28.6 C
Bogor
Monday, May 6, 2024

Buy now

spot_img

Proyek Suryakencana Dipastikan Molor

JURNAL INSPIRASI – Proyek penataan kawasan Suryakencana dipastikan molor. Hal itu lantaran hingga kini progres pembangunannya baru menyentuh 51 persen.

Padahal, proyek yang menggunakan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp30 miliar ini ditarget rampung pada 30 Desember 2021.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Suryakencana Dadan Hamdani mengatakan bahwa proyek tersebut masih jauh dari harapan. Ia pun mengaku khawatir akan lewat dari batas kontrak kerja atau lewat tahun anggaran. 

Apalagi, kata Dadan, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan memberikan kesempatan untuk memperpanjang kontrak kerja atau tidak.

BACA JUGA Elly Rachmat Yasin Tunjuk BUMN Lokomotif PEN

“Pemberian kesempatan itu harus ada rekomendasi dari konsultan pengawas maupun kajian PPK sehingga nanti kalau misalkan kita kasih, kalau masih belum selesai, nanti saya yang kena dampaknya. Nah, pengkajian itu yang harus kita perhatikan,” ucapnya usai mendampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah sidak di kawasan Suryakencana, Rabu (22/12).

Kata dia, selain harus ada rekomendasi dari berbagai pihak terkait, juga harus berkonsultasi terlebih dahulu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait Peraturan Menteri Dalam Negeri (PMDN) Nomor 77 Tahun 2020.

“Kalau ada yang lewat tahun anggaran harus ada reviu inspektorat. Jadi nanti kita ke Kemendagri untuk konsultasi seperti apa sih kalau kita lanjut, dianggarannya nanti seperti apa. Karena kita tidak bisa langsung bayar, mekanismenya kalau di APBD mungkin dianggaran perubahan kalau lanjut,” ungkapnya.

Kata Dadan, progres keseluruhan proyek Suryakencana baru 51 persen, dan itu belum termasuk pembangunan pedestrian di Jalan Kampung Cincau dan Jalan Roda.

BACA JUGA Penyuka Drakor Wajib Kunjungi GS The Fresh ala Korea Store

Apabila pembangunan pedestrian di Jalan Kampung Cincau dan Jalan Roda sudah rampung saat ini, tentu progresnya sudah mencapai 75 persen.

“Tapi sekarang belum beres pembangunannya di Jalan Kampung Cincau dan Jalan Roda, baru mulai. Kita liat nanti apakah sesuai seperti itu atau tidak,” jelasnya.

Dadan mengaku, pihaknya akan segera melakukan kajian karena pekan depan harus sudah dipastikan tindaklanjut dari progres pembangunan di kawasan Suryakencana.

“Apakah harus diberikan kesempatan atau putus kontrak. Jadi kajiannya harus tepat, karena ada presentasi Kemendagri, kajian konsultan, kajian PPK, ada kesanggupan mereka dan metode dan sebagainya,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah meminta agar kontraktor segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan di kawasan Suryakencana khususnya pedestrian di Jalan Kampung Cincau dan Jalan Roda. Bila perlu, sambungnya, dua pekerjaan tersebut dilakukan secara paralel atau serentak.

“Jangan menunggu satu selesai baru yang lainnya dikerjakan, karena keterlambatan pekerjaan atau deviasi pembangunan di Suryakencana masih 40 persen. Deviasi 40 persen ini meliputi 21 persen pekerjaan pedestrian di Jalan Kampung Cincau dan 19 persen di Jalan Roda. Kalau tidak dikerjakan serentak, keduanya tidak akan selesai sampai akhir Desember,” tuturnya.

** fredy kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles