32.2 C
Bogor
Thursday, April 18, 2024

Buy now

spot_img

Meresahkan, Pemdes Gunung Putri Bubarkan Matel 

Gunungputri | Jurnal Bogor 

Geram dengan ulahnya yang sudah meresahkan masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Putri membubarkan para mata elang (matel) yang nongkrong sambil memantau kendaraan yang menunggak dengan menggunakan handphone di sekitar Perumahan PT IPI, Desa Gunungputri, Kabupaten Bogor, Selasa (16/8/22).

Ketua LPM Desa Gunung Putri Ibnu mengatakan, pembubaran matel menindaklanjuti adanya masyarakat yang terjatuh akibat ulah matel di Desa Gunung Putri. 

“Pihak Pemdes juga sudah membuat sebuah ultimatum atau petisi mengumpulkan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan tokoh-tokoh masyarakat bahwa kami menolak dengan adanya kegiatan matel di Desa Gunung Putri,” tegasnya.

Ibnu menambahkan, kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat di Desa Gunung Putri akan diminimalisir, dan masyarakat juga harus diberikan edukasi agar tidak terjerumus peminjaman.

“Bahkan bukan saja matel termasuk ‘bank emok; kita pun menolak semua itu termasuk miras dan maupun hal-hal yang merugikan masyarakat, langkah selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan pihak Polsek dan Koramil Gunung Putri serta Pemdes Gunung Putri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunung Putri Daman Huri mengatakan, masalah pembubaran matel yang dilakukan oleh Pemerintah Desa itu sebenarnya untuk memberikan masukan-masukan yang baik.

“Sebetulnya bukan pembubaran kita berusaha untuk bareng-bareng berusaha bekerjasama karena ada hak dan kewajiban, pemilik motor juga punya kewajiban membayar kemudian perusahaan juga punya hak untuk menagih. Jadi kita melihatnya dari macam sudut pandang jangan sampai nanti sudut pandang saja seolah olah ini ada dampak negatif,” ucap A Heri biasa disapa kepada Jurnal Bogor, Rabu (17/08/22).

Menurutnya memang perlu adanya edukasi terutama bagi masyarakat yang melakukan kredit kendaraan tentu kewajiban mereka membayar  angsuran tersebut. “Sementara perusahaan juga harus mengedukasi timnya agar bertindak di mata masyarakat seperti arogan,” paparnya.

Tentunya, kata dia, perihal ini harus bekerjasama, Pemdes Gunung Putri pada dasarnya menginginkan masyarakat itu kondusif jangan sampai ada hal-hal yang justeru rawan dilihat oleh masyarakat kelihatan seperti ada kerusuhan.

“Kita sedang berusaha bagaimana sekondusif mungkin bekerjasama dan membantu kinerja dari pada TNI/ Polri yang berada di Kecamatan Gunung Putri khususnya,” ucapnya.

Sebetulnya kata dia, ikhtiar Kapolsek Gunung Putri itu sudah mengadakan pertemuan dengan pihak terkait dari leasing serta matel dan mengedukasi mereka.

“Sehingga sekarang ini kita menyamakan persepsi diantara pihak terkait untuk bisa berusaha menyamakan hak yang baik juga dan masyarakat juga tidak terjadi kegaduhan,” ucapnya lagi.

Pemdes gunung Putri melakukan tindakan cepat agar tidak menjadi bola liar karena namanya medsos sekarang dikirim itu video ujung-ujungnya masyarakat menafsirkan sendiri kalau menafsirkannya sendiri-sendiri kemudian terpolarisasi didalam suatu gerakan masyarakat.

“Kalau masyarakat sudah bergerak repot bisa menjadi chaos besar, oleh karena itu dari pemdes bergerak cepat agar bola liar ini tidak semakin liar bisa kami atur, koordinir oleh pemerintah desa sehingga nanti masyarakat juga bisa diredam karena sekarang sudah stigma ada di pikiran masyarakat itu setiap ada matel pasti akan terjadi bla bla,” bebernya.

Dia berhadap, satu-satunya jalan dengan duduk bersama menyatukan visi dan misi dan juga gerak langkah supaya pihak leasing juga bisa bekerja kemudian pihak pemerintah desa juga mendapatkan suasana yang nyaman dan kondusif.

“Saya juga berharap kalau ada pertemuan di muspika saya akan usulkan bagaimana adanya sinergitas dan adanya dukungan dari pemerintahan desa yang ada di Kecamatan Gunung Putri untuk bersama-sama mencari solusinya karena ini masalah kita bersama,” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles