24.6 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

Jaro Peloy: Murni Kejahatan atau Sistem Lemah

Jasinga | Jurnal Bogor

Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari daerah pemilihan (dapil) 5 Nurodin menyoroti oknum Bendahara Desa Pangaur, Jasinga yang diduga kabur membawa uang ratusan juta rupiah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD). Nurodin menyatakan, kejadian itu apakah murni kejahatan atau memang sistemnya yang lemah.

“Saya sih melihatnya gini, itukan dipalsukan ya jadi secara prosedur memang dia dilewati artinya kalau pencairannya, dokumennya ada semua dipalsukan,” ungkap Nurodin kepada wartawan, kemarin.

Pria yang akrab disapa Jaro Peloy itu mengatakan, kedepan mekanisme tata cara perekrutan perangkat desa tidak hanya sebatas kedekatan dan kepercayaan saja, melainkan harus lebih selektif agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kembali lagi kepada moralitas mentalitas jadi memang harusnya kedepan untuk rekruitmen perangkat desa itu selektif gitu, tidak hanya dekat lalu percaya dan akhirnya seperti ini,” katanya.

Atas kejadian tersebut, Jaro Peloy yang juga anggota Komisi III dari Fraksi PKB menegaskan, harus ada pengawasan yang lebih diperketat lagi.

“Kalau bicara pengawasan tentu dengan kejadian ini harus diperketat lagi minimal karena yang membayarnya bank ya minimal dikonfirmasi dong harusnya, ada konfirmasi ke Kades karena inikan pencairannya kalau sekarang giro ya jadi ketika ada permohonan pencairan rekening tersebut harusnya ada konfirmasi dulu dari bank kepada kepala desa yang memang lebih bertanggung jawab,” ungkapnya.

Jaro Peloy yang juga pernah menjadi Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya itu mengatakan, seharusnya KTP asli kepala desa dibawa pada saat pencairan giro di bank.

“Tapi kan kebiasaan memang maaf ya ini harus juga dicari tau apakah memang KTP-nya dipegang oleh bendahara atau tidak harusnya pada saat pencairan itu kan kalau misalkan spesimen itu antara kepala desa dan bendahara desa terus diverifikasi oleh sekdes dalam hal request gironya itu kan, kemudian banknya spesimen itu kan dua kepala desa dan sekdes,” ujarnya.

Jaro Peloy berharap, jika memang kejadian itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian diharapkan kasus tersebut dapat segera terungkap secara terang benderang.

“Ini kalau menurut saya ya mungkin tahapan penyidikan penyelidikan oleh pihak kepolisian terus kemudian perlu juga kejadian ini apakah murni kejahatan bendahara atau memang tadi sistemnya lalu kemudian lemah sehingga hal itu bisa dilakukan,” kata dia.

Kejadian tersebut memunculkan viral template seorang Bendahara Desa Pagaur, Kecamatan Jasinga, diduga kabur membawa uang ratusan juta rupiah BLT DD untuk keluarga penerima manfaat (KPM).

Bahkan dalam template itu seorang bendahara perempuan berinisal HH berusia 28 tahun itu setelah diberhentikan kini dijadikan sayembara siapa yang menemukan bakal diberikan imbalan Rp 10 juta.

** Andres

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles