28.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Hubungan Antara Perempuan dan Musik

Oleh

Dhi Adjeng Widyasti
(MG)

Di era teknologi sekarang ini, banyak perempuan yang sudah terjun di industri musik Indonesia, baik industri yang besar maupun skala kecil. Pasalnya, musik bukan sekedar milik satu gender saja, tetapi milik semua gender, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan musik menjadi alunan salah satu alat pemersatu bangsa.

Kini, banyak perempuan yang berbagi pengalamannya di industri musik dengan berbagi keresahannya. Namun masih banyak perempuan yang merasa bahwa  dirinya bukan seseorang orang yang mampu membangun musik tersebut menjadi lebih hidup, melainkan hanyalah sebuah objek di atas panggung.

Menjadi salah satu personil perempuan di dalam band ternyata memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya yaitu mengurangi  pandangan yang mengobjektifikasi perempuan. Pemikiran patriarkal juga sempat menghantui saya ketika ada seorang perempuan di dalam sebuah band, seringkali muncul pandangan bahwa seorang perempuan itu sebenarnya sedang dijual untuk popularitas.

Ada hal yang menjadi kritik besar dimana perempuan hanyalah korban untuk dijual para pemilik label yang dikuasai laki-laki menciptakan keuntungan sebesar-besarnya. Apakah hal ini terjadi belakangan ini?. Kalau bicara soal bagaimana komposer ternama asal Eropa yang menggarap musik klasik memang didominasi oleh laki-laki.

Namun bergeser ke awal abad 20-an. Muncul banyak sekali musisi wanita yang hingga saat ini tidak lagi terhitung. Karena sejatinya musik tidak akan pernah lari dari perempuan. Perkembangan yang terjadi pada saat ini sudah melewati tahap dimana kita tak lagi memandang perempuan sebagai objek.

Perempuan kini justeru sudah dianggap kelompok yang sama, perempuan juga memiliki daya juang yang diam-diam melakukan perlawanan. Perempuan di dalam skena musik bisa saja melawan sistem tersebut dengan cara yang paling halus atau tersembunyi, bahkan tak terlihat oleh siapapun.

Namun demikian, pemikiran tersebut juga menjadi salah satu senjata untuk membuat perempuan menonjol dalam dunia musik. Setidaknya, perempuan diberikan ruang untuk mengekspresikan dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Walaupun ‘ruang’ ini pun kadang masih dirasa tidak nyaman bagi perempuan. Disinilah memang posisi kita sebagai perempuan sedang diuji. Hal ini mungkin dapat dimulai dengan bersuara (speak out) mengenai kebutuhan-kebutuhan perempuan melalui lingkungan terkecil dari kelompok bandnya sendiri, atau memulai bersuara lewat perbincangan personal dengan teman-teman terdekat.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles