27.6 C
Bogor
Thursday, May 9, 2024

Buy now

spot_img

DLH: Desa Pangkaljaya Simpan Banyak Potensi

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Tim verifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mengunjungi Kampung Ramah Lingkungan (KRL) di Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung,  Kabupaten Bogor, Rabu (29/9). Kegiatan ini disambut kesenian tradisional angklung yang dimainkan para santri dari Pondok Pesantren Nurul Sibyan, Desa Pangkaljaya.

Kasi Kemitraan dan Peranserta Masyarakat DLH  Surya Sumini mengakui KRL  di Desa Pangkaljaya menyimpan banyak potensi yang bisa dikembangkan sehingga dapat menjadikan nilai ekonomis yang bermanfaat bagi keluarga.

“Setelah  melihat banyak  potensi-potensi yang bisa dikembangkan dengan adanya kami apresiasi  yang luar biasa. Mudah-mudahan ke depan semua peran RW bisa membentuk KRL di wilayahnya masing- masing,” imbuhnya.

Menurut dia, KRL tersebut adalah bentuk partisipasi masyarakat, dimana masyarakat bisa menjaga lingkungannya sendiri. Meski pihaknya melihat drainase yang masih menggenangi lingkungan Desa Pangkaljaya akan tetapi jangan ditutup-tutupi. “Drainase yang tergenang itu dibuka saja. Tinggal bagaimana upaya untuk perbaikannya,” paparnya.

“Intinya harus memelihara, karena kalau tidak diperihara terus menerus akan tetap seperti itu. Jadi menjaga lingkungan itu jangan sampai berhenti,” cetusnya.

Ia berharap KRL di Desa Pangkaljaya terus dikembangkan. “Kami harap KRL ini terus dikembangkan karena KRL ini ada ciri khas yang harus dilakukan oleh mereka, jadi harus dibiasakan sehingga mereka tidak akan susah. Kalo dulu buanglah sampah pada tempatnya, tapi kita sudah merubah sekarang kebiasaan itu pilahlah sampah dari rumahnya masing-masing,” jelasnya.

Sementara, Ketua  KRL Cinta lingkungan yang berada di RW 11 Ozi Wahroji yang juga sebagai juara pertama dalam ajang lomba KRL tingkat kampung Desa Pangkaljaya menceritakan, berawal dari banyaknya lahan kosong yang tidak bermanfaat dan adanya dorongan dari program KRL secara swadaya dan berinisiatif membagun bersama  menata lingkungannya secara mandiri dan berkelanjutan.

“Sebelumnya sampah itu di bakar setelah adanya program KRL,  Alhamdulillah tempat sampah itu ganti dengan ditanami bermacam jenis sayur mayur,” kata dia.

Menurutnya, masyarakat disini sebenarnya dari awal mau untuk membuat kampung menjadi ramah lingkungan, bahkan dengan adanya program KRL merasa didukung untuk mengembangkan program KRL tersebut.

“Kedepan, akan lebih  ditingkatkan lagi dengan beragam tanaman seperti menggunakan media  Bioponik atau Aquaponik. Meski belum maksimal akan terus berupaya mengedukasi masyarakat,” tuturnya

“Kami akan terus melanjutkan program kebersihan, penataan lingkungan dan paling utama agar lingkungan kami tetap asri dan bersih. Kami akan menjaga komitmen untuk melestarikan lingkungan,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Pangakalya Taufik Sumarna menyatakan siap memfasilitasi dalam pengembangan KRL di setiap wilayah RW.” Penggagas KRL di wilayahnya disarankan membuat konsep secara matang kemudian dibuatkan pengajuan melalui proposal.

Seperti diketahui, ajang lomba KRL untuk juara 1 dengan nama KRl Cinta lingkungan, ke-2 Tunas Harapan RW 08, sedangkan untuk juara 3 yakni KRL Citra Lestari di wilayah RW 05. “Intinya kami siap membantu berupa anggaran dalam penataan KRL tersebut,” janjinya.

Lebih jauh, kades menjelaskan prihal adanya genangan air dari drainase yang kurang berfungsi, lanjutnya pihaknya akan memperbaikinya. “Cakupannya untuk perbaikan drainase itu apakah bisa dilakukan swadanya, apa nantinya bisa diperbaiki menggunakan anggaran dana desa,” pungkasnya.

**aripekon

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles