Kota Madiun, Kini Semakin Apik dan Menawan
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Ok ya nduk Fathia, sebentar Ayah menyusul ke Mal Madiun Plaza, dahulu dikenal Mal Sri Ratu, dan ayah sekarang mau sholat dulu di Masjid Agung “Baitul Hikmah” Alun-alun Kota Madiun dahulu. Tadi ayah barusan jalan-jalan ke pasar wisata kuliner Sleko Kota Madiun, berangkat dari rumah Sendang Gayam, dan pasar Slekonya tampak tertata apik dan menawan, ayah dengan berjalan kaki sambil berolahraga agar hidup tetap sehat walafiat dan berstamina.
Kota Madiun tampak semakin bersih, tertata rapi, apik, cantik nan menawan. Hidup..! bpk Walkot Madiunnya, yth Bpk Dr.drs.H.Maidi.SH.MM.MPd. Walkot yang sukses membangun, menggerakan partisipasi warga Kota di setiap Kelurahannya, dan memajukan Kota besar melegenda, yang dipimpinnya, menjadi Kota Yang Berperadaban Maju.
Ekosistem dan lingkungan hidup perkotaannya ditumbuhi aneka pepohonan, vegetasi beraneka ragam sumberdaya hayati (flora dan fauna) dan taman-taman serta ornamen bola-bola dan lampu-lampu hiasan jalan raya Kota Madiun tertata apik, indah dan menawan.
Penempatan dan penataan lokasi berjualan KUKM juga tertata apik. Nama bapak Walkot Madiunnya, namanya cukup pendek hanya 5 huruf “Maidi” tetapi gelar beliau amat panjang.5 gelar, bahkan 6 sama gelar hajjinya. Jadi beliau Walkot Madiun bpk Maidi ini akalnya memang panjang, orangnya cerdas dan berpengalaman kepamongan yang cukup lama di Pemkot Madiun, mantan pejabat karier, terakhir beliau adalah mantan Sekdakot Madiun sebelum mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Madiun, dan sosok yang visioner, yang dicintai Rakyatnya/warga Kotanya.
InsyaAllah bpk Walkot Maidi bebas dan bersih dari perbuatan jahat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), clean and good government, jangan seperti kelakuan Walkot Madiun sebelumnya banyak yang tersangkut perkara korupsi, ditangkap KPK akhirnya disidang peradilan, kemudian masuk penjara.
Perbuatan korupsi itu menyebabkan kotanya bermunculan banyak areal kumuh (slumd area), lingkungan sosial kotor dan jorok serta berbau busuk, menyengat di areal selokan atau dranasenya. Karena kurang atau nihilnya dana atau anggaran kebersihan dan penataan lingkungan hidup di kawasan perkotaan, akibat birokrasi koruptif.
Selarang semua yg buruk dan busuk sirna oleh Walkot Madiun bpk Maidi. kampung Sendang Gayam Kelurahan Kutoharjo, Kota Madiun pun tempat rumah mertuaku bermukim, kini tampak perkampungannya bersih, apik dan menawan, yang dipenuhi tanaman hias dan buah-buahan di deretan pot bunga-bunga yang warna-warni yang apik dan menawan, sedap dilihat mata memandang.
Bau busuk yang menyengat di got-got saluran air, kini sudah hilang, tidak ada lagi, sebab got-got, saluran air yang tadinya terbuka, kini oleh Pemkot ditutup dengan betonisasi, diatasnya dibangun kios-kios UKM dan deretan pot-pot bunga dan tanaman buah-buahan, yang indah, apik dan menawan.
Kota Madiun, zaman Now sudah berubah kearah kemajuan, menjadi kota wisata kuliner, kota herritages, kota bersejarah karena terdapat beberapa monumen, antara lain monumen TRIP di SMPN 2 Kota Madiun. Sekarang sudah ada juga Tugu 0 kilometer, ada mesium.”Kereta Api Cepat, Whoosh” Indonesia dengan beberapa Gerbong KA lama terdampar di komplek pertokohan Kota Madiun.
Ada juga monumen Reflikasi patung Liberty, patung Lion, menara Eifel, Taman Pahlawan Religi Center dengan reflikasi bangunan Kakbah yang saklar, dll, yang memanjakan mata wisatawan yang berkunjung. Dengan istilahnya bahwa Kota Madiun sudah mengalami proses transformasi menjadi Kota Berperadaban maju, bersih, aman dan nyaman serta kota ramah lingkungan (smart city atau green city).
Saya berjalan menelusuri trotoar keramik yang rapi dan apik, diselingi berjarak berdiri tempat nongkrong (shelter) rumah kecil yang antik terbuat, berornamen kayu Jati, dan di sekelilingnya dipasang lampu-lampu dan bola-bola hias, serta belahan-ketupatnya dengan tiangnya terbuat dari besi yang menawan, sungguh menarik memang, apalagi di malam hari pencahayaan (lighting) lampu-lampu hias warna-warni cukup menawan.
Saya beberapa kali duduk, istirahat di shelter berornamen ukiran kayu Jati tsb di depan deretan pertokoan, yang menjual aneka barang kebutuhan rumah tangga/kelontong dan konveksi-aneka mode fashion, sambil menyaksikan warga masyarakat baik pribumi maupun para pendatang sedang berbelanja makanan khas Oleh-oleh Madiun spt Brem, Bluder Cokro dan aneka macam kue kering lainnya untuk persiapan lebaran atau bekal “Oleh-oleh” sebagai buah tangan balik ke negeri “perantauan”nya masing-masing.
Akibat situasi perekonomian nasional yang kurang membaik, dampak negatifnya terasa di Kota Madiun, pasar dan sejumlah toko agak kurang, lesu dan sepi mengunjung. Padahal pada hari minus satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H, pasar atau pusat-pusat perbelanjaan ramai para pengunjung berbelanja barang-barang kebutuhan bahan Sembako dan pakaian lebaran (fashion).
Tapi kini saya lihat fenomena kehidupan masyarakat kota, berada berkunjung di kawasan pertokohan tidak begitu ramai di pagi hingga siang harinya. Entahlah kondisi di mal-mal sore hingga malam hari nanti, kayaknya pasti ramai pengunjung, terutama di Mal Madiun Plaza, sekitar kawasan Taman Kreasi dan Inovasi, Pahlawan Religi Center dengan reflikasi Kakbahnya, dan juga reflikasi Kereta Cepat Singkansen, Jepang. Posisi lokasinya berdekatan dengan Balai Kota Madiun, jln.Pahlawan Kota Madiun, sebagai sentra kuliner di malam hari, dan ramai pengunjungnya.
Saya sholat zuhur dan asyar berjemaah di masjid Agung Baitul Hakim di kawasan Alun-Alun Kota Madiun, subhanallah, sarana dan prasarana ibadahnya juga apik, bersih, ada taman bunga di pekarangan Masjid, dan warna dinding masjid bertuliskan kaligrafi yang warna warni cukup apik dan menawan dipandang dari kejauhan, serta lingkungan sekitar masjid tampak bersih, termasuk tempat berwuduknya. Sholat zuhur dan asyar berjemaah di dalam masjid terasa aman dan nyaman, alhamdulillah sholat fardhu dan sunnatku pun khusuk.
Jalan-jalan.raya di Kota Madiun setiap saat disapu oleh para petugas Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Pemkot Madiun, sehingga kelihatan tampak selalu bersih, asri, segar dan bunga-bunga.serta pepohonan (flora) yang terawat baik sebagai penghasil oksigen, burung-burung (fauna) pun berterbangan di sela-sela pepohonan dengan dedaunan hijau yang rindang sebagai sumber penghasil oksigen, atau berfungsi sebagai paru-paru Kota.
Kota Madiun sudah menjadi “green city” yang indah, apik dan menawan hati. Kota Madiun selama kepemimpinan Walkotnya bpk.Maidi telah meraih berbagai penghargaan atas prestasinya pada tingkat nasional dengan berbagai kategori spt kota layak anak, kota superbikes, kota UKM, kota ramah lingkungan, Laporan Keuangan Pemkot yg WTP, dll.
Saya berani berkata, bahwa saya percaya diri untuk merekomendasikan Madiun Smart City ini layak menjadi salah satu kota destinasi wisata, yang cukup diperhitungkan secara nasional. Tersedia banyak Hotel dan Resto dengan aneka macam kuliner yang enak, lezat dan harganya relatif “murah” sudah siap menerima para wisatawan domestik dan mancanegara dengan kultur Sapta Pesonanya, insyaAllah.
Demikian narasi singkat catatan pulang kampung, Nagori asal isteriku yang tercinta untuk berlebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M di Kota Madiun yang berkemajuan dan berperadaban, serta melegenda. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kehidupan Kota ini.Aamin YRA. Akhirul kalam, saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan bahasanya dalam artikel ini, kata-katanya kurang pas. Selamat berlebaran Idul Fitri 1 Syawal 1446 H, mohon maaf lahir dan bathin sehat walaffiat dan always happy ***
Gallery and Ecofunopoly, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, Ahad 30 Maret 2025.
Wassalaam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di media sosial)
Eyang Sanguan: Antara Tugas Kemanusiaan dan Gangguan Gaib di Balik Seragam BPBD
Jurnal Inspirasi – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dipandang sebagai sosok heroik. Mereka adalah orang-orang yang pertama datang saat bencana menerjang, menyisir puing-puing, menerobos banjir, atau mendaki lereng longsor demi menyelamatkan nyawa. Namun, di balik keberanian itu, ada kisah lain yang jarang terdengar, kisah mistis di balik misi kemanusiaan.
Jueni, atau yang lebih akrab disapa Eyang Sanguan, sudah tujuh tahun mengabdi sebagai anggota BPBD.
Tiga tahun ia jalani sebagai relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) di bawah naungan BPBD Kabupaten Bogor, dan empat tahun terakhir ia menjadi anggota aktif Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor.
Berbagai bencana sudah ia hadapi. Dari banjir bandang, longsor, sampai pencarian korban hilang. Tapi ada satu kejadian yang tak pernah ia lupakan, bukan karena besarnya bencana, melainkan karena hal-hal di luar logika yang ia dan tim alami saat itu.
“Kejadiannya waktu itu di sungai kecil. Airnya nggak dalam-dalam banget, tapi deras karena habis hujan deras semalaman. Ada laporan warga, satu orang hilang terseret arus,” cerita Eyang.
Tim BPBD langsung turun ke lokasi dan mulai menyisir sungai. Dari hulu ke hilir mereka mencari, bahkan menyusuri pinggiran sungai yang dipenuhi semak belukar. Tapi hasilnya nihil.
“Padahal secara logika, kalau pun hanyut, jasadnya pasti ketemu di sekitar situ. Tapi nggak ada,” ujar Eyang sambil menggeleng.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta bantuan tokoh masyarakat setempat, termasuk seorang kiai yang dikenal memiliki “ilmu” spiritual.
“Waktu itu kiai bilang, Insya Allah besok jam sekian jasadnya akan muncul di titik ini. Kita yang dengar cuma bisa mengangguk. Tapi benar saja, keesokan harinya, di jam dan lokasi yang disebutkan, korban ditemukan,” kata Eyang dengan raut wajah serius.
Bagi tim BPBD, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Meski bekerja dengan pendekatan ilmiah dan prosedural, mereka tetap tidak bisa menutup mata terhadap kejadian-kejadian yang tak bisa dijelaskan dengan logika.
“Kadang kita memang butuh bantuan spiritual juga. Karena di lapangan, yang kita hadapi bukan hanya alam, tapi juga hal-hal yang tak terlihat,” katanya.
Meski begitu, Eyang menegaskan, semangat kemanusiaan tetap jadi alasan utama mereka menjalankan tugas.
“Yang penting, korban bisa ditemukan, dan keluarganya bisa tenang. Apapun jalannya, kita tetap ikhtiar,” tukasnya.
(Arip Ekon)
Suasana Hangat Penuh Keakraban, PT Antam: Halal Bihalal Guna Perkuat Silaturahmi Dalam Mendukung Pembangunan
Jurnal Inspirasi – Suasana hangat penuh keakraban di momen halal bihalal di lingkungan perusahaan BUMN PT Antam tbk, UBPE Pongkor digelar beberapa hari lalu.
“Halal bihalal ini dihadiri jajaran direksi dan karyawan PT Antam. Momen Idul Fitri, menjadi bagian untuk saling bersilaturahmi dalam melakukan kegiatan halal bihalal,” ujar manajer CSR PT Antam Arif Rahman Saleh.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mempererat jalinan silaturahmi sekaligus memperkuat sinergitas dalam menyelaraskan untuk kemajuan dari berbagai pembangunan.
“Guna mendorong kemajuan wilayah terutama di wilayah Kecamatan Nanggung,” paparnya.
Menurutnya, halal bihalal bukan hanya sekedar rutinitas tahunan, tetapi bagaimana momentum strategis ini untuk memperkuat komunikasi dalam menjalin kerja sama untuk kemajuan pembangunan.
Suasana hangat halal bihalal dan bermaaf-maafan diharapkan dapat menumbuhkan hubungan siraturahmi yang baik antarsesama.
“Bisa memperkuat komitmen untuk membangun Kecamatan Nanggung secara berkelanjutan,” tukasnya.
(Arip Ekon)
Netic FC Kembali Berlaga di Women’s Pro Futsal League 2025
Jurnal Inspirasi – Netic FC kembali akan berlaga di Women’s Pro Futsal League (WPFL) 2025 yang digelar Federasi Futsal Indonesia (FFI) pada Juni – Juli 2025 di Yogyakarta. Gelaran Futsal Nasional Wanita Indonesia untuk tahun 2025 ini akan diikuti oleh 8 tim yakni
- Netic FC Kabupaten Bogor, Jawa Barat
- KLN Angels Kota Jakarta Utara, Jakarta
- MS Putri Bersatu Kota Tangerang, Banten
- Kebumen Angels Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
- Muara Enim United Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan
- Alive FC Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
- Fafage Femini Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- KS Futsal Kota Pekanbaru, Riau
Pelaksanaan WPFL tahun ini adalah merupakan gelaran yang ke-14 kalinya sejak tahun 2012 sejak digulirkan dengan nama Liga Futsal Wanita Indonesia (LFWI) dengan juara pertama adalah Putri Mataram FC Yogyakarta.
Klub klub lainnya yang pernah malang melintang di dunia per Futsalan Putri Indonesia adalah Tifosi Alonza Jakarta, Cosmir UNJ Jakarta, UPI Bandung, Jaya Kencana Angel FC Tangerang, Pansa FC Bantun, Lampung Angel FC, Persiba Female Balikpapan, Pusaka Angel FC Kendal, Putri Sumatera Selatan dan sampai saat ini hanya Netic Ladies Futsal Klub dari Cibinong Kabupaten Bogor yang tercatat sebagai klub yang belum pernah terdegradasi dalam pelaksanaan Women’s Pro Futsal League (WPFL).
Netic Dalam sejarah Futsal Wanita di Indonesia tercatat sebagai peserta termuda dalam pelaksanaan liga. Karena pada liga pertama tahun 2012, rata rata pemain Netic pada saat itu berusia antara 15 16 tahun dan sampai saat ini Netic adalah satu satunya klub yang belum pernah terdegradasi.
Netic pertama kali dibentuk bertepatan dengan dibentuknya Program Kelas Olahraga Dinas Provinsi Jawa Barat dengan membentuk 9 Kabupaten / Kota di Jawa barat dengan cabang olahra Atletik sebagai olahraga wajib dan 1 cabang olahraga Futsal Putri sebagai cabang olahraga unggulan.
Dari pembinaan yang sudah dilakukan pada program Kelas Olahraga SMP Negeri 3 Kabupaten Bogor, pada tahun 2010 ada 3 atlet kabupaten Bogor tercatat sebagai Pemain Tim Nasional Futsal Indonesia SEA Games 2010.
Dan prestasi-prestasi lainnya yang selalu diraih oleh pemain yang dulunya mendapatkan pembinaan dari program kelas olahraga SMPN 3 Cibinong dan dari hasil binaan cabang olahra Futsal Putri dan KONI Kabupaten Bogor, diantaranya adalah meraih medali Emas Porda Jawa Barat di Garut tahun 2022.
Saat ini Netic Ladies Futsal Club Kabupaten Bogor sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi Women’s Pro Futsal League 2025 (WPFL), beberapa pemain yang sedang di persiapkan adalah sebagai berikut
- Naila
- Nopi
- Nanik
- Riri JN
- Maya MF
- Dara
- Dhea FB
- Agnes
- Ivanna
- Arin (kiper)
- Dita
- Anggi
- Safira
- Zafira
- Aisyah
- Elista
- Raya
- Ajijah
- Fatimah
- Ka Dessi
- Desi (kiper)
- Salma (kiper)
**/yev
Penegakan Hukum dan Kasus KKN di Kuansing Riau
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Menarik juga membaca dan menganalisa berita buruk kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) para oknum elite politik, yang perkaranya sudah naik dan telah diputuskan Pengadilan Negeri (PN), tapi yang baru terkena hukuman si pemberi suap, sedangkan si perima suapnya yang disebut beberapa namanya di persidangan PN, belum tersentuh hukum.
Dengan diangkatnya kembali “issu suap atau sogok menyogok” yang pernah terjadi di Kuansing Riau, insyaAllah mendapat perhatian publik, dan semoga para aparat dan Tim penegak hukum (Kejaksaan dan Kepolisian, setempat) hendaknya mereka lebih peduli dan mau/mampu bekerja jujur, profesional dan presisi untuk melakukan penyelidikan, penelitian, pembktian dst guna menciptakan aparat bersih dalam rangka visi dan misi ‘good governance of distric Kuansing” Provinsi Riau yang sudah lama kita kenal sebagai salah satu “ekosistem dan habitat koruptor” di negeri Kanoha yang paradoks dan anomali, Astaghfirullahal aziem.
Makanya Kabupaten Kuansing ini tidak bisa maju-maju bahkan tak akan berkemajuan dan berkeadaban, karena sedemikian banyak benalu-benalu, lintah darat yang menghisap darah Rakyat Kuansing selama ini dengan bermacam modus korupsi, seperti perizinan berbagai usaha dan investasi illegal, menguntil dan bancakan proyek-proyek APBD/APBN, SPPD, dll, dsb.
Akhirnya Rakyat Kuansing, terutama penduduk tempatan (local community) yang mukim di desa-desa, sebahagian di daerah perkotaan, kehidupan mereka tetap berada dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, lihat saja kondisi rumah sangat sederhana mereka yang tak layak huni, serta mereka tidak berdaya (powerless) sama sekali menghadapi kekuasan yang menzolimi mereka.
Faktanya di lapangan, kegiatan illegal mining, illegal fishing dan illegal logging yang menghancurkan ekosistem alam, baik di DAS Kuantan dan DAS Singingi, serta hutan lindung Bukit Batabuah, Tesso Nilo, etc habis dibabat para pengusaha baik kecil, menengah dan besar (oligarki) beramai-ramai mereka menghabisi ekosistem hutan tropika yang memiliki keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang sangat besar (mega biodiversity) sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran rakyat bersama.
Begitu bunyi pasal 33 UUD 1945, saat ini ekosistem alamnya daerah Kuansing tinggal tersisa monospesies seperti permadani dilihat dari pesawat terbang mendarat di bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru (PKU city) yang namanya tanaman perkebunan Kelapa Sawit, yang telah dihebohkan dan diprotes negara-negara Eropah, atas tuduhan perluasan kebun Sawit yang tak ramah lingkungan, yang menyebabkan pengundulan hutan (deforestry) besar-besaran di pulau Sumatera, khususnya daerah Riau, terkhusus lagi daerah Kabupaten Kuantan Singingi.(Kuansing).
Sementara Rakyat Lokal sebagai pewaris dan punya hak masyarakat adat (land tenure righs) tidak kebagian apa-apa dan tak berdaya (powerless) akibat elite politik lokal yang sudah bersenyawa, berkolusi dan penyokong utama para oligarki Sawit.
Kasus deforestry di Rantau Kuansing, semakin tampak parah, sejak dahulu hingga zaman Now. Masih segar dalam ingatan kita, sekitar 2-3 tahun lalu, begitu angkuh dan sombong para Cukong PT Duta Palma, dengan mudahnya menangkap dan menahan Kades Sibarakun, Kec.Benai bersama beberapa Tokmasy Desa Sibarakun, memprotes lahan perkebunan rakyat milik adat Rakyat setempat dirampas oleh oligarki PT Duta Palma, si cukong-aseng Darmadi.
Rakyat Desa tak berdaya (powerless) melawan kezholiman oligarki yang telah dibacking aparat, terutama oknum Polres Kuansing, yang menjebloskan Kades Sibarakun bersama Tokmasy Desa yang memimpin gerakan protes dan demo melawan.kesewengan oligarki, dan juga pejabat negeri bersikap masa bodoh (apatis dan permisif) termasuk Bupati Drs.H.Mursini juga bersikap permisif dan seolah-olah powerless.
Muncul pola berperilaku menyimpang, tak mau dan tak mampu membela Rakyat dan bpk Kades Sibarakun, bawahannya, akibat kemungkinan sudah merupakan bagian dari sistem “permapiaan” perkebunan tanpa izin (illegal farm of Sawit) di Provinsi Riau.
Kemudian tak.lama kemudian Bupati Mursini masuk buih, dan diikuti kemudian Bupati berikutnya Andi Putra baru beberapa bulan berkuasa, putra kandung mantan bupati Kuansing, H.Sukarmis, beliau tertangkap tangan KPK karena disogok uang pelicin izin perluasan perkebunan Sawit, dimasa itu.
Tragisnya mantan Bupati Kuansing H.Sukarmis menyusul lagi masuk penjara pula kasus korupsi proyek APBD untuk pembangunan hotel yang mangkrak, juga proyek “pasar modern” dll. Begitulah langit gelap di daerah Kuansing, para elite politiknya termasuk beberapa Sekda dan Kadisnya masuk rumah persakitan, penjara. Astaghfirullahal aziem
Saya tahu dan memonitor dari.kejauhan, dari Bogor, karena saya beberapa kali terlibat dan melibatkan diri dalam webinar IKKS Pku dalam membahas dan menganalisis gejalah “anomali dan paradoks” dan permasalahan korupsi dan konflik horizontal antara Rakyat tempatan dengan oligarki dan Direksi PT Duta Palma, ketika itu.
Jika tak salah kasus konflik perampasan lahan perkebunan rakyat itu terjadi di era pandemi Covid 19, kami berwenar dengan para akademisi dan pakar-dosen PTN Universitas Riau dan UIN Susqo, dan PTS UIR, Unmuh, dll pada tahun 2021, sehingga masih ingat dalam memory saya. Terkadang saya AA diminta juga sebagai narsum dan pemakalah webinar, walaupun akhirnya saya left dari beberapa WAG yang dikelola IKKS Pku, akibat tulisan saya terlalu tajam mengkritisi perbuatan korupsi, dan beberapa kawan merasa tak nyaman. Saya legowo, dan maklum kritik yang saya lontarkan, membuat mereka juga tak aman dan nyaman, good by from WAG IKKS.
Dua tahun atau 3 tahun kemudian, saya membaca berita di media sosial, menginformasikan bahwa Si oligarky Darmadi, boznya PT Duta Palma ditangkap, kemudian diadili atas tuduhan lahan perkebunan Sawit yang ada di daerah Inderagiri Hulu dan Kuansing lebih 2/3 tidak jelas status perizinan, alias perkebunan illegal, merugikan belasan Triliyunan Rupiah pendapatan negara, sehingga si Toke China Darmadi divonis belasan tahun penjara oleh hakim PN.
Kemudian beliau naik banding, dan mendapat potongan hukuman yang lumayan besar. Kasus pemotongan hukuman yang besar bagi para cukong-oligarki tersebut di Pengadilan negara “Kanoha”, kita sangat pahamlah, dan jujur memprihatinkan sekali memang, kita hanya bisa mengelus dada, sambil beristighfar kpd Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Adil.
Demikian banyak para pakar dan akademisi, telah berpendapat bahwa proses penegakan hukum (law enforcement) dan menegakan keadilan, bukan atas membela kebenaran, itu jarang terjadi, dan akan tetapi sungguh banyak terjadi proses peradilan membela “yang bayar” maaf bukan yang benar. Demikian itulah wajah peradilan kita sejak tempo doeloe, zaman bahela hingga zaman Now.
Soal kasus begini, saya menjadi teringat akan pesan singkat kakak kandung saya, onga H.Edward Arfa SH, beliau mantan Hakim, Ketua PN Tpi City, dan Pengacara setelah memasuki pensiunan, mukim di KotaTanjung Pinang, Provinsi Kep.Riau. Pesan singkat beliau begini…masih teringiang-ngiang dalam ingatanku, nasehatnya begini kpd saya adiknya.. ..”dik Apendi, kau jangan coba-coba berperkara hukum dengan seorang mapia di negeri ini, bisa-bisa ayam hilang, kerbau lepas”, kakakku itu berkata kepadaku dalam bahasa Belanda, dan aku kini lupa apa ungkapan pribahasanya tsb.
Sehingga aku urun atau mundur teratur menghadapi pelanggaran hukum, yang perkara sangat jelas, clear bahwa perbuatan melawan hukum, abuse of power yaitu seorang yang menjabat Rektor PTS bisa mendirikan Yayasan baru dengan membubarkan Yayasan lama sebagai BHP-PTS yang legal dan syah. Bahkan si oknum Rektor PTS tersebut bisa “memecat” para Pembina dan Pengurus Yayasan yang syah dan memiliki legal standing di Akta Pendirian Yayasan BHP PTS tempat saya bekerja dan ikut merintis dan mendirikannya.
Maaf, hingga kini perbuatan illegal dan diluat akal sehat (not common sense) tersebut masih berjalan dan tetap “eksis”, dan saya masih amat penasaran, kok bisa terjadi dan para Tokoh Masyarakat pendiri Yayasan dan nadhir tanah wakaf yang masih hidup dan Ketua Pengurus Yayasan lama yang bergelar Prof dan Doktor pun, kok diam seribu bahasa (apatis dan permisif), mereka tak berdaya (powerless) dan seolah terkena hipnotis, apa iya saya pun tak tahu, wallahu aklam bissawab.
Begitulah cerita singkat, wajah atau profile penegakan hukum dan penegakan keadilan dan kebenaran di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang kini banyak tercemar virus dan bakteri mematikan hukum, namanya penyakit sosial KKN. Artinya perbuatan kriminal korupsi, kolusi dan nepotisme, yang sudah mewabah, merajalela dan menggurita negeri “Kanoha based on ala politik “gentong babi” yang sesat dan menyesatkan ini, terutama dalam satu dasa warsa terakhir, dan kapan berakhirnya? Wallahi,… nauzubillahi minzalik.
Kembali ke narasi upaya penegakan hukum (law enforcement) terhadap mereka oknum para pejabat dan oknum elite politik yang pernah mendapat “uang haram” money politik, sogok-menyogok dan suap-menyuap meloloskan APBD Kabupaten Kuansing, Riau di masa lalu itu, bagus juga diangkat issunya kembali, mereka para oknum berbuat kejahatan tsb oleh mass media, terutama medsos di beberapa WAG Tokoh Kuansing. Hatur nuhun, syukron kepada para Jurnalis yang idealist dan berhati nurani.
Semoga mereka para oknum koruptor tidak lagi bisa berkuasa, agar dilengserkan “ke prabon”, sehingga upaya menciptakan Pemkab Kuansing, Riau bebas dan bersih dari penyakit KKN, sehingga good governance tercipta dalam waktu tak terlalu lama. Kita sangat paham dan berkeyakinan bahwa selama wabah pandemi KKN ini tidak dicegah dan dibasmi, maka sulit sekali kita dan bpk Bupati Dr.Suhardiman Amby, SEAk MM untuk.meraih keberhasilan pembangunan daerah Kuansing Riau, yang membebaskan Rakyat Kuansing dari problem kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan yang tak kunjung henti.
Demikian narasi ringkas dibuat AA, orang asal Cerenti Riau, dengan membawa pesan moral, etik dan penegakan hukum bahwa jauhilah perbuatan jahat KKN di lingkungan birokrasi, Ormas, LSM, Lembaga Adat dan lingkungan masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong kita hamba-hambaNya yang beriman, bertaqwa kepada Allah, gemar berbuat kebajikan dan kemaslahatan, dan percaya kehidupan akhirats, hari kiamat, ini main factors kita menghindar dan menjauh dari perbuatan haram Korupsi/KKN yang akan mencebloskan kita pelakunya ke neraka Jahannam, nauzubillahi minzalik.*
Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Sabtu 12 April 2025.
Wassalam
=====✅✅✅
Assosiate Prof.Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat, Pegamat dan Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisan di Media Sosial untuk mengajak beramar makruf dan nahi.mungkar, dan fastabiqul khairat).
Wujudkan Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan Nasional, Kementan Tanam Perdana Padi Gogo di Kabupaten Bengkulu Utara
Jurnal Inspirasi, Bengkulu Utara — Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperluas upaya nyata dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman perdana padi gogo seluas 2 hektare di Desa Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (11/4/2025)

Kegiatan ini merupakan bagian dari program perluasan tanam padi gogo seluas 500 hektare di Bengkulu Utara dan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, yakni TNI Kodim 0432/BU, Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kemendes), Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan yaitu Balai Penerapan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Bengkulu dan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) selaku Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa diversifikasi dan perluasan tanam menjadi bagian penting dari strategi nasional ketahanan pangan. “Penanaman padi gogo adalah langkah nyata memperkuat produksi nasional dan mendukung swasembada pangan,” ujarnya.
Penanaman dilakukan di lahan milik UPTD Pelatihan Kemendes yang diswadayakan oleh TNI. Bibit yang digunakan adalah varietas Inpago 13, yang direncanakan untuk menjadi salah satu sumber benih lokal unggulan Bengkulu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menanam padi secara fisik, tapi juga menanam semangat kolaborasi antarinstansi untuk mencapai target swasembada.
“Dengan pengawalan yang baik dan sinergi yang kuat antarinstansi, petani, dan dinas terkait, Bengkulu memiliki potensi kuat menjadi lumbung pangan” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan PJ Provinsi Dedy Irwandi, menyampaikan amanah sebagai pendamping PJ Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu.
“BBPMKP berkomitmen untuk terus hadir mengawal implementasi program strategis. Potensi pertanian Bengkulu, khususnya lahan-lahan kering untuk padi gogo, adalah peluang besar yang harus kita manfaatkan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan bahwa sinergi lintas kelembagaan seperti ini adalah model ideal dalam percepatan tanam dan peningkatan produksi pangan nasional.
“Program ini akan semakin kuat dengan keterlibatan penyuluh, program Brigade Pangan, serta petani milenial sebagai motor penggerak di lapangan,” tegasnya.
Asisten II Bupati Bengkulu Utara juga menyampaikan apresiasi atas nama Pemerintah Kabupaten kepada tim satgas dan seluruh mitra pelaksana.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan pertanian serta pemaparan rencana pengembangan komoditas lain seperti jagung dan program OPLAH non-rawa. Diketahui, saat ini penanaman jagung di wilayah tersebut telah memasuki usia 102 hari, dan ke depan akan dikembangkan Brigade Pangan di lahan 200 hektar dengan skema pengelolaan oleh petani milenial.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengoptimalkan semua potensi lahan, termasuk lahan tidur, guna meningkatkan ketersediaan pangan nasional secara berkelanjutan.
(Restu/Humas)
Berjuang Dalam Program Kemanusiaan, INH Kuatkan Sinergi dengan Mitra
Jurnal Inspirasi – Moment halal bihalal dimanfaatkan International Networking For Humanitarian (INH) untuk merajut silaturrahmi dan menguatkan sinergi dengan mitra-mitranya untuk kemanusiaan.

Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim mengatakan bahwa jajarannya siap bahu membahu program-program kerja baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Program-program kerja tersebut bisa berupa penanganan bencana alam maupun permasalahan sosial serta lainnya.
“Bahkan INH tidak hanya menangani bencana alam dan permasalahan sosial di Indonesia, tetapi juga di Negara Palestina, Uganda, Mesir, Yaman, Sudan, Pakistan, Maroko, Turki, Suriah, Kenya, Nigeria, Tunisia serta negara lainnya,” kata Luqmanul Hakim kepada wartawan, Jumat, 11 April 2025.
Luqmanul Hakim bahkan menuturkan, bahwa INH adalah satu-satunya Non-Governmental Organization (NGO) asal Indonesia di Gaza Palestina yang berjuang dalam hal kemanusiaan.
“Kebetulan Founder INH Ustadz Husein Gaza, sudah 13 tahun tinggal di Palestina dan mengurus administrasi disana hingga Kantor INH disana berjalan. Walaupunsydah tiga kali dibom Israel dan tiga relawan kami menjadi syuhada, tak mensurutkan niat kami untuk berbuat kebajikan dan memperjuangkan kemanusiaan,” tutur Luqmanul Hakim.
Ia menjelaskan bahwa INH memiliki dua jenis relawan yaitu internal seperti sahabat relawan (Share) INH dan eksternal seperti Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Perhimpunan Pelajar indonesia (PPI) Dunia.
“Program unggulan kami bersama PPI Dunia yang ada di 19 negara adalah membangun Indo City di Gaza, Palestina dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza dan sekitarnya, baik di saat gencatan senjata ataupun bukan,” jelasnya.
(aga)
UPT Pelatihan Kementan Tingkatkan Pemahaman Pengelolaan Modal Usaha dan Keuangan Brigade Pangan
Jurnal Inspirasi – Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian, memperkuat pemahaman brigade pangan mengelola modal usaha dan keuangan lengkap dengan cara mengatur modal usaha, melalui Bertani On Cloud volume 301 yang menjadi ruang literasi brigade pangan seri 17, Kamis (10/04/2025).

Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak generasi milenial bergabung menjadi Brigade Pangan. Pembentukan brigade pangan berjalan bersama program, optimalisasi lahan dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian, menuju modernisasi.
Program brigade pangan dikatakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP Idha Widi Arsanti menargetkan petani tanam tiga kali, setahun, produktivitas meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut.
Selain untuk memacu produktivitas pangan, program ini juga dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan dan memberdayakan petani lokal.
Hal senada diungkapkan Kepala BBPMKP Sukim Supandi. Ia menyampaikan kehadiran Brigade Pangan mendukung ketahanan pangan daerah, meningkatkan ketahanan pangan daerah, memberikan manfaat besar bagi masyarakat, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pemilihan materi mengenai pengelolaan modal usaha dan keuangan brigade pangan penting disampaikan.
”Edukasi terkait kesiapan dari sisi finansial sangat dibutuhkan brigade pangan agar memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya saat membuka BOC Volume 301, bertema Tumbuhkan Brigade Pangan Rengkuh Swasembada Pangan.
Narasumber Rizky Pemana Widyaiswara BBPMKP dan Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan, Pusat Pelatihan Pertanian mengungkapkan BP, kedepan diproyeksikan untuk menjadi badan usaha, untuk itu, dari awal dibentuk sudah harus diberikan pemahaman dan keterampilan mengenai pengelolaan modal usaha dan keuangan.
Hal tersebut ucap Rizky dimaksudkan untuk menghindari permasalahan yang kerap terjadi dimana pelaku bisnis tidak mengetahui bagaimana cara menganalisis keuangan bisnis dengan baik dan benar. Alhasil, kondisi keuangan bisnis dari beberapa pelaku usaha mengalami kerugian.
Rizky menekankan pengelolaan keuangan adalah salah satu faktor yang begitu penting dalam suatu proses bisnis. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah dalam proses pengembangan bisnis.
” Anda sebagai pelaku bisnis juga harus mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan bisnis dengan baik dan benar. Hal ini berlaku untuk semua pelaku bisnis, baik itu yang masih merintis atau sudah masuk ke dalam level profesional,” ujarnya.
Diantara beberapa cara mengatur keuangan bisnis yang bisa diterapkan pada usaha yang sedang dijalankan untuk saat ini Rizky menyarankan agar pemilik bisnis dalam hal ini brigade pangan, melakukan langkah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, membuat perencanaan, melakukan pencatatan arus kas, menyiapkan cadangan rencana dan keuangan, dibiasakan mengalokasikan keuntungan dengan tepat dan memanfaatkan teknologi yang ada.
(Regi/BBPMKP)
Selamat Jalan Tante/Ibu/Eyang Titi Puspa, Menuju Kehariban-Nya
Bismillahir Rahmanir Rahiem
Pagi ini Jumat 11/4-2025, setelah sarapan pagi di rumah, aku buka ponselku pada WAG Kadin Kab.Bogor, sahabat saya bung Budi Burhanuddin, memposting lagu.”Bing” yang dinyanyiikan almarhumah Tante/Ibu/Eyang Titi Puspa, seniman besar yang melegenda yang dimiliki Indonesia.
