34.2 C
Bogor
Friday, May 17, 2024

Buy now

spot_img

Tuntut Alat Berat Diturunkan, Kantor PT BSS Dikepung Warga Dua Desa

Cijeruk | Jurnal Bogor
Kantor PT Bahan Sukma Sejahtera (BSS) dikepung warga dua desa, yakni Desa Cijeruk dan Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Rabu (31/5). Aksi warga dua desa yang melibatkan organisasi Pemuda Pancasila (PP), Paguyuban Cijeruk Bersatu dan Paguyuban Cipelang Herang, menuntut pihak PT BSS menurunkan alat berat yang saat ini tengah mengoperasikan di lereng Gunung Salak, karena dianggap sudah meresahkan warga.

Sempat terjadi kericuhan antara warga dengan operator alat berat yang sedang mengoperasikan di lahan Blok Villar di Desa Cijeruk. Beruntung tidak ada adu fisik dalam kericuhan saat warga minta agar alat berat tidak dioperasikan dan harus keluar dari lahan Gunung Salak.

Ratusan warga yang tergabung di dua desa itu tidak akan membubarkan diri sebelum pihak PT BSS menuruti tuntutan mereka. Warga akhirnya membubarkan diri setelah Kapolsek Cijeruk bersama Babinsa memanggil perwakilan warga di dua desa ke kantor PT BSS untuk dilakukan musyawarah.

Kapolsek Cijeruk, Kompol Hida mengatakan, apa yang menjadi keinginan warga sudah disanggupi pihak PT BSS, yakni agar alat berat yang saat ini ada di lahan Gunung Salak untuk diturunkan dan tidak boleh dioperasikan.

“Setelah kami lakukan musyawarah dengan perwakilan warga dan pihak PT BSS, akhirnya alat berat akan diturunkan dan tidak dioperasikan pihak perusahaan,” katanya saat kepada Jurnal Bogor usai melakukan mediasi di kantor PT BSS.

Kapolsek Cijeruk pun menjelaskan, semenjak kejadian ini pihak PT BSS tidak diperbolehkan lagi mengoperasikan alat berat untuk kegiatan di lahan lereng Gunung Salak.

“Sampai ada kesepakatan bersama dengan warga, saya pastikan tidak akan ada lagi aktivitas alat berat di lahan Gunung Salak,” tegasnya.

Sementara, warga mengaku puas dengan hasil kesepakatan yang difasilitasi Polsek Cijeruk bersama Babinsa saat di Kantor PT BSS. Pasalnya, apa yang diinginkan warga disepakati pihak perusahaan.

“Kami sangat puas dengan diturunkan nya alat berat. Memang tuntutan kami datang ke kantor perusahaan ini agar tidak ada aktivitas alat berat di lokasi lahan gunung,” ujar Batok, warga Kampung Cijeruk, Desa Cijeruk.

Sementara, kembali pihak PT BSS tidak ada yang bersedia memberikan keterangan terkait tuntutan warga di dua desa tersebut.

Indra Surkana, tokoh masyarakat Desa Cijeruk menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan warga sangat berasalan. Selain keberadaan alat berat itu tidak ada izin dari warga, juga dari pihak PT BSS sama sekali tidak ada sosialisasi.

“Hal itu yang membuat kami dan warga semua kesal serta marah kepada pihak PT BSS. Makanya agar kondisi wilayah ini kondusif turun nya alat berat harga mati,” imbuh pria yang juga pemilik lahan di lereng Gunung Salak tersebut.

** Dede Suhendar

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles