Cileungsi | Jurnal Bogor
Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global. Maka dari itu, ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan mewujudkan pangan yang berdaulat (food sovereignty) dan mandiri (food resilience). Program ketahanan pangan inilah yang menjadi salahsatu fokus Pemerintah Desa Cileungsi untuk tahun 2022.
“Setelah kemarin kita selesai mengerjakan Greenhouse dan media untuk hidroponik, saatnya kita berkumpul untuk melaksanakan pelatihan dan sekaligus launching semai hidroponik,” kata Sekretaris Desa Cileungsi, Supendi kepada Jurnal Bogor, Kamis (03/11).
Menurutnya, untuk tahun ini Pemerintah Desa Cileungsi memfokuskan empat kelompok dari empat titik lokasi untuk menyukseskan program ketahanan pangan hidroponik.
“Untuk program hidroponik ada empat kelompok yang kita sampaikan kepada KRL di Desa Cileungsi. Satu KRL Sekar Harum yang ada di Grand Harmoni, dua KRL Sahabat Pelangi yang ada di Kampung Pelangi, tiga KRL Taman Asri di Kampung Tengah RW 03 dan yang keempat KRL Hijau Berseri ada di Perumahan Cileungsi Hijau,” paparnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, Pemerintah Desa Cileungsi menganggarkan untuk ketahan pangan ini bukan hanya untuk ketahanan pangan nabati, namun termasuk ketahanan pangan dengan hewani.
“Program ini, program dari Pemerintah Pusat terkait Ketahanan Pangan tingkat desa anggaran tahun dua ribu dua dua. Kami Pemerintah Desa Cileungsi menganggarkan untuk Ketahan Pangan ini untuk enam kelompok, empat kelompok untuk di Nabati, dua kelompok di Hewani. Hewani kita mengalokasikan untuk budidaya ikan tawar, dimana dikelola oleh teman-teman Karang Taruna Desa yang kesatu, yang kedua oleh rekan-rekan yang ada di Kampung Cikalagan,” ujarnya.
Supendi berharap program ketahanan pangan ini bisa menjadi program yang berkelanjutan dan terus dikembangkan guna menciptakan kemandirian pangan dan membangkitkan potensi perekonomian di masyarakat.
“Artinya program ini kita sampaikan kepada masyarakat dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Artinya juga ini adalah awal dari program ketahanan pangan, mudah-mudahan tahun depan dapat dianggarkan kembali oleh pemerintahan pusat melalui Dana Desa,” pungkasnya.
** Taufik/Nay