Di akhir syair lagu yang terekam di Youtube terdengar sebagian bait lagu..” Tiada lagi Bing tempat bercanda, tiada lagi..,….dst”.
Demikian itulah salah satu lagu “top Hit” yang selalu kita dengar di berbagai arena dan wahana hiburan di negeri ini.
Kini seniman dan budayawan yang mendendangkan lagu itu Tante/Ibu/Eyang Titi Puspa, biduwanita legendaris yg dimiliki Indonesia, pada Kamis sore tgl 10 April 2025, kemaren wafat, berpulang ke Rahmatullah, dengan tenang, di salah satu RS di Jakarta.
Innalillahi wainna illahi roojiun, “sesungguhnya kita hamba-milikNya, akan kembali kepadaNya”, kita hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT menempatkan almarhumah Tante/Ibu/Eyang kita Titi Puspa, yang sebagian besar masa hidupnya dibaktikan untuk menghibur publik, rakyat Indonesia, dalam keadaan husnul khotimah, akhir yang baik, dan insyaAllah ditempatkan arwahnya almarhumah sebaik-baiknya dan mulia disisiNya, Syurgajannatunnaim, Aamiin-3 YRA.
Saya AA generasi yang lahir pada thn 1950-an, dan sempat bermain musik Band Pelajar SMPN Cerenti, Kab.Kuansing (doeloe Inderagiri Hulu) Provinsi Riau pada tahun 1970-an, berperan sebagai gitaris dan vokalis band, sehingga grup band pelajar SMPN kami sering menyanyikan lagu-lagu Tante/ibu/Eyang Titi Puspa, dan juga digandrungi para penonton di masa itu, apabila kami mentas dan manggung di lapangan terbuka, pasar Cerenti.
Nama artis dan biduawanita ternama dan populer Titi Puspa yang cantik, punya vokal yang unik dan suka membanyol, melawak nan lucu-lucu sangat bisa menghibur publik/rakyat dan sangat akrab terdengar di telinga kita, dengan berbagai syair lagunya yang melegenda, beberapa diantaranya menjadi “top Hit” hingga kini, antara lain lagu “Bing”.
Lagu-lagu Tante/ibu/EyangTiti Puspa sangat syahdu, sendu, dan riang gembira dan terkadang terasa “lucu” memang karena lawakannya. Sesungguhnya ibu/Eyang Titi Puspa tidak juga selalu serius dan romantis dalam bernyanyi lagu-lagu gubahannya. Akan tetapi biduwanita tersohor dan sangat populer di balantika musik Indonesia itu, lagu dengan syair-syairnya yang begitu riang gembira, olah vokalnya khas, lucu-lucu dan kocak gayanya.
Kita barang tentu sangat paham tentang “style” berseni-suara, gaya bernyanyi Tante/ibu/Eyang Titi Puspa ini di panggung, karena beliau yang kini telah almarhumah cukup lama juga bergabung dengan grup seniman dan budayawan Betawi terkenal pelawak masyhur Bing Slamet, ayahnya penyanyi.cilik terkenal Adi Bing Slamet.
Nampaknya jika kita simak lagu Tante/ibu/Eyang Titi Puspa, berjudul “Bing” seperti terekam dan viral dalam video medsos Youtube ini, maka kita bisa menyimpulkan bahwa almarhumah ibu Titi Puspa sangat mengagumi dan mengidolakan Bing Slamet, sehingga warna lirik-lirik lagu dan syair “Bing”, sangat merasuk dan menusuk maknanya ke dalam kalbu.kita, bagi mereka yang mendengarkan bait demi bait syair lagunya yang merdu dan mempesona.
Seniman dan budayawan legendaris Tante/ibu/EyangTiti Puspa, kini telah tiada, menhadap KeharibanNya, Allah SWT. Tante/ibu/Eyang Titi Puspa sangat kita kenal dedikasi, loyalitas dan pengabdiaannya dalam mengembangkan dan membina balantika dunia musik, film dan sinetron serta seni lawak Indonesia, yang cukup lama menghibur publik dan masyarakat Indonesia dan masyarakat belahan dunia, baik lewat siaran di TV, Radio, lewat putaran “piringan hitam” dan aneka caset Tape Recorder dan CD tempo doeloe.
Dan terakhir belakangan ini selalu terdengar dendangan syair lagu-lagunya Tante/ibu/Eyang Titi Puspa, tersiar dan tersebar di media sosial di era digital seperti di Youtube, Face Book,Twitter-X, Instagram, WA dan lain-lainnya, semoga dedikasi dan pengabdiannya Almarhumah selama hidupnya dalam menghibur masyarakat, menjadi ladang amal sholeh dengan pahala yang berlimpah sebagai bekal almarhumah Tante/ibu/Eyang Titi Puspa di kehidupan akhirats, memudahkannya menghadap Tuhannya Allah SWT, Aamiin-3 YRA..***
Selamat Jalan Tante/Ibu/Eyang Titi Puspa menghadap Allah SWT di KeharibanNya dengan damai, dan husnul khotimah.!
Gallery and Ecofunworkshop, Kp.Wangun.Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, tgl 10 April 2025.
Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial)