Home News Agar Pesawahan di Dua Desa Bisa Teraliri, Kecamatan Nanggung Terus Usulkan Perbaikan...

Agar Pesawahan di Dua Desa Bisa Teraliri, Kecamatan Nanggung Terus Usulkan Perbaikan Bendungan Cibongas

Disurvei Setda, Bappeda, DPUPR dan Damkar, Bendungan Cibongas Diperbaiki 2024

Nanggung l Jurnal Bogor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) serta jajaran pihak Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor bersama Muspika Kecamatan Nanggung melakukan survei bendungan Cibongas yang keadaannya sudah lama jebol.

Camat Nanggung melalui Sekretaris Camat Nanggung Suharsono mengatakan, pascajebol saluran air dari bendungan Cibongas yang berlokasi di Desa Kalongliud untuk mengairi areal pesawahan meliputi di dua  wilayah desa, yakni Desa Kalongliud dan Desa Hamboro sudah lama tak berfungsi.

“Jebolnya bendungan Cibongas akibat bencana alam 2020 lalu, pemerintah desa setempat maupun pihak kecamatan terus berupaya mengajukan perbaikan bendungan tersebut. Bahkan 2022, di Musrenbang untuk perbaikan bendungan kali Cibongas sudah dianggarkan. Dan tahun 2022 itu juga  untuk perbaikan bendungan seharusnya sudah dilaksanakan. Namun ada kendala, masalahnya pihak ketiga atau pemborong  tidak sanggup untuk melaksanakan perbaikan bendungan Cibongas tersebut,” ujar Sekcam kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dia menjelaskan, akhirnya perbaikan bendugan itu tertunda, maka itu kedatangan pihak Setda, Bappedalitbang, DPUPR begitu juga Damkar langsung survei lokasi untuk memastikannya kondisi bendungan yang jebol itu bisa kembali ada perbaikan.

“Kondisi ini, kami mengadukan menyampaikan secara lisan serta memohon  bendungan Cibongas yang menjadi dasar sumber pengairan warga petani untuk di survei. Insya Allah sudah ada jaminan dari pihak Setda maupun DPUPR memastikan tahun 2024 mendatang perbaikan bendungan Cibongas akan terealisasi,” jelasnya.

Karena sudah tiga tahun, sawah milik petani tidak teraliri, jadi kata Sekcam, pemangku kebijakan sebelum dilakukan perbaikan bendungan itu diminta adanya solusi untuk pengairan  areal sekitar 80 hektare  pesawahan milik para petani.

“Sambil menunggu perbaikan bendungan permanen, apalagi  jelang musim tanam  sawah para petani bisa teraliri minimal selama tiga bulan. Akhirnya solusi ditemukan, pihak  terkait akan mengairi pesawahan di dua desa dengan menggunakan mesin diesel pompa air portable. Ini urgen karena sawah mereka sudah tiga tahun sudah tidak teraliri,” tukasnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version