25.6 C
Bogor
Friday, April 19, 2024

Buy now

spot_img

PPMKP Kementan Beri Pelatihan Analisis Market dan Sistem Manajemen Informasi Bagi Penyuluh dan Pelaku Usaha Tani Upland

Tasikmalaya | Jurnal Bogor

Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya memberikan Pelatihan Analisis Market dan Sistem Manajemen Informasi bagi para pelaku usaha tani dan penyuluh pertanian proyek Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Dataran Tinggi (The Development Of Integrated Farming System in Upland Areas Project) atau proyek UPLAND di Kabupaten Tasikmalaya

Para peserta dibekali materi analisis pasar, rencana bisnis, pemasaran hingga jaringan data dan informasi pasar agar mampu mengembangkan pasar dan membangun kerjasama dengan para pihak/stakeholder yang berkompeten dengan data dan informasi yang tersedia.

“Teman-teman sekalian, saya mohon ada output, outcome atau benefit dari pelatihan ini, yaitu bagaimana anda mendampingi kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah binaan kita dengan sebaik-baiknya sehingga kesejahteraan petani bukan lagi omong kosong, karena itu pendamping harus benar-benar dibekali dengan ilmu”, tegas Nuraeddin, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya

Nuraeddin menyebutkan potensi alam Kabupaten Tasikmalaya sangatlah besar dan patut disyukuri oleh karenanya, Ia mengajak seluruh peserta agar dapat menggali dan memanfaatkan sumber daya  yang ada untuk kesejahteraan masyarakatnya, khususnya petani

“Kita punya segalanya di Tasik, terutama sumber daya alam yang melimpah, tinggal bagaimana kita, selaku penyuluh pertanian dan kelompok tani mau menggali potensi itu dengan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan petani kita, Upland jawabannya, dan melalui pelatihan ini teman-teman akan dibekali ilmu”, sambung Nuraeddin.

Peningkatan kesejahteraan petani, tentunya tidak terlepas dari peran pertanian yang mampu “menghasilkan” bagi para petaninya, salah satunya melalui pengembangan usaha/pasar pertanian

Kepala PPMKP, Yusral Tahir menjelaskan salah satu trik atau upaya dalam mengembangkan pasar dan mempromosikan hasil pertanian, yaitu dengan cara yang variatif dan tidak monoton

“Kedepannya pasarkan produk pertanian kita dengan cara yang variatif, tidak monoton. Produk pertanian di Tasikmalaya, atau Jawa Barat secara umum itu banyak, namun harus ditingkatkan cara mempromosikannya. Bagaimana memperpendek jalurnya dari petani hingga pembeli”, seru Yusral.

Lebih lanjut Yusral menekankan pentingnya kerjasama diantara para petani dalam menentukan harga komoditas di pasaran.

“Jangan sampai harga di satu tempat dengan tempat lainnya dalam satu daerah itu berbeda karena akan merugikan salah satu petani”, jelas yusral

Petani dan penyuluh merupakan tonggak utama pembangunan pertanian, mereka yang akan mengantarkan pertanian Indonesia menuju maju mandiri, dan modern.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh pertanian untuk secara aktif mengawal dan mendampingi petani. Peran penyuluh, menurut Syahrul sangat penting dalam meningkatkan produktivitas petani.

Menurut Mentan Syahrul, pendampingan yang dilakukan penyuluh tidak hanya dalam hal produksi, tapi juga menyangkut pasca panennya. Peran penyuluh memang vital dalam pembinaan kepada petani guna memastikan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan, memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.

Pelatihan Analisis Market dan Sistem Manajemen Informasi Diikuti oleh 50 (lima puluh) orang pelaku utama dan pelaku usaha padi organik UPLAND Kabupaten Tasikmalaya dari tanggal 8 hingga 10 September 2022 Proyek UPLAND didesain sebagai upaya pengembangan komoditas pertanian spesifik lokasi guna menyediakan kebutuhan pasar luar negeri untuk mengurangi import.

Proyek ini dirancang secara holistik dan terintegrasi pada skala usahatani, yang dimulai dari penyiapan sarana dan prasarana lahan dan air, kegiatan budidaya, kegiatan penanganan pasca panen serta pemasaran (dari mulai fase on-farm sampai fase off-farm) diharapkan mampu menyerap tenaga kerja petani, meningkatkan nilai tambah petani/masyarakat melalui pembentukan kelembagaan ditingkat petani maupun daerah secara profesional.

** Nita/PPMKP

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles