28.4 C
Bogor
Sunday, May 19, 2024

Buy now

spot_img

Persoalan di Gandoang, UPT Dishub Jelaskan Penyebabnya

Cileungsi | Jurnal Bogor

Kemacetan yang sering terjadi di perempatan Pasar Gandong, membuat UPT Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor mengambil sikap untuk melakukan penutupan atau penyekatan jalan. Namun, kebijakan yang dipilih tersebut ternyata menuai pro dan kontra khususnya di kalangan para pedagang yang mengeluh karena omzet pendapatannya menurun akibat penyekatan atau penutupan jalan tersebut.

“Jadi perempatan itu kami berikan traffic cone, dimana untuk mengantisipasi adanya kemacetan. Walaupun sebetulnya tidak terlalu signifikan, karena persoalannya bukan hanya soal kendaraan yang menumpuk saja. Melainkan kondisi jalan yang rusak serta hilangnya drainase dan sepadan jalan yang ditutupi oleh pedagang,” jelas Kepala UPT Dishub Kabupaten Bogor, Jaya kepada Jurnal Bogor, Selasa (04/04/23).

Maka dari itu, sambung Jaya, dari hasl survei lapangan yang dilakukan oleh Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, dan hadir juga saat itu anggota DPRD Achmad Fathoni serta Paguyuban Pedagang Pasar Gandoang dengan hasil musyawarah jalan akan ditutup pagi dan sore, dimana waktu tersebut sedang tinggi-tingginya lalu lintas.

“Dan kemudian, dari Binamarga sendiri akan melakukan pemeliharaan pada perempatan jalan Gandoang tersebut, karena memang faktor utamanya terjadi kemacetan bukan intensitas banyaknya kendaraan melainkan rusaknya jalan yang mengakibatkan para pengendara mengurangi kecepatan kendaraannya di jalur tersebut,” ujarnya.

Selain itu, lebih lanjut dia menjelaskan, jika nanti jalan sudah diperbaiki oleh Binamarga, hal yang tak kalah penting harus diperbaiki di Pasar Gandoang adalah pengelolaan sampahnya, karena sampah di pasar tersebut dikelola oleh individu, dan air dari tumpukan sampahnya itu mengalir ke jalan.

“Jadi banyak faktor dan banyak yang harus diperbaiki untuk mengkondusifkan perempatan Gandoang agar lancar lalu lintasnya. Dan itu bukan hanya dishub saja, tapi harus bergandengan dengan dinas lain,” paparnya.

Sementara, warga sekitar Dani (37) mengatakan, plus minus dengan adanya traffice cone di perempatan Gandoang ini, yang tadinya bisa langsung bablas jika ingin menyebrang kini harus berputar arah dulu.

“Memang agak lancar karena kendaraan tidak numpuk ditengah jalan. Kadang pengguna jalan juga keukeuh gak mau ngalah pengen duluan aja, itu yang bikin macet ditengah dan bisa panjang,” cetusnya.

Untuk saya pribadi, sambung Dani, tidak terlalu berpengaruh adanya traffice cone ini, yang harus diperhatikan pemerintah adalah kondisi jalan disini yang sesegera mungkin harus diperbaiki. Mengingat, tingkat kerusakannya sudah cukup parah dan lobangnya juga sudah cukup dalam.

“Yang penting itu jalannya harus dibagusin dulu, kalo jalan udah bagus pasti kaga macet parah begini. Mau pake sekat apa juga kalo jalannya rusak dan gak ada drainase ya percuma mas bro, ” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles