Jonggol | Jurnal Bogor
Koordinator PKH (Program Ketahanan Pangan) Kecamatan Jonggol Leo Admatja meninjau Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT BBM – BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang dilaksanakan di aula Kantor Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
“Alhamdulilah akhirnya para penerima bantuan dapat merasakan manfaat dari BLT- BBM BPNT, dan semoga mereka menggunakannya secara bijaksana apa yang sudah di berikan oleh Pemerintah,” ucap Leo kepada Jurnal Bogor, Jumat (16/9).
Leo menjelaskan, BLT BBM dan BPNT sendiri adalah bantuan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, yang diperuntukan untuk penduduk miskin dan itu semua telah diatur dalam Permendesa Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Permendesa Nomor 11 Tahun 2020 yang mengatur tentang Prioritas Penggunaan BBM -BPNT Tahun 2022
“Isi Peraturan Menteri tersebut antara lain pertama. Sasaran penerima BLT-DD merupakan keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan, belum terdata menerima PKH, BPNT, dan kartu pra kerja, serta yang mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis,” ujarnya.
Kedua, mekanisme pendataan dilakukan oleh relawan desa dimana hasilnya dibawa ke Musyawarah Desa Khusus atau musyawarah insidentil untuk validasi dan finalisasi data, selanjutkan dilaporkan kepada bupati melalui camat.
“Ketiga, metode perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat BLT, dan terakhir
setiap penerima BLT- BBM BPN menerima Rp500 ribu per kepala keluarga,” bebernya.
Kepala Desa Sukanegara Ahmad Yani mengatakan, ada 205 KPM yang menerima bantuan BLT BBM dan BPNT di desanya.
“Kenaikan BBM ini sangat berdampak kepada semuanya, dan adanya kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan BLT BBM ini semoga bisa meringankan sedikit kebutuhan warga, untuk data sendiri kami tidak mengetahui mungkin itu semua sudah diatur oleh dinas,” jelasnya.
** Ramses/NayÂ
