32.7 C
Bogor
Tuesday, April 30, 2024

Buy now

spot_img

Pemilik Pabrik di Desa Weninggalih Diberikan Sosialisasi Izin dan Dampak Pengeboran untuk Air Tanah

Jonggol | Jurnal Bogor

Sejumlah pengusaha yang mendirikan pabrik di Desa Weninggalih, Jonggol, Kabupaten Bogor diberikan pemahaman terkait izin dan cara melakukan pengeboran sumur untuk perusahaan mereka. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Weninggalih, Mamat Rahmat yang mengatakan adanya pemahaman ini berharap pihak perusahaan bisa mengikuti aturan sesuai yang diarahkan.

“Saya hadir disini hanya sebagai kepala desa saja, memang sejauh ini kendala di Desa Weninggalih adalah air. Mengingat, bukan hanya kering, tapi air yang ada kadang itu hitam dan tidak layak sekali untuk dipakai,” ungkap Mamat kepada Jurnal Bogor, Senin (24/7/23).

Menurutnya, hal yang sama pasti dirasakan oleh para pengusaha yang berada di Desa Weninggalih. Dia hanya berharap agar adanya ubah fungsi status desa menjadi kawasan industri bisa membantu warga yang kesulitan air bersih.

“Kepada Pemda Bogor saya sudah mengajukan berkali-kali, untuk dibangunkannya embung sebagai penampungan air, tapi sampai saat ini belum direalisasikan, bahkan beberapa kali dicoret dari anggaran,” bebernya.

Pernah saat itu pihak dinas mengatakan, sambung Mamat, bahwa alasan tidak dibangunkannya embung karena tidak ada sumber air. Tapi menurutnya, justeru karena tidak ada air dibuat embung untuk menampung air hujan yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat.

“Namun menurut Pemda itu tidak efisien, dan sejauh ini solusi satu satunya adalah dengan memakai saluran air dari PDAM,” cetusnya

Lebih lanjut Mamat mengatakan, dengan adanya sosialisasi dari Dinas ESDM ini berharap pihak perusahaan tidak hanya terfokus membuat sumur untuk kepentingan mereka saja, melainkan juga memikirkan nasib warga yang juga pasti akan kesulitan air jika mereka membuat pengeboran dengan kedalaman diatas rata-rata.

“Saya sih berharap, pihak perusahaan turut memikirkan nasib warga, mereka memang punya modal untuk membangun apapun, terlepas itu ada izinnya atau tidak. Tapi warga saya yang hanya berpenghasilan menengah kebawah, belum tentu bisa mengebor sumur dengan kedalaman seperti mereka,” tandasnya.

” Sudah pasti, nantinya akan berdampak kurang baik kepada warga. Oleh karena itu, pihak ESDM Provinsi Jabar saya harapkan untuk mendatangi perusahaan satu persatu agar mengetahui kedalaman sumur yang mereka gali sekaligus dampaknya kepada lingkungan,” tambah Mamat.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles