26.9 C
Bogor
Sunday, July 6, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1206

Pelanggar PSBB Di Wilayah Caringin Mulai Berkurang

Caringin | Jurnal Inspirasi


Puluhan pelanggar PSBB di lokasi Checkpoint Satgas Covid-19 Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, tepatnya di pintu masuk Tol Bocimi, diberikan sanksi push up.

Anggota Satpol PP Kecamatan Caringin, Ahmadi mengatakan, sanksi tegas diberikan kepada pelaku pelanggar PSBB di musim Covid-19 ini, mulai dari push up, bersih-bersih jalan dan lainnya.

“Untuk hari ini (Kamis,red) ada sekitar 24 pelanggar PSBB. Mereka tidak menggunakan masker saat berkendara,” ungkapnya kepada wartawan.

Saat ini, Dari mulai pertama kali dilaksanakan PPKM di Kecamatan Caringin, lanjutnya, banyak ditemukan pelanggar PSBB. Namun, para pelanggar aturan Covid-19 itu, didominasi warga luar Kecamatan Caringin.

“Saat kita lihat KTP nya, banyak warga dari Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cigombong, Cijeruk dan wilayah lain,” paparnya.

Setiap hari, sambung Ahmadi, ada penurunan yang signifikan terhadap warga pelanggar PSBB. Itu bisa dilihat dari jumlah pelanggar yang dilakukan petugas Covid-19 wilayah Caringin, saat melaksanakan operasi yustisi.

“Yang awalnya mencapai ratusan, sekarang paling juga puluhan. Dan itu sekali lagi kebanyakan yang terjaring bukan warga Kecamatan Caringin,” tegasnya.

Dalam pelaksanaan operasi yustisi dalam rangka melaksanakan peraturan tentang PSBB dan merealisasikan PPKM, satgas Covid-19 Kecamatan Caringin yang terdiri dari unsur pemerintahan, Satpol PP, Polisi, TNI hingga anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, memberhentikan setiap kendaraan yang melintas.

“Baik kendaraan roda dua, empat, angkutan umum maupun pribadi, kita berhentikan dan dilakukan pengecekan,” imbuh Ahmadi.

Kegiatan operasi yustisi ini, kata Ahmadi, setiap hari dilakukan mulai dari pukul 09.00-11.00 WIB atau sekitar dua jam sampai batas waktu berlakunya PSBB yang saat ini diperpanjang hingga tanggal 8 Februari.

Selain dilakukan di lokasi jalan raya, persisnya didepan posko check point, kegiatan operasi yustisi juga intens dilaksanakan petugas Satgas Covid-19 wilayah Caringin ke sejumlah tempat keramaian atau rawan terjadinya kerumunan massa.

“Petugas juga ada yang ke Pasar Cikereteg, Pasar Caringin dan lokasi yang rawan terjadi kerumunan massa untuk melakukan operasi yustisi,” tukasnya

** Dede Suhendar

Kecamatan Jonggol Serentak Berikan Vaksin ke Tenaga Kesehatan

Jonggol | Jurnal Inspirasi

Tenaga kesehatan yang berada di 3 Puskesmas se-Kecamatan Jonggol dan 1 rumah sakit swasta divaksin Covid-19, Sabtu ( 30/1). Camat Jonggol Andri Rahman mengatakan, pemberian vaksin Sinovac tahap pertama untuk tenaga kesehatan adalah pilihan yang sangat tepat dan efektif, karena mereka adalah garda terdepan dalam menyembuhkan pasien Covid-19, baik yang sudah positif maupun masih dalam situasi reaktif.

“Hari ini membuka pelaksanaan vaksin untuk tenaga kesehatan yang dilakukan serentak di 3 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit Permata Jonggol,” jelas Andri Rahman kepada Jurnal Bogor.

Menurutnya, dengan dimulainya vaksin untuk tenaga kesehatan merupakan salah satu cara efektif dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, apalagi tenaga kesehatan sangat rentan terpapar karena bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19. “Muspika Jonggol sangat mendukung dan siap untuk divaksin tahap dua,” tandasnya.

** Nay Nur’ain

4 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung

Cigudeg | Jurnal Inspirasi

Akibat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Bogor, empat rumah diterjang puting beliung di Kampung Pabuaran Maniis RT 02 RW 02, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg pada Sabtu sore (30/1/2021). Namun, dalam kejadian tak ada korban jiwa hanya kerugian materi saja.

“Ada empat rumah rusak diterjang puting beliung,” kata Tagana Kecamatan Cigudeg, Mega Nur Meliawati kepada wartawan, Minggu (31/1).

Mega menjelaskan, memang dalam seminggu ini hujan disertai angin cukup tinggi intensitasnya dan posisi pemukiman warga yang terdampak pun berada di perbukitan. “Jenis bencananya angin kencang yang disebut puting beliung, tapi dari Tagana sudah melakukan assessment dan melaporkan ke dinas terkait,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengaku, awal mula kejadian cuaca tiba-tiba gelap dan mulai turun hujan disertai angin kencang dan  merusak 4 atap rumah warga. “Rumah yang rusak hanya atapnya saja tertiup angin kencang, sementara kami terus melakukan pendataan khawatir masih ada rumah lain terdampak,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Lagi, Rasisme Nodai Sepak Bola

Bogor | Jurnal Inspirasi

Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.

Dalam sepak bola, kasus rasisme selalu ada. Pada umumnya, pelaku rasisme adalah orang berkulit putih kepada pemain berkulit hitam. Pemain berkulit hitam tak jarang mendapatkan perilaku rasisme jika bermain jelek, baik dari lawan main ataupun supporter.

Tak hanya kulit, kepercayaan juga seringkali menjadi bahan sikap rasisme. Beberapa federasi memberlakukan aturan tegas seperti berupa denda terhadap klub guna menghilangkan kasus rasisme dalam sepak bola. Namun usaha itu sepertinya tidak berhasil. Kasus rasisme selalu ada dan semakin parah.

Kasus rasisme yang sedang hangat saat ini adalah dua pemain Manchester United Anthony Martial dan Axel Tuanzebe yang mendapatkan perlakuan rasis dari netizen di media sosial setelah bermain kurang maksimal saat menghadapi Sheffield United di Old Trafford Stadium (28/1/2021) dini hari WIB.

Kedua pemain ini mendapat serangan dari netizen berupa komentar berbau rasis serta hinaan tak manusiawi. Serangan berupa komentar simbol monyet dan buah-buahan.

Kapten tim berjuluk Setan Merah Harry Maguire mengutuk kejadian ini dengan membuat sebuah tweet, “United against racism. We will not tolerate it.”

** Muhammad Farhan Faisal [MG/Unp-Jb]

Tak Seperti di Jakarta, Warteg di Parung Masih Bertahan

Parung | Jurnal Inspirasi

Meskipun hampir 50 persen pemilik warteg di Jabodetabek gulung tikar karena dampak pandemi Covid-19, namun di Wilayah Parung, Kabupaten Bogor tidak terlalu terdampak siginifikan. Hingga saat ini pedagang warteg di Parung tetap berjualan. Dari pantauan sepanjang jalan raya Parung-Bogor, warteg masih buka dengan hidangan masakan khasnya.

Menurut salah seorang pemilik warteg di Desa Jabon, Kecamatan Parung, Joko (32) mengatakan, hingga saat ini untuk di wilayah Parung tidak ada yang tutup seperti di Jakarta. “Kalau daerah Jakarta ia banyak yang tutup semenjak ada Corona,  karena selain yang beli sepi banyak pekerjaan perkantoran yang WFH. Juga, biaya sewa kontrakan pertahun naik,” kata Joko.

Joko menceritakan kakaknya yang berjualan di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, kini memilih pulang kampong karena biaya sewa kontrakan yang terlalu tinggi. “Biasanya 10 -15 juta per tahun, namun saat ini 20 juta per tahun. Ditambah pembelinya sepi,” kata Joko.

Joko menuturkan, tentu dampak pandemi ini memang ada, namun untuk di wilayah Parung tidak terlalu membuat usaha drop. “Pasti ada (dampak), karena ekonomi sulit belum ada beberapa kebutuhan pokok yang naik,” ujarnya.

Joko menyebutkan, sebelum ada pandemi, biasnya omset per hari bisa mencapai 700 ribu hingga 1 juta rupiah, namun sejak adanya pandemi, omset berkisaran 600-500 ribu rupiah. “Tapi kalau kontrakan  gak naik, kalau di Jakarta dan daerah lainnya naik sewa kontrakan mahal sehingga itu yang jadi penyebab warteg gulung tikar,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Nakes Puskemas Leuwiliang dan Cibungbulang Divaksinasi

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi

Petugas tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Cibungbulang dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Sabtu siang (30/1/2021) mulai divaksinasi. Dalam proses vaksinasi tersebut, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti pendaftaran dan screening dimana proses ini menentukan lolos atau tidaknya untuk divaksinasi.

Kepala Puskesmas Leuwiliang dr Dian Nurdiani mengatakan, dari 46 nakes  yang ada di Puskesmas Leuwiliang yang lolos screening dan bisa divaksinasi ada 42 orang. “Alhamdulillah mereka semua dikasih sehat semua dan bisa divaksinasi ada 42 orang,” kata Dian.

Dian mengatakan, sejauh ini setelah divaksinasi tidak ada dampak yang dirasakan efek dari vaksin Sinovac itu. “Alhamdulillah tidak ada, saya sendiri, tadi pertama divaksinasi tidak merasakan apa-apa begitupun dengan yang lain,” kata Dian.

Lebih lanjut Dian mengatakan, dalam proses vaksinasi tadi ada hal yang diluar dugaan yakni seorang kepala bidan saat akan disuntik vaksin ketakutan, bahkan harus ditenangkan terlebih dahulu oleh suaminya. “Meskipun tak asing lagi dan terbiasa menyuntik tapi kan pasti ada rasa takut, ya mungkin tadi Bu Lia takut disuntik  tapi Alhamdulillah setelah ditenangkan bisa divaksinasi,” katanya.

Dian lebih lanjut mengatakan, untuk tahap pertama ini dosis vaksinnya untuk memperkenalkan proses pembentukan daya tahan tubuh. Sedangkan untuk tahap dua nanti dosisnya untuk membentuk kekebalan daya tahan tubuh.

Sementara itu pelaksanaan kegiatan vaksinasi di Puskesmas Cibungbulang berlangsung di ruang aula Puskemas Cibungbulang. Hampir 60 nakes dijadwalkan mendapatkan vaksin tersebut. Namun setelah melalui tahapan screening, hanya 2 orang yang tidak lolos karena tensi darahnya tinggi.

“Untuk hari ini ada 2 yang belum lolos screening dari total 60 nakes yang telah terdaftar mendapatkan dosis vaksin,” kata  Kepala Puskesmas Cibungbulang, Drg Doni.

Ia pun mengatakan untuk vaksinasi tahap kedua dilakukan setelah 14 hari dari tahap pertama vaksinasi dilakukan. “Jadi untuk vaksinasi tahap kedua itu terhitung 14 hari setelah tahap pertama ini,” pungkasnya.

** Cepi Kurniawan

Camat Dramaga Minta IPB Segera Tepati Janji Jadikan Gedungnya untuk RS Darurat Covid-19

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Camat Dramaga Ivan Pramudia meminta pihak IPB University Dramaga, Kabupaten Bogor segera membuat RS Darurat Covid-19 usai melakukan pertemuan dengan Bupati Bogor di Pendopo belum lama ini. Pasalnya, angka kasus Covid-19 di lingkungan IPB University termasuk tinggi sehingga Rektor IPB University Prof Arif Satria bekerjasama dengan RS Ummi Bogor berencana akan menjadikan Gedung A5 dan 4 Rusunawa dijadikan RS Darurat Covid-19.

“Upaya ini tergantung dari pihak IPB,” kata Ivan, Minggu (31/1).

Ivan berharap pihak IPB segera merealisasikan RS Darurat Covid 19 mengingat selain tingginya sebaran Covid-19 di lingkungan IPB University, juga dengan adanya RS Darurat Covid-19 bisa membantu pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya penanganan Covid-19.

“Ya berharap sih segera secepatnya kalau memang pihak IPB University serius untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19,” kata Ivan.

Diketahui sebelumnya, menurut Rektor Prof Arif Satria, tahun 2020 sebaran Covid-19 cukup tinggi hingga ada 60 dosen yang terpapar, belum lagi pada  Januari 2021 ada 23 yang terpapar Covid-19. Dengan begitu, ia pun berencana mempersiapkan RS Darurat Covid-19 di lingkungan kampus.

** Cepi Kurniawan

Begini Penjelasan PSSP IPB University Soal Kawanan Monyet Masuk ke Pemukiman

Dramaga | Jurnal Inspirasi

Masuknya monyet ekor panjang ke pemukiman warga dan sekolah di Ciampea, Kabupaten Bogor, mendapat pandangan dari peneliti di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University.

Menurut Sekretaris PSSP Dr. Endang Iskandar, kawanan monyet yang turun dari Gunung Kapur belakangan ini dan masuk ke pemukiman penduduk, bisa disebabkan habitatnya terganggu, baik oleh aktivitas manusia maupun bencana alam. Sedangkan habitat terganggu bisa diantaranya karena aktivitas penebangan pohon dan  pembukaan lahan untuk fungsi lain.

“Pohon-pohon  tersebut sangat krusial bagi hidup monyet karena mereka beraktivitas secara arboreal (di atas pohon) untuk mencari makan dan aktivitas lain, juga untuk berlindung. Jika habitat tersebut terganggu, mereka harus tetap mencari makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam dunia primata, spesies yang memiliki ekor disebut monyet, sedangkan yang tidak berekor adalah orangutan, gorilla, chimpanse dan gibbon yang disebut kera.

Sebelumnya, kawanan monyet turun dan masuk ke pemukiman warga, serta sekolah. Meskipun tidak menganggu manusia dan hanya mencari makanan, namun kekhawatiran masyarakat muncul karena ditakutkan menyerang anak-anak.

** Cevi Kurniawan

HADITS HARI INI


31 Januari 2021
18 Jumadil Akhir 1442 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Atho’ bin YAsar dari Abu Sa’id Al Khudriy, telah sampai kepadanya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa:

Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang sudah mimpi (baligh).

HR Bukhari No. 2471.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Puluhan Nakes Puskesmas Leuwisadeng Jalani Vaksinasi

Leuwisadeng l Jurnal Inspirasi

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Leuwisadeng  mulai dilakukan. Termasuk Puskesmas Sadengpasar, Desa Babakansadeng, Kecamatan Leuwisadeng yang telah mendapatkan dosis vaksin Sinovac, dan langsung diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes).

Kepala Puskesmas Leuwisadeng dr Farida Indriawati mengatakan, pihaknya telah melakukan pemberian vaksinasi  kepada para nakes yang  bertugas di puskesmasnya. “Dengan dosis 0,5 ml, penyuntikan dibagian lengan atas dan sejumlah tenaga kesehatan telah dilakukan vaksinasi,” kata dr Farida kepada wartawan, Sabtu (30/1).

Ia memaparkan, pemberian vaksinasi tersebut dilakukan 2 kali. ” Selang 14 hari para nakes nanti divaksin kembali,” paparnya.

Vaksin Sinovac kata dia, telah dikirim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pada Kamis ( 28/1) yang diterima di Puskesmas Leuwisadeng dengan melibatkan petugas keamanan dari pihak kepolisian, Pol PP dan Koramil Leuwiliang.

Dia mengatakan dari total 37, termasuk perserta diluar nakes melakukan vaksinasi yang berada di lingkup kerjanya. ” Pelaksanaan vaksinasi secara berkala  di awali mulai hari Jumat hingga Sabtu (30/1).

Termasuk, petugas nakes di Puskesmas di Sadengpasar jalani vaksinasi.” Nakes di Puskesmas Sadengpsar dilakukan  hanya hari Jumat, karena jumlah nakesnya lebih sedikit,” katanya.

Selama kegiatan vaksinasi berlangsung, tambah Farida, pelayanan bagi pasien di Puskesmas tetap berjalan.” Pelayanan bagi masyarakat tidak  boleh dihentikan, hanya saja memang hari Sabtu dan Jumat itu setengah hari jadi bisa tutup lebih cepat,” sebutnya.

Menurutnya, meski setelah divaksin, mereka harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Alhamdulillah gejala enggak ada, efek samping berat tidak ada. Umumnya paling pegel ringan aja,” jelasnya.

Farida menegaskan, bahwa dengan vaksinasi ini masyarakat tidak usah takut apalagi panic,  karena vaksinasi itu untuk meningkatkan daya imun tubuh. ” Vaksin itu kan dimasukan ke dalam tubuh fungsinya untuk merangsang daya tahan tubuh. Yang tidak dilakukan vaksinasi itu misalnya ibu hamil, ibu menyusui, punya riwayat penyakit kronis,” pungkasnya.

** Arip Ekon