, terutama pada bagian rem kuping dan tekanan ban kendaraan.

“Turunan curam itu berisiko ketika tidak memperhatikan standar kelayakan kendaraan,” ujar Kapolsek Leuwiliang Kompol Maryanto, Senin (13/10/2025).

 Selain itu, gunakan gigi rendah saat di turunan dan jaga jarak aman antarkendaraan lainnya. Hindari penggunaan rem terus menerus dan lengkapi lampu utama dan klakson serta kurangi

kecepatan. “Utamakan keselamatan bukan kecepatan,” tandasnya.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Desa Sibanteng, Didin Hafidhuddin, mengungkapkan bahwa korban perempuan bernama TN merupakan warganya dan salah satu anggota Forum Kesehatan Bogor Barat (FKBB) yang dikenal aktif membantu masyarakat dalam urusan sosial dan kesehatan.

“Korban TN kebetulan sedang membantu masyarakat Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, untuk mengurus UHC (Universal Health Coverage). Setelah selesai, beliau diantar oleh suaminya untuk pulang melewati jalur Bantarkaret–Pabangbon, dan di perjalanan itulah kecelakaan tragis ini terjadi,” ujarnya.

Menurut Didin, AL suami korban, dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sedangkan TN saat ini dalam kondisi koma dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mohamad Noh Nur Leuwiliang.

(Arip Ekon)

Innalillahi, Relawan Kesehatan FKBB Alami Kecelakaan di Pabangbon Alami Kritis dan Suami Meninggal

0

jurnalinspirasi.co.id – Salah satu anggota Forum Kesehatan Bogor Barat (FKBB) TN yang dibonceng suaminya AL mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Bantarkarat – Pabangbon, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Senin (13/10/2025). TN mengalami koma dan kritis, sedangkan AL meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F 6286 FHF itu yang dikendarai AL diduga mengalami rem blong saat melintas di jalan turunan tajam sepanjang 700 meter hingga terjadi kecelakaan tunggal dan berujung AL meninggal dunia.

Motor yang melaju dari arah Desa Bantarkaret menuju Desa Pabangbon itu kehilangan kendali hingga menabrak tugu batu di sisi kanan jalan.

Akibat benturan keras, penumpang perempuan terpental beberapa meter dan mengalami luka serius di bagian kepala dan tubuh. Sementara pengemudi yang merupakan suaminya diduga tewas di tempat.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.04 WIB itu sempat terekam kamera CCTV. Dalam rekaman, sepeda motor terlihat melaju kencang menuruni jalan sebelum akhirnya menabrak tugu batu dengan keras.

Salah satu warga, Soleh, menuturkan bahwa kecelakaan diduga kuat akibat rem motor yang tidak berfungsi dengan baik.

“Diduga lolos rem, kejadiannya tadi sekitar pukul 10.04 WIB. Pengemudi kepalanya terbentur batu, sementara istrinya terpental dan kritis,” ungkapnya.

Korban kemudian dievakuasi ke RSUD R. Moh. Noh Nur (dulu RSUD Leuwiliang) untuk mendapatkan penanganan medis.

Dari kartu identitas yang ditemukan, diketahui bahwa korban perempuan merupakan Ketua Pokja 2 TP PKK Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Nanggung AKP Ucup Supriatna membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Iya, kami sudah menerjunkan anggota dan berkoordinasi dengan Polsek Leuwiliang, karena TKP berada di perbatasan antara Desa Bantarkaret, Nanggung, dan Desa Pabangbon, Leuwiliang,” tukasnya.

Kepala Desa Sibanteng, Didin Hafidhuddin, mengungkapkan bahwa korban perempuan bernama TN juga merupakan salah satu anggota FKBB yang dikenal aktif membantu masyarakat dalam urusan sosial dan kesehatan.

“Korban TN kebetulan sedang membantu masyarakat Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, untuk mengurus UHC (Universal Health Coverage). Setelah selesai, beliau diantar oleh suaminya untuk pulang melewati jalur Bantarkaret–Pabangbon, dan di perjalanan itulah kecelakaan tragis ini terjadi,” ujarnya.

Menurut Didin, AL suami korban, dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sedangkan TN sempat koma dan menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.

“Korban TN dikenal sebagai kader PKK yang sangat aktif di bidang sosial dan kesehatan. Ia juga meninggalkan empat orang anak. Kami semua sangat berduka,” bebernya.

Atas kejadian ini, Didin juga mengimbau seluruh anggota FKBB dan para relawan kesehatan agar selalu memperhatikan kondisi kendaraan dan keselamatan saat bertugas di lapangan.

Sementara itu, Kapolsek Leuwiliang Kompol Maryanto membenarkan peristiwa kecelakaan tunggal akibat rem blong hingga ada yang meninggal dunia.

“Benar, terjadi kecelakaan tunggal di wilayah Desa Pabangbon. Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong,” jelasnya.

(Arip Ekon)

Rudy Susmanto Dukung PMI Perkuat Layanan Kemanusiaan

0

jurnalinspirasi.co.id – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor memperkuat layanan kemanusiaan. Diantaranya dengan pencanangan Bulan Dana Kemanusiaan (BDK) tahun 2025, serta Akreditasi Unit Transfusi Darah PMI.

Kegiatan Pencanangan BDK tahun 2025 dilaksanakan di markas PMI Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin (13/10). Acara dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Kapolres Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ketua PMI Kabupaten Bogor, Ketua Harian PMI Kabupaten Bogor beserta jajaran pengurus PMI Kabupaten Bogor, dan jajaran kepala perangkat daerah lingkup Pemkab Bogor.

Dilansir dari rilis resmi pemkab Bogor, Rudy Susmanto mengungkapkan, bersama Forkopimda dan jajaran PMI Kabupaten Bogor hari ini melaksanakan pencanangan Bulan Dana Kemanusiaan sekaligus akreditasi Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Bogor tahun 2025.

“Kegiatan ini menjadi bukti komitmen bersama dalam memperkuat layanan kemanusiaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan darah bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Rudy.

Rudy menambahkan, upaya ini menjadi ikhtiar bersama untuk menumbuhkan rasa saling peduli, mempererat solidaritas dan semangat kemanusiaan, serta menghadirkan pelayanan yang semakin berkualitas bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

Ketua PMI Kabupaten Bogor, Indra Fermanto menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati Bogor, terutama atas diterbitkannya Surat Keputusan pelaksanaan BDK. Pihaknya juga mengapresiasi penunjukan Sekda Kabupaten Bogor, sebagai Ketua Pelaksana BDK PMI Tahun 2025.

“BDK 2025 ini bertujuan menghimpun dana yang seluruh hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat melalui program kemanusiaan di sektor pendidikan dan kesehatan,” ujar Indra.

Dalam kesempatan tersebut, Indra juga menjelaskan tantangan mendesak yang dihadapi, yaitu Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Bogor untuk segera terakreditasi.

“Saat ini, di Jawa Barat, hanya Kabupaten Bogor dan Kuningan yang UDD nya belum terakreditasi. Kami memiliki batas waktu hingga November ini,” tandasnya.

Ia menambahkan, untuk mengejar ketertinggalan ini, tim UDD PMI dilaporkan bekerja siang malam untuk memperbarui instalasi, dengan tujuan utama memenuhi standar yang telah ditetapkan demi menghasilkan kualitas darah yang baik bagi masyarakat. (*)

UPT Pelatihan Kementan Perkuat Gerakan P4GN di Lingkungan ASN

0

jurnalinspirasi.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan aparatur yang berintegritas serta lingkungan kerja yang bersih dari narkoba. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) sebagai UPT Pelatihan Kementan menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan tes urine bagi seluruh pegawai, Senin (13/10/2025) di Komplek Bumi BBPMKP.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN serta bagian dari langkah strategis Kementerian Pertanian dalam membangun sumber daya manusia pertanian yang sehat, tangguh, dan produktif.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian harus ditopang oleh SDM yang berkualitas dan berintegritas.

“Kementerian Pertanian berkomitmen menciptakan ASN yang bersih dari narkoba. Integritas dan disiplin adalah pondasi utama dalam mengabdi kepada bangsa,” ujar Amran.

Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk tanggung jawab moral aparatur negara.

“Gerakan P4GN di Kementan adalah refleksi dari budaya kerja bersih dan beretika. ASN pertanian harus menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjaga diri dan lingkungannya dari bahaya narkoba,” tegasnya.

Menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor sebagai narasumber, sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman ASN terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Narasumber dari BNN Kabupaten Bogor, Eko Sumartono dan Welly Riza Mukti menyampaikan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah dan aparatur negara dalam mendukung gerakan nasional P4GN.

Sebagai UPT Pelatihan yang berperan dalam pembentukan karakter aparatur pertanian, BBPMKP memandang pentingnya kegiatan ini untuk meneguhkan nilai-nilai integritas dan keteladanan di lingkungan kerja.

Dalam sambutannya, Kepala BBPMKP Sukim Supandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pegawai untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan bebas narkoba.

“Sebagai lembaga pelatihan, kita tidak hanya mencetak aparatur yang kompeten, tapi juga yang berkarakter, berintegritas, dan mampu menjadi teladan di lingkungannya. Gerakan P4GN ini adalah bagian dari upaya membangun budaya bersih dan sehat, mulai dari diri sendiri,” ujar Sukim.

Dengan terlaksananya sosialisasi ini, BBPMKP menegaskan bahwa pembangunan pertanian tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan produksi, tetapi juga pada pembentukan karakter ASN pertanian yang berintegritas, sehat jasmani dan rohani, serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

(Restu/BBPMKP)

H. Dede Chandra Sasmita: Ibu-Ibu Majelis Taklim Garda Terdepan Menjaga Nilai Keagamaan dan Ketahanan Sosial

0

jurnalinspirasi.co.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat, H. Dede Chandra Sasmita, S.Ag, M.Pd, M.H, kembali menggelar kegiatan Dialog Wakil Rakyat bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Cigombong. Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Ibu-Ibu Majelis Taklim dalam Menjaga Nilai-Nilai Keagamaan dan Memperkuat Ketahanan Sosial Masyarakat.”

Dialog yang berlangsung di Kecamatan Cigombong ini dihadiri oleh ratusan pengurus dan anggota BKMT dari berbagai desa. Suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan tampak sejak awal kegiatan. Para peserta antusias mengikuti dialog, menyampaikan aspirasi, dan berdiskusi langsung dengan wakil rakyat yang dikenal dekat dengan masyarakat tersebut.

Dalam sambutannya, H. Dede Chandra Sasmita menegaskan pentingnya peran perempuan, khususnya para ibu majelis taklim, dalam memperkuat fondasi moral dan sosial di tengah masyarakat.

“Majelis taklim adalah benteng akhlak umat. Ibu-ibu memiliki peran luar biasa dalam menanamkan nilai keagamaan, menjaga keharmonisan keluarga, dan membangun ketahanan sosial di lingkungan sekitar,” ujar Dede Chandra.

Ia menambahkan, melalui kegiatan seperti ini, aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara langsung kepada DPRD, sehingga kebijakan yang dihasilkan benar-benar berpihak pada kebutuhan warga.

Selain berdialog, kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat, khususnya kelompok majelis taklim yang selama ini aktif menggerakkan kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan di tingkat akar rumput.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta menyampaikan harapan agar pemerintah daerah terus mendukung program pemberdayaan perempuan dan peningkatan kapasitas majelis taklim, baik melalui pelatihan, bantuan sarana keagamaan, maupun kegiatan sosial yang berkelanjutan.

“Kami ingin majelis taklim tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tapi juga wadah pemberdayaan dan solidaritas sosial. Ibu-ibu adalah penggerak yang mampu membawa perubahan positif,” ungkap salah satu peserta dialog.

Menutup kegiatan, H. Dede Chandra Sasmita menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memperjuangkan aspirasi warga.

“InsyaAllah, kami akan terus memperjuangkan kebutuhan masyarakat Cigombong dan seluruh Kabupaten Bogor. Karena wakil rakyat sejatinya harus selalu dekat dengan rakyatnya,” tutupnya. (*)