Nanggung | Jurnal Bogor
Puluhan hektare sawah di wilayah Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor terpaksa tidak bisa ditanami padi.
Pasalnya, bendungan yang biasa digunakan warga untuk pengairan itu jebol pascabencana tahun 2020 lalu, hingga kini bendungan tersebut belum tampak diperbaiki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.
Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman menjelaskan, pascajebolnya bendungan tersebut, warganya saat ini terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas bercocok tanam padi.
“Sudah tiga tahun ini kering, pasca bencanabanjir tahun 2020 memang masyarakat sudah tidak dapat melakukan aktivitas pertanian dalam hal ini cocok tanam,” katanya.
Saat ini kata Jani, jebolnya bendungan yang termasuk bendungan primer ini mengairi 80 hektare persawahan.
Dia mengatakan, warga sangat kesusahan akibat tidak ada air yang mengalir. Bahkan para pertani harus menunggu turun hujan bila ingin bercocok tanam di lahanya.
“Adapun kemarin sedikit ada yang memanfaatkan bercocok tanam padi itu hanya menggunakan air di kala musim hujan, itu baru masyarakat bisa bercocok tanam,” ucapnya.
Warga saat ini hanya bisa memanfaatkan ladangnya untuk menanam sayur mayur saja.
“Di musim kekeringan ini masyarakat juga ada yang beralih komoditi contohnya tanaman singkong sayur mayur, secara umum ladang pertanian ini kering karena tidak ada sama sekali suplai air dari bendungan yang jebol,” pungkasnya.
** Andres
