Nanggung l Jurnal Bogor
Warga Kampung Pasirgintung Bawah RT 02 RW 04 Desa Batutulis, Nanggung, Kabupaten Bogor meminta tiang listrik milik PT PLN yang telah mengalami kemiringan segera diperbaiki. Warga menyebut tiang miring yang berukuran besar itu terjadi sudah belasan tahun dan khawatir sewaktu-waktu roboh.
“Sudah 15 tahun tiang listrik kondisinya miring namun belum adanya perbaikan dari pihak PLN,” keluh warga sekitar Halimi (57) kepada wartawan, Minggu (24/9).
Menurut Halimi, keberadaan tiang listrik berketinggian sekitar 20 meter itu miring mengarah ke rumahnya. “Takut melihat kondisi tiang listrik yang sudah lama miring itu,” kata Halimi.
Halimi yang merupakan mantan ketua RW 04 ini mengaku sudah melayangkan surat pengaduan ke pihak PLN yang berkantor di Leuweung Kolot Kecamatan Cibungbulang. Namun hingga sekarang belum mendapat respons.
“Dua bulan lalu surat pengaduan sudah kami sampaikan, namun hingga kini tiang listrik yang miring itu belum juga diperbaiki. Namun memang ada secara bergantian 4 petugas PLN sudah berdatangan survei melihat kondisi tiang listrik itu.”
“Selama ini PLN yang datang cuman moto-moto doang, tetapi untuk perbaikan mah belum juga dilakukan,” keluh dia lagi.
Dengan kondisi ini, warga mulai resah lantaran tiang listrik selain sudah miring ke rumahnya, juga tidak jauh dengan bibir tebing. “Melihat seperti ini, kami pun tak tenang ketika berada didalam rumah. Tidak tenang, khawatir sewaktu – waktu tiang tersebut bisa saja roboh,” cetusnya.
Sebelum terjadinya roboh dan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar pihak PLN diharapkan segera melakukan perbaikan tiang listrik yang sudah miring itu. “Kami minta PLN harus tanggap untuk perbaikan tiang listrik yang sudah lama miring itu,” pintanya.
Menanggapi keluhan, meskipun warga warga sudah mengirim surat, namun Manager ULP Leuwiliang Setiadi meminta lagi masyarakat terlebih dulu mengirim surat pengaduan untuk perbaikan tiang listrik itu. “Buat surat ke kantor, dasar perbaikan disertai foto dan titik lokasinya biar nanti kami follow up,” tukasnya.
** Arip Ekon