Nanggung l Jurnal Bogor
Meski seringkali diusulkan untuk perbaikan, namun gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Sawah RT 02 RW 04 Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor masih dibiarkan rusak.
Kepala Desa Sukaluyu Aos Hermawan mengaku seringnya mengusulkan untuk perbaikan Pustu yang kondisi bangunannya terlihat sangat mengkhawatirkan.
Mulai dari MusrenbangDes maupun Musrenbang tingkat kecamatan, gedung Pustu itu sudah diusulkan akan tetapi belum juga ada tanggapan serius dari Pemkab Bogor.
“Seringkali kami usulkan, namun Pemkab Bogor belum juga membangun Pustu yang sudah lama rusak berat itu,” kata Aos Hermawan, kepada Jurnal Bogor, Rabu (10/8).
Kendati begitu, kata Aos, keadaan bangunan Pustu yang hampir seluruhnya lapuk terpaksa tetap dipergunakan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Setiap tahunnya kami usulkan untuk pembangunan Pustu itu,” kata dia lagi.
Aos menyebut, Pustu awal dibangun 1990 dan pernah direhab sekitar 2008. Kondisi ini, tak sedikit material genteng yang sudah berjatuhan, namun dalam satu pekan selama dua hari Senin hingga Rabu pelayanan kesehatan masih berjalan.
Aos menerangkan gedung Pustu terdapat empat ruangan, karena dianggap membayakan jadi yang bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan hanya satu ruangan.
“Pasien menuggu giliran masuk, hanya menunggu diluar lantaran ruang tunggu yang ada sudah tak bisa digunakan. Khawatir bangunan Pustu yang tak layak itu, bisa mengancam warga dan petugas kesehatan,” imbuhnya.
Mengingat darurat, Aos berharap Pemkab Bogor bisa memasukan diperubahan anggaran untuk pembangunan Pustu. “Sangat dinantikan masyarakat, mudah mudahan pelaksanaan pembangunan Pustu bisa dilaksanakan tahun 2022,” harapnya.
Kepala Puskesmas Nanggung Dr Baringin T.A Manik juga mengaku pihaknya sudah berupaya agar bangunan Pustu yang tengah mengalami kerusakan cukup berat itu bisa kembali dibangun karena gedung Pustu masih digunakan.
“Kamis (11/8) rencana ke dinas untuk follow up. Mudah mudahan bangunan Pustu tersebut disegerakan perbaikannya,” tukasnya.
** Arip Ekon