27.6 C
Bogor
Wednesday, May 8, 2024

Buy now

spot_img

DPKPP tak Tahu Huntap 2 Kali Diterjang Longsor

Sudah 18 Bulan, Diisi 40 Rumah dari 84 Huntap

Nanggung| Jurnal Bogor 

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor  mengaku tidak tahu perihal puluhan bangunan hunian tetap (huntap) tepatnya di Kampung  Legok Heulang RT 04 RW 12 yang longsor baru-baru ini dan pernah terdampak bencana alam gempa bumi pada 2018 lalu. Diketahui huntap tersebut telah dua kali diterjang longsor. 

“Seingat saya, kalau di Malasari kita gak membikin hunian tetap. Termasuk, sampai sekarang belum ada surat yang masuk terkait adanya  longsornya  di lahan relokasi itu,” kata Sekretaris Dinas (Sekdis) DPKPP Kabupaten Bogor Irma Lestia saat dihubungi Jurnal Bogor, Selasa (3/1).

Bahkan Sekdis DPKPP mempertanyakan siapa yang membangun huntap yang baru dan di huni oleh warga selama 18 bulan itu. “Tolong tanyakan ya, yang bikinnya siapa dan tanahnya milik siapa?,” tanya dia 

Sebelumnya, puluhan rumah huntap yang baru di tempati 18 bulan itu terendam material lumpur longsoran. Kejadian longsor tersebut terjadi pada Jumat (30/12) sekitar pukul 03.00 Wib. Sebelumnya, longsor pernah terjadi pada November lalu.

Warga sekitar Antawi mengatakan, longsornya tanah tebingan itu diakibatkan intensitas hujan tinggi yang terus mengguyur dan  cukup lama, sehingga tebing setinggi 20 meter mengalami longsor yang membuat retakan tanah sepanjang 70 meter.

Bahkan kejadian yang kedua kalinya itu dikeluhkan oleh warga. Pasalnya, saat ini belum ada penanganan terkait longsornya tebingan tersebut.

“Ini sudah yang kedua kalinya, pertama terjadi pada bulan November 2022 lalu, sampai sekarang belum ada penanganan perbaikan terhadap tebingan, hingga longsor yang kedua kalinya,” katanya.

Dia menduga, lahan yang jadi tempat relokasi tanahnya labil menyebabkan tanah tersebut longsor. Akibatnya beberapa warga mengalami trauma. “Warga menempati rumah relokasi baru 18 Bulan dengan kejadian ini kami trauma, saya mohon untuk kembali dipindahkan ke lokasi yang aman,” katanya.

Menurutnya, ada 14 dari total 84 unit rumah yang terdampak akibat bencana longsor tersebut. Dia berharap pemerintah desa maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk segera menanggulangi hal ini agar tidak terjadi longsor susulan yang bisa kapan saja terjadi.

“Kejadian ini membuat kami takut bermalam di rumah. Kami berharap kepada pihak terkait agar tanggap dan segera turun ke lokasi untuk dapat memberikan solusi atas bencana ini,” tukasnya.

** Andres/ Arip E

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles